Additional references
Aulton,M.E.,Pharmaceutics The
Science of Dosage Form Design
MATERI
UKURAN PARTIKEL DAN DISTRIBUSI UKURAN
METODE UNTUK MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL
BENTUK PARTIKEL DAN LUAS PERMUKAAN
METODE UNTUK MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN
UKURAN PORI
SIFAT SIFAT YANG DITURUNKAN DARI SERBUK
Micromeritics (Dalla Valle) : ilmu dan teknologi tentang
partikel kecil.
Dimensi partikel dalam sistem dispersi farmasetik :
Ukuran partikel
Ukuran partikel (m) (m)
Ukuran ayakan Contoh
0,5 10 - Suspensi, emulsi halus
monodispers polidispers
Distribusi ukuran
UKURAN PARTIKEL DAN
DISTRIBUSI UKURAN
2 sifat penting dari sampel polidispers :
Bentuk dan luas permukaan partikel
Kisaran ukuran dan banyak/berat partikel
Dimensi tunggal ukuran partikel : DIAMETER
Satuan yang sering digunakan :
Satuan yang sering digunakan :
m = 10-6 m = 10-4 cm = 10-3 mm
nm = 10-9 m = 10-7 cm = 10-4 mm
(Angstrom) = 10-8 cm = 10-10 m
Macam diameter a.l. :
ds = diameter suatu bulatan yang mempunyai L perm sama
seperti partikel yang diperiksa
Misalnya :
Kekompakan dan aliran dari suatu serbuk/granul
tergantung pada volumenya
Diameter volume rata-rata
Proses penguraian dan adsorpsi adalah fungsi luas
permukaan partikel
Diameter permukaan rata-rata
Sedimentasi merupakan sifat yang penting dari suspensi
diameter stokes
Particle Size Measurement
J. Litster, B. Ennis, The Science and Engineering of Granulation Processes, Kluwer, 2004.
Ukuran partikel rata-rata Edmunson
1
n dp f p
drata rata
n df
dimana :
n = banyaknya partikel
d = titik tengah dari suatu kisaran ukuran
p = indeks yang dihubungkan dengan ukuran
p=1 ~ panjang
p=2 ~ luas permukaan
p=3 ~ volume
f = indeks frekuensi
f=0 ~ jumlah total partikel
f=1 ~ panjang
f=2 ~ luas permukaan
f=3 ~ volume
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik
Rentang ukuran Rataan Jumlah
(m) rentang partikel
ukuran (d), dalam setiap
(m) rentang
ukuran (n) (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
0,50-1,00 2
1,00-1,50 10
1,50-2,00 22
2,00-2,50 54
2,50-3,00 17
3,00-3,50 8
3,50-4,00 5
15
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik
Rentang ukuran Rataan Jumlah
(m) rentang partikel
ukuran (d), dalam setiap
(m) rentang
ukuran (n) (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
0,50-1,00 0,75 2
1,00-1,50 1,25 10
1,50-2,00 1,75 22
2,00-2,50 2,25 54
2,50-3,00 2,75 17
3,00-3,50 3,25 8
3,50-4,00 3,75 5
16
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik
Rentang ukuran Rataan Jumlah
(m) rentang partikel
ukuran (d), dalam setiap
(m) rentang
ukuran (n) (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
1,00-1,50 1,25 10
1,50-2,00 1,75 22
2,00-2,50 2,25 54
2,50-3,00 2,75 17
3,00-3,50 3,25 8
3,50-4,00 3,75 5
17
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik
Rentang Rataan Jumlah
ukuran (m) rentang partikel
ukuran dalam
(d), (m) setiap
rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
ukuran (n)
0,50-1,00 0,75 2 1,50 1,13 0,85 0,64
1,00-1,50 1,25 10 12,50 15,63 19,54 24,43
1,50-2,00 1,75 22 38,50 67,38 117,92 206,36
2,00-2,50 2,25 54 121,50 273,38 615,11 1384,00
2,50-3,00 2,75 17 46,75 128,56 353,54 972,24
3,00-3,50 3,25 8 26,00 84,50 274,63 892,55
3,50-4,00 3,75 5 18,75 70,31 263,66 988,73
n=118 nd =265,50 nd2=640,89 nd3=1645,25 nd4=4468,95
d ln
nd 2,25 d vn 3
nd 3
2,41 d vs
nd 3
2,57
n n nd 2
d sn
nd 2
2,33 d sl
nd 2
2,41 d wm
nd 4
2,72
n nd nd 3
18
Distribusi log normal jika log d vs frekuensi % kumulatif
menunjukkan hubungan linear
Diperoleh dg & g
dg = diameter rata2
geometrik
g = standard deviasi
geometrik
dg = 50% ukuran
50% ukuran
g
16% di bawah ukuran
Untuk distribusi log normal :
Persamaan Hatch & Choate
Jumlah partikel (N)
: jumlah partikel per satuan berat
( dvn 3 ) / 6 g 1 gram
1 partikel N
6
N
dvn3
Contoh Soal
diketahui : 1/6 dvn3 = volume partikel tunggal
= kerapatan
Contoh soal :
Garis tengah jumlah volume rata-rata dari serbuk (data
tabel 18-2) adalah 2,41 m atau 2,41 x 10-4 cm. Jika
kerapatan serbuk 3,0 g/cm3, berapa jumlah partikel per
gram?
METODE ANALISA UKURAN PARTIKEL
MIKROSKOPI
Diameter Ekivalen
Diameter projeksi area (da); diameter projeksi
perimeter (dp); diameter Ferets(df); diameter
Martin (dm)
Range Analisis
0,2-100m
MIKROSKOPI
Preparasi sampel
Spesimen harus dapat terdispersi dengan baik
di slide mikroskop
MIKROSKOPI
Prinsip Pengukuran
Merupakan pengukuran 2 dimensi
sediaan diencerkan/tidak, ditempatkan di
bawah mikroskop yang telah dikalibrasi (dengan
mikrometer). Dapat diproyeksikan ke layar /
difoto.
Light and Electron Microscopy
J.P.K. Seville, U. Tuzun, R. Clift, Processing of Particulate Solids, Chapman & Hall, 1997
Keuntungan :
adanya gumpalan dapat terdeteksi
metode langsung
kerugian :
diameter hanya 2 dimensi
jumlah partikel yang harus dihitung (300-500)
makan waktu dan tenaga
variasi antar operator besar, tetapi dapat
diatasi dengan : fotomikrograf, proyeksi,
scanner otomatis.
PENGAYAKAN
Diameter Ekivalen
sieve diameter (ds)
Range Analisis
5-125.000m
Preparasi sampel
Umumnya digunakan untuk serbuk kering
PENGAYAKAN
Prinsip Pengukuran
penggoyangan sampel secara mekanis melalui
suatu seri urutan ke ayakan yang lebih halus
dan penimbangan bagian sampel yang
tertinggal pada masing masing ayakan.
Keuntungan :
Murah, sederhana, cepat, variasi antar
operator kecil
Kerugian :
Harus distandarisasi : tipe gerakan, waktu
dan beban.
Analisis data :
Dihitung dg dan g
Pengukuran Volume Partikel
Alat yang mengukur volume partikel adalah Coulter Counter. Coulter Counter
bekerja berdasarkan prinsip bahwa jika suatu partikel disuspensikan dalam
suatu cairan yang mengkonduksi melalui suatu lubang kecil, yang pada kedua
sisinya ada elektroda dimana akan terjadi suatu perubahan tahanan listrik,
maka akan terekam pulsa-pulsa dari partikulat.
18 o h
d st
( s o ) gt
41
Hitunglah diameter Stoke dari serbuk magnesium oksida, =
3,65 g/cm3 dalam medium air yang kerapatannya 0 = 1,05
g/cm3, dan viskositasnya 1,3 cp. Partikel memisah sejauh 24
mm selama 1 jam pada percepatan gravitasi 980 cm/sek2.
18 o h
d st
( s o ) gt
(18)(0,013)(6,67 10 4 )
d st 2,47 10 4 cm 2,47 m
(3,65 1,05)(980)
42
Suatu bahan serbuk, kerapatannya 2,7 g/cm3, disuspensikan
dalam air pada 200 C. Viskositas air pada suhu tersebut adalah
0,01 poise dan kerapatannya 1,0 g/cm3. Gravitasi 981 cm/det2.
Hitunglah ukuran partikel terbesar yang akan memisah tanpa
menyebabkan turbulensi.
18 R 2
d3 e
( s 0 ) 0 g
18 R 2
(18)( 0, 2)( 0,01) 2
d3 e
( s 0 ) 0 g (2,7 1,0)1,0 981
d 6 103 cm 60m
43
LASER LIGHT SCATTERING
Diameter ekivalen
diameter area (da); diameter volume (dv);
diperoleh melalui perhitungan komputasi
Range analisis
0,001-1 m fine particle analysers
0,5-1000 m large particle analysers
LASER LIGHT SCATTERING
Preparasi sampel
sampel dapat berupa likuid atau suspensi
udara
Prinsip pengukuran
interaksi antara cahaya laser dengan
partikel
Bentuk Partikel dan Luas Permukaan
Bentuk Partikel
Bentuk partikel mempengaruhi aliran dan sifat-sifat
dari suatu serbuk serta luas permukaannya. Bila suatu
partikel yang berbentuk bola diberi ciri yang
sempurna dengan garis tengahnya, sebaliknya jika
partikel tidak simetris, maka akan sulit untuk
menetapkan garis tengahnya.
Metode Permeabilitas Spesifik
Luas permukaan spesifik adalah luas permukaan per
satuan volume atau persatuan berat yang berlaku
untuk partikel-partikel asimetris dimana dimensi
karakteristik belum ditentukan.
Metode untuk Menentukan Luas Permukaan
Sv s
Sw Sw
d vs v
Untuk partikel bulat
6
Sw
d vs
dvs = garis tengah karakteristik volume
permukaan dari permukaan spesifik
Soal :
Berapakah Luas permukaan spesifik, Sw dan Sv dari
partikel-partikel yang dianggap bulat di mana
kerapatannya 3,0 g cm-3, dan dvs 2,57 m ?
METODE PENENTUAN LUAS PERMUKAAN
A. Metode adsorpsi
Prinsip : jumlah dari suatu zat terlarut
gas/cairan yang diadsorpsikan di atas sampel
serbuk membentuk lapisan tunggal
(monolayer) merupakan fungsi langsung dari
Lperm. Sampel.
Alat : Quantasorb
Dimana :
V = volume gas yang diadsorpsi
(cm3) per gram serbuk
p = tekanan
p0 = tekanan uap jenuh nitrogen
b = konstanta yang menyatakan
perbedaan antara panas
asorpsi dan panas pencairan
Pers. BET :
p 1 (b 1) p
V (p0 p) Vm b Vm b p0
p
1
b 1 p
V po p Vmb Vmbpo
p p
Plot antara V po p dengan po
memberikan garis regresi
y = a + bx
Intersep : 1 Slop : b 1
Vm b Vm b
M / 22414 10 4
m
S w 4,35 Vm m2 / g
6
d vs
S w 59
Am N 16 23
Sw Vm
(16,2 .10 ) (6,02 .10 )
Vm
M 22,414.10 4
6
2
Sw 4,35 x Vm m / gram d vs
.S w
Dimana :
M/ = vol. Molar gas pada STP = 22,414 cm3/mol
N = bilangan avogadro = 6,02 . 1023 molekul/mol
Am = luas perm molekul N tunggal yang
diadsorpsikan
= 16,2 2 = 16,2x10-16 cm2
B. Metode permeabilitas udara
Prinsip : tahanan terhadap aliran dari suatu cairan,
melalui sumbat dari serbuk kompak adalah L perm.
dari serbuk tersebut
Persamaan Poiseuille :
d P t4
V
128 . l.
Persamaan Kozeny-Carman
A P t 3
V 2
x x
Sw Kl (1 )2
Laju alir dipengaruhi oleh :
derajat kompresi partikel-partikel ~ porositas
ketidakteraturan kapiler
Di mana :
A = Luas penampang melintang sumbat
Contoh penggunaan :
Kegunaan :
mengetahui adsorpsi uap air, flavoring agent,
parfum, dll ke dalam lapisan (film), wadah, dan
bahan-bahan polimer lain dalam formulasi produk.
Adsorpsi uap air pada metil selulosa, povidon, gelatin
dan polimetil metakrilat (kelok histeresis)
Pentabletan
Adsorpsi isoterm
untuk zat padat
berpori menunjukkan
histeresis
Desorpsi terletak di
atas kiri kurva
adsorpsi
Kelok histeresis
terbuka, karena
tipe pori botol
tinta.
Persamaan KELVIN :
p 2M
N k T ln
Di mana : p0 R
M = BM gas yang mengkondensasi
= kerapatan
M/ = volume molar cairan
= tegangan muka
N = bilangan avogadro
K = konstanta Boltzmann
= 1,381 . 10-16 erg der-1mol-1
R = jari-jari meniskus
p/p0 = tekanan relatif
SIFAT-SIFAT TURUNAN SERBUK
A. Porositas/rongga ()
Yaitu perbandingan volume rongga terhadap
volume bulk.
Vb Vp Vp
1
Vb Vb
v Vb Vp
Di mana :
v = volume rongga
Vb = volume bulk
Vp = volume sebenarnya
Soal :
Sampel serbuk kalsium oksida dengan
kerapatan sebenarnya 3,203 dan berat 131,3
mempunyai volume bulk 82,0 cm-3 jika
ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml. Hitung
porositasnya !
Satu sampel serbuk kalsium klorida yang mempunyai kerapatan sejati 3,203
dan bobotnya 131,3 g diketahui mempunyai volume ruah (curah, bulk) 82,0
cm3 saat diukur dalam gelas ukur 100 mL. Hitunglah porositasnya.
70
B. Susunan pengepakan
Pengepakan paling ideal :
Paling dekat (rhombohedral)
= 26%
Pengepakan kubus (Most open/loosest)
= 48%
C. Kerapatan partikel
: berat per satuan volume
3 tipe kerapatan :
1. Kerapatan sebenarnya ()
: kerapatan bahan, tidak termasuk rongga dan pori
Alat : densitometer helium, piknometer
2. Kerapatan granul (g)
: volume granul = volume partikel + ruang dalam
partikel
Metode : pemindahan cairan (air raksa)
A
B C C
Porositas dalam partikel :
Vg Vp Vp
dalam partikel 1
Vg Vg
g
1
3. Kerapatan bulk
: massa per volume bulk
Metode : pengetapan
Tergantung pada :
distribusi ukuran partikel
bentuk partikel
kohesi antar partikel
Ruang antara/porositas celah
Vb Vg Vg
ruang antara 1
Vb Vb
b
1
g
Porositas total :
Vb Vp Vp
total 1
Vb Vb
b
1
Kerapatan granul natrium bikarbonat adalah 1,450 dan kerapatan sejati
(true density) = 2,033. Hitunglah porositas intrapartikel
Bobot tablet natrium iodida adalah 0,3439 g dan volume curah (bulk) yang
diukur dengan jangka sorong menghasilkan 0,0963 cm3. Kerapatan sejati
NaI adalah 3,667 g/cm3. Hitunglah kerapatan curah (bulk, ruah) serta
porositas total dari tablet tersebut.
03439
Kerapatan curah b 3,571 g/cm 3
0,0963
3,571
total 1 b total 1 0,026 atau 2,6%
3,667
78
Volume :
V spesifik sebenarnya (V)
V granul spesifik = V + pori-pori dalam partikel (Vg)
V bulk spesifik = V + pori-pori dalam partikel +
ruang antar partikel
Data berikut menyangkut 1 gram sampel serbuk granular: .
Volume padatan itu sendiri = 0,3 cm3/g
Volume pori intrapartikel = 0,1 cm3/g
Volume ruang diantara partikel = 1,6 cm3/g
a) Berapa volume sejati spesifik V; volume granul spesifik Vg ; dan volume
curah spesifik Vb
b) Hitunglah porositas total total ; porositas antarruang atau porositas diantara
partikel antarruang ; porositas intrapartikel atau porositas di dalam partikel
intrapartikel
a)
V = 0,3 cm3
Vg= V + pori intrapartikel = 0,3+0,1 = 0,4 cm3/g
Vb = V + pori intrapartikel + ruang diantara partikel = 0,3+0,1+1,6 = 2 cm3/g
b)
Vb V p 2,0 0,3 Vb Vg 2,0 0,4
total 0,85 atau 85% antarruang 0,80 atau 80%
Vb 2,0 V b 2,0
Vg V p 0,4 0,3
intrapartikel 0,25 atau 25%
Vg 0,804
D. Bulkiness
: volume bulk spesifik
Dalam pengemasan serbuk.
Contoh : Pb - CaCO3
0,1 1,3
paling bulk, memerlukan wadah 13x lebih besar
Ukuran partikel turun, bulkiness naik
Ukuran partikel berbeda-beda, bulkiness kecil.
E. Sifat alir
Serbuk bulk gaya tarik menarik
Free flowing
(mengalir bebas)