Anda di halaman 1dari 20

Budaya Politik

Bangsa
Indonesia Kelompok 9

- Zaki Wira Widiantoro (38)


- Ervasya Oktrialin (9)
- Nicodemus Oloan Simanjuntak (27)
TOPIK PEMBAHASAN
BUDAYA POLITIK
Pengertian Budaya Orientasi
01 Politk 02 Budaya Politik

Penerapan
Tipe Budaya
03 Politik
04 Budaya Politk
dalam
Kehidupan
Pengertian
01 Budaya
Politik
Budaya politik adalah nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan dari masyarakat tertetu
yang diperoleh melalui sosialisasi dan memengaruhi perilaku politik.

Budaya politik juga didefinisikan sebagai sistem kepercayaan, simbol ekspresif, dan
nilai nilai yang menggambarkan situasi di mana tindakan politik dilakukan.
Akumulasi pengalaman hostoris dan tradisi dominan di masyarakat akan menentukan
tindakan pemerintah yang paling tepat.
Bentuk budaya politik dalam sebuah masyarakat dipengaruhi oleh sejarah
perkembangan dari sistem, agama yang ada dalam masyarakat tersebut,
kesukuan, status sosial, konsep kekuasaan, dan kepemimpinan.
Karakteristik Budaya Politik
Budaya politik sebuah negara dapat dikenali dari karakteristiknya.
Berikut karakteristik budaya politik secara umum:

• Adanya pola perilaku pejabat maupun aparat pemerintahan dalam


sebuah negara.

• Adanya kebiasaan politik yang berkaitan dengan proses legitimasi.

• Adanya kekhasan aturan kekuasaan dalam pemerintahan, baik di


pusat maupun di daerah.
• Adanya gejolak di masyarakat dalam menyikapi berjalannya kekuasaan di
sebuah negara.

• Menganut sistem multipartai dan ragam kegiatannya dalam masyarakat.

• Adanya proses dalam pembuatan suatu kebijakan pemerintah.


02
Orientasi Budaya
.

Politik
Orientasi Budaya Politik
Budaya politik yang berkembang di sebuah negara sangat bergantung
pada orientasi atau persepsi politik yang diterima atau dimiliki oleh
masyarakatnya. Orientasi politik tersebut meliputi:

• Sistem Politik Secara Holistik: Melingkupi tingkat pengetahuan,


luapan perasaan yang dipengaruhi sejarah masa lalu, volume wilayah,
hukum dasar negara atau sistem politik.
• Proses Masukan atau Input: Melingkupi observasi atas partai politik,
kelompok penekan, dan kelompok kepentingan, serta sarana
komunikasi massa yang aktual.

• Proses Hasil atau Output: Melingkupi penetapan peraturan


perundang-undangan oleh lenbaga legislatif, pengaplikasian peraturan
oleh lembaga legislatif, dan pengawasan oleh lembaga yudikatif.

• Diri Sendiri: Melingkup intervensi individu terhadap suatu


lingkungan atau komunitas yang dapat berpengaruh di wilayah sistem
politik.
Menurut Almond Verba Budaya Orientasi Politik juga dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Orientasi kognitif, yaitu kemampuan yang menyangkut tingkat pengetahuan dan
pemahaman serta kepercayaan dan keyakinan individu terhadap jalannya sistem politik
dan atributnya, seperti tokoh-tokoh pemerintahan, kebijaksanaan yang mereka ambil,
atau mengenai simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politiknya, seperti ibu kota
negara, lambang negara, kepala negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai,
dan lagu kebangsaan negara. 

• Orientasi afektif, yaitu menyangkut perasaan seorang warga negara terhadap sistem
politik dan peranannya yang dapat membuatnya menerima atau menolak sistem politik
itu.

• Orientas evaluatif, yaitu menyangkut keputusan dan praduga tentang objek-objek


politik yang secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria dengan
informasi dan perasaan.
03
Tipe Budaya
.

Politik
Masyarakat Indonesia sudah mengalami banyak hal dalam bidang politik. Berikut ini
ada tiga macam budaya politik yang ada di Indonesia, diantaranya:

1. Budaya Politik Parokial


Pengertian budaya politik Parokial adalah suatu budaya dimana tingkat partisipasi
politik masyarakatnya masih sangat rendah. Macam budaya politik yang satu ini
sering ditemukan di masyarakat tradisional yang sifatnya sederhana. Politik Parokial
terjadi karena masyarakat yang tidak mengetahui atau tidak menyadari tentang
adanya pemerintahan dan sistem politik.

Ciri-ciri politik Parokial adalah sebagai berikut:

a.  Ruang lingkupnya kecil dan sempit.

b.  Masyarakatnya apatis.


c.  Pengetahuan masyarakat tentang politik masih sangat rendah.

d.  Masyarakat cenderung tidak perduli dan menarik diri dari wilayah politik.

e.  Masyarakatnya sangat jarang berhadapan dengan sistem politik.

f.   Rendahnya kesadaran masyarakat tentang adanya pusat kewenangan dan


kekuasaan di suatu negara.

2.  Budaya Politik Kaula atau Subjek

Budaya politik Kaula atau Subjek adalah suatu budaya dimana masyarakatnya cenderung
lebih maju di bidang ekonomi maupun sosial. Meskipun masyarakatnya masih relatif pasif,
namun pada macam budaya politik ini masyarakatnya sudah mengerti tentang adanya sistem
politik serta patuh terhadap undang-undang dan para aparat pemerintahan.
Ciri-ciri plitik Kaula atau Subjek adalah:

a.  Adanya kesadaran penuh masyarakatnya terhadap otoritas pemerintahan.

b.  Masyarakatnya masih bersikap pasif terhadap politik.

c.  Beberapa warga memberikan masukan dan permintaan terhadap pemerintah, namun telah
mau menerima aturan dari pemerintah.

d.  Masyarakatnya mau menerima keputusan yang tidak dapat dikoreksi ataupun ditentang.

e.  Masyarakatnya telah sadar dan memperhatikan sistem politik umum dan khusus pada objek
output, sedangkan kesadaran pada input dan sebagai aktor politik masih cukup rendah.
3.  Budaya Politik Partisipan

Budaya Politik Partisipan adalah suatu budaya di mana masyarakatnya telah memiliki
kesadaran yang tinggi tentang suatu sistem politik, struktur proses politik, dan
administratif. Macam budaya politik ini merupakan yang paling ideal bagi tumbuh
suburnya demokrasi. Hal ini dikarenakan adanya harmoniasai hubungan warga negara
dengan pemerintah. harmonisasi hubungan tersebut terlihat dari partisipasi aktif warga
negara dalam proses politik.

Ciri-ciri politik Partisipan adalah:

a.  Adanya kesadaran masyarakatnya tentang hak dan tanggungjawab terhadap kehidupan
berpolitik.
b.  Masyarakatnya tidak langsung menerima keadaan, namun memberikan penilaian
secara sadar terhadap objek-objek politik.

c.  Kehidupan politik di tengah-tengah masyarakat berperan sebagai sarana transaksi.

d.  Masyarakatnya telah memiliki kesadaran tinggi sebagai warga negara yang aktif
dan berperan dalam politik.
04
.
Penerapan Budaya Politk dalam
Kehidupan
Masyarakat Indonesia umumnya melakukan budaya ini dalam kehidupan bernegara, dan
kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Di Indonesia sendiri budaya politik sudah mengalami
pembauran antara Parokial, Kaula, dan Partisipan. Percampuran berbagai budaya tersebut
disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya:

a. Keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia.

b. Adanya pengaruh dari budaya luar, peninggalan zaman penjajahan, feodalisme,


paternalistik, dan lain-lain.

c. Adanya sifat ikatan primordial dimana terdapat sentimen kedaerahan, kesukuan, dan
keagamaan.
d. Adanya dilmea interaksi antara modernisasi dengan kebiasaan atau tradisi dalam
masyarakat.

e. Budaya Indonesia yang masih mengedapankan paternalisme, dan sifat patrimonial (warisan
ayah).

Berikut ini adalah beberapa contoh budaya politik di masyarakat Indonesia:


a. Ikut serta dalam PEMILU bagi yang telah memenuhi syarat.

b. Mengikuti kegiatan unjuk rasa secara damai dan tertib.

c. Ikut serta dalam forum masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi.
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai