Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ISU-ISU AGAMA YANG SESUAI MODERNITAS

DISUSUN OLEH:

AGUNG PERMADI (1820505009)

DOSEN PENGAMPU:
SHOLEHATUN AKMALIA, S.Ag.,M,Pd.I

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2020/2021
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perbincangan tentang modernisasi telah menyita konsentrasi para sarjana baik
Muslim maupun non-Muslim dibuktikan dengan telah lahirnya beragam karya dan
pemikiran dibidang ini menunjukkan modernisasi telah mendapat tempat yang cukup
proporsional dalam kajian global, bahkan ditambah lagi dengan intensnya upaya-
upaya pembaruan tersebut dilakukan secara serentak dan kompak baik dunia Islam
sendiri maupun di luar dunianya merupakan suatu arus deras yang tidak dapat
dihentikan demi menciptakan perbaikan dalam segala bidang kemanusiaanya.
Semakin hari kian terasa bahwa kehidupan manusia makin menjurus kearah
pengejaran segala sesuatu yang bermakna fisik-material, di mana dalam kajian
sosiologi kecenderungan semacam ini disebut sebagai proses “reifikasi”, yaitu ketika
manusia saling mengejar apa saja yang bernilai “material”. Bagi mereka kehidupan
ini dimaknai hanya sekedar untuk mengisi “perut” dan memenuhi segala macam
kesenangan yang nyaris mengabaikan segala aspek yang berdimensi spiritual. Agama
hampir dapat dipastikan akan mengalami dampak yang cukup mengancam
kelangsungan hidupnya, ketika sekularisasi besar-besaran telah menggusur ikatan
yang bersifat “sakral, suci dan transenden”, sehingga afinitas keagamaan makin pudar
dan luntur, bahkan kadar keberagamaan dapat menghilang sama sekali dalam
pergaulan hidup manusia era modern, inilah salah satu ciri dan dampak dari era yang
disebut “ Zaman Teknik”. Pengalaman demi pengalaman telah dilalui yang pada
akhirnya manusia telah sampai kepada puncak kemajuan melalui pengemangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dimana IPTEK mendominasi segala aspek
kehidupan. Mungkin modernitas memang suatu keharusan sejarah manusia,
modernisasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam kehidupan, baik
individual maupun kemasyarakatan. Tidak kurang filosof eksistensialis menyebut era
ini sebagai “kehancuran”, kendatipun membuka berbagai kemungkinan baru.

i
PEMBAHASAN

1. Pengertian Agama
Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu berbuat
baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayaai ajaran dan melaksanakan
ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada dalam ajaran tersebut..
Selain itu Agama adalah suatu "sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan
yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus. Kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek
yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal." Dari definisi ini ada dua unsur
yang penting, yang menjadi syarat sesuatu dapat disebut agama, yaitu "sifat kudus" dari
agama dan "praktek-praktek ritual" dari agama
2. Pengertian Modernisasi/Modernitas.
Modernisasi menurut Endang Saifuddin Anshari (1990 : 230) adalah : Suatu proses
aktivitas yang membawa kemajuan yakni perubahan dan perombakan secara asasi mengenai
susunan dan corak suara masyarakat dari statis ke dinamis, dari tradisional ke rasional, dari
feodal ke kerakyatan dan lain sebagainya dengan jalan mengubah cara berpikir masyarakat
sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam aparat dan tata cara semaksimal
mungkin.
Menurut Wilbert E.Moore yang dikutif oleh Soerjono Soekanto (1982 : 357) modernisasi
itu pada dasarnya mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional
atau pra-modern dalam arti teknologi secara organisasi/sosial kerah pola-pola ekonomis dan
politis yang menandai negara-negara barat yang stabil. Pandangan Wilbert ini akan
mempengaruhi sistem nilai sebagai faktor utama lahirnya kapitalisme barat. Disisi lain faham
kapitalis yang tumbuh di negara-negara berkembang secara rapat menumbuhkan sikap
teralistis dan konsumeris.
Lebih lanjut Soejono Soekanto mengemukakan modernisasi adalah : Suatu bentuk dari
perubahan sosial, yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change)
yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan “Sosial Planing”.
Modernisasi merupakan suatu persoalan masyarakat yang bersangkutan, yang menyangkut
proses disorganisasi, problem-problem sosial, konflik antar kelompok, hambatan-hambatan
terhadap perubahan dan sebagainya.

1
Menurut Kuntowijoyo dalam masyarakat modern industrial dalam kehidupan
ekonomi mengandalkan mekanisme pasar, dalam kehidupan sosial tidak lagi diatur antara
perseorangan tetapi oleh sistem, sehingga muncul lapisan masyarakat kaya dan miskin
Menurut Soerjono modern haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Cara berpikir yang ilmiah (scientific thingking) yang melembaga dalam kelas
penguasa maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dan pengajaran
yang terencana dan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3. Adanya sitem pengumpulan data yang baik, dan teratur dan terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yan kontinyu agar data
tidak tertinggal.
4. Penciptaan iklim yan favorable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, dipihak lain berarti
pengurangan kemerdekaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning).
Sedangkan menurut Jock Young yang dikutip Nurholis menjadi ciri mendasar
masyarakat modern industrial adalah
1. Kesenangan yang tertunda
2. Perencanaan kerja atau tindakan masa datang
3. Tunduk pada aturan-aturan birokrasi
4. Kepastian, pengawasan yang banyak kepada detail sedikit kepada pengarahan
5. Rutin dapat diramalkan, sikap instrumental kepada kerja
6. Kerja keras yang produktif dinilai kebaikan
3. Peran Agama Dalam Modernisasi
Kemoderenan selalu identik dengan kehidupan keserbadaan. Sedangkan modernisasi
merupakan salah satu ciri dari peradaban maju. Modernisasi selalu diartikan sebagai
suatu proses yang melaluinya manusia menjadi mampu menguasai alam dengan
memanfaatkan teknologi modern. Masih banyak lagi pengertian modernisasi, namun
intinya menurut Lerner, modernisai itu mencangkup :

2
1) pertumbuhan ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan,
2) partisipasi politik,
3) penyebaran norma-norma,
4) tingginya tingkat mobilitas social dan geografis,
5) Transformasi kepribadian.modernitas tersebut menurut Hardgrave gejalanya apat
4. Isu-Isu Agama Saat ini
isu penting di bidang agama yang saat ini jadi perhatian pemerintah.
1. Pertama tentang posisi penganut agama di luar agama yang diakui pemerintah,
Para penganut agama selain Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu
Cu, berharap keyakinan mereka juga bisa disebutkan di dalam kartu tanda penduduk
(KTP), akta kelahiran, buku nikah, dan lain-lain dokumen yang mencantumkan
kolom agama. Lebih jauh, mereka juga ingin praktik-praktik ritualnya mendapat
tempat sewajarnya di tengah masyarakat
2. pendirian rumah ibadah dan tempat ibadah, Menurut Menteri, sampai hari ini
pendirian tempat ibadah selalu memiliki potensi konflik, baik di kalangan para
pengikut sesama agama maupun antarumat beragama. Hingga tahun 1980-an
misalnya, masyarakat yang berbeda afiliasi organisasi keagamaan saja bisa berujung
pada pembangunan tempat ibadah yang berbeda walaupun mereka tinggal di
lingkungan yang sama.

3. kekerasan antar umat beragama, terutama terhadap kelompok minoritas

4. penafsiran keagamaan yang sempit yang kemudian mengancam kelompok agama


yang memiliki tafsir berbeda, Penafsiran sempit ini bisa mengancam toleransi, malah
sampai pada aksi kekerasan, baik kepada antarumat beragama, maupun antara sesama
penganut agama yang sama

3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebenarnya modernisasi bukanlah sesuatu hal yang substansial untuk ditentang kalau
masih mengacu pada ajaran Islam. Sebab Islam adalah agama universal yang tidak akan
membelenggu manusia untuk bersikap maju, akan tetapi harus berpedoman kepada Islam.
Dalam Islam yang tidak dibenarkan adalah Westernisasi, yaitu total way of life di mana
faktor yang paling menonjol adalah sekularisme, sebab sekulraisme selalu berkaitan
dengan ateisme dan sekularisme itulah sumber segala imoralitas. Inti dari modernisasi
yang kemudian menjadi esensial dan sejalan dengan ajaran agama Islam adalah
rasionalisasi yakni usaha untuk menundukkan segala tingkah laku kepada kalkulasi dan
pertimbangan akal. Rasionalisasi pada selanjutnya akan mendorong ummat Islam untuk
bisa bersikap kritis dan meninggalkan taqlid yang dikecam dalam Islam. Dengan
demikian, pada dasarnya modernisasi bukanlah sebuah esensi yang bertentangan dengan
ajaran dasar agama Islam

B. Saran
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti dan memahami.
saya menyadari didalam makalah ini masih banyak kekurangan, dan jika ada salah-salah
kata saya mohon maaf.

4
DAFTAR PUSTAKA

http://mohamadrofiul.blogspot.com/2010/05/makalah-agama-dan-modernisasi.html
https://republika.co.id/berita/nfiv9j/5-isu-agama-di-era-pemerintahan-jokowi

5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai