Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muttia Kartika

Kelas : AK-2E
NIM : 2005082006
Final Test Kewarganegaraan

1. Apakah bisa seseorang kehilangan warganegaranya ? Jelaskan.


= Ya, seseorang bisa kehilangan warganegaraannya. Menurut Pasal 23 UU No. 12 Tahun
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa warga
Negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya
sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah
kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang
Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia;
6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara
asing atau bagian dari negara asing tersebut;
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya; atau
9. Bertempat tinggal di Iuar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima)
tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan
dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga
Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5
(lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi Warga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal
Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis
kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan.

2. Jelaskan pengertian Demokrasi menurut 2 para ahli!


- Hans Kelsen
Menurut Hans Kelsen, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat.
Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana
rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di
dalam melaksanakan kekuasaan negara.
- Merriem
Menurut Merriem, demokrasi adalah sebagai pemerintahan oleh rakyat, khususnya,
oleh mayoritas pemerintahan di mana kekuasan tertinggi tetap pada rakyat dan
dilakukan oleh mereka baik secara langsung atau tidak langsung melalui sebuah
sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas
yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber
otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau
kesewenang-wenangan.

3. Uraikan dengan jelas bagaimana melaksanakan Demokrasi Pancasila ?


= Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang didasarkan dari ideologi Indonesia, yaitu
Pancasila berdasarkan dari tata sosial dan budaya bangsa Indonesia. Demokrasi Pancasila
merupakan yang dianut Indonesia, demokrasi ini berdasarkan kekeluargaan dan gotong-
royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,
berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan. Melaksanakan demokrasi berdasarkan
musyawarah untuk mufakat bagi kesejahteraan rakyat. Kebebasan individu dijamin
namun tidak bersifat mutlak karena disesuaikan dengan tanggung jawab sosial.
Berikut adalah cara untuk melaksankan Demokrasi Pancasila:
1) Persamaan bagi seluruh rakyat indonesia
namun pada kenyataannya masih banyak rakyat yang merasa dikesampingkan dan
tidak mendapat perlakuan yang sama dihadapan golongan masyarakat lain yang
dinilai lebih mempunyai otoritas atau kekuasaan.
2) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Seperti kita tau, yang kini terjadi justru tidak adanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban, seringkali antara hak dan kewajiban tidak ada hubungan yang saling
timbal balik dan justru lebih cenderung adanya ketimpangan, ketimpangan tersebut
baik dari segi hak maupun kewajiban antara negara dan warga negaranya.
3) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.
Hal tersebut sudah jelas bahwa kita dapat berbuat sesuai dengan kebebasan yang kita
miliki. Namun, kita harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatan kita secara moral
dihadapan Tuhan, diri sendiri dan orang lain. Namun sekarang sudah banyak orang
yang melakukan perbuatan dengan sewenang-wenang tanpa adanya
pertanggungjawaban yang berkelanjutan.
4) Mewujudkan rasa keadilan sosial. 
Hal tersebut merupakan salah satu tujuan negara Indonesia, tetapi rasanya hingga saat
ini negara Indonesia belum bisa dikatakan mempunyai rasa keadilan sosial, karena
pada kenyataannya masih terlalu banyak rakyat yang diperlakukan tidak adil oleh
seorang yang dianggap mempunyai kekuasaan lebih.
5) Pengambilan keputusan dengan musyawarah. 
Sistem musyawarah mufakat adalah salah satu ciri-ciri kepribadian masyarakat
Indonesia sejak dahulu, jadi diharapkan musyawarah mufakat ini dapat terus menjadi
pedoman dalam mengambil keputusan sehingga dapat membantu mewujudkan
demokrasi pancasila yang diidam-idamkan bangsa Indonesia sejak dahulu.
6) Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
Masyarakat Indonesia dikenal dengan bangsa yang terdiri dari banyak
keanekaragaman baik budaya, tradisi dan keanekaragaman yang lain. Dari banyaknya
keanekaragaman tersebut, Indonesia seharusnya mengutamakan persatuan nasional
dan kekeluargaan agar dapat mewujudkan demokrasi pancasila.
7) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
Tujuan dan cita-cita nasional bangsa Indonesia sudah sangat baik dan diharapkan hal-
hal tersebut dapat terwujud dan selalu dijunjung tinggi agar apa yang menjadi
keinginan bangsa Indonesia sejak dahulu dapat secepatnya terwujud, terutama dalam
mewujudkan demokrasi pancasila

4. Apakah di Indonesia ada pengaturan tentang HAM ?, Buatkan 1 contoh kasus


pelanggaran HAM!
= Ya, di Indonesia ada pengaturan tentang HAM. Pengaturan hak asasi manusia di Indo-
nesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, yang menegaskan bahwa untuk
menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan
dalam peraturan per- undang-undangan. Hak asasi manusia diatur dalam pasal 27 sampai
pasal 34 UUD 1945. Hak asasi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan
layak, di mana ayat ini berbunyi “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak atas kesejahteraan”.
Indonesia memiliki Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM sebagai
bentuk tanggung jawab moral dan hukum Indonesia sebagai anggota PBB dalam
penghormatan dan pelaksanaan Deklarasi Universal HAM/Universal Declaration on
Human Rights (UDHR) tahun 1948 
Contoh kasus pelanggaran HAM:
- Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal
dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran
HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan
penembakan.

5. Dari beberapa teori Geopolitik yang berkembang di Dunia, teori geopolitik manakah
yang paling cocok untuk Indonesia ?, Mengapa ?
= Teori geopolitik yang paling cocok untuk Indonesia adalah Teori Politik Rudolf
Kjellen.
Hal ini dikarenakan negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang
meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato
politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu
mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi. Paham
ekspansionisme dikembangkan. Batas negara bersifat sementara karena bisa diperluas.
Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan
laut. Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Oleh karena itu Negara memerlukan
ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup,
menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian
melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).

6. Uraikan Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia!


 Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan dasar dan penting bagi manusia
secara individu maupun kelompok dalam masyarakat, bangsa dan negara. Karena
kesejahteraan dan keamanan menjadi prinsip dalam sistem kehidupan nasional dan nilai
intrinsiknya. Pada kenyataannya, kesejahteraan menjadi titik fokus tapi dengan tidak
mengabaikan keamanan, dan sebaliknya. Oleh karena itu keduanya harus sama-sama
tidak boleh diabaikan dan tetap diperlukan dalam keadaan apapun, karena mereka adalah
parameter untuk tingkat keamanan nasional suatu bangsa dan negara.
Untuk mencapai keamanan dan kemakmuran suatu negara harus memiliki lembaga-
lembaga keamanan dan kesejahteraan. Untuk memastikan keamanan nasional digunakan
adalah:
- Menggunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman;
- Menggunakan kekuatan ekonomi untuk bekerja sama;
- Menggunakan layanan intelijen untuk mendeteksi ancaman dan melindungi rahasia
negara;
- Menjaga angkatan bersenjata yang efektif;
- Melakukan pertahanan sipil;
- Menjaga kebudayaan nasional.

 Asas Komprehensif Integhral Terpadu atau Komprehensif


Sistem kehidupan Nasonal mencakup semua aspek kehidupan bangsa secara keseluruhan
dan sistematis dalam perwujudan persatuan dan kesatuan dari aspek dari seluruh harus
seimbang, harmonis dan selaras kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu, studi ketahanan ketahanan nasional mencakup semua aspek kehidupan bangsa
secara keseluruhan, menyeluruh dan komprehensif terpadu atau integral.

 Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar


Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan antara aspek interaksi kehidupan
nasional. Sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan eksternal,
terutama dengan lingkungan di sekitarnya. Karena setiap proses interaksi pasti akan
timbul berbagai efek, baik efek baik dan buruk bagi kehidupan bangsa itu sendiri. Untuk
itu kita membutuhkan wawasan sikap dan introspektif keluar.
- Mawas Kedalam
Yang dimaksud dengan Mawas ke dalam ialah suatu sikap waspada atau berhati-hati
dengan situasi negara yang tidak diinginkan dalam sebuah bangsa dan negara. Mawas ke
dalam tujuannya untuk menjaga kondisi kehidupan nasional dari efek negatif yang
berasal dari aspek lingkungan di negara ini.
Juga untuk menumbuhkan sifat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
didasarkan pada nilai-nilai kemandirian untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian
bangsa. Tetapi tidak mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit atau tertutup.
- Mawas Keluar
Mawas keluar berarti waspada atau berhati-hati dengan negarif dampak yang ditimbulkan
oleh dampak dari interaksi yang berasal dari lingkungan strategis luar negeri. Introspektif
luar bertujuan untuk mengantisipasi dan berpartisipasi dalam menghadapi dampak negatif
dari lingkungan strategis luar negeri. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan
nasional harus mampu mengembangkan keamanan nasional, dalam rangka mengatasi
dampak negatif. Untuk itu kita perlu kemampuan untuk membedakan antara tindakan
yang dapat memberikan dampak positif dan negaif bangsa. Dan juga harus berpikir
panjang ke masa depan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan menyesal di
kemudian hari. Jadi dengan demikian, interaksi dengan pihak luar harus didahulukan
dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

 Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kebijaksanaan, persatuan, kerja sama,
toleransi, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam Asas ini mengakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara harmonis
dalam kemitraan dan dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang menghancurkan
saling bertentangan. Bangsa Indonesia dalam mengatur asas kekeluargaan untuk
mematuhi prinsip pertahanan nasional berikut :
- Bangsa Indonesia memiliki hak dan kewajiban untuk membela dan mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman.
- Pertahanan negara didirikan dengan partisipasi mereka dalam pertahanan negara
adalah tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.
- Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
- Bangsa Indonesia melawan segala bentuk kolonialisme dan merangkul politik bebas
aktif.
- Bentuk pertahanan nasional bersifat universal dalam arti melibatkan semua orang dan
semua sumber daya nasional, infrastruktur nasional, serta seluruh wilayah negara
sebagai pembelaan.
- Pertahanan negara disusun bedasarkan demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan
masyarakat, lingkungan, ketentuan hukum nasional, hukum internasional dan
kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai dengan
memperhatikan kondisi geografis kepulauan Indonesia.

7. Apa manfaat Deklarasi Juanda bagi Indonesia ?. Jelaskan!


= Manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia, setelah dikeluarkannya Deklarasi Juanda :
 Indonesia diakui menjadi Negara Kepulauan (Archipelagic State)
 Batas - batas negara Indonesia menjadi jelas dan diakui oleh negara - negara lain.
 Dengan dihitungnya Luas Lautan sebagai bagian dari Indonesia, maka Luas Wilayah
Republik Indonesia, naik hingga 2,5 kali lipat, dari yang semula 2.207.087 km² menjadi
5.193.250 km²

Deklarasi Juanda dikeluarkan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri
Indonesia saat itu, yaitu Djuanda Kartawidjaja. Deklarasi ini merupakan deklarasi yang
menyatakan kepada dunia, bahwa Indonesia bukan hanya daratan, melainkan termasuk
laut di sekitarnya, yaitu laut di antara dan di dalam kepulauan Indonesia.
Pada awalnya, penentuan luas wilayah Indonesia mengacu kepada Ordonansi Hindia
Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeèn en Maritieme Kringen Ordonantie 1939. Menurut
peraturan tersebut, pulau - pulau di wilayah nusantara dipisahkan oleh laut di
sekelilingnya dan pada setiap pulau hanya mempunyai laut sejauh 3 mil dari garis pantai.
Sehingga kapal-kapal asing bebas melintasi perairan di antara pulau - pulau.

Isi dari deklarasi Djuanda adalah :


Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak
tersendiri.
Bahwa sejak dulu kala, kepulauan nusantara sudah merupakan satu kesatuan. Ketentuan
Ordonansi tahun 1929, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia. Dari deklarasi
tersebut mengandung suatu tujuan :
(a) Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kestuan Republik Indonesia yang utuh dan bulau,
(b) Untuk menentukan batas - batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara
Kepulauan, (c) Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keaanan
dan keselamatan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai