KISI DIFRAKSI
Di susun oleh:
Nama : Rosianah
NIM : 1413162040
Kelas/Semester : Biologi-A/II
Kelompok :4
Asisten Praktikum : Sutisna
Vivi Sophie Elfada
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
KISI DIFRAKSI
A.Tujuan
B. Dasar Teori
dengan Io adalah intensitas cahaya awal dan β beda fase yang besarnya adalah β=
(πd/λ) sin θ. Agar mendapatkan pola interferensi cahaya pada layar maka harus
digunakan dua sumber cahaya yang koheren (cahaya dengan beda fase tetap).
Percobaan Young menggunakan satu sumber cahaya tetapi dipisahkan menjadi
dua bagian yang koheren, sedangkan percobaan Fresnel menggunakan dua sumber
koheren, sehingga pada layar terjadi pola-pola terang (interferensi konstruktif =
maksimum) dan gelap (interferensi destruktif = minimum). (Anonim,2009)
Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa
celah disebut difraksi gelombang. Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang
dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami lenturan. Difraksi
cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada
jarak yang sama. Celah sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin
banyak celah pada sebuah kisi, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada
layar. (Widiatmoko, 2008)
Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian
akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan
tersebut, apabila kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis dengan
perantaraan sebuah kisi, akan tampak suatu pola difraksi berupa pitapita terang.
Intensitas pita-pita terang mencapai maksimun pada pita pusat dan pita-pita
lainnya yang terletak dikiri dan kanan pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk
warna yang sama bila pitanya jauh dari pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila
selisih lintasan dari cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan
memenuhi persamaan:
m λ= d sin θ atau d.Y/L = m λ
dimana :
m = orde pola difraksi (0,1,2,.........)
d = jarak antara dua garis kisi (konstanta kisi)
λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan
θ = sudut lenturan (difraksi)
Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n
L= jaral layar ke kisi difraksi
(Sutrisno, 1983: 43)
Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan
melihat suatu spectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum
dari orde pertama (m=1). (Anonim,2012)
Kisi difraksi
Sumber cahaya
Mistar 100 cm
Lensa cenbung
Statif dan penjepit
D. Prosedur Kerja
1. Letakkan kisi seperti gambar di bawah, dengan jarak 100 cm dari layer (L
= 100 cm)
2. Kemudian diamati spectrum yang terjadi melalui kisi
3. Ukurlah jarak antara dua buah pita seorde yang berwarna sama, lalu
masukkan data kedalam tabel
4. Setelah itu diulangi langkah ke-4 untuk L = 95 cm, 90 cm, 85 cm, dan 80
cm.
E. Hasil Pengamatan
(Ungu) λ = d . p (Kuning) λ = d . p
l.m l.m
= 0,003 . 0,04 = 0,003 . 0,026
0,22 . 1 0,22 . 1
= 0,00006 = 0,000078
0,22 0,22
= 0,00027 m = 0,00035
= 2,7 x 10-4 m = 3,5 x 10-4 m
(Biru) λ = d . p (Orange) λ = d . p
l.m l.m
= 0,003 . 0,022 = 0,003 . 0,027
0,22 . 1 0,22 . 1
= 0,00006 = 0,000081
0,22 0,22
= 0,0003 m = 0,00036
= 3 x 10-4 m = 3,6 x 10-4 m
(Hijau) λ = d . p (Merah) λ = d . p
l.m l.m
= 0,003 . 0,025 = 0,003 . 0,03
0,22 . 1 0,22 . 1
= 0,000075 = 0,00009
0,22 . 1 0,22
= 0,00034 = 0,00041
= 3,4 x 10-4 m = 4,1 x 10-4
b. Orde 2 = 0,00012
(Ungu) λ = d . p 0,22
l.m = 0,00054 m
= 0,003 . 0,04 = 5,4 x 10-4 m
0,22 . 1 (Biru) λ = d . p
l.m = 0,000225
= 0,003 . 0,05 0,22
0,22 . 1 = 0,00102
= 0,00015 = 10,2 x 10-3 m
0,22 (Orange) λ = d . p
= 0,00068 m l.m
= 6,8 x 10-4 m = 0,003 . 0,058
(Hijau) λ = d . p 0,22 . 1
l.m = 0,000174
= 0,003 . 0,055 0,22
0,22 . 1 = 0,00079
= 0,000165 = 7,9 x 10-4 m
0,22 . 1 (Merah) λ = d . p
= 0,00075 l.m
= 7,5 x 10-4 m = 0,003 . 0,06
0,22 . 1
(Kuning) λ = d . p = 0,00018
l.m 0,22
= 0,003 . 0,057 = 0,00081
0,22 . 1 = 8,1 x 10-4m
Peer-Assessment
Aspek Maeni Neneng Annisa Neneng Iqlima Rosianah
Kerjasama 1 3 2
Disiplin 2 1 3
Keterampilan 3 2 1
Keaktifan 1 3 2
Jumlah 7 9 8
Rosianah
DAFTAR PUSTAKA
Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.
Sutrisno. 1983 Fisika Dasar. Bandung: ITB.
Zaelani,ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya.
Anonim.2012.http://goes2physic.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-kisi-
difraksi.html. Diakses pada tanggal 05 April 2014 pukul 19:43 WIB.
LAMPIRAN
Layar penangkap
Alat-alat
Rangkaian alat
Rel presisi 100 cm
kisi difraksi