Anda di halaman 1dari 20

BUDAYA BUDAYA DAERAH YANG MENGIKAT KITA BERBANGSA

DAN BERNEGARA

ABSTRAK

Dari zaman dahulu kebudayaan telah melekat di dalam masyarakat Indonesia, Budaya adalah
suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Negara
Indonesia disebut Negara maritim karena dikelilingi oleh banyak pulau, bahasa dan adat
kebudayaan Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam. Karena keanekaragaman tersebutlah
Indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia, bahkan mereka juga
mempelajarinya karena selain beraneka ragam, budaya Indonesia dikenal sangat unik dan
menarik perhatian wisatawan asing untuk melihat keaneragaman budaya kita. kebudayaan
tersebut sangat beragam antara wilayah 1 dengan wilayah yang lain punakan berbada. Namun di
era sekarang ini nilai kebudayaan di dalam masyarakat telah mulai meluntur bahkan ada
sebagian yang mulai menghilang. Salah satu penyebabnyaadalah era globalisasi yang dapat
menggeser nilai-nilai kebudayaan yang telahmelekat di dalam masyarakat Indonesia. Sebagai
generasi penerus hendaknya kita mencintai dan melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan
dari dulu, agar nilai-nilai kebudayaan yang telah ada dapat diwariskan pada anak cucu kita.
Tidak hanya diciptakan dan dibentuk dalam waktu yang singkat dan pembentukan
kebudayaantersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan yakni melalui proses waktu
yanglama dan turun temurun dari nenek moyang kita. Selain itu, klaim-klaim dari negara
tetangga atas kebudayaan kita Juga membuktikan bahwa kebudayaan yang kita miliki adalah
salah satu kebudayaan paling luar biasa di dunia. Sudah sepantasnya kita agadan kita lestarikan
dengan baik dan seharusnya kita mulai bangga akan budaya kitasendiri, dan melestarikannya
dengan sebaik dan sebisa mungkin.
BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia adalah suatu negara yang kaya akan kebudayaannya. Begitu banyaknya budaya di
Indonesia itu yang membuat bangsa ini beranekaragam. Keragaman budaya Indonesia tidak
kurang dari 470 suku bangsa dan 19 daerah hukum adat yang tidak kurang lebih memiliki 300
bahasa yang digunakan oleh kelompok masyarakat daerah (Arkeowisata Mengembangkan Daya
Tarik Pelestarian Warisan Budaya oleh Roby Ardiwidjaja - Buku di Google Play, n.d.). Selain
Bahasa, kebudayaan lainnya yaitu tari - tarian, adat, musik, laut, pulau, dan lain sebagainya juga
sangat beranekaragam. Dengan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia ini merupakan suatu
kebanggaan dan keunggulan yang patut menjadi kebanggaan tersendiri.

Namun seiring dengan perkembangan zaman yang pesat dan adanya arus globalisasi,
kebudayaan Indonesia semakin terkikis atau luntur tergerus oleh arus zaman. Di tengah - tengah
arus globalisasi ini budaya kebarat - baratan (westernisasi) merupakan salah satu yang
menyebabkan budaya Indonesia (lokal) pudar. Dikarenakan banyaknya nilai - nilai budaya barat
yang masuk ke dalam nilai - nilai budaya Indonesia (lokal). (Siregar & Nadiroh, 2016)

Hegemoni (proses dominasi) budaya asing sudah mempengaruhi budaya lokal kita. Seperti gaya
hidup, musik, gaya berpakaian, teknologi, dsb. Dari gaya berpakaian misalnya, sekarang banyak
anak - anak muda di Indonesia yang lebih banyak meniru gaya asing yang pakaiannya kurang
sopan untuk di Indonesia ini karena sangat berbeda dengan kebudayaan asli nya. Sekarang juga
banyak anak anak muda atau remaja yang hidupnya itu hedonisme. Mereka mengikuti
kehidupan yangadadiluar negeri, misalnya sajayaitu, banyak anak muda sekarang ini pergi
malam hari ke bar - bar hanya untuk bersenang - senang. Selain itu masyarakat Indonesia
sekarang ini lebih menyukai budaya asing dibandingkan dengan budaya lokal. Sekarang banyak
makanan - makanan cepat saji yang datangnya dari luar dan itu banyak diminati oleh
masyarakat kita ini. Walaupun ada beberapa yang memadukan antara makanan tradisional
dengan makanan asing tetapi tetap saja yang lebih mendominan adalah makanan yang dari luar.
Kebanyakan anak muda zaman sekarang juga lebih memilih makanan yang cepat saji
dibandingkan dengan makanan tradisional. Menurut mereka lebih enak dan praktis makanan
cepat saji dibandingkan dengan makanan tradisional. Pengaruh golbalisasi terhadap kebudayaan
bangsa kita sangat lah besar.
Beberapa budaya lokal sudah hilang misalnya, Sikap budaya gotong royong yang semula
menjadi sikap hidup bangsa telah mengalami banyak gempuran yang terutama bersumber pada
budaya Barat yang agresif dan dinamis, mementingkan kebebasan individu( Tinggi,
Informatika, & Komputer, 2011). Sekarang ini sudah jarang sekali ditemukan budaya gotong
royong, kebanyakan masyarakat nya sibuk denganurusannya masing - masing. Pengaruh
globalisasi pada gotong royong yang sangat terlihat adalah pada perumahan - perumahan elit
atau di komplek - komplek yang elit. Disana warganya jarang yang melakukan kegiatan gotong
royong, melainkan sikap mereka sudah mulai individualisme. Dampak globalisasi ini telah
mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan yang ada di masyarakat, salah satunya adalah
aspek budaya gotong royong Indonesia.(Tinggi et al ., 2011)

A. IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Sistem sosial budaya Indonesia sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia
Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dalam segala segi kehidupan berbangsa
dan bernegara. Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak, fungsi, struktur, dan proses sistem
sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem social budaya
harus tetap berkepribadian Indonesia.

Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia Pada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagai suatu
kesatuan telah lahir jauh sebelum lahirnya (secara formal) masyarakat Indonesia. Peristiwa
sumpah pemuda antara lain merupakan bukti yang jelas. Peristiwa ini merupakan suatu
konsensus nasional yang mampu membuat masyarakat Indonesia terintegrasi di atas gagasan
Bineka Tunggal Ika. Konsensus adalah persetujuan atau kesepakatan yang bersifat umum
tentang nilai-nilai, aturan, dan norma dalam menentukan sejumlah tujuan dan upaya mencapai
peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu sistem sosial. Model
konsensus atau model integrasi yang menekankan akan unsur norma dan legitimasi memiliki
landasan tentang masyarakat, yaitu sbb:

 Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan


 Setiap unsur dalam masyarakat memiliki fungsinya masing-masing dalam kelangsungan
masyarakat tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan
 Unsur dalam masyarakat itu terintegrasi dan seimbang
 Kelanjutan masyarakat itu berasaskan pada kerja sama dan mufakat akan nilai nilai
 Kehidupan social tergantung pada persatuan dan kesatuan Apabila menelaah pernyataan
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda merupakan konsensus
nasional yang mendapat perwujudannya di dalam sistem budaya Indonesia yang
didasarkan pada asas penting, yaitu sebagai berikut ini.

1. Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kesempurnaan hanya


dapat dicapai oleh manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui semangat dan takwa, sebab pada akhirnya apa yang diperoleh
manusia, masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan kemerdekaan itu adalah
rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

2.Asas merdeka Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu kehidupan
pribadi/ keluarga, masyarakat, dan bangsa yang bebas itu mempunyai
tanggung jawab dan kewajiban bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi kemerdekaan itu.

3.Asas persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam suku,
budaya, bahasa, adat istiadat daerah dan sebagainya telah membentuk
Negara Republik Indonesia yang meletakkan persatuan dan kesatuan sebagai
asas social budayanya.

4.Asas kedaulatan rakyat Kehidupan pribadi atau keluarga dalam


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu mengutamakan musyawarah
untuk mufakat dalam rangka mengutamakan kepentingan umum di atas
kepentingan golongan/pribadi.

5.Asas adil dan makmur Setiap pribadi/ keluarga dalam kehidupan harus
mempunyai kehidupan yang layak dan adil sehingga pekerjaan, pendidikan,
profesi, kesehatan, pangan, pakaian, perumahan, dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa menjadi hak yang dipertanggungjawabkan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pola Pikir, Pola Tindak, dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia Masyarakat indonesia
adalah masyarakat majemuk, yang hidup tersebar diseluruh tanah air , yang memiliki berbagai
macam ragam budaya. Sehingga menimbulkan keanekaragaman institusi dalam masyarakat.
Institusi adalah suatu konsep sosiologi yang paling luas digunakan, walau memiliki pengertian
yang berlainan :

 Digunakan untuk merujuk suatu badan, seperti universitas dan perkumpulan


 Organisasi yang khusus atau disebut pula institusi total, seperti penjara atau rumah sakit
 Suatu pola tingkah laku yang telah menjadi biasa atau suatu pola relasi sosial yang
memiliki tujuan sosial tertentu Bronislaw menganggap institusi sosial merupakan
konsep utama untuk memahami masyarakat, yang setiap institusi saling berkaitan dan
masing-masing memiliki fungsinya.
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa institusi itu mengenai kelakuan berpola dari manusia
dalam kebudayaan yang terdiri atas tiga wujud, yaitu :

 Wujud idiil
 Wujud kelakuan
 Wujud fisik

dari kebudayaan Koentjaraningrat mengatakan, bahwa seluruh total dari kelakuan manusia yang
berpola tertentu bisa diperinci menurut fungsi-fungsi khasnya dalam memenuhi kebutuhan
hidup manusia dalam bermasyarakat. Maka pola pikir, pola tindak dan fungsi sistem sosial
budaya Indonesia merupakan institusi sosial, yaitu suatu sistem yang menunjukkan bahwa
peranan sosial dan norma-norma saling berkait, yang telah disusun guna memuaskan suatu
kehendak atau fungsi sosial.

POLA PIKIR SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa Institusi yang berpusat pada suatu
kelakuan yang berpola Sistem Norma Manusia Peralatan fisik Kehidupan Beragama
atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus dapat mewujudkan kepribadian
bangsa Indonesia yang percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Negara Persatuan Negara Republik Indonesia adalah negara persatuan yang
mendfasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini berarti bahwa
penyelenggaraan kehidupan negara harus berdasarkan Pancasila dan UndangUndang
Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. Maka, pembangunan nasional adalah
pengamalan Pancasila dan hakikatnya pembangunan nasional itu adalah pembangunan
seluruh manusia Indonesia dalam kehidupan manusia yang serba cepat dan canggih.
 Demokrasi Pancasila Dalam negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat,
berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan, kehidupan pribadi atau
keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mampu memilih
perwakilannya dan pemimpinnya yang dapat bermusyawarah untuk mufakat dalam
mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan golongan dan perseorangan demi
terselenggaranya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Karena itu, sistem
menejemen sosial perlu ditegakkan, baik melalui peraturan perundang-undangan
maupun moral

 Keadilan Sosial bagi Semua Rakyat Letak geografis Indonesia, sumberdaya alam, dan
penduduk Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mempunyai
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang berkeadilan bagi
semua rakyat.

 Budi Pekerti Setiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara harus memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

Berarti bahwa kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
beribadah menurut agama dan kepercyaannya itu harus dijamin, dimana pendidikan dan
pengajaran menjadi hak warga negara yang membutuhkan suatu sistem pendidikan nasional.

Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak
kebudayaan didaerah-daerahseluruh Indonesia. Kebudayaan harus menuju kearah kemajuan
serta tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan
atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia.

POLA TINDAK SISTEM SOSIAL BUAYA INDONESIA

 Gotong Royong Persatuan dan kesatuan hanya terwujud melalui gotong royong, suatu
sikap kebersamaan dan tenggang rasa, baik dalam duka maupun suka,kehidupan
keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

 Prasaja Keadilan sosial bagi seluruh masyarakat tidak akan terwujud apabila kehidupan
yang sederhana, hemat, cermat, disiplin, professional, dan tertib tidak dilaksanakan.
 Musyarawah untuk Mufakat Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan
golongan atau perorangan dapat menemui perbedaan yang tidak yang tidak diakhiri
dengan perpecahan atau perpisahan, maupun pertentangan.

 Kesatria Persatuan dan kesatuan, maupun keadilan sosial tidak dapat terwujud tanpa
keberanian, kejujuran, kesetiaan, pengabdian, dan perjuangan yang tidak mengenal
menyerah demi kehidupan bersama.

 Dinamis Kehidupan pribadi/keluarga, bangsa dan negara juga bersifat dinamis sesuai
dengan jaman, sehingga waktu sangat penting dalam rangka persatuan dan kesatuan,
maupun keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

FUNGSI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

 Dalam Keluarga Keluarga adalah lahan pembibitan manusia seutuhnya. Keluarga adalah
organisasi alami yang penuh kasih sayang.
 Dalam Masyarakat Organisassi sosial kemasyrakatan ini adalah lahan pengkaderan,
sebagai keluarga buatan, gotong royong buatan, yang penuh perbedaan kepentingan.
 Dalam Berbangsa dan Bernegara Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
penyelenggaraan negara dan pemerintah harus mengutamakan kepentingan umum.

Struktur system social budaya Indonesia Raymond firth mengemukakan bahwa konsep struktur
social merupakan analytical tool, yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang
tingkah laku manusia dalam kehidupan social. Dasar yang penting dalam struktur sosial ialah
relasi-relasi sosial yang jelas penting dalam menentukan tingkah laku manusia, yang apabila
relasi sosial itu tidak dilakukan, maka masyarakat itu tak terwujud lagi. Struktur sosial juga
dapat ditinjau dari segi status, peranan, nilai-nilai, norma, dan institusi sosial dlm suatu relasi.

Nilai adalah pembentukan mentaliatas yang dirumuskan dari tingkah laku manusia sehingga
menjadi sejumlah anggapan yang hakiki, baik, dan perlu dihargai. Dari pendapat Raymond firth
dan max weber, system nilai yang harus diwujudkan atau diselenggarakan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditemukan dalam proses pertumbuhan pancasila
sebagai dasar falsafah atau ideologi Negara. Jadi, struktur system sosial budaya indonesia dapat
merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang terdiri atas :

 Tata nilai Tata nilai ini meliputi: Nilai agama, Nilai kebenaran, Nilai moral, Nilai vital,
Nilai meterial
 Tata sosial NKRI adalah Negara hukum, semua orang adalah sama di mata hukum. Tata
hukum di Indonesia adalah system pengayoman yang mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Tata laku Dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka tata laku harus
berpedoman pada norma- norma yang berlaku, yaitu : norma agama, norma
kesusilaan/kesopanan, norma adat istiadat, norma hukum setempat, norama hukum
Negara.

B. LUNTURNYA ADAT ISTIADAT DAN SOSIAL BUDAYA DI ERA REFORMASI

BERDASARKAN UNSUR PANCASILA

Sistem sosial budaya Indonesia adalah sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia
Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam
segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak,
fungsi, struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah
merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945, transformasi serta
pembinaan sistem social budaya harus tetap berkepribadian Indonesia Adat istiadat yang
merupakan sistem norma dan tata kelakuan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat secara
turun temurun. Di lingkungan masyarakat, adat istiadat sangatlah dijunjung tinggi. Adat istiadat
yang merupakan sistem norma dan tata kelakuan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat
secara turun temurun. Di lingkungan masyarakat, adat istiadat sangatlah dijunjung tinggi.

Pancasila sejak tahun 1945 sebagai dasar negara kemudian menjadi rujukan berjalannya Negara
Indonesia. Sebagai ideologi Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan hasil pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi lain, namun Pancasila diangkat dari nilai-
nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia
sebelum membentuk negara (Kaelan, 2004). Wilayah Indonesia yang sangat luas telah dihuni
suku bangsa yang tersebar ke seluruh pelosok tanah air secara tidak merata, dari persebaran
yang tidak merata tersebut pulau Jawa yang paling padat penduduknya, dibandingkan dengan
jumlah penduduk di pulau lainnya, pada dasarnya masing-masing suku bangsa memiliki
kebiasaan, tradisi, adat istiadat dan budaya yang saling mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya. Pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional pada keseluruhan
pengetahuan dan praktik ekonomi, budaya dan agama yang merupakan sebuah komunitas,
dengan menguatkan pandangan ini ada beberapa fungsi unik dalam masyarakat adat yang
membutuhkan pertimbangan dari dua fungsi seperti ekonomi, 5 agama, dan masyarakat. Budaya
dapat diakses sebagai cerita rakyat dengan penegasan ekonomi dan budaya masyarakat lokal
(Masango, 2013). Nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan
dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat
sistematis. Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia, oleh sebab itu penanaman
nilai-nilai persatuan menjadi bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan
hanya untuk menghormati perbedaan satu sama lain, namun realisasi pelaksanaanya memupuk
rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat serta menciptakan kehidupan yang
tentram dan damai, dalam sila persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah
sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Hal tersebut sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang
heterogen, persatuan bagi seluruh agama, golongan, ras, dan suku bangsa menjadi tuntutan
untuk saling menjaga dan menghormati demi keutuhan negara republik Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. BUDAYA – BUDAYA DAERAH YANG MENGIKAT KITA BERBANGSA DAN


BERNEGARA

Dengan kekayaan yang kita miliki sebagai warga Indonesia ini sepatutnya kita turut bangga.
Namun dengan adanya keberagaman yang berarti banyaknya perbedaan yang otomatis akan
membuat berbagai macam konflik. Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia ini harus
menjaga serta mencintai keberagaman yang kita miliki ini sehingga tidak terjadi perpecahan
diantara warga Indonesia. Maka dari itu diciptakanlah suatu pedoman hidup yang disebut juga
dengan ideologi negara, yaitu pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang
dapat menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia ini menjadi satu kesatuan yaitu bangsa
Indonesia. Di dalamnya terkandung lima nilai penting sebagai pedoman bangsa Indonesia.

 Sila Pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana sila ini mengandung arti
pengakuan atas keberadaannya Tuhan sebagai pencipa alam semesta beserta isinya.
Dan manusia beriman diwujudkan dalam ketaatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Dalam sila ini berarti juga
Tuhan yang majemuk, tidak memihak suatu golongan tertentu. Artinya semua agama
dan kepercayaan masyarakat Indonesia berada dalam sila pertama ini. Setiap orang
harus menghargai agama dan kepercayaan mereka masing – masing, dengan
menghargai kepercayaan orang lain dan tidak menghina ataupun mengganggu saat
orang tersebut sedang melakukan ibadah. Dengan adanya sila pertama ini,
keberagaman tentang kepercayaan dan agama di Indonesia ini dapat tetap terjaga jika
dijalankan dengan benar. Dalam kehidupan sehari hari sila pertama ini dapat
diamalkan dengan mempercayai adanya Tuhan. Saat mempercayai adanya Tuhan maka
kita akan berhati – hati dalam menjalani hidup. Menolak adanya Tuhan sama dengan
melanggar Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Selain itu kita juga harus
memeluk suatu agama tertentu. Di Indonesia terdapat enam negara resmi yaitu Islam,
Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama merupakan
bagian dari identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Makna kemerdekaan
beragama bagi Indonesia begitu besar, karena di masa penjajahan sering terjadi
pemaksaan untuk memeluk agama tertentu. Kemudia sebagai penganut suatu agama
hendaknya menjalankan ibadah sesuai perintah Agama masing – masing. Karena
beragamnya agama, maka sifat toleransi sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya
toleransi akan mengurangi konflik yang terjadi dan makin menghargai dan
menghormati agama lain.

 Sila Kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengandung arti setiap
manusia adalah makhluk yang sama. Walau berbeda suku, budaya, agama, bahasa,
setiap manusia tetaplah sama dan sederajat. Dengan kata lain setiap masyarakat
Indonesia itu sama dan sederajat serta mereka semua memiliki hak dan kewajiban yang
sama sebagai warga negara. Sehingga seharusnya keberagaman yang ada tidak menjadi
konflik diantara masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari hari pun dapat
dilakukan dengan menghormati hak orang lain. Setiap manusia memiliki hak dan
kewajiban masing masing. Sebagai umat manusia sebaiknya tidak boleh hanya
memikirkan kepentingan diri sendiri saja namun juga kepentingan orang lain. Misalnya
saat seseorang sedang membutuhkan hiburan dengan menonton televisi, namun adik
atau kakaknya sedang butuh waktu berkonsentrasi untuk belajar. Maka sebagai orang
yang menghargai hak orang lain hendaklah orang tersebut mengurangi volume suara
tersebut.
 Sila Ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Disini sangatlah jelas bahwa sila ini merupakan
perwujudan dari mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa. Dalam sila
ini menggabarkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan
mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia lebih dari kepentingan perseorangan,
golongan, maupun suku bangsa. Karena setiap masyarakat Indonesia adalah warga
negara Indonesia, maka tidak ada lagi yang namanya perseorangan, kelompok, dan lain
sebagainya. Namun yang ada hanyalah bangsa Indonesia sebagai pemersatu sehingga
tidak ada lagi perpecahan diantara setiap masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan
sehari – hari seperti bangga akan karya Bangsa. Membeli produk – produk dalam
negeri, bukan produk import. Karena sebenarnya dari segi kualitas produk produk
dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri. Kemudia juga menggunakan
Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.

 Sila keempat, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Pancasila bukan hanya membahas tentang perbedaan
suku, ras, budaya, dan agama, namun juga perbedaan pendapat yang dapat dipecahkan
masalahnya pada sila keempat ini. Sila ini menyatukan segala perbedaan pendapat
yang ada di seluruh masyarakat Indonesia dan dijadikan suatu keputusan dengan
adanya demokrasi secara musyawarah. Musyawarah ini membuat semua kepentingan
individu maupun golongan dapat terpenuhi, sehingga tidak akan ada yang merasa
dirugikan dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam kehidupan sehari hari dapat
dicontohkan dengan saling menghargai pendapat. Terkadang dalam melakukan suatu
tugas membutuhkan pendapat dari orang lain juga supaya tugas tersebut dapat berjalan
dengan lebih efektif. Disaat seperti ini menghargai pendapat orang lain sangatlah
dibutuhkan. Kemudian juga menerima kritik dari orang lain. Dengan adanya kritik dari
orang lain, maka sebagai orang yang mengamalkan sila keempat hendaklah
menerimanya dengan lapang dada dan mengintrospeksi diri sendiri serta memperbaiki
diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

 Sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disini sangat jelas
membahas tentang keadilan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Keadilan yang dimaksud berlaku bagi seluruh aspek kehidupan termasuk hak dan
kewajiban tiap masing individunya. Selain itu kita juga harus mementingkan
kepentingan orang lain terlebih dahulu, bukan kepentingan diri kita sendiri. Dan juga
jika seseorang melanggar akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa yang telah
diperbuatnya, serta hukuman tersebut berlaku sama kepada setiap orang yang
melanggar juga. Dengan adanya keadilan ini masyarakat akan merasakan kesetaraan
dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Maka dari itu dengan adanya pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, diharapkan setiap
individu masyarakat menanamkannya dalam diri masing – masing untuk mengamalkan sikap
pancasila tersebut. Sehingga keberagaman yang ada di Indonesia ini bukan menimbulkan
suatu konflik tetapi menjadi aset yang berharga untuk memajukan Indonesia. Sikap ini pasti
tidak dapat dilakukan jika sejak kecil masyarakat Indonesia tidak pernah diajarkan mengenai
pancasila. Maka dari itu sejak dini hendaklah setiap warga Indonesia sudah mengetahui
tentang pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dan menanamkannya dalam diri masing –
masing serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

B. FAKTOR FAKTOR YANG MELUNTURKAN KEBUDAYAAN INDONESIA

Budaya selalu berkembang dan berubah seiring berjalannya zaman. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti:

 Manusia selalu berkembang sehingga menghasilkan terjadinya perubahan cara hidup,


kebutuhan hidup, dan sebagainya sehingga memberikan pengaruh pada perubahan
budaya.
 Adanya penemuan baru, entah disadari atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, akan
mengalami penumpukan berbagai macam budaya. Hal ini disebabkan karena terjadi
penemuan baru yang ada di masyarakat.
 Pengaruh Jumlah Penduduk, Seperti yang kita tahu bahwasanya Indonesia salah satu
Negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Nah, faktor perubahan
jumlah penduduk inilah yang juga menjadi salah satu faktor perubahan sosial budaya.
Pasalnya, pengaruh perubahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan
struktur di masyarakat.
 Munculnya Konflik, Dalam hidup bersosial, sudah sewajarnya jika menemukan konflik
atau pertentangan. Umumnya, konflik muncul karena disebabkan adanya kemajemukan
yang melahirkan berbagai karakter dan sifat. Sehingga timbulah sebuah pertentangan
satu dengan yang lain. Lahirnya konflik atau pertentangan inilah yang mendorong
sebagian orang mencari problem solving atas masalah yang terjadi. Dengan kata lain,
kehadiran konflik satu sisi mendorong untuk melakukan kreativitas dan mendorong
seseorang untuk menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.
 Terjadi Revolusi, Faktor penyebab perubahan sosial budaya yang lain adalah karena
terjadi pemberontakan atau revolusi. Nah, untuk kasus ini, umumnya terjadi dari luar
masyarakat. Revolusi terbentuk di luar lingkungan alam fisik sekitar masyarakat.
Misalnya, karena terjadi bencana alam atau terjadi perang.
 Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat, Faktor penyebab kenapa terjadi perubahan
sosial budaya disebabkan karena keterbukaan lapisan masyarakat terhadap perubahan
baru. Memang tipe masyarakat seperti ini memberikan dua pengaruh, yaitu keterbukaan
dan openmind terhadap hal-hal baru sehingga lebih update. Satu sisi, jika lapisan
masyarakat tidak memiliki dasar nasionalisme yang tinggi, budaya lama warisan leluhur
kita yang filosofis akan ditinggalkan dan budaya lama akan hilang.

Itulah beberapa faktor penyebab perubahan sosial budaya. Di Indonesia perubahan sosial
budaya sangat banyak. Apalagi Indonesia salah satu Negara jajahan dari beberapa Negara yang
tiap penjajah masuk ke Indonesia membawa pengaruh dari negaranya masing-masing.
Oleh karena itu, perubahan budaya akan selalu terjadi, dan wacana mengenai pelestarian budaya
hanya akan berbentuk wacana yang simbolis saja karena manusia sudah pasti tidak bisa hidup
dengan menggunakan cara hidup yang lama. Tetapi perlu kita perhatikan bahwa budaya lama
tetap akan menjadi acuan untuk melahirkan budaya baru, sehingga dapat dikatakan bahwa
budaya baru merupakan hasil modifikasi budaya lama.
Dengan terkikisnya budaya lokal Indonesia maka bangsa Indonesia kehilangan identitasnya dan
jati diri Indonesia mulai tergilas dan hilang. Terlihat dari masyarakat Indonesia di zaman
sekarang ini sudah jarang ditemukan yang masih menanamkan nilai-nilai lokal terutama pada
generasi muda. Akibatnya banyak generasi muda yang keluar jalur dan lebih bangga mengikuti
lifestyle orang Eropa daripada bangsanya sendiri.

Tidak selamanya perubahan budaya berarti buruk walaupun ada beberapa hal dari budaya lama
yang punah atau hilang dan hal ini sangat disayangkan. Menjadi sebuah ironi bahwa di satu sisi
hilangnya budaya lama sangat disayangkan, tetapi di sisi lain manusia tidak sanggup untuk
berada di satu titik saja.
C. UPAYA – UPAYA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA

Upaya-upaya dalam Melestarikan Budaya Indonesia Pelestarian sebagai kegiatan atau yang
dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang
mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes, dan
selektif.Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai
tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang.

Widjaja (1986) mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus
menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya
sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes dan selektif (Widjaja dalam Ranjabar,
2006:56). Menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat khususnya sebagai generasi muda dalam
mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal (Sendjaja, 1994: 286). yaitu :

 Culture Experience

Culture Experience Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun
langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan
tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih
dalammenguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara
tertentu atau diadakannya festival-festival. Dengan demikian kebudayaan lokal selalu
dapat dijaga kelestariannya.

 Culture Knowledge

Culture Knowledge Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara


membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke
dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan
pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.
Dengan demikian para Generasi Muda dapat memperkaya pengetahuannya tentang
kebudayaanya sendiri. Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat
dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan demikian,setidaknya dapat
diantisipasi pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh negara-negara lain. Persoalan yang
sering terjadi dalam masyarakaat adalah terkadang tidakmerasa bangga terhadap produk atau
kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagai orang Timur.

Budaya lokal mulai hilang dikikis zaman, Oleh sebab masyarakat khususnya generasi muda
yang kurang memiliki kesadaran untuk melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika
negara lain sukses dan terkenal, dengan budaya yang mereka ambil secara diam-diam. Oleh
karaena itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting.
Bagaimanapun juga pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pelestarian
kebudayaan lokal di tanah air.

Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya


pelestarian kebudayaan nasional. Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah
penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event-event akbar nasional, misalnya tari-
tarian, lagu daerah dan pertunjukkan sarung ikat dan sebagainya.

Lebih konkrit lagi pada akhir-akhir ini Presiden Joko Widodo mewajibkan semua jajarannya
agar setiap event penting nasional seperti pada HUT RI tanggal 17 Agsutus setiap tahun
mengenakan pakaian tradisional masing-masing berdasarkan daerah asalnya. Hal ini perlu
diapresiasi karena merupakan salah satu upaya dalam melestarikan budaya Indonesia . Semua
itu dilakukan sebagai upaya pengenalan kebudayaan lokal kepada generasi muda, bahwa
budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya,bukan berasal dari negara tetangga,
demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan ( Ranjabar : 2006: 34).

Masyarakat wajib memahami dan mengetahui berbagai macam kebudayaan yang


dimiliki.Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikanmuatan lokal
kebudayaan daerah.Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada cara lain dalam melestarikan
budaya lokal ( Yunus: 2014: 123) yaitu:

 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.


 Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta
pemberdayaan danpelestariannya.
 Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan
dan solidaritas yang tinggi.
 Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar
masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.

Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaanyang ada hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia dan
setiapkebudayaan daerah mempunyai ciri khas masing–masing. Bangsa Indonesia juga
mempunyai kebudayaan lokalyang sangat kaya dan beraneka ragam. Oleh sebab itu, sebagai
generasi penerus, kita wajib menjaganya karena eksistensi dan ketahanankebudayaan lokal
berada pada generasi mudanya, dan jangan sampai kita terbuai apalagi terjerumus pada
budayaasing karena tidak semua budayaasing sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
bahkan banyak kebudayaan asing membawa dampak negatif. Sebagai negara kepulauan pasti
sulit untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan antara masyarakat. Namun, hal itu bisa
diminimalisir jika kita memiliki kepedulian dan kesadaran untuk menjaga, mempelajari, serta
melestarikan, sehinggakebudayaan lokal yang sangat kaya di Indonesia ini tetap utuh dan tidak
punah apalagi sampai dibajak ataudicuri oleh negara lain karena kebudayaan merupakan
identitas suatu bangsa dan negara.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, yang terdiri dari
kumpulan kebudayaan yang ada di seluruh tanah air Indoesia yang berbentuk kebudayaan lokal.
Budaya asing terus masuk dengan tidakterbendung ke Indonesia yang dapat mengikis ataupun
melunturkan budaya lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, untuk ituperlunya upaya-upaya
penting terus dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut sehingga budaya
Indonesia dapat tetap eksis dalam keasliannya walaupun diterpa arus globalisasi. Berbagai cara
dapat dilakukan dalam melestarikan budaya, namun yang palingpenting yang harus pertama
dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, sehingga
dengan rasa memiliki serta mencintai budaya sendiri, orang akan termotivasi untuk
mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaannya akan tetap
terus ada.

Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya lokal diantaranya:
 Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa.
 Ikut melestarikan budaya dengan cara berpartisipasi dalam pelestarian dan
pelaksanaannya.
 Mempelajarinya dan ikut Mensosialisasikan kepada orang lain sehingga mereka tertarik
untuk ikut menjaga atau melestarikannya bahkan mempertahankannya.

Budaya lokal merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh perhatian terutama di
era Globalisasi saat ini.Budaya nasional menjadi bagian penting negara Indonesia yang dapat
dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya.Hal ini penting agar dapat berfungsi lebih luas tidak
hanya sekadar warisan ataupun adat istiadat masyarakat Indonesia yang dirayakan ataupun
dilaksanakan pada saat peringatan hari.

ternyata pengaruh yang diberiakan oleh arus globalisasi sangat lah berpengaruh dalam
kebudayaan bangsa kita. Dimana sekarang sudah banyak budaya - budaya barat yang masuk ke
budaya lokal bangsa Indonesia ini, banyak anak - anak remaja bahkan anak - anak yang usianya
di bawah umur pun terpengaruh oleh globalisasi tersebut. Banyak dari mereka lebih memilih
gaya hidup yang sedang tren di dunia maya. Dan mereka pun mulai melupakan budaya - budaya
negera mereka sendiri. Mereka lebih respek terhadap budaya baru yang masuk dibandingkan
melestarikan budaya mereka sendiri. Walaupun masih ada beberapa ank muda yangpeduli
dengan budaya lokal, tetapi tidak sebanyak mereka yang lebih suka dengan budaya baru yang
mereka terima dari globalisasi tersebut.

B. SARAN

Dengan cepatnya perkembangan arus globalisasi yang terjadi, kita tidak bisa menolaknya.
Tetapi yang bisa kita lakukan adalah melakukan atau menyaring dari globalisasi tersebut agar
kita tidak terjerumus ke dalam pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
kita.

DAFTAR PUSTAKA
Supriyanto, helmi. ‘’Lunturnya budaya Tradisional di Era Digital’’ www.harianbhirawa.co.id .

https://www.harianbhirawa.co.id/lunturnya-budaya-tradisional-di-era-digital/ . diakses pada 19


juni 2019.

Fauzuah, isna. ‘’Lunurnya nilai – nilai lokal di indonesia’’ www.kompasiana.com.


https://www.kompasiana.com/amp/isnafauziah09/lunturnya-nilainilai-lokal-di-
indonesia_58344aab8efdfd551265190c . Diakses pada 22 november 2016, 20.39

Adinda, yasyfa shabrina. ‘’Penyebab lunturnya budaya indonesia’’ www.kompasiana.com .


https://www.kompasiana.com/amp/isnafauziah09/lunturnya-nilainilai-lokal-di-
indonesia_58344aab8efdfd551265190c . Diakses pada 30 agustus 2020, 14.18 .

Prasetyo, bayu. ‘’Pancasila sebagai perekat keberagaman indonesia’’ www.antaranews.com .


https://www.antaranews.com/berita/1186716/pancasila-sebagai-perekat-keberagaman-indonesia
. Diakses pada 29 november 2019, 22.53

Wianto, vincentius christian aji. ‘’Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa’’ www.binus.ac.id .
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pancasila-sebagai-alat-pemersatu-bangsa/ .
diakses pada 29 april 2020.

www.kemlu.go.id . ‘’Apa yang mempersatu kita sebagai orang indonesia’’


https://kemlu.go.id/portal/id/read/1845/berita/apa-yang-mempersatukan-kita-sebagai-orang-
indonesia . Diakses pada 03 november 2020.

Rengganis, R. ‘’Lunturnya kebudayaan bangsa indonesia’’ www.academi.edu .


https://www.academia.edu/28171923/Lunturnya_Kebudayaan_Bangsa_Indonesia .

Choerunnisa, anatsya. ‘’Lunturnya budaya bangsa akibat globalisasi’’ www.researchgate.net .

https://www.researchgate.net/publication/
330468739_LUNTURNYA_BUDAYA_BANGSA_AKIBAT_GLOBALISASI . Diaksespada
januari 2019.

Nisa, rizlia khairun. ‘’pentingnya peran budaya sebagai pemersatu bangsa’’


www.merdeka.com . https://m.merdeka.com/peristiwa/pentingnya-peran-budaya-sebagai-
pemersatu-bangsa.html . Diakses pada 29 november 2017 12.09
Admin 3, ‘’keramahan masyarakat indonesia sebagai bentuk dari satu budaya’’
www.himatika.fst.uinjkt.ac.id . http://himatika.fst.uinjkt.ac.id/keramahan-masyarakat-
indonesia-sebagai-bentuk-dari-suatu-budaya/ . diakses pada 21 november 2020

www.uii.ac.id . ‘’budaya sebagai pondasi jati diri bangsa’’. https://www.uii.ac.id/budaya-


sebagai-pondasi-jati-diri-bangsa/ . diakses pada 16 agustus 2020.

Disbud, admin. ‘’pentingnya menjaga kebudayaan daerah’’ www.disbud.bulelengkab.go.id .


https://disbud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pentingnya-menjaga-kebudayaan-
daerah-70 . diakses pada 07 januari 2019 .

Budaya masyarakat yg turun temurun dri generasi ke generasi baik dalam unsur adat istiadat,
pakaian, bangunan maupun karya seni. Banyak budaya yang terdapat dikalimantan tengah yang
mulai memudar seiringinya era globalisasi

Salah satu Tradisi Potong Pantan merupakan upacara adat penyambutan tamu yang
dilaksanakan oleh masyarakat Dayak Ngaju di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di
Kabupaten Kapuas. Upacara ini telah dilakukan sejak nenek moyang mereka dahulu dan
diwariskan kepada generasi berikut hingga kini. Pantan adalah pohon penghalang atau kayu
perintang. penyambutan tamu oleh masyarakat Suku Dayak, upacara “potong pantan” diiringgi
dengan musik tradisional dan nyanyian-nyanyian. “potong pantan” merupakan tradisi setiap
pejabat yang datang ke Kalimantan Tengah, dengan terlebih dahulu melaksanakan acara potong
pantan (semacam kayu bulat yang dipotong dengan mandau) yang bertujuan agar tamu yang
datang dari daerah lain di luar Kalimantan Tengah terlepas dari halangan dan rintangan dan
dilancarkan seluruh kegiatannya” Makna dari potong pantan adalah ungkapan rasa bangga dan
sukacita, serta simbol dari upaya untuk menghalau firasat buruk dan segala sesuatu yang dapat
menjadi penghalang atau rintangan. Pada zaman dahulu terdapat berbagai jenis dan tujuan
pemotongan pantan, seperti beriku ini:

1) Pantan haur kuning (bambu kuning) untuk menyambut orang-orang yang baru pulang dari
medan perang dengan membawa kemenangan

2) Pantan balanga (tajaw) untuk menyatakan simbol kebangsawanan atau status sosial saat
diadakannya acara perkawinan adat.
3) Pantan garantung (gong) tujuannya sama dengan pantan balanga (tajaw).

4) Pantan bawi menggunakan para gadis remaja yang biasanya dilakukan pada waktu pesta
perkawianan.

5) Pantan bahalai (kain panjang) dipergunakan untuk para tamu/pejabat/orang terhormat


perempuan yang sulit menggunakan mandau.

6) Pantan tewu (tebu) dipergunakan pada acara kegiatan bergotong royong, misalnya di saat
panen atau mengerjakan ladang.

upacara potong pantan lebih ditujukan sebagai:

1) Persembahan kepada orang-orang yang dianggap terhormat. Dalam lingkup Kabupaten


Kapuas, biasanya upacara potong pantan diselenggarakan untuk menyambut tamu umum atau
tamu pemerintahan yang datang ke wilayah Kabupaten Kapuas;

2) Penangkal dari hal-hal yang kurang baik yang mungkin tersirat dari tujuan atau maksud
kedatangan tamu-tamu tersebut. Makna dari potong pantan adalah ungkapan rasa bangga dan
sukacita, serta simbol dari upaya untuk menghalau firasat buruk dan segala sesuatu yang dapat
menjadi penghalang atau rintangan. Upacara potong pantan diselenggarakan dengan harapan
supaya para tamu yang memotong pantan akan selalu mendapat perlindungan dari Sang
Pencipta Alam Semesta atau Yang Maha Kuasa.

Anda mungkin juga menyukai