Disusun oleh :
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Karena atas izinNya
lah saya dapat menyelesaikan Critical Book Riview (CBR) ini tepat waktu. Tak lupa pula
kiriman shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Beserta keluarganya,para sahabat Nya, dan seluruh umatNya yang senantiasa istiqomah
hingga akhir jaman
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya
dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada RAFIEQAH NALAR RIZKY, S.Sos., Μ.A.
selaku dosen mata kuliah ilmu politik yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya
memperoleh banyak manfaat setelah menyusun Critical Book Riview (CBR) ini.
Akhirul kalam, saya menyadari bahwa Critical Book Riview (CBR) ini masih jauh dari
sempurna, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang saya miliki. Karena itu saya mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi
perbaikan Critical Book Riview (CBR) dimasa mendatang. Harapan saya semoga makalah
ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.
Demikian Critical Book Riview (CBR) ini saya susun, semoga bisa memberikan
manfaat kepada kita semua.
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Bibliografi
A. Judul Buku : Sistem Politik Indonesia: Kestabilan, Peta Kekuatan Politik
dan pembangunan
B. Penulis : Drs. Arbi Sanit
C. ISBN :979-421-017-x
D. Penerbit : Pustaka Setia
E. Tahun Terbit : 1995
F. Tebal Buku : 114 Halaman
1.2 Tentang Penulis
Penulis buku ini adalah Drs. Arbi Sanit, lahir di Painan, Sumatera Barat, pada
tahun 1939. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi di FISIP UI pada tahun 1969.
Setelah lulus, pada tahun 1973 – 1974, Arbi Sanit mengambil studi bebas mengenai
sistem politik di University of Wisconsin, USA. Saat ini, selain aktif dalam menulis
dan berpartisipasi dalam berbagai seminar dan pertemuan di dalam dan luar negeri, ia
juga mengajar di beberapa Universitas, termasuk Universitas Indonesia, IKIP Jakarta,
Universitas Nasional Jakarta, dan memberikan kuliah khusus tentang ilmu politik di
SESKOAL dan SESDILU. Arbi Sanit telah menghasilkan banyak karya tulis dan
buku, termasuk “Sistem Politik Indonesia,” “Penghampiran dan Lingkungan.”
Arbi Sanit dikenal sebagai individu yang gemar membaca, sehingga bukunya tidak
hanya merupakan karya semata, melainkan juga merupakan upaya untuk menyajikan
pandangan-pandangan mengenai aspek kehidupan sosial dan menjelajahi berbagai
dinamika kehidupan politik dalam upaya mencari identitas khususnya di Indonesia.
1
.
BAB II
RINGKASAN BUKU
2
Masyarakat yang memiliki pemahaman terbatas mengenai berbagai sistem
politik di dunia berusaha menerapkan salah satu atau kombinasi dari sistem politik
yang mereka kenal. Sama halnya dengan partai politik yang sebelum kemerdekaan
sudah menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan partainya. Para perintis
kemerdekaan telah merencanakan sistem kepartaian yang akan dikembangkan di
Indonesia, namun mereka tidak mendapat kesempatan untuk
mengimplementasikan ide-ide mereka. Selain itu, perkembangan ekonomi dan
sosial belum memberikan peluang untuk membentuk dasar kehidupan partai
politik yang diharapkan.
Peran besar agama dalam masyarakat telah menjadi dasar bagi kekuasaan
raja-raja pada masa lalu, seperti terlihat dari peninggalan sejarah seperti candi-
candi Borobudur, Pawon, Mendut, dan sebagainya. Meskipun masuknya Islam
tidak berbeda jauh dengan masa Hindu-Budha, di mana agama menjadi landasan
kekuasaan raja, perkembangan Islam menimbulkan pembentukan kelompok baru
dalam masyarakat, yaitu Islam dan non-Islam, atau santri dan abangan.
3
Golongan-golongan seperti Budi Utomo, Syarikat Dagang Islam, Nahdathul
Ulama, dan Muhammadiyah memiliki pengaruh besar terhadap organisasi sosial
dan politik. Organisasi-organisasi ini lebih menekankan pada tuntutan sosial
golongan tertentu di masyarakat, sementara kelompok-kelompok berdasarkan
suku kedaerahan juga muncul. Ketidakpuasan dari golongan menengah dan
terdidik secara Barat mengarah pada pergerakan politik, dengan perjuangan
mereka didorong oleh ketidakadilan dan hasrat akan kemerdekaan.
4
Kemunculan militer dalam ranah politik, sosial, dan ekonomi negara-negara
berkembang bersumber dari kurangnya kontrol pihak sipil terhadap berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Politisi sipil sering kali dihadapkan pada tantangan
dalam merumuskan sistem politik dengan tergesa-gesa dan mencoba-coba
menentukan model pelayanan masyarakat. Lebih lanjut, ketidakefektifan dan
kurangnya solidaritas elit sipil memainkan peran besar dalam mendorong peran
militer dalam politik.
5
kepemimpinan militer memperkuat efektivitasnya, dengan kesatuan pandangan
yang ditanamkan melalui sosialisasi seragam di ABRI.
Sumpah Pemuda tahun 1928 diakui sebagai awal dari pendapat bahwa
angkatan muda adalah bagian penting dalam masyarakat dan terlibat dalam
kehidupan politik Indonesia. Meskipun kemerdekaan telah diraih, kegiatan
angkatan muda dalam politik Indonesia tetap aktif, dan teknik perjuangannya serta
permasalahan yang menjadi fokus kegiatan dapat berubah dari waktu ke waktu.
6
akulturasi sosial dan budaya di antara angkatan muda. Keempat, mahasiswa
dianggap sebagai kelompok elit di antara angkatan muda karena memiliki latar
belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan yang lebih baik.
7
Kedua, sebagai hasil dari sistem ekonomi penjajahan yang menitikberatkan
pada sektor produksi pertanian, sektor industri dan perdagangan menengah atau
perantara dengan sektor ekspor menjadi sangat lemah.
Ketiga, kelompok ekonomi yang baru berkembang ini juga memiliki posisi
yang lemah untuk bersaing dengan kelompok ekonomi yang telah berpengalaman
sebagai perantara dalam sistem ekonomi kolonial.
Yang paling penting dalam hubungan antara sistem ekonomi dan politik
adalah bahwa politik memiliki kekuasaan untuk mengambil kebijakan-kebijakan
yang dapat menjadi solusi untuk menstabilkan atau bahkan memajukan
perekonomian Indonesia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Komentar
9
dan golongan kekuatan politik dengan pendekatan yang berbeda-beda. Pergeseran
peran militer ke dalam aspek politik, sosial, dan ekonomi juga diulas secara
mendalam, dengan penekanan pada keunggulan organisasi militer. Terakhir, buku
mengamati peran mahasiswa dalam politik dan mencermati keterkaitan erat antara
politik dan ekonomi di Indonesia. Dengan analisis yang komprehensif, buku ini
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi stabilitas politik dan perkembangan politik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
10