Budaya politik
Disusun oleh:
DANIEL
X ALAT BERAT B
SMK HARAPAN
TAHUN AJARAN 2024-2025
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Beberapa pendapat tentang pengertian budaya politik yang dikemukakan para ahli
antara lain :
Samual Beer
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana
pemerintah seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan pleh
pemerintah.
Rusadi Sumintapura
Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dab orientasinya terhadap kehidupan
politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik
Dua manfaat memahami konsep budaya politik :
Dengan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik, maksud-
maksud individu melakukan kegiatannya dalam sistem politik atau faktor-faktor apa
yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik dapat dimengerti.
Diwujudkan oleh perilaku politik atau hanya merupakan konsep / orientasi umum
Macam / bentuk politik dipengaruhi oleh latar belakang / faktor penyebab terjadinya
budaya politik itu sendiri, sehingga macam-macam budaya politik dapat dibedakan
sebagai berikut :
Dari bidangnya
Sosial budaya, contohnya Budi Utomo
Moderat : orang yang mempunyai pikiran tidak ekstrim sehingga banyak diterima
banyak orang
Radikal : perbuatan kasar yang bertentangan dengan norma dan nilai sosial.
Setelah menyimak uraian diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa budaya
politik yang demokratik yaitu budaya politik yang partisipasi akan mendukung
terbentuknya sebuah sistem politik yang demokratik dan stabil.
Dari pemahaman konsep tentang budaya politik dan hubungannya dengan sistem
politik, menurut Gabriel Almond tipe / klasifikasi budaya politik adalah :
Untuk melahirkan perilaku politik dan partisipasi politik yang baik / memadai, maka
budaya politik yang harus dimiliki adalah tipe budaya politik partisipan, karena pada
tipe inilah sosok warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya yang akan
mendorong perilaku politik yang positif.
Faktor yang mempengaruhi perilaku individu sebagai aktor politik yang dikemukakan
Surbakti yaitu :
•Lingkungan sosial politik yang tak langsung seperti sistem politik, sistem ekonomi,
sistem budaya dan media massa.
Hal yang paling utama dalam menyikapi adanya faktor-faktor yang memberikan
pengaruh adalah kemampuan mengatur seefektif mungkin, sehingga dapat
memberikan pengaruh yang positif dalam kerangka perwujudan perilaku politik.
Perkembangan tipe budaya politik sejalan perkembangan sistem politik yang berlaku
Berpartisipasi sesuai aturan yang berlaku berarti melibatkan diri secara aktif dan
positif sesuai dengan kadar kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, cara
berpolitik yang ditunjukkan oleh warga masyarakat akhir-akhir ini terutama pasca
gerakan reformasi adalah dalam hal bentuk yang beragam, tidak sekedar
memberikan suara dalam pemilu saja, melainkan sudah semakin luas pada berbagai
bentuk politik lainnya seperti :
3.AktifdalamkegiatanLembagaSwadayaMasyarakat ( LSM )
4.Diskusipolitik
Alasan yang melatar belakangi, mengkaji sosialisasi politik dalam politik kenegaraan
adalah :
•Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan
dengan baik dan positif, denan demikian merupakan alat agar individu sadar dan
merasa cocok dengan sistem serta kultur ( budaya ) politik yang ada
•Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data
mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan
pelaksanaannya di masa mendatang mengenai sistem politik
Alat yang dapat dijadikan perantara dalam sosialisasi politik antara lain :
1.Keluarga
Wadah penanaman ( sosialisasi ) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif
adalah keluarga. Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan
ringan tentang segala hal menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transfer
pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap si anak.
2.Sekolah
Fungsi dan tujuan partai politik dalam undang-undang no. 31 tahun 2002 terdapat
dalam :
•Tujuan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diwujudkan
secara konstitusional
2.Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi warga negara
Republik Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.Menciptakan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa untuk menyejahterakan masyarakat.
4.Menyerap, menghimpun dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat secara
konstitusional dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan negara
3.Rekruitmen : Partai politik mencari dan mengajak orang 0rang untuk turut aktif
dalam kegiatan politik sebagai anggota-anggota dari partai
4.Pengatur konflik : partai politik berfungsi untuk mengatasi berbagai macam konflik
yang muncul sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang didalamnya terdapat
persaingan dan perbedaan pendapat
Dalam suatu negara penganut paham demokrasi terdapat satu partai politik atau
beberapa ppartai politik namun hanya satu dintara partai-partai itu yang yang
memiliki kedudukan dominan
3.Sistem ini biasanya hanya ada dua partai yang mendominasi kehidupan kepartaian
dalam suatu negara
•Partai ideologi,yaitu partai yang dibentuk oleh sekelompok orang berdasarkan cita-
cita politik dan persamaan agama.
Macam-macam partai politik ditinjau dari sikap menghadapi kondisi dalam negara
•Partai radikal, yaitu partai yang dibentuk oleh orang-orang yang tidak puas pada
keadaan politik yang sedang berlangsung.
•Partai progresif, yaitu partai yang dibentuk oleh orang-orang yang tidak puas pada
sistem politik yang sedang berlangsung dan ingin mengadakan
perubahan(reformasi).
•Partai reaksioner, yaitu partai yang dibentuk oleh orang-orang yang tidak puas
dengan sistem politik yang sedang berlangsung dan ingin mengembalikan kepada
sistem politik semula.
•Partai konservatif, yaitu partai yang dibentuk oleh orang-orang yang merasa puas
dengan sistem politik yang sedang berlangsung dan ingin tetap mempertahankannya.
Macam-macam partai politik ditinjau dari sikap komposisi dan fungsi keanggotaan
•Partai kader, yaitu partai elite atau tradisional, dalam hal ini partai menekankan
kepada dukungan dari orang-orang terkemuka, lebih memerhatikan kualitas daripada
kuantitas.
•Partai massa, yaitu suatu partai politik yang keunggulannya didasarkan pada jumlah
anggotannya dan pendukungnya terdiri atas berbagai aliran politik dalam masyarakat.
•Tipe partai tengah,yaitu partai yang menggunakan organisasi massa sebagai alat
pendukung partai.
Peran Serta Budaya Politik Partisipan
Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta
secara aktif dalam kehidupan politik,seperti memilih pimpinan nagara atau upaya-
upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan seseoran dalam partai politik
merupakan suatu bentuk partisipasi politik.Partisipasi politik mencakup semua
kegiatan sukarela seseorang dalam turut serta pada proses pemilihan pemimpin-
pemimpin politik baik secara langsung maupun tak langsung turut serta dalam
pembentukan kebijakan umum.Kegiatan-kegiatan partisipasi politik ini mencakup :
4.Mengadakan komunikasi dengan wakil rakyat yang duduk dalam badan itu
•Konflik antar kelompok pemimpin pilitik.Jika timbul konflik antar elit maka yang
dicari adalah dukungan rakyat
Keterlibatan pemerintah meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Meluasnya ruang lingkup aktivitas pemerintah sering merangsang timbulnyatuntutan-
tuntutan yang terorganisasi akan kesepakatan untuk ikut serta dalam pembuatan
keputusan politik
Menurut Wasistiono ada 3 unsur yang harus dipenuhi warga negara untuk
berpartisipasi dalam kegiatan berbangsa, bernegara dan berpemerintah yaitu :
Pengertian partisipasi politik yang dikemukakan oleh para ahli antara lain :
•Huntington
•Herbert Mc Closky
Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga melalui mana mereka
mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung terlibat
dalam proses pembentukan kebijakan umum.
Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit
banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan
/ atau tindakan-tindakan yang mereka ambil.
Ruang lingkup partisipasi politik dalam bentuk hirarkhis (berjenjang) dari yang rendah
ke yang tinggi menurut Rush dan Althoff sebagai berikut :
1.Voting
4.Demonstrasi
Konvensional
Pemberian suara(voting)
Diskusi politik
Kegiatan kampanye
Non Konvensional
1.Pengajuan petisi
2.Berdemontrasi
3.Konfrontasi,mogok
6.Revolusi
Berbagai bentuk partisipasi politik tersebut dapat dilihat dari berbagai kegiatan
warganegara yang mencakup antara lain:
1.Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai
bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyelur aspirasi rakyat yang ikut
menentukan kebijakan negara
2.Lahirnya LSM sebagai kontrol sosial maupun pemberi masukan terhadap kebijakan
pemerintah
4.Munculnya kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan
output kepada pemerintah, misalnya melalui unjuk rasa, protes, demons-trasi dan
sebagainya.
2.Kesadaran politik, Drs Taupan, menyatakan bahwa kesadaran politik adalah suatu
proses batin yang menempatkan keinsyafan dari setiap warganegara akan urgensi
urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tingkat
kesadaran politik masyarakat tidak sama, tergantung kepada tingkat pendidikannya
4.Sosialisasi politik, yakni proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada
anggota masyarakat.
Pada saat pemilu kamu tentu menyaksikan proses pemungutan suara, ini adalah
salah satu contoh partisipasi politik rakyat dalam menentukan kebijakan pemerintah
dalam hal memilih peminpin. Dalam kehidupan demokrasi, rakyat memiliki hak
dalam hal berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya
maupun hankam. Dalam hal pelaksanaannya, penyaluran hak harus disertai aturan-
aturan yang harus ditaati dan itu merupakan kewajiban. Dalam demokrasi Pancasila
justru kewajibanlah yang harus diutamakan, oleh karena itu dalam demokrasi
Pancasila rakyat diberikan kebebasan, namun kebebasan yang bertanggung jawab.
Artinya kebebasan yang harus disertai dengan memperhatikan kebebasan orang lain.
Sikap dan perbuatan yang demokratis adalah musyawarah untuk mencapai mufakat.
Secara teknik operasional kegiatan partisipasi politik dapat berupa :
1.Bidang politik :
•Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, DPR, Presiden dan sebagainya.
2.Bidang ekonomi