Afkaruna 66
Transformation of Religion (1976) misalnya hujan. Demikian juga pameran busana
dengan sangat percaya diri menyebut bahwa muslimah. Di luar itu, organisasi-organisasi
modernisasi akan membuat agama kehila- keagamaan juga banyak bermunculan, yang
ngan tempat dan peranannya di dalam sampai pada tahap tertentu bisa menegaskan
masyarakat. Yang mutakhir, terdapat Pippa meningkatnya kesalehan dan religiusitas
Norris dan Ronald Inglehart yang dengan masyarakat.
riset kuantitatifnya menyurvei nilai-nilai Agama merupakan salah satu tema
masyarakat dunia. Keduanya, seraya memper- perdebatan yang menarik diperbincangkan
tahankan argumen modernisasi di atas, dalam hubungannya dengan segala per-
menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi, kembangan modernitas. Sebagaimana
tingkat sosial-ekonomi dan pembangunan diungkapkan oleh Gilles Kepel, dalam sepertiga
manusia saat ini telah dan pada jangka akhir abad ini, dunia menyaksikan
panjangnya akan memunculkan sekularisme, kemunculan seruan serta gerakan-gerakan
membawa kepada erosi nilai-nilai keagamaan, kembali kepada agama dalam cara-cara yang
keimanan dan praktik keagamaan.2 Agama tak terduga sebelumnya. Sebuah pendekatan
dan modernitas tidak mungkin bersatu (they keagamaan baru muncul dan menemukan
just don’t mix!). Pendeknya, agama secara tak bentuknya, yang tidak lagi bertujuan untuk
terelakkan akan terlempar dari setiap menyesuaikan pada nilai-nilai modern yang
masyarakat maju yang modern. sekular, tetapi pada penemuan kembali suatu
Faktanya, kini semakin banyak fenomena landasan suci bagi masyarakat. Diungkapkan
yang bisa menantang asumsi dan tesis di atas dalam banyak cara, gerakan tersebut pada
tersebut. Membantah pelbagai klaim-klaim dasarnya berupaya untuk menentang
modernitas menyangkut hilangnya agama, modernitas yang dianggap gagal, mengalami
Juergensmeyer menegaskan bahwa saat ini jalan buntu serta menjadikan manusia terpisah
dunia sedang dilanda krisis kepercayaan jauh dari Tuhan.5
terhadap nasionalisme sekuler yang banyak Indonesia memberikan fakta menarik soal
dilancarkan oleh para agamawan religius dari ini. Berbarengan dengan gerakan reformasi,
beragam agama, termasuk Islam di dalam- kita dipertontonkan dengan kemunculan
nya.3 Senada dengan itu, Charles Davis justru gerakan-gerakan keagamaan yang menyerukan
membuktikan bahwa agama saat ini kian pentingnya penerapan syariat Islam secara
merupakan kekuatan penting dalam seluruh formal dalam negara seperti Front Pembela
aspek kehidupan modern ini baik dalam Islam (FPI), Hizbut Tahrir, Majelis Mujahidin
bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya.4 Indonesia, Jamaah Anshorut-Tauhid, Forum
Dalam kasus di Indonesia saja misalnya Umat Islam, Komite Persiapan Penegakan
ekonomi Islam merupakan tren yang terus Syariat Islam (KPPSI), Laskar Jihad dan
tumbuh. Bank-bank konvensional bahkan Khilafatul Muslimin. Oleh karena itu, tak
bank asing pun kini berlomba-lomba me- mengherankan bila meskipun Michael
ngembangkan lini perbankan syariah. Dalam Burleigh menyebut abad ini sebagai age of
konteks budaya, busana muslimah kini reason yang menjadi ruh utama modernitas,
menjadi gaya hidup. Majalah-majalah fesyen namun pada saat yang bersamaan juga disebut
Muslimah tumbuh bak jamur di musim sebagai century of faiths atau age of faiths.6
Afkaruna 68
kebingungan, kekaburan, kehampaan, sangat kuat menolak sistem pemerintahan
kekacauan, dan krisis dunia. Oleh karena itu, demokrasi sekuler yang dianggapnya sistem
peneliti Islam seperti Bruce Lawrence misal- taghut atau kafir. Mereka juga menjadi
nya juga melihat kelompok fundamentalis komunitas yang tertutup, mengisolasi diri
seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir sebagai masyarakat melalui cara berpakaian dan gaya
gerakan revolusi Islam menentang elit-elit hidup sehari-hari. Dengan dalih agama,
sekular sekaligus revolusi terhadap perempuan-perempuan mereka dilarang
modernitas di negara tersebut. beraktivitas di ranah publik. Hak-hak po-
Pandangan tersebut diperkuat oleh Riaz litiknya diredam. Dengan demikian, kelom-
Hassan dalam sebuah riset kuantitafnya pok ini meletakkan Islam vis a vis dengan
bahwa fundamentalisme merupakan gerakan modernitas atau bisa diklasifikasikan ke
sadar diri sebagian masyarakat Muslim untuk dalam kelompok fundamentalis Islam.
melawan modernitas.16 Seperti halnya John Betapapun demikian, penyebutan funda-
L. Esposito yang menilai gejala fundamen- mentalisme dan modernisme hanya
talisme agama mewakili suatu pandangan digunakan sebagai cara pandang untuk
bahwa sistem sosial, politik, ekonomi yang membantu menjelaskan sebuah gejala sosial,
ada telah gagal; suatu kekecewaan dan sering- dan bukan sebagai pelabelan.
kali berubah menjadi penolakan terhadap
Barat; Karen Amstrong juga menyebut PROYEK MERCU SUAR ITU BERNAMA
bahwa fundamentalisme merupakan ekspresi KHILAFATUL MUSLIMIN: TAPAK TILAS
kekecewaan terhadap modernisasi yang “Sistem kekhilafahan atau kepemimpinan
terlalu jauh tidak bisa memenuhi janjinya Islam adalah sistem yang wajib disempur-
serta melenyapkan agama.17 Francis nakan keberadaannya di muka bumi. Sistem
Fukuyama berpendapat bahwa gerakan- ini telah dicontohkan oleh para khalifah al-
gerakan fundamentalisme Islam merupakan rasyidun, sebagai kelanjutan kepemimpinan
reaksi keras sebagian orang Muslim yang Nabi dalam mewujudkan kesejahteraan umat
merasa terancam oleh modernisasi dengan manusia lahir dan batin. Kekhilafahan tidak
segala kemungkinan konsekuensi lanjutan- boleh absen dalam kehidupan umat Muslim,
nya, seperti sekularisasi dan sekularisme yang karena hanya melalui instrumen itulah umat
pada gilirannya akan menyingkirkan Islam dapat disatukan dalam satu jamaah. Oleh
dari pelbagai aspek kehidupan.18 karena itu, jika kekhilafahan itu, karena
Artikel ini secara khusus akan memotret berbagai alasan, tidak ada maka wajib
dan membahas gerakan fundamentalise hukumnya bagi umat Islam secara berke-
Islam dengan Khilafatul Muslimin sebagai lompok maupun perorangan untuk mengu-
kasusnya. Saya tertarik untuk membahas mumkan dirinya sebagai amirul mukminin
gerakan ini sebagai kasus dan meletakkannya atau khalifah sedunia, untuk kemudian
dalam perbincangan “Agama dan Moder- berupaya menyempurnakan segala
nitas.” Sebagaimana akan terlihat pada persyaratannya.”
pembahasan di bawah, dengan memegang
teguh keyakinan agamanya, gerakan Khila- Kutipan di atas adalah pernyataan Abdul
fatul Muslimin (selanjutnya disebut KM) Qadir Baraja, khalifah, yang disampaikannya
Afkaruna 70
kelak. Lebih lanjut, ketaatan terhadap ulim (mendengar dan taat) dari rakyat kepada ulil
amri merupakan perintah untuk mendirikan amri atau pemimpin. Itulah yang disebut
khilafah Islamiyah sebagai satu satunya wadah dengan baiat.23 Bunyi baiat warga kepada
bagi persatuan umat Muslim seluruh dunia khalifah, yang diterakan dalam halaman
berdasarkan ajaran agama. Dalam optik belakang identitas kewarganegaraan KM
mereka, hanya lewat cara itulah akan syariat adalah sebagai berikut:
Islam bisa dilaksanakan, masyarakat Islami a) Demi Allah sesungguhnya saya berbaiat
yang dicita-citakan bisa terwujud, serta umat kepada Allah dipersaksikan oleh amirul
Islam akan memiliki kebebasan dan mukminin dengan ikhlas karena Allah
kemerdekaan untuk menjalankan taala;
peribadatannya sesuai dengan keyakinan b) Sesungguhnya saya tidak akan
agamanya masing-masing. Baraja menyekutukan Allah dengan sesuatu;
memberikan contoh ilustrasi menarik soal c) Saya tidak akan mencuri, tidak akan
ini: berzina, tidak akan berbohong, dan tidak
Di Mesir ada Universitas al Azhar yang akan bermaksiat kepada Allah;
umurnya lebih dari 1000 tahun. Alumninya d) Saya menyatakan siap untuk mendengar
sudah menyebar dimana-mana. Berapa banyak dan taat kepada perintah Allah, Rasul dan
penghafal al-Qur’an yang dihasilkannya. ulil amri;
Belum lagi para pakar tafsir al-Qur’an dan e) Saya siap menggunakan segala daya dan
ahli hadits. Tapi, orang yang ingin upaya dan apa-apa yang ada pada diri saya
melaksanakan syariat Islam di Mesir malah untuk meninggikan agama Allah;
dipotong lehernya, dibunuh dan digantung. f) Jika suatu saat nanti saya dengan sengaja
Itulah akibat tidak dijalankannya sistem menyalahi baiat ini, maka saya bersedia
khilafah yang berbasis Islam. Bagaimana menerima hukuman seadil-adilnya
pertanggung jawabannya nanti di akhirat? 22 berdasarkan hukum Allah. Dengan
harapan Allah tetap menerima baiat saya
Untuk itu, kekhalifahan adalah sistem dan Allah memudahkan saya dalam
pemerintahan yang harus diusahakan, menjalankan kewajiban, mengampuni
diperjuangkan oleh seluruh umat Islam saya, dan meridai saya. Amin. Allahu akbar.
karena. Kekhalifahan harus dirintis, dan Allahu akbar. Allahu akbar.
generasi selanjutnya berkewajiban
menyempurkannya. Ia merupakan prasyarat Tanpa ada baiat, maka persatuan umat
kejayaan Islam beserta kaum Muslim. tidak akan bisa dibentuk. Pengertian baiat
Mereka juga memahawi bahwa kunci seperti ini tentu saja berbeda dengan konsep
kejayaan muslim masa dulu tercapai lantaran baiat yang dipahami Fathi Osman yang
keberhasilannya dalam mempersatukan dan menyamakannya dengan konsep kontrak
mempertahankan keutuhan umat berada di sosial ala John Locke. Osman melihat konsep
bawah satu kepemimpinan, yang disebut baiat sebagai komitmen penguasa untuk
sebagai khilafah. Khilafah ini, secara melayani rakyat sebaik mungkin, dan bukan
organisasional dan politik, terbentuk karena sebaliknya permintaan kesetiaan oleh
adanya baiat berupa sam’an wa tha’atan penguasa kepada rakyatnya.24
Afkaruna 72
namun yang datang justru tukang jahit. DARI TOTALITAS ISLAM KE
Kedua, itu hanya menghasilan rekomendasi- LITERALISME PEMAHAMAN
rekomendasi advokasi pembentukan Pada bagian ini saya akan menyuguhkan
kekhalifahan Islam. Seharusnya, kongres itu potret totalitas dan kesungguhan Abdul
menghasilkan kekhalifahan yang riil.28 Qadir Baraja terhadap keyakinannya. Diban-
Karena itu, meskipun pada tahun 1997 dingkan dengan pemimpin-pemimpin gera-
masih berada dalam penjara karena kasus kan fundamentalisme Islam lainnya, pemim-
pengeboman Borobudur, Baraja pin yang satu ini tidak cukup popular di
memaklumatkan berdirinya Khilafatul media masa dan banyak penelitian lain.31 Ini
Muslimin sebagai bentuk kekhalifahan Islam terlihat dari sedikitnya liputan baik secara
yang benar-benar nyata. Konsep ini akademis maupun media. Bandingkan
kemudian ditawar-tawarkan kepada orang dengan Abu Bakar Ba’asyir, Abu Jibril, Ja’far
yang pantas seperti Abu Bakar Ba’asyir Umar Thalib dan Habib Rizieq Shihab yang
selama kurang lebih tiga tahun. Sayangnya, mendapatkan perhatian luas dari media
tidak ada yang mau menerima amanah massa.
menjadi kahlifah atau amir. Ketika ada Khalifah Baraja adalah lelaki tua yang
Kongres Mujahidin pertama di Yogjakarta shalih dan sederhana. Usianya kini sekitar 68
pada tahun 2000,29 dia juga mensosialisasikan tahun. Kesederhanannya itu antara lain
gagasannya. Rupanya tidak mendapatkan terlihat dari rumahnya yang sangat kecil. Di
tanggapan yang berarti di kalangan peserta ruang tamunya yang hanya seluas sekitar 3x4
kongres. Di tengah-tengah keterbatasan itu, m dan terdapat televisi kuno dan karpet
akhirnya dirinya dilantik menjadi khalifah terbuat dari pelepah pohon pisang. Tak ada
bagi umat Muslim sedunia. lagi perabotan lainnya. Meskipun
Karena itu, meskipun pada tahun 1997 berpangkat sebagai khalifah atau amir umat
masih berada dalam penjara karena kasus Muslim sedunia, dia tidak memiliki petugas
usaha pemboman Borobudur pada tahun keamanan yang berfungsi sebagai pengawal.
1977, Baraja memaklumatkan berdirinya Bagi dia, salah satu manifestasi Islam adalah
Khilafatul Muslimin sebagai bentuk kepasrahan total kepada Allah dalam segala
kekhalifahan Islam yang benar-benar nyata. urusan hidup dan mati. Tidak ada benda/
Konsep ini kemudian ditawar-tawarkan mahkluk yang patut ditakuti selain Allah.
kepada orang yang pantas seperti Abu Bakar Karena itulah meskipun dirinya dianggap
Ba’asyir dll selama kurang lebih tiga tahun. sebagai pemberontak oleh Pemerintah
Sayangnya, tidak ada yang mau menerima Republik Indonesia, dirinya merasa tidak
amanah menjadi kahlifah/amir. Ketika ada perlu takut dengan polisi, intelijen dan
Kongres Mujahidin pertama di Yogjakarta tentara sehingga memerlukan pengawal
pada tahun 2000,30 dia juga mensosialisasikan seperti tokoh-tokoh gerakan Islam lainnya.
gagasannya. Rupanya tidak mendapatkan Keberaniannya tumbuh sejalan dengan
tanggapan yang berarti di kalangan peserta pengalamannya dalam usaha menegakkan
kongres. Ditengah-tengah keterbatasan itu, Islam. Dia pernah bercerita bahwa sewaktu
akhirnya dirinya dilantik menjadi khalifah masih muda, dirinya aktif dalam gerakan NII.
bagi umat Muslim sedunia. Karena itulah, dia sudah kebal dari intimidasi
Afkaruna 74
mengatur persoalan ibadah, tetapi juga Islamannya. Hal ini karena menolak taghut
menyangkut seluruh aspek kehidupan adalah syarat pertama seorang muslim yang
manusia. Jangankan masalah pemerintahan terwujudkan dalam kalimat “Tiada Tuhan
yang merupakan payung utama penegakan selain Allah.”35
agama, memotong kuku pun ada aturannya.
Dan ke-kaffah-an itu tidak hanya sebatas pada Pendapatnya ini tentu saja berbeda dengan
masalah substansi, melainkan juga harus pula sejumlah kalangan yang menilai bahwa
mencakup dimensi institusi dan konstitusi. Pancasila dan UUD 1945 dan dalam
Berislam tidak hanya menjalankan kewajiban perundang-undangan pelaksanaannya pada
shalat, zakat, tetapi sistem kenegaraan dan dasarnya berjiwakan, bernafaskan Islam.
undang-undangnya pun harus berdasarkan Ahmad Sukardja misalnya secara tegas
pada syariat.” mendedahkan kepada kita bahwa
meskipun kata Islam, al-Qur’an dan Hadits
Konsekuensi dari keyakinan bahwa tidak tercantum secara eksplisit di dalam
kekhilafahan sebagai sistem pemerintahan konstitusi negara Indonesia, namun sifat ke-
Islam yang benar (haq) berarti bahwa segala Islamannya jelas sangat tampak. Isi UUD
bentuk sistem pemerintahan dan bernegara 1945 sesuai dan tidak ada yang bertentangan
seperti demokrasi, komunisme, nasionalisme secara hakiki dengan Islam. Ia menempatkan
adalah merupakan sistem yang batil atau yang manusia dalam kedudukan yang sama di
dalam bahasa Al-Qur’an disebut sebagai hadapan hukum dan pemerintahan, tidak
sistem taghut. Baraja juga menambahkan memberatkan masyarakat, menegakkan
bahwa Islam tidak akan mungkin bisa hidup keadilan, serta bertujuan menciptakan
tegak secara sempurna di dalam sebuah kemaslahatan bersama serta menjauhkannya
sistem yang tidak Islami seperti itu. Oleh dari kemudharatan.36 UU yang mengatur
karena itu, implikasi selanjutnya, seluruh tentang perkawinan, ibadah haji, kewarisan,
perjuangan partai-partai Islam melalui arena wakaf, Departemen Agama, Peradilan Agama
demokrasi menjadi amal usaha yang sia-sia serta adanya MUI menunjukkan tesis itu.
belaka. Sebab, bukannya meninggikan Keseluruhannya selaras dengan Islam.
hukum Islam, melainkan secara langsung Senafas dengan Sukardja, Faisal Ismail juga
justru mendukung tegaknya sistem taghut menegaskan bahwa besarnya dukungan
tersebut. Padahal yang diinginkan Islam Muslim di Indonesia dan penerimaanya
adalah hilangnya sistem taghut itu. terhadap bentuk negara Indonesia
Lebih jauh lagi, Endi, seorang yang mengisyaratkan bahwa Islam dan negara
bertugas di kantor pemerintahan KM Pancasila tidak saling bertentangan.37
menjelaskan:
“Seseorang yang menghabiskan seluruh MENYUARAKAN KEMBALI KHILAFAH,
hidupnya untuk membicarakan Islam, jihad, MENANTANG DEMOKRASI
haji, salat, dakwah, dan al-Qur’an tetapi jika Persoalan mengenai bentuk negara dan
tidak menolak taghut beserta sistemnya; pemerintahan yang ideal bagi masyarakat
demokrasi, sosialisme, kapitalisme dan Muslim dewasa ini masih menjadi
sebagaianya, maka tidak ada gunanya ke- perdebatan yang belum selesai—dan
Afkaruna 76
belajar dari strategi dakwah Rasulullah, Dalam hubungan internasionalnya
dakwah Islam tidaklah dimulai dari negara, dengan negara lain, KM pada prinsipnya
melainkan dari orang per- orang. cinta akan kedamaian dan tidak akan
Kepemimpinan itu diawali dengan apa yang melancarkan permusuhan, apalagi
sering disebut sebagai takliful qulub atau peperangan terhadap golongan mana pun,
merebut dan menyatuan hati masyarakat kecuali hanya berkewajiban membela diri
untuk menerima Islam, bukan dengan takliful dari serangan kelompok atau golongan yang
quwwah atau merebut kekuasaan. Dari situ memeranginya. Dalam masalah
kemudian Rasulullah lantas melakukan baiat kewarganegaraan, KM memberikan identitas
atau sumpah setia orang-orang yang sudah anggotanya dengan sebuah kartu identitas
beriman, dan mewajibkan atas mereka layaknya KTP dengan cara mendaftarkan
ketaatan terhadap ajaran Islam. Dari situlah diri. Kewarganegaraan dalam sistem KM
komunitas serta kesatuan umat Islam akan dibagi menjadi dua: pertama, adalah Muslim
dengan sendirinya terbentuk. Sebuah atau Muslimah tanpa diskriminasi rasial,
kesatuan umat yang tidak dibatasi oleh golongan, kebangsaan maupun jabatan dan
territorial geografis, negara, bangsa, ataupun berkewajiban menyerahkan infak dan
ras tertentu. Akan tetapi, komunitas yang zakatnya ke Baitul Mal KM. Kedua, adalah
melampaui itu semua berdasarkan kesamaan, masyarakat non-Muslim yang mendambakan
kesatuan iman yang membentuk umat.40 keadilan dan kesejahteraan umat serta
Dalam konstitusinya, dijelaskan bahwa bersedia patuh terhadap khalifah atau
KM ini berasaskan Islam dan kemerdekaan, amirul mukminin sepanjang tidak
bertujuan memakmurkan bumi dan bertentangan dengan agama yang
menyejahterakan umat melalui pelaksanaan diyakininya, dan rela menyerahkan
ajaran Allah dan Rasulnya bersama sumbangan menurut kemampuannya ke
kebebasan penerapan ajaran semua agama Baitul Mal KM demi kesejahteraan bersama
sebagai prinsip dasar jamaah tanpa lahir batin.
memperkenankan seorang warganya Layaknya pemerintahan pada umumnya,
membuat aturan, ketentuan, norma-norma mereka juga memiliki struktur yang
yang bertentangan dengan ajaran agamanya menopang kekhilafahan mereka. Struktur
sendiri. Selain itu, Jamaah KM ini akan pemerintahan tertinggi adalah Khalifah atau
menyelesaikan suatu perkara atau urusan Amirul mukminin, yakni Abdul Qadir
yang menyangkut kepentingan umat Baraja. Ia menetap di Lampung, sebagai
melalui musyawarah kekhalifahan secara pusat pemerintahan. Struktur di bawahnya
transparan, penuh keterbukaan dan terdapat Katib al-Khilafah (wakil atau
kebebasan berlandaskan akhlaq al-karimah. sekretaris khalifah). Ia bertugas membantu
KM juga akan senantiasa berusaha menjalankan pemerintahan manakala
maksimal untuk mewujudkan kerja sama khalifah tidak berada di pusat
antar umat manusia sesuai ajaran demi pemerintahan. Meski keduanya merupakan
keadilan dan kesejahteraan mereka serta pelaksana tugas tertinggi dalam struktur
kelestarian alam semesta atau rahmatan lil pemerintahan, namun di atasnya terdapat
alamin. sebuah dewan yang disebut mustasyar
Afkaruna 78
kebutuhan umat di lapangan. Sejauh ini manusia agar bisa menjalani kehidupan
baru ada beberapa menteri saja yakni dengan selamat. Saat ini syariat telah lama
menteri pendidikan dan pengajaran yang menghilang dari kehidupan tanpa disadari.
dijabat oleh Sobirin, menteri pendataan Umat Islam telah lama hidup dalam dunia
umat dan inventaris yang dijabat oleh tanpa syariat karena ketiadaan sistem yang
Rafli, menteri keuangan dipegang oleh mampu menjamin berjalannya syariat secara
Waluyo, menteri perhubungan dijabat sempurna. Ketiadaan kekhalifahan bagi
oleh Suryadi, menteri ekonomi dan seluruh umat Islam adalah bencana terbesar.
pemberdayaan usaha oleh Abdurrahim, Sekarang ini banyak di antara umat Islam
menteri pertahanan dan keamanan yang menginginkan hidup secara Islami,
diamanatkan kepada Irza, serta menteri namun tidak mau merubah sistem kehidupan
olahraga dan kesehatan yang dijabat oleh yang telah ada selama ini kepada sistem yang
Jainuri. lebih sesuai dengan syariat agama. Akibatnya,
5. Amir daulah adalah pemimpin atau wakil orang Islam bagaikan hidup di dua alam.
khalifah yang mengurusi umat dalam Hatinya ingin beriman, namun merasa betah
batas teritoria negara tertentu. Sejauh ini hidup di dalam sistem yang kafir. Hidup di
belum terdapat amir daulah, mengingat dua alam itu, pada akhirnya, mengikis
KM masih berkembang di Indonesia saja. idealisme orang Islam sendiri, sehingga tanpa
6. Amir wilayah adalah pemimpin yang disa dari ia telah meninggalkan ajaran agama
mengurusi umatnya di tingkat provinsi Islam. Sesuatu hal yang amat diharamkan.”
7. Amir ummul qura adalah pemimpin yang
mengurusi umat di tingkat kabupaten atau Dengan posisi ini, maka jelas bahwa
kotamadya kekhlifahan bagi KM adalah sebuah
8. Mas’ulul ummah adalah penanggung jawab keharusan, kewajiban. Mengikuti atau ber-
umat di tingkat kabilah atau kelurahan. Islam di bawah payung sistem selain
Jumlah mininum untuk dapat dibentuk kekhalifahan adalah suatu kekafiran.
kabilah ini adalah sebanyak tiga orang. Pandangan ini jelas berbeda, misalnya dengan
Sebelum memenuhi batas minimal Husein Heikal. Bagi Heikal, tidak ada
tersebut, maka mereka bergabung dengan keraguan sama sekali bahwa Islam dan
kelurahan lain terdekat. demokrasi adalah sinkron dalam semua
hal yang esensial. Bahkan, lebih jauh, ia
Dalam pandangan Baraja, kekhalifahan mengatakan bahwa setiap sistem yang yang
adalah anugerah Tuhan sebagai bukti tidak berdiri di atas prinsip-prinsip demokrasi
cintanya kepada manusia. Dia menjelaskan: adalah tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
“Islam adalah agama yang hak dan sempurna. utama yang diserukan oleh Islam.42
Kesempurnaannya mencakup segala hal.
Kalau ada orang yang bilang, Islam tidak KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM
mengatur masalah politik itu sebuah MASYARAKAT KM
kebohongan. Kesempurnaan agama ini adalah Akbar S. Ahmed dalam bukunya Living
sebagian bukti cinta Allah kepada manusia. Islam menuliskan pandangannya bahwa
Oleh karena itulah, dibekalkan syariat kepada semakin Islam ditegakkan semakin
Afkaruna 80
diungkapkan Bruce Lawrence, adalah khilafah sebagai satu-satunya sistem
perlambang atau simbol proses balik menuju pemerintahan Islami—melawan demokrasi,
identitas yang lebih Islami. Kepulangan memahami kitab suci secara apa adanya dan
kepada cara-cara berpakaian muslim dahulu mengatur kehidupan masyarakatnya
ala Arab adalah salah satu cara untuk berdasarkan cetak biru darinya seperti
memeperoleh kembali makna Islam yang terlihat dalam pembagian peran lelaki dan
hilang. Seorang laki-laki mengenaikan baju perempuan. Perempuan dipinggirkan dari
gamis dan seorang perempuan memakai kehidupan publik, sehingga tidak
hijab. Keduanya berupaya memperoleh memperoleh hak-haknya secara setara
kembali makna dan identitas Islam. sebagaimana diyakni masyarakat modern.
Pandangan semacam itu lantas dikristalkan Singkatnya, tidak seperti Francis Fukuyama
bahwa itulah cara berpakaian satu-satunya yang menyebut dunia telah berakhir dengan
yang benar menurut Islam, sementara gaya kemenangan demokrasi dan kapitalisme,49
berpakaian masyarakat Muslim pada bagi mereka dunia saat ini bergerak di jalan
umumnya tidaklah bisa dinilai Islami.47 yang salah. Perlu dikoreksi. Supaya, ia
Ketika mengunjungi rumah-rumah berakhir di jalan yang benar; dipelukan
anggota KM, saya mendapati bahwa para tuntunan ilahi.
perempuan harus tetap di dalam rumah
bagian belakang serta tidak diperkenankan CATATAN AKHIR
1
Lihat dalam Anthony Giddens, Kapitalisme dan Teori
ikut menemui tamu, kecuali anak Sosial Modern: Suatau Analisis Karya Tulis Marx,
perempuan yang masih di bawah umur. Ini Durkheim dan Max Weber (Jakarta: UI Press, 1985), h.
berbeda dengan masyarakat Muslim 252. Lihat juga Alan Aldridge, Religion in the Contempo-
rary World (Cambridge: Polity, 2008), h. 70.
kebanyakan. Dalam lingkungan pendidikan, 2
Pippa Norris dan Ronald Inglehart, Sekularisasi Ditinjau
kelas laki-laki juga dipisahkan dari kelas Kembali: Agama dan Politik di Dunia Dewasa Ini
perempuan. Ini terlihat jelas dalam sekolah (Jakarta: Paramadia dan Alvabet, 2009)
3
Mark Juergensmeyer, Menentang Negara Sekuler:
Taman Kanak dan Taman Pendidikan Kebangkitan Global Nasionalisme Religius (Bandung:
Qur’an yang mereka dirikan. Apa yang Mizan, 1998).
4
Charles Davis, Religion and The Making Society: Essays
dilakukan oleh KM terhadap perempuan
in Social Theology (Cambridge: Cambridge University
semakin mengkristalkan perlakuan Press, 1994)
kelompok fundamentalis yang 5
Gilles Kepel, Pembalasan Tuhan: Kebangkitan Agama-
agama Samawi di Dunia Modern (Jakarta: Pustaka
menggunakan bahasa agama, yang
Hidayah, 1997), h. 10.
bukannya untuk membebaskan, namun 6
Michael Burleigh, Earthly Power: The Clash of Religion
justru untuk menindas kaum perempuan.48 and Politics in Europe From the French Revolution to the
Great War (Australia: Harper & Collins, 2007)
7
Saya menggunakan kata Muslim ketimbang Islam
KESIMPULAN lantaran membedakan Islam sebagai social blueprint
Terlahir sebagai respon terhadap yang sakral dengan bagaimana Muslim memahami,
menterjemahkan Islam ke dalam realitas sosial yang
perkembangan modernitas, KM muncul dengan sendirinya masuk dalam wilayah profan.
dengan seruan kembali kepada ajaran-ajaran Penggunaan kata Muslim dengan demikian
agama yang murni. Dengan semangat membatasi pada objek yang dibahas, dan bukan untuk
menilai dan menggeneralisir Islam secara
keagamaan yang tinggi, mereka keseluruhan. Sebab, Islam itu satu sementara Muslim
mengusung misi besar untuk menegakkan sangat banyak. Diskusi mengenai ini lihat antara lain
Afkaruna 82
41
Lihat dalam http://www.khilafatulmuslimin.com/blog/ Heikal, Muhammad Husein. 1993. Pemerintahan Islam.
perkembangan-daulah-khilafatul-muslimin. Diakses Jakarta: Pustaka Firdaus
tanggal 7 Maret 2012 Herriot, Peter. 2009. Religious Fundamentalism: Global,
42
Muhammad Husein Heikal, Pemerintahan Islam Lokal, Personal. London: Routledge
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), h. 87-88. Ismail, Faisal. 1999. Ideologi Hegemoni dan Otoritas
43
Akbar S. Ahmed, Living Islam, h. 224 Agama: Wacana Ketegangan Kreatif Islam dan Pancasila.
44
Lihat lebih lanjut dalam Mansoor Moaddel, “Religion Yogyakarta: Tiara Wacana
and Women: Islamic Modernism versus Fundamental- Jamhari dan Jajang Jahroni, (ed). 2004. Gerakan Salafi
ism,” Journal for the Scientific Study of Religion. Vol. 37. Radikal di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press
No. 1. (1998) h. 108-130. Juergensmeyer, Mark. 1998. Menentang Negara Sekuler:
45
Lihat M. Quraish Shihab, “Kesetaraan Jender Dalam Kebangkitan Global Nasionalisme Religius. Bandung:
Islam,” pengantar dalam Nasaruddin Umar, Argumen Mizan
Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an (Jakarta: Kepel, Gilles. 1997. Pembalasan Tuhan: Kebangkitan
Paramadina, 2001) Agama-agama Samawi di Dunia Modern. Jakarta:
46
Baraja, Gambaran Global Pemerintahan, Pustaka Hidayah
47
Bruce B. Lawrence, Menepis Mitos, Islam Dibalik Lawrence, Bruce B. 2002. Menepis Mitos, Islam Dibalik
Kekerasan? (Jakarta: Serambi, 2002), h. 17 Kekerasan?. Jakarta: Serambi
48
Lihat Riffat Hassan “Is Islam a Help or Hindrance to Maarif, Ahmad Syafii. 2009. Islam dalam Bingkai
Women’s Development?” dalam Johan Meuleman (ed.), Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi
Islam in the Era of Globalization, h. 136. Sejarah. Bandung: Mizan
49
Francis Fukuyama, Kemenangan Kapitalisme dan Mahendra, Yusril Ihza. 1999. Modernisme dan
Demokrasi Liberal (Yogyakarta: Qalam, 2001) Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan
Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jama’at-i-Islami
(Pakistan). Jakarta: Paramadina
DAFTAR PUSTAKA Marranci, Gabriele. 2008. The Anthropolgy of Islam.
Ahmed, Akbar S. 1997. Living Islam: Tamasya Budaya Cambridge: Berg
Menyusuri Samarkand hingga Stornoway. Jakarta: Mizan Meij. Dick van der. 2003. Dinamika Kontemporer dalam
Aldridge, Alan. 2008. Religion in the Contemporary World. Masyarakat Islam. Jakarta: INIS
Cambridge: Polity Moaddel, Mansoor. 1998. “Religion and Women: Islamic
Al-Maududi, Abul A’la. 1984. Khalifah dan Kerajaan. Modernism versus Fundamentalism.” Journal for the
Bandung: Mizan Scientific Study of Religion, Vol. 37, No. 1
Amstrong, Karen. 2004. Islam: A Short History Sepintas Nasution, Harun dan Azyumardi Azra. 1985. Perkembangan
Sejarah Islam. Surabaya: Ikon Teralitera Modern Dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Baraja, Abdul Qadir. 2001. Gambaran Global Pemerintahan Nooris, Pippa dan Ronald Inglehart. 2009. Sekularisasi
Islam. Surabaya: RAP Ditinjau Kembali: Agama dan Politik di Dunia Dewasa
Bellah, Robert N. 2000. Beyond Belief Menemukan Kembali Ini. Jakarta: Paramadia dan Alvabet
Agama: Esai-esai tentang Agama di Dunia Modern. Osman, Fathi. 1996. “Bay’ah al-Imam: Kesepakatan
Jakarta: Paramadina Pengangkatan Kepala Negara” dalam Mumtaz Ahmad,
Burleigh, Michael. 2007. Earthly Power: The Clash of ed. Masalah-masalah Teori Politik Islam. Bandung: Mizan
Religion and Politics in Europe From the French Revolu- Pranowo, M Bambang. 1998. Islam Faktual: Antara Tradisi
tion to the Great War. Australia: Harper & Collins dan Relasi Kuasa. Yogyakarta: Adicita
Davis, Charles Davis. 1994. Religion and The Making Sayyid Quthub, 1987. Petunjuk Jalan, Jakarta: Media
Society: Essays in Social Theology. Cambridge: Cam- Dakwah. Cet 3.
bridge University Press Sjadzali, Munawir. 1990. Islam dan Tata Negara: Ajaran,
Fukuyama, Francis. 2001. Benturan Islam dan Modernisasi. Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: UI Press
Koran Tempo 26, 11 Sukardja, Ahmad. 1995. Piagam Madinah dan UUD 1945:
Gellner, Ernest. 1981. Muslim Society. Cambridge: Cam- Kajian Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama
bridge University Press Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: UI Press
Giddens, Anthony. 1985. Kapitalisme dan Teori Sosial Umar, Nasaruddin. 2001. Argumen Kesetaraan Jender
Modern: Suatau Analisis Karya Tulis Marx, Durkheim dan Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina
Max Weber. Jakarta: UI Press Voll, John Obert. 1982. Islam: Continuity and Change in The
Hassan, Riaz. 2006. Keragaman Iman: Studi Komparatif Modern World. Colorado: Westview Press
Masyarakat Muslim. Jakarta: PPIM dan Rajawali Pers Woodward, Mark R. 2005. “Modernity and The Disen-
Hassan, Riffat. “Is Islam a Help or Hindrance to Women’s chantment of Life: A Muslim-Christian Contrast” dalam
Development?” dalam Johan Meuleman, ed. Islam in the Johan Meuleman, (ed.) Islam in the Era of Globalization:
Era of Globalization. Muslim Attitude Towards Modernity and Identity.
London: Routledge
DOI 10.18196/AIIJIS.2013. 0020. 65-82