BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama merupakan suatu kepercayaan keyakinan yang mendasar dari dalam jiwa
manusia. Pengertian Agama secara Etimologis, kata Agama berasal dari bahasa sansekerta
yang berasal dari akar kata "gam" artinya pergi kemudian dari kata gam tersebut mendapat
awalan a dan akhiran a, maka terbentuklah kata "agama" artinya jalan. Maksudnya jalan
mencapai kebahagiaan. Di samping itu terdapat pendapat yang menyatakan bahwa kata
agama berasal dari bahasa sansekerta yang akar katanya adalah "a" dan "gama". "A" artinya
ndak dan "gama" artinya kacau jadi arti kata agama adalah tidak kacau atau teratur, maka
dapat diambil pengertian bahwa agama (religi.din):
1. Merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk mewujudkan kehidupan
yang aman tentram dan sejahtera.
2. Bahwa jalan hidup tersebut berupa aturan nilai atau norma yang mngatur kehidupan
mnusia yang di anggap sebagai kekuatan mutlak gaib dan suci yang harus diikuti dan ditaati.
3. Aturan tersebut ada.tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh dan berkembangnya
kehidupan manusia.masyrakat dan budaya.
Negara bangsa dapat dipahami sebagai suatu kelompok warga negara yang memiliki
kesamaan cita-cita untuk membangun suatu sistem pemerintahan dengan mentaati peraturan
perundang-undangan yang diberkalukan, termasuk di dalamnya membangun hubungan antara
Negara dengan agama yang dianut oleh warganya dalam suatu wilayah.
Untuk memperkuat integrasi nasional dalam proses demokratisasi yang beradab telah
dilakukan berbagai upayapenguatan wawasan kebangsaan warga, terutama dilakukan oleh
MPR, melalui penguatan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
kebhinnekaan (kemajemukan). Upaya ini terutama dilakukan dengan revitalisasi ideologi
sebagai suatu platform bangsa Indonesia yang sangat majemuk ini, sementara tingkat
pendidikan dan kesejahteraan mereka secara umum masih rendah yang berakibat terhadap
rendahnua tingkat kesadaran akan harmoni dan integrasi bangsa.
Hubungan agama dan negara di Indonesia lebih menganut pada asas keseimbangan yang
dinamis Keseimbangan dinamis adalah tidak ada pemisahan agama dan politik,namun
masing-masing dapat saling mengisi dengan segala peranannya. Agama tetap memiliki daya
kritis terhadap negara dan negara punya kewajiban-kewajiban terhadap agama. Dengan kata
lain pola hubungan agama dan negara di Indonesia membantu apa yang sering disebut oleh
banyak kalangan sebagai hubungan simbiotik-mutualisme.
Norma agama Islam menjadi landasan bagi dasar Negara dan negara membangun lasannya
untuk mengimplement nilai-nilai luhur norma agama rsebut. Sistem ini dikenal dengan
"Pancasila adalah bangunan rumah, Islam menjadi aturan rumah tangga". Dengan menggali
substansinya, agama dan negara dapat bersinergi menegakkan prinsip musyawarah, keadilan
dan persamaan dalam kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan.
B. Saran
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan menjadi masukan dan bahan tambahan
dalam memahami perkara-perkara Kewarganegaraan di Indonesia. Penulis juga
mengharapkan makalah ini dapat dikembangkan oleh para pembaca.