Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOFISIKA

“DAYA PISAH LENSA MATA’’

Disusun oleh :
KELOMPOK 2

1. Yutika Tessarani (12312241005)

2. Atha Yessy Saputri (12312241006)

3. Tina Lestari (12312241007)

4. Isna Amanatul Hayati (12312241008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015
A. Tujuan
1. Mengetahui kemampuan lensa mata membedakan batas dua sumber cahaya yang terpisah
2. Menentukan jarak maksimum sampai mata masih dapat membedakan sumber cahaya terpisah
B. Data Percobaan

No Pengamat Jarak Objek dengan Lensa (L)

Merah (cm) Hijau (cm) Biru (cm)


C. Analisis Data
1. Tina 1228 1186 880  Variasi Warna LED
d LED : 0,5 cm
2. Isna 1290 1150 970 Panjang gelombang LED merah : 630-760

3. Yutika 1260 1240 1070 nm


Panjang gelembang LED hijau : 490-560
nm
Panjang gelombang LED biru : 450-490 nm
Naracoba : Tina Lestari, Isna Amanatul Hayati, Yutika Tessarani

1. Warna LED merah

L pengamatan L hitung max L hitung min L hitung ΔL hitung


L d (m) Δd (m) D (m)
(m) (m) (m) rata2 (m) (m)
Tina 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 12,28 13,01 10,78 11,9 1,18
Isna 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 12,90
Yutika 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 12,60

2. Warna LED hijau

L pengamatan L hitung max L hitung min L hitung ΔL hitung


L d (m) Δd (m) D (m)
(m) (m) (m) rata2 (m) (m)
Tina 5,00 x10 -3
5,00 x10 -4
2.00 x10 -3
11,86
Isna 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 11,50 16,73 14,64 15,68 1,56
Yutika 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 12,40

3. Warna LED biru

L Pengamatan L hitung max L hitung min L hitung ΔL hitung


L d (m) Δd (m) D (m)
(m) (m) (m) rata2 (m) (m)
Tina 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 8,80
Isna 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 9,70 18,21 16,73 17,47 1,74
Yutika 5,00 x10-3 5,00 x10-4 2.00 x10-3 10,70
ANALISIS DATA VARIASI WARNA LED

Diketahui:
L pengukuran (Tina) = 12,28 m
d=0.5 cm=5x10-3m
D=2 mm= 2 x10-3m
Panjang gelombang LED merah = 630-760nm
Ditanyakan:
L perhitungan….?
Jawab:
L perhitungan dengan

L perhitungan dengan

L perhitungan rata-rata

Ralat L perhitungan

D. Pembahasan
Percobaan “Daya Pisah Lensa Mata” yang dilakukan pada hari kamis 9 April
2015 ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kemampuan lensa mata membedakan batas
dua sumber cahaya yang terpisah dan untuk menentukan jarak maksimum sampai mata
masih dapat membedakan sumber cahaya terpisah. Pada percobaan ini praktikan
menggunakan variasi 3 warna lampu LED yang diamati oleh 3 orang naracoba. Variasi
lampu LED yang digunakan diantaranya yaitu warna merah-merah, hijau-hijau, dan biru-
biru. Adapun variabel kontrol dalam percobaan ini adalah jarak daya urai ( jarak antara
kedua lampu LED ) yaitu sebesar 5,00 x10-3 m. Daya urai lensa adalah kemampuan lensa
atau sistem optik untuk memisahkan bayangan dari dua titik sumber cahaya yang terpisah
pada jarak minimum.Kemampuan perbesaran alat-alat optik, misalnya lup, mikroskop,
dan teropong dibatasi oleh daya urai lensa dan juga dibatasi oleh pola difraksi yang
terbentuk pada bayangan itu. Sedangkan variabel terikat yang digunakan yaitu jarak
objek (LAMPU LED) dengan lensa mata pengamat (praktikan).
Pada saat kita melihat dua buah sumber cahaya dalam jarak yang dekat akan
terlihat adanya dua sumber cahaya terpisah, namun jika dilihat dari kejauhan maka akan
tampak hanya ada satu sumber cahaya. Hal ini disebabkan pada pola difraksi yang
dibentuk oleh sebuah celah bulat terdiri atas bentuk terang pusat yang dikelilingi cincin
terang dan gelap. Salah seorang ilmuwan, Lord Rayleigh menyimpulkan bahwa dua buah
titik sumber yang terangnya sama akan terlihat terpisah jika maksimum sentral atau
pusat-pusat dari pola difraksi yang satu bertepatan letaknya dengan minimum pertama
dari pola difraksi titik yang lain.
Pada mata manusia dengan ketajaman penglihatan normal, sudut yang digunakan
untuk membedakan dua titik sumber cahaya adalah 26 detik arc. Jadi bila berkas cahaya
yang berasal dari dua titik terpisah itu mengenai mata dengan sudut antara kedua titik
paling sedikit 25 detik, maka biasanya kedua titik itu dapat dikenali sebagai dua titik.
Mata kita terbatas untuk membedakan dua benda sebagai dua benda yang berjarak
tertentu. Dikatakan lensa mata memiliki daya urai yang terbatas. Keterbatasan
kemampuan Lensa mata untuk membedakan dua benda sebagai dua benda disebabkan
oleh faktor yaitu; jarak benda terhadap mata; jarak kedua benda itu sendiri; panjang
gelombang cahaya; dan lebar diafragma / bukaan lensa.
Untuk melihat objek jauh, kita hanya membutuhkan membidikkan kedua mata
kita sehingga keduanya terfiksasi pada titik yang sama. Titik jauh dari penglihatan adalah
jarak suatu objek di mana tidak ada perubahan dalam bentuk lensa (akomodasi) yang
dibutuhkan untuk memfokuskan cahaya. Setiap objek yang dapat dilihat dapat dikatakan
mengandung banyak titik kecil, dengan cahaya menyebar keluar di seluruh arah dari tiap
titik. Karena objek jauh terlihat kecil, cahaya dari objek pada atau di luar titik jauh
penglihatan mendekati mata sebagai cahaya yang hampir paralel dan difokuskan dengan
tepat pada retina.
Cahaya tampak adalah bagian dari spectrum gelombang elektromagnetik yang
dapat ditangkap oleh mata normal manusia. Cahaya tampak mempunyai panjang
gelombang diantara 4000 A sampai dengan 7000 A, A merupakan singkatan dari
Angstrom yakni 1010 m. selain itu mata manusia mempunyai sensitivitas tertentu terhadap
gelombang cahaya. Sensitivitas mata relative dari seorang pengamat standard
memperhatikan pusat daerah tampak kira-kira 5550 A. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan praktikan menggunakan variasi warna lampu LED diperoleh data sebagai
berikut:

No Pengamat d ± Δd (m) Jarak Objek dengan Lensa (L)


(naracoba) Merah Hijau Biru
(m) (m) (m)
1. Tina (5,00 x10-3± 5,00 x10-4) 12,28 11,86 8,80

2. Isna (5,00 x10-3± 5,00 x10-4) 12,90 11,50 9,70

3. Yutika (5,00 x10-3± 5,00 x10-4) 12,60 12,40 10,70

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada naracoba yang sama memilki
besar jarak objek dengan lensa (L) yang berbeda untuk masing-masing lampu. Hal ini
menunjukan bahwa setiap warna mempunyai panjang gelombang yang berbeda. Menurut
literatur yang praktikan temukan menyatakan bahwa besar panjang gelombang LED
merah adalah 630-760 nm, besar panjang gelombang LED hijau sebesar 490-560 nm, dan
besar panjang gelombang LED biru sebesar 450-490 nm. Panjang gelombang masing-
masing lampu tersebut bentuknya dapat ditunjukkan dalam suatu gelombang sinusoida.
Adapun hubungannya dengan daya pisah adalah sebanding namun berbanding terbalik
dengan besarnya L (jarak objek dengan lensa mata).

Akibat adanya perbedaan panjang gelombang dan frekuensi dari sinar yang
sampai kedalam mata, akan menimbulkan rangsangan yang berbeda-beda intensitasnya
terhadap sinar yang dapat ditangkap. Hal ini akan menyebabkan kesadaran melihat dan
membedakan warna. Dengan adanya perbedaan intesitas rangsangan pada bagian
belakang selaput mata yang disebabkan perbedaan kepadatan sinar dari permukaan
sumber cahaya akan menimbulkan kesan terangnya sumber cahaya.

Persamaan umum yang berlaku untuk menentukan daya urai lensa mata adalah sebagai
berikut:

1,22. .L
d 
D
Dengan d = jarak antara dua benda (m); D = lebar diafragma lensa (m); L = jarak benda
ke lensa (m); dan λ = panjang gelombang cahaya (m). Mata manusia pada umumnya
mempunyai lebar diafragma lensa sebesar ±2 mm dengan panjang gelombang yang
ditangkap adalah ±5.500 A.

Berdasarkan hasil perhitungan, lampu LED merah dengan panjang gelombang


630-760 nm menghasilkan L hitung rata-rata sebesar 11,9 meter dengan kesalahan relatif
1,18 meter sehingga besarnya L untuk lampu LED merah berdasarkan perhitungan
adalah (L±ΔL)= (11,9±1,18) meter, sedangkan lampu LED hijau dengan panjang
gelombang 490-560 nm menghasilkan L hitung rata-rata sebesar 15,68 meter dengan
kesalahan relatif 1,56 meter sehingga besarnya L untuk lampu LED merah berdasarkan
perhitungan adalah (L±ΔL)= (15,68±1,56) meter, dan untuk lampu LED biru dengan
panjang gelombang 450-490 nm menghasilkan L hitung rata-rata sebesar 17,47 meter
dengan kesalahan relatif 1,74 meter sehingga besarnya L untuk lampu LED biru
berdasarkan perhitungan adalah (L±ΔL)= (17,47±1,74) meter

Hasil percobaan dan perhitungan besarnya L kontras. Hal ini karena pada saat
melakukan percobaan pengamat (naracoba) menggunakan prasangka, sehingga
menyebabkan berkurangnya keakuratan data. Selain itu pengamatan dilakukan pada
tempat terang sehingga spectrum matahari juga dapat mempengaruhi hasil percobaan.
Adanya perbedaan jarak objek dengan lensa mata (L) pada setiap naracoba dikarena
kepekaan mata dan kemampuan akomodasi mata setiap orang berbeda-beda. Namun,
hasil percobaan sudah menunjukkan bahwa semakin besar panjang gelombang yang
dimiliki sebuah spektrum warna cahaya benda maka L (jarak objek dengan lensa mata)
semakin kecil.

E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Setiap orang memiliki kemampuan lensa mata yang berbeda-beda dalam
membedakan batas dua sumber cahaya yang terpisah. Batas dua sumber cahaya (d)
yang dipakai dalam percobaan adalah 5x10-3m
2. Jarak maksimum sampai mata masih dapat membedakan sumber cahaya terpisah
yaitu
a. Lampu merah, Lmax= 13,01 m
b. Lampu hijau, Lmax = 16,73 m
c. Lampu biru, Lmax = 18,21 m

F. Daftar Pustaka

Giancoli, douglas C. 2001. Fisika edisi kelima jilid II . Jakarta Erlangga


Tipler. P. A, 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid II . Jakarta : Erlangga
Young , hugh . D dan freedman. 2002. Fisika universitas kesepuluh jilid II. Jakarta :
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai