2. Ada pendapat bahwa : Pembukaan UUD 1945 itu tidak dapat diubah oleh
siapapun, kecuali pembentuk Negara. Bagaimana menurut anda ( anda setuju
atau tidak setuju), jelaskan alasannya ( dukung dengan referensi)
Jawaban:
Saya setuju Pembukaan UUD 1945 itu tidak dapat diubah oleh siapapun,
kecuali pembentuk Negara, yang pada saat itu adalah para pendiri negara
Republik Indonesia. Pembukaan UUD 1945 menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari konstitusi Indonesia dan telah menjadi pondasi negara sejak
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Para pendiri Negara saat itu telah
mengesahkan Pembukaan UUD 1945 sebagai bagian yang tidak dapat diubah
dari konstitusi, hal ini bertujuan untuk menjaga keutuhan negara, stabilitas,
dan kontinuitas sistem pemerintahan di Indonesia. Perubahan konstitusi di
Indonesia dapat dilakukan melalui amendemen UUD 1945. Namun,
amendemen tersebut tidak mengubah Pembukaan UUD 1945. Perubahan
dalam amendemen UUD 1945 dapat terjadi pada pasal-pasal lain yang tidak
termasuk dalam Pembukaan.
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., LL.M., Ph.D., seorang ahli konstitusi
Indonesia, menyatakan bahwa Pembukaan UUD 1945 termasuk dalam bagian
dari UUD 1945 yang merupakan norma hukum tertinggi di Indonesia. Dalam
pandangannya, Pembukaan UUD 1945 bukanlah bagian yang dapat diubah
melalui amandemen konstitusi. Namun, ia menekankan bahwa dalam
prakteknya, pengubahan interpretasi terhadap Pembukaan UUD 1945 dapat
terjadi melalui interpretasi Mahkamah Konstitusi (Asshiddiqie, J., 2009).
Berbeda dengan Indonesia yang menganut azas ius soli, Negara China adalah
salah satu negara yang menganut prinsip ius sanguinis. Kewarganegaraan di
China ditentukan oleh keturunan darah dan kebangsaan orang tua, yang
dikenal sebagai "zhonghua minzu" (ras nasional Tionghoa). Negara China
menganut prinsip ius sanguinis dalam sistem kewarganegaraannya karena
pertimbangan historis, budaya, dan kestabilan sosial. Ius sanguinis dalam
konteks China mencerminkan pentingnya pewarisan etnis dan nasionalitas
dalam menentukan kewarganegaraan (Lin : 2008).
5. Jelaskan apa saja yang menjadi : hak dan kewajiban seorang warga Negara
Indonesia ? Berikan masing-masing 1 contoh konkrit dari hak dan kewajiban
yang dimiliki seorang warga Negara tersebut ?
Jawaban:
Hak warga negara Indonesia meliputi beberapa aspek misalnya hak atas
pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas kebebasan beragama, dan lain-lain.
Contoh dari hak-hak warga negara tersebut yaitu:
1) Hak atas pendidikan, seorang warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Mereka berhak
mengakses pendidikan dasar, menengah, dan tinggi tanpa diskriminasi.
Contoh konkritnya adalah seorang warga negara memiliki hak untuk
mendaftar dan mengikuti proses pendidikan di sekolah atau perguruan
tinggi yang diakui oleh negara.
2) Hak atas kesehatan, seorang warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Mereka berhak
mendapatkan perawatan medis, obat-obatan, dan fasilitas kesehatan yang
berkualitas. Contoh konkritnya adalah seorang warga negara dapat
mengunjungi fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit atau puskesmas, dan
mendapatkan perawatan yang dibutuhkan tanpa diskriminasi.
3) Hak atas kebebasan beragama, seorang warga negara memiliki hak untuk
memilih, menjalankan, dan mengembangkan agama atau kepercayaan
sesuai dengan keyakinannya. Mereka berhak untuk melakukan ibadah dan
berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan tanpa campur tangan atau
diskriminasi. Contoh konkritnya adalah seorang warga negara dapat
memilih agama yang dianutnya, menghadiri tempat ibadah, dan beribadah
sesuai dengan keyakinan agamanya
Selain hak-hak warga negara yang harus terpenuhi, ada kewajiban warga
negara yang harus dipenuhi. Karena hak dan kewajiban adalah hal yang perlu
dijaga dalam keseimbangan yang tepat. Ketika seseorang menikmati hak-
haknya, ia juga harus memenuhi kewajiban-kewajiban yang menyertainya.
Kewajiban warga negara yang harus dipenuhi di antaranya yaitu:
1) Kewajiban untuk membayar pajak, seorang warga negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Hal ini termasuk membayar pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai (PPN), pajak kendaraan bermotor, dan pajak-pajak
lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah. Melalui pembayaran pajak,
warga negara turut berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan dan
penyediaan layanan publik.
2) Kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia, sebagai warga negara,
setiap orang memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia
setiap individu. Ini mencakup menghormati hak-hak dasar seperti hak atas
kehidupan, kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, dan hak-hak
lainnya. Melalui tindakan ini, warga negara berkontribusi dalam
menciptakan masyarakat yang adil, demokratis, dan menghargai martabat
setiap individu.
3) Kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan: Seorang warga negara
memiliki kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat
tinggalnya. Ini mencakup membuang sampah pada tempatnya, tidak
melakukan pembuangan limbah sembarangan, dan menjaga kebersihan di
sekitar lingkungan tempat tinggal. Melalui tindakan ini, warga negara
berpartisipasi dalam menjaga keindahan dan kesehatan lingkungan serta
mencegah kerusakan lingkungan.