Anda di halaman 1dari 66

MIKROMERITIKA

Agnes Nuniek Winantari


Reference
Sinko, P.J., 2011, Martin’s Physical
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,
6th ed

Additional references

Aulton’s Pharmaceutics, 2013


The Design and Manufacture of Medicines
MATERI
UKURAN PARTIKEL DAN DISTRIBUSI UKURAN
METODE UNTUK MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL
SIFAT SIFAT YANG DITURUNKAN DARI SERBUK
TUJUAN
MEMAHAMI KONSEP UKURAN PARTIKEL YG AKAN
DIAPLIKASIKAN DALAM ILMU FARMASI
MEMAHAMI UKURAN PARTIKEL YG DITERAPKAN
DALAM SEDIAAN FARMASI DAN PENGARUHNYA
SELAMA PROSES
Aplikasi
• Sifat fisika, kimia & farmakologis obat
• Pelepasan obat dari bentuk sediaan
• Stabilitas fisik & respon farmakologis dari
formulasi suspensi, emulsi, tablet
• Manufaktur tablet & kapsul  sifat alir & mixing
• Proses ekstraksi
Micromeritics (Dalla Valle) : ilmu dan teknologi tentang
partikel kecil.
• Dimensi partikel dalam sistem dispersi farmasetik :
• Ukuran partikel
Ukuran partikel (m) (m)
Ukuran pengayak Contoh
0,5 – 10 - Suspensi, emulsi halus

10 – 50 - Emulsi kasar, suspensi


terflokulasi

50 - 100 325 – 140 Serbuk halus


150 – 1000 100 – 18 Serbuk kasar
1000 - 3360 18 - 6 Ukuran granul rata-rata
Perkiraan rentang ukuran metode analisis ukuran partikel
dan luas permukaan spesifik
UKURAN PARTIKEL DAN
DISTRIBUSI UKURAN
2 sifat penting dari sampel polidispers :
• Bentuk dan luas permukaan partikel
• Kisaran ukuran dan banyak/berat partikel
Dimensi tunggal ukuran partikel : DIAMETER
• Satuan yang sering digunakan :
Satuan yang sering digunakan :
μm = 10-6 m = 10-4 cm = 10-3 mm
nm = 10-9 m = 10-7 cm = 10-4 mm
Å (Angstrom) = 10-8 cm = 10-10 m
Particle Size Measurement
(1) Martin's diameter, is the length of a line that bisects the
particle image. The line may be drawn in any direction but
must be in the same direction for all particles measured.
The Martin diameter is identified by the number 1 in figure.

(2) Feret's diameter, corresponding to the number 2 in the


figure, is the distance between two tangents on opposite
sides of the particle parallel to some fixed direction, the y-
direction in the figure.

(3) The third measurement, number 3 in figure, is the


Projected area diameter. It is the diameter of a circle with
the same area as that of the particle observed
perpendicular to the surface on which the particle rests.
Ukuran partikel rata-rata Edmunson

1
  n dp f  p
drata rata  
  n df 
 
Keterangan :
n = banyaknya partikel
d = titik tengah dari suatu kisaran ukuran
p = indeks yang dihubungkan dengan ukuran
p=1 ~ panjang
p=2 ~ luas permukaan

p=3 ~ volume
f = indeks frekuensi
f=0 ~ jumlah total partikel

f=1 ~ panjang
f=2 ~ luas permukaan
f=3 ~ volume
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik

Rentang Rataan Jumlah


ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 2
1,00-1,50 10
1,50-2,00 22
2,00-2,50 54
2,50-3,00 17
3,00-3,50 8
3,50-4,00 5
n=118 nd = nd2= nd3= nd4=

15
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik

Rentang Rataan Jumlah


ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 0,75 2
1,00-1,50 1,25 10
1,50-2,00 1,75 22
2,00-2,50 2,25 54
2,50-3,00 2,75 17
3,00-3,50 3,25 8
3,50-4,00 3,75 5
n=118 nd = nd2= nd3=1 nd4=

16
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik

Rentang Rataan Jumlah


ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 0,75 2 1,50 1,13 0,85 0,64
1,00-1,50 1,25 10
1,50-2,00 1,75 22
2,00-2,50 2,25 54
2,50-3,00 2,75 17
3,00-3,50 3,25 8
3,50-4,00 3,75 5
n=118 nd = nd2= nd3= nd4=

17
Perhitungan diameter statistik dari data secara mikroskopik
Rentang Rataan Jumlah
ukuran rentan partikel
(m) g dalam
ukuran setiap
(d), rentang (nd) (nd2) (nd3) (nd4)
(m) ukuran
(n)
0,50-1,00 0,75 2 1,50 1,13 0,85 0,64
1,00-1,50 1,25 10 12,50 15,63 19,54 24,43
1,50-2,00 1,75 22 38,50 67,38 117,92 206,36
2,00-2,50 2,25 54 121,50 273,38 615,11 1384,00
2,50-3,00 2,75 17 46,75 128,56 353,54 972,24
3,00-3,50 3,25 8 26,00 84,50 274,63 892,55
3,50-4,00 3,75 5 18,75 70,31 263,66 988,73
n=118 nd nd2=640,89 nd3=1645,2 nd4=4468,9

d ln 
 nd  2,25 d vn 
=265,50
3
 nd 3

 2,41 d 
 nd 5
 2,57
3 5

n n  nd
vs 2

d sn 
 nd 2

 2,33 d sl 
 nd 2

 2,41 d 
 nd
 2,72
4

n  nd  nd
wm 3
18
Jumlah partikel (N)
: jumlah partikel per satuan berat

(  dvn 3  ) / 6 g 1 gram

1 partikel N

6
N
 dvn3 
Contoh Soal
diketahui : 1/6 dvn3 = volume partikel tunggal
 = kerapatan
Contoh soal :
Garis tengah jumlah volume rata-rata dari serbuk (data
tabel 18-2) adalah 2,41 m atau 2,41 x 10-4 cm. Jika
kerapatan serbuk 3,0 g/cm3, berapa jumlah partikel per
gram?
METODE ANALISA UKURAN PARTIKEL
MIKROSKOPI
• Diameter Ekivalen
Diameter area terproyeksi (da); diameter
Feret’s(df); diameter Martin (dm)
• Range Analisis
0,2-100µm
MIKROSKOPI
• Preparasi sampel
 Spesimen harus dapat terdispersi dengan baik
di slide mikroskop
MIKROSKOPI
• Prinsip Pengukuran
 Merupakan pengukuran 2 dimensi
 sediaan diencerkan/tidak, ditempatkan di
bawah mikroskop yang telah dikalibrasi
(dengan mikrometer). Dapat diproyeksikan ke
layar / difoto.
Light and Electron Microscopy

Initial image Digitized image

J.P.K. Seville, U. Tuzun, R. Clift, Processing of Particulate Solids, Chapman & Hall, 1997
Electron Microscopy
of Spray dried lactose
& Anhydrous lactose
• Keuntungan :
– adanya gumpalan dapat terdeteksi
– metode langsung
• kerugian :
– diameter hanya 2 dimensi
– jumlah partikel yang harus dihitung (300-500)
makan waktu dan tenaga
– variasi antar operator besar, tetapi dapat
diatasi dengan : fotomikrograf, proyeksi,
scanner otomatis.
PENGAYAKAN
• Diameter Ekivalen
sieve diameter (ds)
• Range Analisis
5-125.000µm
• Preparasi sampel
Umumnya digunakan untuk serbuk kering
PENGAYAKAN
Prinsip Pengukuran
agitasi sampel secara mekanis melalui suatu
seri urutan ke ayakan yang lebih halus dan
penimbangan bagian sampel yang tertinggal
pada masing masing ayakan.
• Keuntungan :
Murah, sederhana, cepat, variasi antar
operator kecil
• Kerugian :
Harus distandarisasi : tipe gerakan, waktu
dan beban
Pengukuran Volume Partikel
Alat yang mengukur volume partikel adalah Coulter Counter. Coulter
Counter bekerja berdasarkan prinsip bahwa jika suatu partikel disuspensikan
dalam suatu cairan yang mengalami konduksi melalui suatu lubang kecil,
yang pada kedua sisinya ada elektroda dimana akan terjadi suatu perubahan
tahanan listrik, maka akan terekam pulsa-pulsa dari partikulat.

Fungsi Coulter Counter adalah:


•Mampu menghitung partikel pada laju kira-kira 4000 perdetik.
•Dapat menghitung partikel secara keseluruhan maupun distribusi ukuran
partikel yang diperoleh dalam waktu yang relatif singkat.
•Dapat mengubah data dengan segera dari suatu distribusi volume menjadi
suatu distribusi berat. (diameter volume)
•Dalam ilmu farmasi, untuk menyelidiki pertumbuhan partikel dan disolusi
serta efek zat antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme.
COULTER COUNTER
• Diameter Ekivalen
diameter volume (dv)
• Range Analisis
0,1-1000 µm
• Preparasi sampel
Serbuk didispersikan di dalam larutan
elektrolit membentuk suspensi encer
A spherical particle
passing through the orifice
Sedimentasi (pengendapan)
• Ukuran partikel : 1 –200 m
• Prinsip : ketergantungan laju sedimentasi
partikel pada ukurannya.
• Hukum stokes :
18 0 h
dst 
( s  0 ) g t
• Syarat : konsentrasi suspensi
< 2%
• Alat : pipet Andreasen
SEDIMENTASI
Hukum Stokes yang menyatakan
ukuran partikel :

v = h = dst2 (s - o)g


t 18 o

18 o h
d st 
(  s   o ) gt

Pipet Andreasen Menurut Heywood, hukum Stokes


tidak dapat dipakai jika Re lebih besar
dari 0,2 karena pada nilai tersebut
Aliran laminar atau turbulen
timbul turbulensi.
dinyatakan dengan
angka (bilangan) Reynold,
3 18 Re 2
R e = v d o d 
( s   o ) o g

38
LASER LIGHT SCATTERING

Diameter ekivalen
diameter area (da); diameter volume (dv);
diperoleh melalui perhitungan komputasi
Range analisis
0,001-1 µm  fine particle analysers
0,5-1000 µm  large particle analysers
LASER LIGHT SCATTERING

Preparasi sampel
sampel dapat berupa likuid atau suspensi
udara
Prinsip pengukuran
interaksi antara cahaya laser dengan
partikel
BENTUK PARTIKEL DAN LUAS PERMUKAAN
• Bentuk bola : Luas permukaan minimum
per satuan volume ~ d
• Makin tidak simetris, Luas permukaan naik,
d sukar ditentukan.
• Bola : Luas permukaan =  d2
Volume = 1/6  d3
• Partikel tidak bulat ~ dp
• Luas permukaan = s dp2 =  ds2
• Volume = v dp3 = 1/6  dv3
• Dimana :
s = faktor luas permukaan
ds = garis tengah ekuivalen
permukaan
v = faktor volume
dv = garis tengah ekuivalen volume
3 2
dv  ds
v  3
 0,524 s  2
 3,142
6dp dp
Untuk bola : s
6
v
s
 6
Untuk partikel asimetris : v
LUAS PERMUKAAN SPESIFIK

• Yaitu luas permukaan per satuan volume


(Sv) atau luas permukaan per satuan berat
(Sw)
Lperm. partikel n  s d2 s
Sv   3

Volume partikel n  s d v d

Sv s
Sw  Sw 
  d vs  v
• Untuk partikel bulat 6
Sw 
 d vs
• dvs = garis tengah karakteristik volume
permukaan dari permukaan spesifik
Soal :
Berapakah Luas permukaan spesifik, Sw dan Sv dari
partikel-partikel yang dianggap bulat di mana
kerapatannya 3,0 g cm-3, dan dvs 2,57 m ?
Sifat-sifat Turunan Serbuk

A.Porositas
Porositas atau rongga (ε) dari sebuk
didefinisikan sebagai perbandingan volume
rongga terhadap volume bulk dari suatu
pengepakan (packing).
Volume bulk, (Vb) merupakan volume yang
ditempati oleh serbuk. Porositas dinyatakan
dalam persen, ε x 100
SIFAT-SIFAT TURUNAN SERBUK

A. Porositas/rongga ()
• Yaitu perbandingan volume rongga terhadap
volume bulk.
Vb  Vp Vp
  1
Vb Vb
v  Vb  Vp
Di mana :
v = volume rongga
Vb = volume bulk
Vp = volume sebenarnya
Soal :
• Sampel serbuk kalsium oksida dengan
kerapatan sebenarnya 3,203 dan berat 131,3
mempunyai volume bulk 82,0 cm-3 jika
ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml. Hitung
porositasnya !
Satu sampel serbuk kalsium klorida yang mempunyai

kerapatan sejati 3,203 dan bobotnya 131,3 g diketahui

mempunyai volume ruah (curah, bulk) 82,0 cm3 saat

diukur dalam gelas ukur 100 mL. Hitunglah porositasnya

Volume partikel = 131,3 g/(3,203 g/cm3) = 41,0 cm3


Volume ruang kosong (void),
v = 82,0 cm3 – 41,0 cm3 = 41,0 cm3
Porositas ,  : 82  41
  0,5 atau 50%
82
B. Susunan Pengepakan
Susunan pengepakan yang ideal yakni :
- Paling dekat atau Rhombohedral
- Paling jauh, sebagian besar terbuka atau
pengepakan kubus atau most open ; loosest

Partikel-partikel serbuk umumnya bisa


mempunyai tiap susunan antara kedua
pengepakan ideal dan kebanyakan serbuk-
serbuk dalam praktek mempunyai porositas
30-50 %.
B. Susunan pengepakan (packing arrangement)

• Pengepakan paling ideal :


– Paling dekat (rhombohedral)
  = 26%
– Pengepakan kubus (Most open/loosest)
  = 48%
C. Kerapatan partikel

Yaitu berat per satuan volume


Terdapat 3 tipe kerapatan :
1. Kerapatan sebenarnya ()
Yaitu kerapatan bahan, tidak termasuk rongga dan pori
Metode : perpindahan tempat helium
2. Kerapatan granul (g)
vol granul = vol partikel + ruang dalam partikel
Metode : pemindahan cairan (air raksa) yg tidak
berpenetrasi ke pori yg < 10 m
3. Kerapatan bulk

Ditentukan dari perbandingan massa terhadap volume bulk


• Metode : pengetapan
• Tergantung pada :
– distribusi ukuran partikel
– bentuk partikel
– kohesi antar partikel

Jika suatu padatan tidak berpori : kerapatan sebenarnya 


kerapatan granul
A

B C C
Porositas dalam partikel :

Vg  Vp Vp
dalam partikel   1
Vg Vg
g
 1

Vp = vol padatan sebenarnya; Vg = volume padatan & pori-pori dalam partikel
Ruang antara/porositas celah

Vb  Vg Vg
ruang antara   1
Vb Vb
b
 1
g

Vb = vol yg ditempati partikel padatan


Vg = volume padatan & pori-pori dalam partikel (granul)
Porositas total = rumus porositas awal

Vb  Vp Vp
total   1
Vb Vb
b
 1

Kerapatan granul natrium bikarbonat adalah 1,450 dan kerapatan sejati
(true density)  = 2,033. Hitunglah porositas intrapartikel

kerapatan granul g 1,450


 intrapartikel = 1-  1  intrapartikel  1   0,286 atau 28,6%
kerapatan sejati  2,033

Bobot tablet natrium iodida adalah 0,3439 g dan volume curah


(bulk) yang diukur dengan jangka sorong menghasilkan 0,0963
cm3. Kerapatan sejati NaI adalah 3,667 g/cm3. Hitunglah kerapatan
curah (bulk, ruah) serta porositas total dari tablet tersebut.
03439
Kerapatan curah  b   3,571 g/cm 3
0,0963

b 3,571
 total  1   total  1  0,026 atau 2,6%
 3,667

58
Volume :
– V spesifik sebenarnya (V)
– V granul spesifik = V + pori-pori dalam partikel
(Vg)
– V bulk spesifik = V + pori-pori dalam partikel +
ruang antar partikel
Data berikut menyangkut 1 gram sampel serbuk granular: .
Volume padatan itu sendiri = 0,3 cm3/g
Volume pori intrapartikel = 0,1 cm3/g
Volume ruang diantara partikel = 1,6 cm3/g
a) Berapa volume sejati spesifik V; volume granul spesifik Vg ; dan volume curah
spesifik Vb
b) Hitunglah porositas total total ; porositas antarruang atau porositas diantara
partikel antarruang ; porositas intrapartikel atau porositas di dalam partikel

a) intrapartikel
V = 0,3 cm3
Vg= V + pori intrapartikel = 0,3+0,1 = 0,4 cm3/g
Vb = V + pori intrapartikel + ruang diantara partikel = 0,3+0,1+1,6 = 2 cm3/g
b)
Vb  V p 2,0  0,3 Vb  Vg 2,0  0,4
 total    0,85 atau 85%  antarruang    0,80 atau 80%
Vb 2,0 V b 2, 0

Vg  V p 0,4  0,3
 intrapartikel    0,25 atau 25%
Vg 0,604
D. Bulkiness
Yaitu : volume bulk spesifik
• Dalam pengemasan serbuk.
Contoh : Pb - CaCO3
0,1 1,3
• paling bulk, memerlukan wadah 13x lebih besar
• Ukuran partikel turun, bulkiness naik
• Ukuran partikel berbeda-beda, bulkiness kecil.
E. Sifat alir
Serbuk bulk gaya tarik menarik

Free flowing
(mengalir bebas)

Jika ukuran partikel diperbesar, aliran


partikel akan meningkat.
Jika kerapatan dinaikkan/porositas
diturunkan, sifat alir akan meningkat.
• Serbuk free flowing : seperti debu = dustibility
• Serbuk melekat : stickiness
• Contoh : Jika derajat dustibility
licopodium = 100 %
talk = 57%
tepung kentang = 27%
kalomel = 0,7%
Metode :
pengukuran sudut diam

Sudut istirahat (diam) 


Aliran
(derajat)
<25 Sangat baik
25-30 Baik
30-40 Cukup
>40 Sangat buruk
F. Pengompakan
Tablet kompressi
kompresibilitas berpengaruh terhadap :
Luas permukaan spesifik
Kerapatan granul
Porositas
Kekerasan tablet
Waktu disintegrasi

Anda mungkin juga menyukai