Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BUDAYA POLITIK

DOSEN PENGAMPU : Rafieqah Nalar Rizky S.Sos.,M.A

Disusun Oleh :
AHMAD ANANDSYAH 2203100049
NAJWA AQIILA GAUTAMA2203100057
RAIHAN ZAHRON TAMBUNAN 2203100059
REZA PRAMANA 2203100064
ALIYA 2203100075
JHODI RAMADHANI 2203100077
ANGGI SALWA SALSABILA HARAHAP 2203100082

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami lantunkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-NYA
kepada kita semua terutama kepada kami karena berkat-NYA sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan dengan tepat waktu.

Kami juga senantiasa mengirimkan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW. yang telah
membawa kita semua dari zaman kebodohan menuju zaman kecerdasan. Makalah kami ini
menyangkut tentang Budaya Politik yang berkembang didalam masyarakat dan negara indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami memohon maaf
atas kekurangan kami dan kami memohon kritikannya menyangkut makalah kami ini Akhirnya
kami ucapakan terimakasih kepada ibu dosen dan teman-teman sekalian.

Medan, Juli 2023

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik
suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi
dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia
tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah).
Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari
orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat,
anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.
Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-
aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat
terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak
langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang
terjadi.Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik
tertentu.Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga
negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah (non-formal), telah
menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-
praktik perilaku politik dalam semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat
dan mengukur pengetahuan-pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya,
pemerintahnya, pemimpim politik dan lai-lain.
Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang
lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses
pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta
gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.Kegiatan politik juga memasuki dunia
keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas.Dengan
demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan
nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Politik


Budaya politik adalah nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan dari masyarakat tertetu yang
diperoleh melalui sosialisasi dan memengaruhi perilaku politik.Budaya politik juga didefinisikan
sebagai sistem kepercayaan, simbol ekspresif, dan nilai nilai yang menggambarkan situasi di
mana tindakan politik dilakukan.Bentuk budaya politik dalam sebuah masyarakat dipengaruhi
oleh sejarah perkembangan dari sistem, agama yang ada dalam masyarakat tersebut, kesukuan,
status sosial, konsep kekuasaan, dan kepemimpinan.

Beberapa definisi budaya politik menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Almond dan Verba
Pengertian budaya politik yaitu sikap orientasi yang khas dari warga negara
terhadap sistem politik dan bermacam-macam bagiannya, serta sikap terhadap
peranan warga negara yang ada dalam sistem tersebut.
2. Alan R. Ball
Definisi budaya politik yaitu suatu susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan,
emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang memiliki hubungan dengan sistem politik
dan isu-isu politik.
3. Almond dan Powell
Arti budaya politik ialah suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, arti
nilai-nilai dan ketrampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat,
termasuk pola-pola kecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang
terdapat pada beragam contoh kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
4. Albert Widjaja
Makna budaya politik ialah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide,
pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos.Kesemuanya ini dikenal dan diakui
oleh sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk
menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.
5. Aaron Wildavskus
Budaya politik secara luas menjelaskan orang-orang yang menganut nilai-nilai,
keyakinan-keyakinan, dan pilihan-pilihan yang melegitimasi jalan hidup yang
berbeda-beda (menekankan pada keterbukaan terhadap berbagai pendekatan
dalam kajian budaya politik)
6. Miriam Budiardjo
Budaya politik adalah keseluruhan pandangan-pandangan politik, seperti norma-
norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.
7. Mochtar Massoed
Budaya politik diartikan sebagai seperangkat sikap dan orientasi warga suatu
negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
8. Lucian Pye
Ilmuwan politik Amerika Lucian Pye mendefinisikan budaya politik sebagai
gabungan dari nilai-nilai dasar, perasaan, dan pengetahuan yang mendasari proses
politik. Oleh karena itu, blok pembangun budaya politik adalah kepercayaan,
pendapat, dan emosi warga terhadap bentuk pemerintahan mereka.

Dari penjelasan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwasanya budaya politik
adalah suatu sistem nilai sosial yang dijalankan secara bersama dalam masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

B. Sejarah Perkembangan Budaya Politik di Indonesia


Di Indonesia, atmosfer budaya politik berubah-ubah seiring perkembangan waktu, mulai
dari masa penjajahan hingga masa reformasi saat ini. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh
bagaimana gaya kepemimpinan yang berlaku pada masing-masing periode.
1. Masa Penjajahan Belanda
Budaya politik yang ada pada masa penjajahan Belanda ini tentunya menyimpan banyak
upaya untuk memerdekakan tanah air Indonesia. Pada masa ini, banyak partai politik yang
muncul untuk memperkuat usaha perebutan kekuasaan dari Belanda.Munculnya banyak partai
politik di masa ini menimbulkan banyaknya anggota partai politik yang ditangkap, disingkirkan
hingga diasingkan oleh pihak Belanda.Beberapa partai politik yang ikut andil dalam usaha
merebut kemerdekaan antara lain Partai Indonesia, Partai Indonesia Raya, Gerakan Rakyat
Indonesia, Gabungan Politik Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan masih banyak lagi.
2. Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, budaya politik sangatlah ditentang keras.Masyarakat
Indonesia tidak diperkenankan mengadakan kegiatan politik.Oleh karena itu, pihak Jepang
sendiri yang membentuk organisasi-organisasi bagi masyarakat Indonesia untuk berdiskusi
misalnya Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokokai.
3. Masa Orde Lama
Hasil dari budaya politik pada masa orde lama ini banyak melahirkan beberapa paham
seperti komunisme, nasionalisme, hingga paternalisme.Meskipun begitu, pada masa ini tokoh-
tokoh politik bisa menjaga keseimbangan budaya politik di masyarakat.Namun seiring
berkembangnya waktu, masa orde lama atau masa di mana Indonesia sudah merdeka ini banyak
menyimpan sejarah tentang kelompok-kelompok yang kontra revolusi.Banyak kelompok politik
pada saat itu yang tidak setuju terhadap keputusan penguasa dan berusaha untuk mendobraknya.

4. Masa Orde Baru


Masa orde baru memiliki budaya politik yang patrimonial. Artinya, politik pada masa ini
hanya berlaku bagi pemerintah saja dan masyarakat diperintahkan untuk tunduk pada segala
kebijakan yang dirancang penguasa Otoriterianisme di zaman Presiden Soeharto ini mendampak
pada aksi sosial yakni kerusuhan 1998 yang berupaya untuk menjatuhkan rezim Soeharto.
5. Zaman Reformasi
Budaya politik di zaman reformasi sudah masuk kepada atmosfer masyarakat bebas
peropini dan mengadakan kegiatan politik demi memperjuangkan kepentingan bersama.Pada
masa ini masyarakat sudah ikut pro aktif dalam menentukan arah kebijakan publik.

C. Karakteristik Budaya Politik


Budaya politik sebuah negara dapat dikenali dari karakteristiknya. Berikut karakteristik
budaya politik secara umum:
 Adanya pola perilaku pejabat maupun aparat pemerintahan dalam sebuah negara.
 Adanya kebiasaan politik yang berkaitan dengan proses legitimasi.
 Adanya kekhasan aturan kekuasaan dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.
 Adanya gejolak di masyarakat dalam menyikapi berjalannya kekuasaan di sebuah negara.
 Menganut sistem multipartai dan ragam kegiatannya dalam masyarakat.
 Adanya proses dalam pembuatan suatu kebijakan pemerintah.

D. Orientasi Budaya Politik


Budaya politik yang berkembang di sebuah negara sangat bergantung pada orientasi atau
persepsi politik yang diterima atau dimiliki oleh masyarakatnya. Orientasi politik tersebut
meliputi:
 Sistem Politik Secara Holistik: Melingkupi tingkat pengetahuan, luapan perasaan yang
dipengaruhi sejarah masa lalu, volume wilayah, hukum dasar negara atau sistem politik.
 Proses Masukan atau Input: Melingkupi observasi atas partai politik, kelompok penekan,
dan kelompok kepentingan, serta sarana komunikasi massa yang aktual.
 Proses Hasil atau Output: Melingkupi penetapan peraturan perundang-undangan oleh
lenbaga legislatif, pengaplikasian peraturan oleh lembaga legislatif, dan pengawasan oleh
lembaga yudikatif.
 Diri Sendiri: Melingkup intervensi individu terhadap suatu lingkungan atau komunitas
yang dapat berpengaruh di wilayah sistem politik.
E. Manfaat Budaya Politik
Manfaat budaya politik dalam masyarakat adalah:
1. Memahami berbagai tindakan politik masyarakat.
2. Memahami pola perilaku masyarakat terhadap politik.
3. Memahami nilai kebersamaan di tengah masyarakat.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik.
5. Menumbuhkan sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
6. Meningkatkan nilai demokrasi melalui kontribusi langsung masyarakat.

F. Tipe-Tipe Budaya Politik


 Parokial
Budaya politik parokial adalah proses awal dalam pembentukan ikutserta masyarakat (warna
negara) untuk ikut dalam proses demokrasi. Budaya ini masih menganggap masyarakat sebagai
pelengkap sehingga masyarakat bergerak secara pasif tanpa memberikan pengaruh signifikan
dalam pembangunan.Ciri dari parokial yaitu masyarakat apatis, ruang lingkup sempit dan kecil,
pengetahuan warga mengenai aspek ini termasuk kategori sangat rendah, masyarakat tidak
memperdulikan bahkan menarik diri dari kawasan politik.
Ciri lainnya yaitu masyarakat jarang sekali berhadapan dengan sistem ini, kesadaran warga
mengenai kewenangan serta kekuasaan negara sangat rendah.Jadi, intinya budaya politik di
Indonesia satu ini membuat rakyatnya kurang aktif berpartisipasi.
 Kaula
Budaya politik kaula seringkali disebut juga sebagai budaya politik subjek. Yang sejatinya
hampir sama dengan budaya politik parokial, dimana masyarakat hanya sebatas pelengkap. Yang
membedakan dalam budaya kaula ini masyarakat ikut aktif tapi tidak mempengaruhi kebijakan
pemerintah pusat.
 Partisipan
Budaya politik partisipan adalah sistem perpolitikan yang paling maju, lantaran masyarakat
diletakan sebagai subjek serta objek dari pembangunan.Dalam budaya ini umumnya dijalankan
oleh negara yang sudah berkategori maju, sehingga masyarakat benar-benar aktif dalam sebuah
pembangunan yang dicipatakan.Ciri-ciri dari partisipan yaitu masyarakat mempunyai kesadaran
tinggi untuk aktif berperan terkait bidang ini dan sadar bahwa warga memiliki hak serta
tanggung jawab terhadap kehidupan politik.
BAB III
STUDI KASUS BUDAYA POLITIK
“Masyarakat adat Kampung Naga dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2013”

Menurut teori Gabriel Almond dan Sidney Verba yang dijadikan landasan atau grand theory
dalam penelitian ini, mereka mengemukakan bahwa budaya politik masyarakat adat atau
masyarakat tradisional termasuk dalam budaya politik parokial yang mana tidak ada peran-peran
politik yang bersifat khusus: kepala kampung, kepala suku adalah merupakan pemancaran peran-
peran yang bersifat politis-ekonomis. Selain itu tingkat partisipasi masyarakat budaya politik ini
masih sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif. Tetapi Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa : teori yang dikemukakan Almond dan Verba ternyata tidak sesuai dengan hasil
penelitian. Indikator yang mereka kemukakan, berbeda dengan hasil yang peneliti dapatkan
dilapangan. Budaya politik masyarakat adat Kampung Naga adalah budaya politik kaula
(subyek) bukan parokial, yang didapat berdasarkan hasil sebagai berikut:
1. Berdasarkan pemahaman orientasi kognitifnya yang melibatkan pengetahuan atas mekanisme
input dan output sistem politik, termasuk pengetahuan atas hak dan kewajiban selaku
warganegara, masyarakat adat Kampung Naga ‘masih sebagian dari mereka’ pada dasarnya
memahami dan mengetahui tentang segala sistem politik termasuk input dan output nya
meskipun masih bersifat pasif, sedangkan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik
selalu mereka taati.
2. Masyarakat adat Kampung Naga memiliki perasaan yang khusus terhadap aspek-aspek sistem
politik yang mana pada hakikatnya dipengaruhi oleh kompleks nilai yang ada dalam masyarakat
adat Kampung Naga tersebut. Mengenai masalah perasaan dan ketertarikan masyarakat adat
Kampung Naga terhadap sistem politik, termasuk peran para aktor politisi, serta terhadap
pemerintah, tidak ada penentangan atau perasaan tidak suka terhadap semua aspek tersebut,
karena pada dasarnya menurut mereka pemerintah itu untuk ditaati bukan untuk dilawan.
3. Apa yang menjadi pilihan masyarakat adat Kampung Naga untuk menjatuhkan pilihan mereka
atas dasar perasaan suka terhadap salah satu pasangan calon. Hal tersebut berkenaan dengan
informasi yang mereka dapatkan dari sosilaisasi pemilu yang dilakukan oleh pemerintah daerah
dan KPU Kabupaten Tasikmalaya, tidak hanya itu pola interaksi dan komunikasi yang mereka
lakukan dengan pengunjung atau masyarakat luas menambah informasi dan standar nilai
terhadap pasangan calon Gubernur, serta keputusan mereka dalam menjatuhkan pilihan murni
tanpa ada anjuran atau paksaan dari pihak manapun.
KESIMPULAN DARI STUDI KASUS:
Masyarakat adat Kampung Naga merupakan masyarakat dengan budaya politik kaula
(subyek) bukan parochial. Karena sebagian dari masyarakatnya pada dasarnya masih memahami
dan mengetahui tentang sistem politik termasuk input dan output nya meskipun masih bersifat
pasif. Tidak ada penentangan atau perasaan tidak suka karena pada dasarnya menurut mereka
pemerintah itu untuk ditaati bukan untuk dilawan.

BAB IV
PENUTUP

Budaya Politik memiliki beragam tipe tergantung dari karakteristik masyarakat pada
suatu wilayah atau Negara dan budaya politik dapat berkembang tergantung dari masyarakat dan
pemerintahannya yang berkuasa. Budaya Politik Indonesia sebagian besar masih bersifat
parochial-kaula yaitu masyarakat masih pasif dalam kegiatan dan peran serta politik walaupun
segelintir pihak sudah bersifat partisipan. Untuk itu perlu adanya suatu perubahan agar dapat
mencapai budaya politik yang ideal yaitu partisipan.
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com, 2022. “Budaya Politik: Pengertian, Karakteristik, Orientasi,Tipe-Tipe


Budaya Politik” di akses pada tanggal 12 juli 2023 jam 13:28
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/17/00150021/budaya-politik-pengertian-
karakteristik-orientasi-tipe

Yulianti, Cicin, 2022. “Arti Budaya Politik dan Sejarah perkembangannya di Indonesia”
diakses pada tanggal 12 juli 2023 jam 13:45
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6334458/arti-budaya-politik-dan-sejarah-
perkembangannya-di-indonesia

Kompas.com, 2022. “Pengertian Budaya Politik menurut para Ahli” diakses pada
Tanggal 12 juli 2023 jam 15:30
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/03/16/01000051/pengertian-budaya-politik-
menurut-ahli

Dosensosiologi.com, 2022. “Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli” diakses


pada tanggal 12 juli 2023 jam 16:00 https://dosensosiologi.com/pengertian-budaya-politik/

Faisal, Riza, 2013. “Budaya Politik Masyarakat Adat Kampung Naga (Studi Kasus di
Politik Masyarakat Adat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Dalam Pemilihan Gubernur
Jawa Barat Tahun 2013)” diakses pada tanggal 12 juli 2023 jam 20:45
http://repository.upi.edu/5117/

Anda mungkin juga menyukai