Anda di halaman 1dari 4

Tugas Oikumenika

Simson Riangga Teo 19.429

Novi Sulistianingrum Teo 19.418

Setyorini Teo 19.416

Resensi Jurnal Agama dan Pembangunan: Beragam Pandangan dalam


Melihat Keberkaitan Agama terhadap Proses Pembangunan dan
Modernisasi

Penulis : Anwar Firmansyah dan Tiffany Setyo Pratiwi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Latar belakang :

Adanya reorientasi modernisasi yang terjadi pada pasca pertengahan abad 20 yang
memandang bahwa tidak ada signifikansi pengaruh agama terhadap pembangunan, dan
bahkan agama dianggap sebagai ancaman terkait adanya masalah-masalah dalam pluralitas
agama. Masalah-masalah tersebut antara lain, misalnya aksi-aksi terorisme yang marak
terjadi di Indonesia dan mau tidak mau ada agama tertentu yang dianggap terlibat di
dalamnya. Akinat dari aksi ini terdapat banyak kerusakan material dan psikis yang dialami
oleh penduduk diamana aksi tersebut terjadi, dan tidak dapat diatasi ataupum diseleksaikan
dalam waktu yang singkat. Butih banyak pihak yang harus bersama, sama dan bersinergi
mengatasi dan memperbaiki kerusakan tersebut. Contoh yang lain lagi adalah penggunaan
isu agama dalam kegiatan Pilkada. Agama mayoritas kembali menjadi bintang dalam ajang
ini, dan isu agama telah sungguh-sungguh mampu menciptakan ketegangan yang cukup masif
di dalam kegiatan bernegara, sehingga dapat menghambat pembangunan. Pemerintah menjadi
bercabang fokusnya, tidak dapat tutup mata terhadap adanya ketegangan sosial yang ada dan
hanya menusatkan perhatian pada pembangunan semata.
Fokus penelitian :

1. Mengurai Keberkaitan Agama dan Pembangunan: Konflik atau Kooperatif?


2. Pembangunan Indonesia: Berharap pada ‘Ummat’, Mungkinkah?

Konsolidasi para elite politik, tokoh keagamaan dan aktor yang memiliki akses terhadap
sumber informasi dapat menjadi pilar dalam mentransformasikan isu-isu identitas keagamaan
yang masih berada pada tataran klaim kebenaran dan potensial memicu konflik untuk
diarahkan kepada hal-hal yang lebih konstruktif melalui pemanfaatan ikatan afektif yang
telah tersedia. Memang kita tak bisa menyangkal fakta bahwa sejak awal reformasi, ragam
konflik yang boleh dikatakan mencuat dengan bernuansa agama terjadi. Konflik di Poso,
Ambon, Ketapang, Mataram merupakan beberapa bukti konflik yang bernuansa agama.
Adanya potensi kerawanan konflik- konflik bernuansa agama bisa ditekan dengan adanya
kegiatan dialog yang diprakasai pemuka-pemuka agama, dengan menitikberatkan untuk
menyumbang pemikiran-pemikiran yang konstruktif bukan malah sebaliknya kepada
masyarakat. Karena pemerintah membutuhkan dukungan seluruh elemen bangsa untuk
mampu mencapai tujuan positif dalam keberkaitan agama terhadap pembangunan dan
modernisasi. Padahal kondisi di masyarakat Indonesia sendiri yang kesehariannya tak
terlepas dari ritual keagamaan tentu membentuk pola interaksi yang cenderung menekankan
pada dinamika religiusitas, baik Islam, Kristen, Hindu, maupun Buddha. Sudah sepatutnya
pemerintah dapat memanfaatkan kanal-kanal besar keorganisasian Islam seperti
Muhammadiyah dan Nahdhlatul Ulama yang cukup moderat terhadap perubahan dan aspek
modernitas yang rasanya sejauh pemahaman Penulis corak keberadaan organisasi seperti ini
sulit untuk ditemukan di negara lain, terutama mengingat signifikansi pengaruhnya yang
cukup luar biasa besar. Bidikan kontribusinya pun harus digariskan secara jelas dan
mendapatkan sokongan.

Konsep teori dan metode penelitian:

Yang dipakai dalam jurnal itu adalah konsep teori kontruktif dan metode penelitian yang
dipakai adalah metode kualitatif

Apa temuan dari jurnal dan rekomendasi penelitian selanjutnya:


 Adanya keragaman sebuah pandangan di dalam keberkaitannya suatu agama terhadap
proses pembangunan dan modernisasi.
 Adanya sebuah konsolidasi para petinggi politik elite dan juga para tokoh agama dan
aktor politik yang memiliki akses terhadap sumber informasi dapat menjadi pilar
dalam menstansformasikan isu – isu identitas keagamaan yang masih berada pada
tatanan klaim kebenaran dan potensial dapat memicu konflik untuk diarahkan hal –
hal yang konstruktif melalui pemanfaatan ikatan efektif yang tulus .

Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah penelititian study kasus dengan mengambil


sampel di salah satu organisasi besar keagamaan di Indonesia

Tanggapan Kritis:

Menurut kelompok kami Jurnal tersebut sudah sangat sesuai dengan apa yang terjadi di
Indonesia. Hal ini yang berkaitan dengan judul Agama dan Pembangunan: Beragam
Pandangan dalam Melihat Keberkaitan Agama terhadap Proses Pembangunan dan
Modernisasi. Di Indonesia hampir segala hal akan selalu berkaitan dengan permasalahan
keagamaan. Hal ini dikarenakan tokoh tokoh elit baik itu politik dan agama sangat berperan
penting dalam setiap inormasi kepada umat agamanya. Ummat bisa saja hanya dijadikan
senjata untuk dimanfaatkan dalam perebutan kekuasaan seperti dalam pemilihan umum.
Konflik konflik yang telah ada pada zaman dulu seperti Poso, Ambon, Ketapang dll berarti
bukti bahwa isu keagaman menjadi bumbu yang paling rawan dalammembenturkan
masyarakat. Semua aspek dalam masyarakat baik itu elit agama, elit penguasa maupun umat
beragama seharusnya mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan positif yaitu
pembangunan dan modernisasi. Apalagi kondisi kehidupan di Indonesia tidak pernah lepas
dari ritual keagaman. Agama menjadi sangat sakral dalam pemilihan dan keputusan
pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. Semua elemen bangsa harus ikut serta dalam
mendukung adanya pembangunan. Sudah sepatutnya pemerintah dapat memanfaatkan kanal-
kanal besar keorganisasian Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdhlatul Ulama (NU) yang
cukup moderat terhadap perubahan dan aspek modernitas—yang rasanya sejauh pemahaman
Penulis corak keberadaan organisasi seperti ini sulit untuk ditemukan di negara lain, terutama
mengingat signifikansi pengaruhnya yang cukup luar biasa besar. Jurnal ini merupakan jurnal
yang sangat menarik dan dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya. Mungkin dapat
mengambil study kasus salah satu organisasi besar keagamaan seperti NU atau
Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai