Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Di dalam suatu negara pasti memiliki warga negara sebagai orang yang
menduduki negara tersebut. Secara bahasa warga negara diambil dari bahasa inggris
yaitu “Citizen” yang dapat diartikan sebagai warga negara atau penduduk yang
tinggal setanah air atau dengan tempat yang sama. Warga negara juga merupakan
kelompok orang yang menjadi bagian dari sebuah kependudukan yang merupakan
salah satu unsur terbentuknya suatu negara.
Orang dapat dikatakan sebagai warga negara baik itu penduduk lokal maupun
warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Pemberian predikat
kewarganegaraan ini juga ditentukan oleh asas asas yang dianut oleh setiap negara.
Setiap negara memiliki asas yang berbeda dalam menentukan status
kewarganegaraannya. Pada umumnya terdapat beberapa asas asas yang digunakan
dalam pemberian status kewarganegaraan seseorang yaitu :
 Asas ius sanguinis (Law of the blood), asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan pada keturunan berdasarkan
darah maupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tuanya.
Status kewarganegaraan anak ditendukan oleh kewarganegaraan orang
tuanya.
 Asas ius soli (Law of the soil), asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat dimana dia
dilahirkan.
 Asas kewarganegaraan tunggal, asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
 Asas kewarganegaraan ganda terbatas, asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak anak yang ketetntuannya diatur
lebih rinci dalam undang undang.
Di Indonesia sendiri menganut asas ius sanguinis dalam menentukan status
kewarganegaraannya. Ius soli dalam aturan di Indonesia bersifat secara terbatas yang
bagi anak anak khusus yang diatur di dalam undang undang. Orang orang dengan
status kewarganegaraan ganda apabila berpindah status kewarganegaraannya menjadi
warga negara Indonesia maka dia sudah tidak bertatus kewarganegaraan ganda lagi.
Bab II
PEMBAHASAN

Aurelien Francise Brule atau Chanee Kalaweit, merupakan seorang


berkebangsaan Prancis yang mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia pada
tahun 2012 setelah tinggal di Indonesia semenjak tahun 1998. Chanee merupakan
seorang aktivis lingkungan yang datang ke Indonesia karena ketertarikannya dengan
satwa liar khususnya primata owa yang merupakan hewan langka yang dilindungi di
Indonesia. Ketertarikannya ini membawanya untuk membuat Yayasan Kalaweit yang
bergerak dalam bidang konservasi hewan langka dalam hutan Sumatera dan
Kalimantan.
Hingga hari ini, yayasan yang didirikannya menjadi mitra departemen
kehutanan untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi. Yayasan Kalaweit telah
berjuang melindungi keaneka ragaman hayati di Indonesia sejak tahun 1998. Di
Kalimantan dan Sumatra. Mereka menyelamatkan owa dan hewan-hewan lainnya
dari perdagangan satwa liar dan mendirikan cagar hutan swasta untuk melindungi
hewan yang hidup disana.
Kepemilikan lahan yang dikuasai oleh pihak swasta pada hutan Kalimantan
membuat hewan liar primata kehilangan ekosistemnya sehingga mendatangi
permukiman warga. Warga Kalimantan menjadikan owa sebagai hewan peliharaan
yang diperjual belikan namun karena tidak mampu untuk merawat, sehingga banyak
dari owa yang dipelihara mati.
Chanee Kalaweit melakukan pergerakan dengan membuat konservasi lahan
untuk perlindungan owa dan hewan liar lainnya pada ekosistem yang lebih layak
sehingga mereka tidak masuk ke dalam permukiman warga. Chanee juga
memberikan dan mengajak warga Sumatera dan Kalimantan dalam menjaga
ekosistem hutan yang tersisa dan melindungi hewan hewan liar yang ada.
Karena kecintaannya terhadap lingkungan khususnya pada hewan primata
owa membuat dia mencintai Indonesia sebagai tempat tinggalnya dan mengganti
status kewarganegaraanya menjadi warga negara Indonesia, hidup, tinggal dan
menikah di Indonesia. Menjaga hutan Sumatera dan Kalimantan, berkontribusi dalam
menyelamatkan hewan hewan liar yang dilindungi dengan membuat Yayasan
Kalaweit sejak tahun 1998.

Pada bulan November 2015, ia menerbitkan sebuah video yang menjadi viral
di mana ia secara langsung menantang Presiden Joko Widodo tentang kebakaran
hutan yang terjadi di Indonesia. Menghancurkan ratusan ribu hektar hutan setiap
tahun, kebakaran ini memberi jalan bagi konsesi pohon kelapa sawit, yang pada
gilirannya melepaskan asap beracun bagi penduduk dan satwa liar. Dan pada tahun
2017, Kalaweit memiliki sekitar 440 hektar hutan dan mempekerjakan sekitar 60
orang di Indonesia (dan satu orang di Prancis).
Studi Kasus Kewarganegaraam

DOSEN MATA KULIAH

Yoctolis Alpian S.Sos., M.SP

DISUSUN OLEH

1. Nurjanna Siregar 2203100055


2. Jesselyn Ridolfni 2203100060
3. Vika Rahma Kinanti 2203100066
4. Najwa aqiila gautama 2203100057
5. Azzahra Puan Andara 2203100072
6. Raihan Zahron Tambunan 2203100059
7. Putri Muhandayani 2203100074
8. M. Fauzan Ardyanto 2203100051
9. Irham M Isnan Al Azwari 2203100056
10. Hilma Tsabita 2203100065
11. Aulia Tri Winanda 22031000
12. Diva 22031000
13. Khairina Qoriah
14. Yoga

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK B2 - SEMESTER 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


2023
BAB III
Kesimpulan
Kalaweit adalah Yayasan yang bergerak di bidang konservasi dan
pelestarian lingkungan hidup. Organisasi ini telah berdiri lebih dari 20 tahun lalu
dan terus-menerus melakukan upaya-upaya yang terbaik untuk menjaga dan
melindungi keutuhan satwa khususnya Owa di Kalimantan. Kerja sama telah
dilakukan oleh Kalaweit namun tidak hanya pada organisasi-organisasi lain tetapi
juga rakyat setempat dan juga pemerintah. Program-program yang ditawarkan
oleh Kalaweit kepada Indonesia sendiri bukan merupakan hal yang rumit
melainkan sangat sederhana bahkan siapapun dapat ikut berpartisipasi dalam
kegiatan konservasi Kalaweit.
Melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya isu lingkungan hidup merupakan tugas yang hingga kini terus
dilakukan oleh Kalaweit. Hasil dari kesadaran akan terancamnya populasi Owa
semakin meningkat baik di domestik maupun internasional. Dalam mengkritik
pemerintah, Kalaweit selalu mengharapkan bahwa kebijakan pemerintah
mengenai lingkungan hidup dan kelapa sawit bisa berubah menjadi lebih baik dan
tidak memberatkan populasi Owa yang semakin terancam tiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai