Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ispan Selotan

NIM : 049059234

MK : FISIKA DASAR 2

1. a.*
 lensa
mengatur fokus cahaya yang masuk dan memantulkannya ke retina, yaitu tempat
dimana saraf penglihatan berada sehingga maka dapat melihat suatu objek dengan
jelas

 Retina
Mengubah cahaya yang masuk dari jalur kornea, pupil, lensa dam vitreous,
menjadi sinyal untuk dikirim ke otak kita.

 Pupil
Menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam

 Oto Siliaris
Mengontrol penyesuaian mata untuk melihat objek dengan jarak yang beragam,
dan mengatur sliran aqueous humor ke dalam saluran chlemm.

b. Mata normal adalah mata pada gambar A


 Mata yang cacat adalah mata pada gambar B dan C
 Gambar B adalah mata Rabun Jauh ( Mropi )
 Gambar C adalah mata Rabun Dekat ( Hipermetropi )

c. Uraian Gambar B
 Merupakan kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat
jelas, sementara objek yang terletak jauh terlihat kabur

 Uraian Gambar C komdisi yang membuat pengidapnya tidak bisa melihat objek
yang berada dijarak dekat dengan jelas.
d. 1. Pengobatan Rabun Dekat
Pengobatan dilakukan untuk membantu memfokuskan cahaya ke retina. Oleh
karena itu, objek yang berada di jarak dekat bisa terlihat dengan lebih jelas.

Nah, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit rabun
dekat, yaitu:

Penggunaan Kacamata. Kacamata yang digunakan bagi pengidap rabun dekat,


berbeda dengan kacamata lainnya. Karena kacamata untuk penyakit ini
mempunyai lensa yang ujungnya lebih tebal, sesuai dengan tingkat keparahan yang
dialami.

Lensa Kontak. Lensa kontak digunakan untuk mengatasi penyakit ini serta
mempunyai fungsi sama seperti kacamata.

Operasi. Operasi yang paling dapat diandalkan untuk mengatasi kondisi ini adalah
operasi laser. Pengidap yang telah menjalani operas laser, tidak perlu dilakukan
rawat inap di rumah sakit. Namun biasanya pengidap harus memeriksakan diri
kembali ke klinik atau rumah sakit setelah beberapa waktu.

2. Pengobatan Rabun Jauh


Pengobatan pada miopia dapat dipilih sesuai dengan usia, tingkat keparahan, serta
kondisi pengidap. Jenis penanganan yang dilakukan bagi rabun jauh dapat berupa:

- Operasi dengan sinar laser

Operasi dengan sinar laser seperti operasi Laser-Assisted in Situ Keratomileusis


(LASIK) dilakukan pada pengidap rabun jauh untuk membuat mata pengidap
kembali normal. Operasi LASIK bertujuan untuk memperbaiki bentuk kornea mata
pengidap rabun jauh, agar kembali normal lagi. Sayangnya, operasi LASIK tidak
bisa dilakukan jika ukuran minus seseorang masih fluktuatif karena bisa membuat
kornea kembali ke bentuk awalnya pasca operasi.

- Implantasi lensa buatan

Implantasi lensa buatan adalah pencangkokan lensa pada mata dengan jenis lensa
yang beragam tergantung dari kebutuhan pasien. Selain memperbaiki penglihatan
pengidap rabun jauh, implantasi lensa buatan juga bisa digunakan untuk pasien
pengidap katarak.
- Penggunaan kacamata atau lensa kontak

Penggunaan kacamata atau lensa kontak merupakan pengobatan yang bersifat


sementara bagi pengidap miopia. Sebab, baik kacamata atau lensa kontak harus
selalu dipakai agar bisa mengoreksi penglihatan pengidap rabun jauh. Meski
begitu, pemakaian lensa kontak tidak terlalu dianjurkan karena sebagian orang
memiliki alergi akan bahan lensa kontak, atau matanya tidak cocok untuk memakai
lensa kontak. Berdasarkan hal itu, penggunaan kacamata adalah alat bantu
penglihatan yang seharusnya paling aman.

2. Dik : d = 0,5 mm = 0,0005 m = 5 x 10-4 m


= 600 nm = 600 x 10-9 m = 6 x 10-7 m
Dit = tiga sudut terkeal dimana terjadinya
interfersnsi konstruksi dan destruktif.

Pembahasan
a. Interferensi Konstruktif
n = s
n = d sin
sin = n
d

Sin = = ( 0 ) 6 x 10-7 ) = =0
-4
5 x 10
Sin = = ( 1 ) 6 x 10-7 ) = 1,2 x 10-3 = 0 ,0012 =0

Sin = = ( 2 ) ( 16 x 10-7 )
5 x 10 -4
= 5,4 x 10-3
= 0,0024 = = 0,137

b. Interferensi Destruktif
n + = s
n + = d sin
sin =n +
d
Sin = =(0) + ( 6 x 10-7 )

5 x 10-4

= 3x10-7
5 x 10-4
= 0,0006 = 0,034

Sin = = (1) ( 6 x 10-7 ) + ( 6 x 10-7 )


5 x 10-4
-7
= 3x10
5 x 10-4
= 0,003 = 0,172

c. perbedaan utama antara interferensi konstruktif dan destruktif adalah bahwa


interferensi konstruktif terjadi ketika perpindahan gelombang berada dalam arah yang
sama, sedangkan interferensi destruktif terjadi ketika perpindahan gelombang berada
diarah yang berlawanan.

Interferensi konstruktif dan destruktif adalah adalah fenomena yang terjadi ketika
beberapa gelombang bertemu.

3. A. Y = Sin wt
Y = 0,04 Sin ( 2 Opi T - = x )
Amplitudo = 0,04

B. Y1 = 0,04 sin ( 2 x+2 t)


Y2 = 0,04 sin ( 2 x+2 t)

Y = Y 1 + Y2
Y = 0,04 Sin ( 2 x + 10 t ) + 0,04 sin ( 2 x - 10 t)
Y = 2. 0,04 . sin 2 x cos 10 t

Amplitudo untuk x = ½ m
A = 2.0,04.Sin 2 x
A = 0,08 . Sin 2 x 1/12
A = 0,08 Sin
A = 0,08 . Sin 30
A = 0,08 . 0,5
A = 0,04 cm

4. A. f = k

F = 9 x 109

F = 9 x 109

F = 9 x 109 x 1

F = 9 x 109 N

B. gaya yang terjadi adalah tolak menolak

C.

5. A. F2 3 = ke = ( 8,99 x 109 Nm2 / C2 )


= ( 5,0 x 10-6 C ) ( 5,0 x 10-0 C )
2 ( 0,01 m)
=
9,0 N

F2 3 = ke
= ( 8,99 x 109 Nm2 / C2 )
= ( 5,0 x 10-6 C ) ( 5,0 x 10-0 C )
2 ( 0,01 m)

= 11 N

F3x = F13x + F23x = 7,9 N + ( -9 N) = -1,1 N


F3y = F13y + F23y= 7,9 N + 0 = 7,9 N

Sehingga :

Fe = √* ( ) ( ) }

=√

= 7,91 N

B. mencampur Zat dalam Air

Polaritas suatu zat memegang peranan yang sangat penting dalam menetukan
kelarutannya dalam suata pelarut, misalnya natrium klorida atau garam meja bersifat
polar, itulah subabanya ia tertarik ke air dan mudah larut kedalamnya. Disisi lain, minyak
bersifat non polar sehingga tidak tercampur dengan air. Terdapat interaksi elektrostatis
antara zat terlarut dan pelarut. Karenanya, keberadaan hukum coulomb dapat dengan
mudah nikmati.

Anda mungkin juga menyukai