TRADISIONALISME,
MODERENISME ISLAM
Disusun Oleh :
ROZI
M. KHIDIR
REVIVALISME
Perkembangan Islam seolah menjadi suatu fenomena yang sifatnya
mengglobal. Hal ini terjadi terutama pasca peristiwa 11 September yang
secara tidak langsung seharusnya merugikan Islam dan kaum Muslim di
dunia. Perkembangan ini pun sangat begitu kental dirasakan di Indonesia
sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia.
Hal yang paling mudah untuk mengukurnya adalah dengan melihat
kebangkitan nilai-nilai Islam di berbagai Negara termasuk Indonesia. Nilainilai tersebut adalah cerminan cultural seseorang sangat dekat dengan ajaran
Tuhannya.
REVIVALISME
Gerakan revivalisme Islam timbul pada abad ke-18 M. yang
dirintis oleh Muhammad bin Abdul Wahab di Saudi Arabia.
Sebagaimana neo-fundamentalisme nantinya, revivalisme ini lahir
dari kesadaran internal umat Islam akan kemerosotan agama dalam
kehidupan umat Islam.
Oleh
karena
itu,
dalam
perkembangannya
revivalisme
ijtihad,
kecenderungan
anti-
TRADISIONALIS
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Geeriz
(1964 : 23) Islam dikategorikan dalam istilah priyayi,
santri dan abangan. Pandangan ini menuai banyak
kritik, karena patokan-patokan yang digunakan
dinilai tidak konsisten. Priyayi tidaklah sama dengan
kategori santri dan abangan. Priyayi adalah kelas
sosial yang lawannya adalah wong cilik atau proletai
persis
berusaha
melakukan
pemaharuan
cenderung
mentolelir
kebiasaan-kebiasaan tersebut.
dan
melestarikan
Pemikiran
tradisionalis
percaya
bahwa
kemunduran umat Islam adalah ketentuan dan rencana
Tuhan. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu tentang arti
dan hikmah di balik keterbelakangan umat Islam.
Kemunduran dan keterbelakangan umat Islam dinilai
sebagai ujian atas keimanan, dan kita tidak tahu mala
petaka apa yang terjadi dibalik kemajuan dan
pertumbuhan umat manusia.
MODERNISME
Dalam pandangan masyarakat barat, modernisme
mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha
untuk mengubah paham-paham dan intitusi-intitusi lama
untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, modern lebih mengacu pada
dorongan untuk melakukan perubahan karena pahampaham dan intitusi-intitusi lama dinilai tidak relevan.
Kaum
modernis
percaya
bahwa
oleh
kesalahan sikap
mental,
modernis
merujuk
pada
pemikiran
memepengaruhi
memberantas
muhammadiyah
tahayul,
biah,
dan
muktazilah.
Di
indonesia,
gerakan
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas mengenai studi
tradisi dan pemikiran islam. maka dapat disimpulkan bahwa
Tradisi Islam di indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh
sinkretik yang diwariskan para pendahulu kita. Dan pada
setiap daerah memiliki tradisi-tradisi tersendiri yang berbeda
antara daerah satu dengan yang lainnya. Berkembangnya sains
dan teknologi memunculkan respons terhadap pemikiran
terhadap globalisasi yaitu konsep voril revilvalist, radisional,
dan modernis.