Budaya politik merupakan salah satu komponen tertinggi dalam suatu sistem politik.
1. Tipe-tipe budaya politik
Didalam kehidupan sehari-hari, mungkin kalian akan menemukan beberapa perilaku dalam
kegiatan politik yang menggambarkan orientasi dan peranan suatu kelompok masyarakat
sebagai berikut:
Dalam pemilihan umum, tidak menutup kemungkinan kalian akan menemukan orang
yang mengaku memilih patai tertentu, karna di beri uang oleh pengurus partai yang
bersangkutan.
Ada orang yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah dan sealu memberikan
masukan kepada pemerintah.
Ada juga orang yang hanya peduli pada kepentingan daerah asalnya, dia sama sekali
tidak memperhatikan kepentingan bangsa dan negara.
Ada pula orang yang masa bodo atau tidak peduli dengan berbagai kegiatan politik
yang berlangsung di negaranya.
Keempat contoh diatas merupakan cerminan dari budaya politik suatu masyarakat. Budaya
politik masyarakat merupakan gambaran orientasi dan peranan masyarakat dalam setiap aspek
kehidupan politik. Berkaitan dengan hal tersebut, Almond dan Powell membagi budaya politik
kedalam tiga tipe, yaitu budaya politik parokial, subjek (kaula), dan partisipan. Untuk lebih
jelasnya berikut ini dipaparkan penjelasan ketiga tipe budaya politik tersebut.
a. Budaya Politik Parokial (parochial political culture)
Budaya politik parokial sering diartikan sebagai budaya politik yang sempit. Dikatakan
sempit karena orientasi individu atau masyarakat masih sangat terbatas pada ruang lingkup
yang sempit. Orientasi dan peranan yang dimainkan masih terbatas pada lingkungan atau
wilayah tempat ia tinggal. Dengan kata lain, persoalan-persoalan di luar wilayahnya tidak di
perdulikannya.
Menurut Rusandi kantraprawira, budaya politik parokial biasanya terdapat dalam sistem
politik tradisional dan sederhana, dengan ciri khas yaitu belum adanya spesialisasi tugas atau
peran, sehingga para pelaku politik belum memiliki peranan yang khusus. Dengan kata lain,
satu peranan dilakukan bersamaan dengan peranan yang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam budaya politik parokial tidak dijumpai
spesialisasi tugas dan peran dalam kegiatan politik. Kalaupun mungkin ada, dalam intnsitas
atau kadar yang masih rendah, sehingga tingkat partisipasi politik masyarakatnya pun masih
rendah.
b. Budaya politik subjek (subject political culture)
Masyarakat atau individu yang bertipe budaya politik subyek telah dimiliki perhatian
dan minat terhadap sistem politik. Hal ini diwujudkan dengan berbagai peran politik yang
sesuai dengan kedudukannya. Akan tetapi peran politik yang dilakukannya masih terbatas
pada pellaksanaan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur masyarakat. Individu atau
masyarakat hanya menerima aturan tersebut secara pasrah. Tidak ada keinginan atau hasrat
untuk menilai,menelaah,atau bahkan mengkritisi setiap kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah.
Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Salah satunya melalui
sosialisasi politik (political sociallization). Apa sebenarnya sosialisasi politik itu?. Pakar yang
mendefisinikan sosialisaasi politik, diantaranya:
a. Michael rush dan phillip althoff, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses
bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut
menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.
b. Fred. I Greestain, menyatakan bahwa sosialisasi politik merupakan penanaman informasi,
nilai-nilai, dan praktek-praktek politik yang disengaja dilakukan oleh badan-badan
intruksional secara formal.
Nah, stelah membaca uraian diatas tentunya kalian tlah memperoleh gambaran mengenai
kesadaran politik.
pada hakikatnya merupakan sarana sosialisasi politik. Dalam sistem politik ditandai dengan
peranan negara yang begitu dominan dalam pembentukan nilai dan norma politik, maka keyakinan dan
nilai yang ditanamkan adalaah keyakinan dan nilai yang diyakini oleh penguasa negara, sehingga
budaya politik yang berkembang dalam sistem politik tersebut adalah budaya politik parokial-kaula.
Partisipan merupakan tipe budaya politik ideal, dimana dalam budaya politik ini orientasi
politik rakyat tidak hanya bersifat kognitif atau afektif saja, tetapi sudah merupakan orientasi politik
yang bersifat evaluatif yang ditandai dengan dimilikinya kemampuan rakyat dalam menilai dan
mengkontrol semua kebijaka dari para pemegang kekuasaan. Setelah mempelajari materi ini
diharapkan kalian mampu memberikan contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa dan bernegara dan menunjukan budaya politik yang bertentangan dengan
semangat pembangunan politik bangsa.
A. PENGERTIAN
kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat. Kata ini kemudian di serap menjadi salah satu kosa kata dalam bahasa inggris yaitu
democrary. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci dalam bidang ilmu politik. Hal ini
menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik
suatu negara.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang berarti
pemerintahan rakyat. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dalam sebuah negara demokrasi
kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakil
yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan bebas .
Dalam pandangan Abraham Linclon, demokrasi adalah suatu sistem peemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya rakyat dengan serta merta mempunyai kebebasan
untuk melakukan semua aktivitas politik tanpa adanya tekanan dari pihak manapun, karena pada
hakekatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk kepentingan bersama.
C. MACAM-MACAM DEMOKRASI
Demokrasi telah dijadikan sebagai sistem politik yang dianut oleh sebagian besar negara di
dunia. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya berbeda-beda tergantung dari sudut padang
masing-masing. Keanekaragaman sudut pandang inilah yang membuat demokrasi dapat dikenal
dari berbagai macam bentuk. Berikut ini dipaparkan beberpa macam bentuk demokrasi.
a. Berdasarkan titik berat perhatiannya
Dilihat dari titik beratnya yang menjadi perhatiannya, demokrasi dapat dibedakan kedaam tiga
bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilngkan kesenjngan
dalam bidang ekonomi.
2. Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititik beratkan pada upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan dalam bidang politik kurang
diperhatikan bahkan kadang-kadang di hilangkan.
3. Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material.
b. Berdasarkan ideologi
Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, demokrasi dapat dibedakan ke dalam dua
bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikut sertakan setiap
warganegaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum
negara atau undang-undang secara langsng.
2. Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem
perwakilan. Penerapan demokrasi seperti ini berkaitan dengan keyakinan suatu negara
yang jumlah penduduknya semakin banyak.
H. DEMOKRASI DI INDONESIA
Pada bagian ini kalian akan diajak untuk mempelajari materi ini di harapkan kalian mampu
menguraikan prinsip demokrasi pancasila, membandingkan demokrasi yang diterapkan di
indonesia pada masa orla, orba, dan orde reformasi, dan membandingkan pelaksanaan pemilu pada
masa orde lama, orde baru, maupun orde reformasi.
a. Demokrasi yang berkeutuhan yang maha esa
b. Demokrasi dengan kecerdasan
c. Demokrasi yang berkedaultan rakyat
d. Demokrasi dengan rule of law
e. Demokrasi dengan pemisaan kekuasaan negara
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia
g. Demokrasi dengan keadilan yang merdeka
h. Demokrasi dengan otonomi daerah
i. Demokrasi dengan kemakmuran
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Demokrasi pancasila mendasarkan diri pada paham kekeluargaan dan gotong royong yang
ditunjukan untuk:
a. Kesejahteraan rakyat
b. Mendukung unsur-unsur kesadaran ber-ketuhanan yang maha esa
c. Menolak athiesme
d. Menegakkan kebenaran yang berdasarkan budi pekerti yang luhur
e. Mengembangkan kepribadian indonesia
f. Menviptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, jasmani dan rohani,
lahir dan batin, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan
tuhannya.
Demikian beberapa nilai lebih demokrasi pancasila yang merupakan corak khas budaya
demokrsi di indonesiia.
I. PEMILIHAN UMUM
a. Pengertian pemilihan umum
Pemilihan umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat dalam hal
memilih wakil-wakil mereka di lembaga legislatif serta memilih pemegang kekuasaaan eksekutif
baik itu presiden/wakil presiden maupun kepala daerah.
Pemilihan umum memiliki arti penting sebagai berikut:
1. Untuk mendukung atau mengubah personel dlam lembaga legislatif
2. Membentuk dukungan yng mayorits rakyat dalam menentukan pemegang kekuaaan eksekutif
untuk jangka waktu tertentu
3. Rakyat melalui perwakilannya secara berkala dapat mengoreksi atau mengawasi kekuatan
eksekutif
b. Tujuan pemilihan umum
1. Melaksanakan kedaulatan rakyat
2. Sebagai perwujudan hak asasi politik rkyat
3. Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk i lembaga legislatif serta memilih presiden dan
wakil presiden
4. Melaksanakan pergantian personel pemerintahan secara aman, damai dan tertib
5. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional
c. Sistem pemilihan umum
1. Sistem distrik
Merupakan sistem pemilihan umum dimana wilayah negara terbagi kedalam beberapa daerah
bagian (distrik) pemilihan yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota Dewan Perwakilan
Rakyat yang dikehendaki.
2. Sistem proposal
Merupakan sistem pemilihan berdasarkan presentase pada kursi parlemen yang akan dibagikan
kepada organisasi peserta pemilu (opp).
3. Sistem gabungan
Merupakan sistem yang menggabungkan sistem distrik dan proposional. Sistem ini membagi
wilayah negara dalam beberapa daerah pemilihan.
d. Asas-asas pemilihan umum di Indoneia
1. Asas langsung, berarti setiap pemilihan secara langsung memberikan suaranya tanpa perantara
dan tingkatan.
2. Asas umum, berarti pemilihan itu berlaku menyeluruh bagi semua warga negara indonesia
yang memenuhi persyaratan tanpa diskriminasi.
3. Asas bebas, berarti wara negara yang berhak memilih dapat menggunakan haknya dan dijamin
keamanannya untuk melakukan pemilihannya menuruh hati nuraninya tanpa adanya pengaruh,
tekanan dan paksaan dari siapapun dengan cara apapun.
4. Asas rahasia, berarti setiap pemilihan di jamin tidak diketahui oleh siapapun dengan jalan apa
pun siapa yang di pilihnya
5. Asas jujur, berarti dalam penyelenggaraan pemilu, penylenggaraan/pelaksanaan pemerintah
dan partaai politik peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu termasuk memilih serta
semua pihak yang terlibat secara tidak langsung harus bersikap dan bertindak jujur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
6. Asas adil, berarti setiap pemilih dan partai politik peserta prmilu mendapatkan perlakuan yang
sama serta bebas dari kecurangan pihak mana pun
A. Pengertian Keterbukaan
Menurut kamus bahasa Indonesia, kata keterbukaa berasal dari kata buka yang
berarti keadaan terbuka, yaitu suatu keadaan yang memungkin kan masuknya pengaruh-pengaruh
dari luar dirinya atau lingkungannya. Dalam keadaan terbuka, tentu apa saja yang dapat masuk,
sehingga sulit untuk disaring atau dikendalikan. Terpikat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, maka keterbukaan memiliki dimensi yang luas dan kompleks, yaitu kondisi yang
menunjukan ketidak berdayaan suatu negara yang memiliki batas-batas teritorial dan kedaulatan
untuk menepis masuknya informasi, komunikasi, dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat
diluar perbatasan. Dunia seakan tanpa batas antara satu negara dengan negara lainnya. Kita dapat
mengetahui dengan mudah apa yang terjadi di negara lain dalam segala bidang.
Melalui era keterbukaan inilah setiap bangsa dan negar menuju era baru diman batas-batas
antar negara menjadi semakin kabur, sehingga maningkatkan mobilitas an dinamika masyarakat,
termasuk timbulnya gagasan baru dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Pengertian keadilan
Keadilan adalah hak manusia untuk mendapatkan sesuatu hal yang menjadi haknya menjadi orang
lain. Kata keadilan dipergunakan dalam banyak konteks, adakalanya dipergunakan untuk menyebut
hak, perlakuan yang sama dan keseimbangan dan kesebandingan. Secara harfiah, kata keadilan
berasal dari kosa kata Bahasa Arab yaitu adl, yang mengadung arti memberikan sesuatu kepada
setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya, atau menempatkan sesuatu pada
tempatnya, kita Harus mengetahui prnsip-prinsip keadilan yaitu:
a. Selalu memberikan prlakuan yang sama terhadap semua orang yang berbeda dalam persoalan
yang sama
b. Selalu menghormati hak-haak oranglain
c. Selalu berbuat sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
d. Senantiasa melakukan perbuatan yag dapat dipertanggung jawabkan secara hukum
e. Mampu melihat bahwa setiap yang adil adalah keadilan yang sesungguhnya
f. Mampu menjauhkan diri dan meluruskan setiap kekeliruan dan kesalahan
Dengan memperthatikan keenam prinsip keadilan itu, kita harus berusaaha berbuat dan berprilaku
adil kepada diri sendiri ataupun kepada oranglain dalam segala kondisi tanpa membeda-bedakan
latarbelakang nyaa.
C. Macam-Macam Keadilan
Keadilan mempunnyai cakupan yang sanagt luas. Keadilan bukan hanya berkaitan dengan bidang
hukum semata, tetapi juga berkaitan dengan bidang ekonomi, bidang politik, bidang keadilan sosial
serta bidang-bidang lainnya. Ariestoteles mengkasifikasikan keadilan kedalam lima kategori, yaitu:
a. Keadilan distributif, yaitu keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa dan kemakmuran
menurut kerja dan kemampuannya. Denga kata lain, hak yang diproleh oleh seseorang tergantung
dari seberapa besar upaya atau usaha yang dilakukannya. Misalnya, beberapa otang pegawai
suatu perusahan memproleh gaji yang berbeda disesuaikan dengan masa kerja, pangkat,jenjang
pendidikan, atau tingkat kesulitan pekerjaannya.
b. Keadilan komunikatif, yaitu keadilan yang berhubugan denga prinsip peramaan hak dan
kewajibanyang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasa perseorangan. Misalnya,
seseorang yang telah melakukan suatu tindakan kejahatan
c. Keadilan kodrat alam, yaitu keadilan yang bersumber paa hukum alam. Seseorang memberikan
sesuatu sesuai denga yang diberikan oranglain kepada dirinya. Misalnya, seseorang menjawab
salam yang diucapkan oranglain
d. Keadilan konvensional, yaitu keadilan yang mengikat warga negara, sebab keadilan itu
ditetapkan melalui suatu kekuasaan khusus. Dengan kata lain, seorang
e. warga negara dikatakaan telaj berbuat adil secara konvensional, apabila ia telah menaati segala
aturan perudang-undanga yag telah ditetapkan pemerintah. Misalnya, seseorang yag menaati
undang-undang yang diterapka oleh pemerintah
f. Keadilan menurut teori perbaikan, yaitu keadilan yang didasarkan pada upaya seseorang untuk
memulihkan nama baik oranglain yang telah tercemar. Misalnya, seseorang yang berusaha
menciptakan citra(image)
Dalam sudut pandag lain, Plato membedakan keadilan dalam dua bentuk, yaitu:
a. Keadilan moral, yaitu suatu perbuatan dikatakan adil secara moaral apabila telah mampu
memberikan perlakun yang seimbang antara hak dan kewajiban. Misalnya, seorang warga
negara berhak mendpatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemeritahan
b. Keadilan prosedural, yaitu suatu perbuatan dikatakan adil secara prsedural apabila seseorang
telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan
BAB IV
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL
A. HUBUNGAN INTERNASIONAL
Hubungan internasional atau hubungan antarbangsa merupakan interaksi
manusia antarbangsa baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan,
permusuhan ataupun peperangan.
Beberapa pendapat mengenai pengertian Hubungan Internasional, diantaranya:
1. J.C. Johari
Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang
berlansung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-
pelaku non negara (non states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-
tugas.Negara
2..Couloumbis.dan.Wolfe
Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena
yang bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan
prilaku serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar
unit-unit social
3. Mochtar Masoed
Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena
didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat
sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.
4. Tulus Warsito
Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari
beberapa negara.
5. Drs.R.Soeprapto
Hubungan internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-
cabang pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial
umat manusia.
6. Anonymous
Hubungan internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk inter-
relasi bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern negara-negara. Dalam hal ini
diakui adanya adanya peranan-peranan aktor-aktor non states seperti PBB, MNC,
kelompok teroris namun tidaklah sepenting state atau negara.
7. Para Tradisionalis
Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan
konflik atau secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi tentang
perang dan damai.
8. Drs.R Soeprapto
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku )
yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang
jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk
menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan,
pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.
9. Trygive Mathisen
Hubungan internasional merupakan semua aspek internasional dari kehidupan sosial
umat manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang terjadi atau berasal dari
suatu negara dapat mempengaruhi tingkah laku manusia di negara lain.
10. Kenneth W.Thompson
Hubungan internasional adalah studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta kondisi-
kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau memperburuk rivalitas tersebut.
D. Dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antar bangsa
Suatu negara pada dasarnya sama dengan manusia yang tidak dapat hidup
sendiri dan selalu memerlukan manusia lain. Suatu negara tidak mungkin memenuhi
semua kebutuhan sendiri akan tetapi selalu memerlukan kerjasama dengan negara lain di
dunia ini.
Sumber kekuatan yang dimiliki oleh suatu Negara akan berbeda-beda,ada yang
kaya akan sumber daya alam, memiliki jumlah penduduk yang banyak,dan ada pula yang
mengandalkan jumlah ilmuwan. Kelebihan semacam ini akan berpengaruh pada posisi
suatu Negara dalam hubungan internasional.
Faktor yang menentukan dalam proses hubungan internasional baik Bilateral maupun
Multilateral, antara lain adalah :
Kekuatan nasional
Jumlah penduduk
Sumber daya alam
Letak geografis
Jika suatu Negara memiliki ke empat factor ini maka Negara tersebut tidak akan
banyak terpengaruh pada hubungan internasional, Akan tetapi jika keempat faktor ini
lemah maka suatu Negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
Beberapa dampak suatu Negara yang tidak mau bergaul dengan Negara lain :
Jauh dari pergaulan antarbangsa.
Menghambat pencapaian tujuan nasionalnya.
Tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di berbagai bidang
kehidupan.
Ketinggalan zaman atau sulit menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman yang
sudah memasuki era globalisasi.
Masyarakatnya statis dan sulit berkembang.
Timbulnya segala macam ancaman (tidak aman).
Organisasi internasional tidak akan peduli terhadap masalah yang timbul dalam
negara tersebut.
Diberhentikannya bantuan dari negara-negara atau bangsa-bangsa terhadap negara
tersebut.
Negara akan terkebelakang dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi
Rakyatnya cendrung miskin
Tanpa investasi asing pertumbuhan ekonomi berjalan lambat
Bila menghadapi bencana besar, sulit mengatasi tanpa bantuan dan kerjasama
dengan Negara lain.
Dengan demikian sangatlah rugi jika suatu negara tidak ikut bergabung dengan
organisasi internasional. Jika negara itu masih kecil, kalau ikut menjalin HI, maka tidak
menutup kemungkinan bagi negara itu untuk lebih berkembang dan maju. Begitu pula
dengan masalah keamanan di negara tersebut dengan adanya HI maka setiap
permasalahan yang dihadapi dapat diselesikan dengan bantuan dari negara-negara lain.
Maka hubungan internasional itu sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik oleh negara yang masih kecil maupun negara yang sudah
berkembang dan maju.
Faktor eksternal :
1. Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut, terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah
ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
2. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna mewujudkan kerja
sama yang produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang menyangkut
kepentingan nasional negara masing-masing.
3. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi
kesejahteraan dan perdamaian yang abadi bagi warga masyarakat dunia.
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna
memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata
pergaulan internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan
hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia. Setiap negara
sudah barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan kepentingan yang berbeda.
Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama
internasional.
Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan saling
menguntungkan. Kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk :
Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.
perdamaian dunia.
Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
1. Mahkamah Internasional
MI adalah organ utama lembaga kehakiman PBB, yang kedudukan di Den Haag,
Belanda. Mahakamah ini didirikan pada tahun 1945 berdasarkan piagam PBB, dan mulai
berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti MIP. Fungsi utama MI adalah untuk
menjelaskan kasus-kasus persengkataan intersional yang subjeknya adalah negara. Statuta
adalah hukum-hukum yang terkandung.
a) Komposisi Mahkamah Internasional (MI)
Pasal 9 Statuta MI menjelaskan, komposisi MI terdiri dari 15 hakim. Ke-15 calon
hakim tersebut direkrut dari warga negara anggota yang dinilai cakap dibidang hukum
internasional, untuk memilih anggota mahkamah dilakukan pemungutan suara secara
independen oleh majelis MU dan Dewan Keamanan (DK). Biasanya 5 hakim MI berasal
dari anggota tetap DK PBB, tugasnya untuk memeriksa dan memutuskan perkara yang
disidangkan baik yang bersifat sengketa maupun yang bersifat nasihat.
Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim, dua merangkap ketua dan wakil
ketua, masa jabatan 9 tahun. Anggotanya direkrut dari warga Negara anggota yang dinilai
cakap di bidang hukum internasional. Lima berasal dari Negara anggota tetap Dewan
Keamanan PBB seperti Cina, Rusia, Amerika serikat, Inggris dan Prancis.
b) Fungsi utama Mahkamah Internasional (MI)
Fungsi Mahkamah Internasional: Adalah menyelesaikan kasus-kasus
persengketaan internasional yang subyeknya adalah Negara. Ada 3 kategori Negara,
yaitu:
Negara anggota PBB, otomatis dapat mengajukan kasusnya ke Mahkamah
Internasional.
Negara bukan anggota PBB yang menjadi wilayah kerja Mahkamah
intyernasional. Dan yang bukan wilayah kerja Mahkamah Internasional boleh
mengajukan kasusnya ke Mahkamah internasional dengan syarat yang ditentukan
dewan keamanan PBB.
Negara bukan wilayah kerja (statute) Mahkamah internasional, harus membuat
deklarasi untuk tunduk pada ketentuan Mahjkamah internasional dan Piagam PBB.
bahan baku bagi politik luar negeri. Kepentingan inilah yang diadu di arena Internasional,
dan yang sering menimbulkan sengketa. Oleh sebab itulah diperlukan sistem hukum dan
peradilan internasional, sehingga semua sengketa dapat terselesaikan, baik dengan cara damai,
1
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
2
https://halil4.wordpress.com/2010/03/07/hubungan-dan-organisasi-internasional/
http://www.zonasiswa.com/2014/11/organisasi-internasional-pengertian.html
https://prezi.com/gjofeldjgnpx/hubungan-internasional-dan-organisasi-internasional/
https://id.scribd.com/document/81643890/Hubungan-Internasional-Dan-Organisasi-Internasional
BAB V
http://halil-materipkn.blogspot.co.id/2010/04/sistem-hukum-dan-peradilan.html
http://iwak-pithik.blogspot.co.id/2016/11/sistem-hukum-dan-peradilan-internasional.html
http://exorcistsmansa.blogspot.co.id/2013/03/sistem-hukum-dan-peradilan-internasional.html