1. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan
kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia
dalam diri para generasi muda penerus bangsa
Tujuannya adalah untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan
kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2. Sikap dan prilaku masyarakat Indonesia dalam pengamalan tiap-tiap sila pancasila
1. Saling menghormati antar manusia
2. Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
3. Bekerjasama dan saling bantu di bidang sosial, ekonomi, dan keamanan lingkungan tanpa
pandang latar belakang agama
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini
5. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi, maupun tingkat pendidikan
6. Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar
7. Menyadari bahwa setiap manusia adalah ciptaan Sang Pencipta.
8. Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai baik di sekolah, rumah,
dan tempat lainnya
9. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri
10. Cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di
berbagai bidang akademik dan non akademik
11. Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai mufakat
atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
12. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
13. Berbuat adil pada siapapun tanpa pilih kasih
14. Menghargai hasil karya orang lain
15. Tidak membedakan seseorang karena status dan kondisi ekonominya
16. Bersikap kekeluargaan dll
3. mengapa kita harus menjaga pentingnya identitas nasional bagi bangsa indonesia
Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional merupakan hal yang sangat penting karena telah
memiliki dasar yang sangat kuat, berupa pancasila dan UUD 1945. Menunjukkan keberadaan
dan eksistensi bangsa Indonesia. Menjadi penciri yang mudah dikenali dan membedakan dalam
pergaulan antar bangsa (hubungan internasional).
cara menjaga sikap agar nilai identitas nasional tidak luntur dalam era globalisasi.
Identitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami kemrosotan dari nilai-
nilainya yang merupakan akibat dari lajunya arus globalisasi, sehingga proses masuknya budaya
asing kedalam budaya asli bangsa sudah tidak dapat dikendalikan lagi.Akibatnya budaya asing
dan budaya asli bangsa bercampur baur, cara kita mempertahakan identitas kita dengan
melestarikan budaya, keanekaragaman seperti bangga memakai produk local , contoh di sekolah
menggunkan batik, mempelajari budaya yang ada di Indonesia seperti , tarian, lagu-lagu daerah
dan masih banyak lagi.
8. kenapa indonesia tidak menggunakan sistem parlementer dengan kepala negara dan kepala
pemerintahan yang terpisah
Dalam sejarahnya, Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan parlementer. Sistem ini
tidak bertahan lama, karena hanya diterapkan mulai dari 14 November 1945 hingga 5 Juli 1959
saja. Alasan penerapannya pun bukan karena sistem parlementer itu disukai, karena itu hanya
taktik agar Belanda mau berunding dengan Indonesia yang waktu itu baru saja merdeka. [1]
Sistem pemerintahan parlementer dinilai lebih dinamis dan rapuh apabila dibandingkan dengan
sistem presidensial. Dalam sistem parlementer, kabinet dapat dijatuhkan secara tiba-tiba oleh
parlemen, dan parlemen pun juga dapat dijatuhkan oleh presiden sesuai dengan saran dari perdana
menteri.[2] Tentu hal yang seperti itu tidak diinginkan karena akan menghambat laju perkembangan
dan pembangunan.