Anda di halaman 1dari 2

Mewujudkan Modernisasi Beragama yang Damai

Pemindahan pengalaman Barat dan Amerika Utara ke dalam masyarakat


Indonesia disebut konsep pembangunan dan modernisasi. Masuknya konsep modernisasi
dalam gerakam pembangunan sudah masuk hampir ke semua negara-negara yang sedang
berkembang (developing countries), termasuk Indonesia. Berawalnya Gerakan pembangunan
pemerintah Orde Baru yang kentara dalam Pembangunan Lima Tahun (Pelita) melibatkan
gagasan modernisasi. Tahun 1969, merupakan langkah yang dimaksudkan untuk
merealisasikan konsep modernisasi adalah rencana pelita. Karakteristik utama idea of
progress (gagasan kemajuan) merupakan suatu rancangan pembangunan dan modernisasi. Di
dalam idea of progress akan dihadapkanlah antara "Keterbelakangan" dan "Kemajuan",
"tradisional" dan "modern" (Ali dan Bahtiar, 1966:107).

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini suatu gerakan yang ada dengan dasar
fundamental agama masih tetap berkembang, baik dilingkung Islam, Hindu, Budha ataupun
Kristen. Moderasi beragama sebenarnya mengandung pemahamaana yang flesibilitas dalam
pemahaman agama serta dukungan kepada kehidupan yang damai, harmonis dan toleran,
termasuk juga adanya pengakuan yang minoritas. Sebeneranya jika kita pemahaman
mengenai modernisai menjadi salah satu konteks yang sangat menarik dalam topik beragama
hal ini diadakan sebagai upaya dalam menanggulangi radikalisme yang semakin marak
terjadi. Beberapa agama mungkin sudah mencoba melakukan moderinsasi dengan melakukan
beberapa perspektif yang ada.

Moderniasasi sejujurnyakan bukanlah suatu hal subtansial yang harus ditentang


jika masih dalam ajaran yang sama sesuai dengan ajarannya. Modernisasi merupakan sautu
genjal sosial yang terjadi di masyarakat dunia, maupun umat beragama. Sebagai umat
beragama sebenerannya perubahan masih terus terjadi.

Karakteristik umum dalam modernisasi sejujurnya menyangkut beberapa aspek


yang ada di setiap agama. Dengan hal ini modernisasi menjadikan suatu hal dalam gerak
sosial. Artinya segala sesuatu ini berhubungan dengan unsur sosila yang ekonomis dengan
memberikan beberapa aspek yang structural dengan sesuai norma-norma yang ada dalam
kehidupan beragama.

Modernisasi ini merupakan suatu proses atau usaha manusia untuk mengadakan
perubahan dalam lingkungan atau masyarakat yang berlainan dari keadaan sebelumnya.
Sesungguhnya modernisasi ini menjadikan sutau hal masyarakat menjadi lebih terbuka untuk
memberikan sifat positif terhadap suatu hal yang dimiliki.

Dengan moderasi beragama ini maka perlibatan agama dan politik juga dapat
berpengaruh sehingga sangat berdampak besar terhadap kedamaian yang ada di Indonesia.
Secara empistomologis, teori modernisasi merupakan salah satu campuran antara
fungsionalisme structural dengan pemikiran behaviorisme kultural. Dan perlu dipahami
bahwa sifat modernisasi sifatnya maju kedepan bukan mundur. Berarti hal ini dalam agama
harus ada perubahan dalam diri manusia, diari yang tidak beragama menjadi beragama, dari
yang tidak beribadah menjadi beribadah, dan dari yang tidak tahu serta dari yang tidak
bertaqwa menjadi bertaqwa.

Inti dari modenisasi beragama yang kemudian menjadi esensial dan sejalan dengan
ajaran beagama merupakan rasionalisasi yakni usaha untuk menundukkan segala tingkah laku
kepada kalkulasi serta pertimbangan akal. Rasionalisasi ini akan mendorong umat beragam
untuk bisa bersikap serta kritis dan meninggalkan suatu hal yang dilarang oleh agama.
Dengan demikian, pada dasarnya modernisasi ini bukanlah sebuah esensi yang bertentangan
dengan dasar ajaran agama.

Modernisasi merupakan suatu keniscayaan sebagai upaya untuk mewujudkan negara


modern yang menerapkan sesuai dengan kaidah yang ada sesuai dengan ajaran agama yang
berlaku di masyarakat. Namun perlu dipahami bahwa modenisasi ini pasti juga memilki
dampak yang negatif, sehiingga perlu juga disortir mengenai hal yang tidak baik terhadap
perkembangan modenisasi beragama tersebut.

Anda mungkin juga menyukai