Kekuasaan adalah kemampuan untuk memengaruhi seseorang agar melakukan tindakan yang
dikehendaki atau diperintahkan. Kekuasaan Negara adalah kewenangan negara dalam
mengatur rakyatnya agar dapat mencapai keadilan dan kemakumuran serta keteraturan.
Macam-Macam Kekuasaan :
1. Menurut John Locke
Kekuasaan Legislatif : membuat dan membentuk UU
Kekuasaan Eksekutif : menjalankan UU dan mengadili setiap
pelanggaran terhadap UU.
Kekuasaan Federatif : melakukan hubungan dengan luar negeri.
2. Menurut Montesqueu (Trias Politika)
Kekuasaan Legislatif : membuat dan membentuk UU
Kekuasaan Eksekutif : menjalankan UU (termasuk kekuasaan federatif)
Kekuasaan Yudikatif : mengadili setiap pelanggaran terhadap UU
7. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Dalan Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan
pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. dimana tujuan akhirnya yaitu
untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang merata baik materiil maupun spiritual yang
berdasarkan Pancasila.
3. Trias politika
Menurut Montesqueu (Trias Politika)
Kekuasaan Legislatif : membuat dan membentuk UU
Co: MPR,DPR,DPD
Kekuasaan Eksekutif : menjalankan UU (termasuk kekuasaan federatif),
Co: Presiden,wapres,para mentri
Kekuasaan Yudikatif : mengadili setiap pelanggaran terhadap UU
Co: MA,MK,KY
4. Batas Laut
Zona Laut Teritorial : Batas laut yang ditarik dari garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah
laut, ujung-ujung terluar pulau yang ada di Indonesia.
Zona Landas Kontinen : Diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak
yang paling jauh ialah 200 mil.
Zona Ekonomi Eksklusif : Wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluarnya
5. Asas warga Negara
Seseorang dapat disebut sebagai WNI, menurut pasal 26 UUD 1945, yaitu :
1. Semua orang yang termasuk Bangsa Indonesia asli dan orang dari bangsa lain yang
disahkan oleh UU sebagai warga negara
2. Dalam UUD 1945, amandemen ke-2, disebutkan bahwa penduduk ialah WNI dan WNA yang
bertempat tinggal di wilayah Indonesia
3. Semua hal yang berkaitan dengan penduduk dan warga negara tersebut diatur dalam UU.
1. Ius Soli (Law of the soil) adalah kewarga-negaraan berdasarkan tempat kelahiran seseorang.
2. Ius Sanguinis (Law of the blood) adalah penentuan kewarga-negaraan berdasarkan
keturunan.
3. Apatride adalah Seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaran
Contoh : Jennifer Lopez memiliki darah keturuanan bangsa Latin (Brazil), namun dia lahir
di negara Belanda. Dengan demikian Jennifer tidak memiliki status kewarganegaraan baik
warga negara Brazil maupun Belanda. Brazil tidak mengakui Jennifer Lopez sebagai
warga negaranya karena dia lahir di luar negara Brazil. Dan dia juga bukan warga negara
Belanda, karena dia tidak memiliki darah keturunan bangsa atau orang Belanda.
Contoh : Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa. Namun karena Bao Cun Lai lahir di
Inggris, maka dia memiliki dua kewarganegaraan, yaitu sebagai warga negara Inggris yang
menerapkan asas kewarganegaraan berdasar tempat kelahiran, juga sebagai warga
negara China yang menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan pada pertalian
darah.
Contoh : Seorang yang BIPATRIDE juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain
ketika dia telah dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak
melepaskan status bipatride-nya
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas
negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk
tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan.
1. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan kewarganegaraannya, jika
menurut hukum negara asal suaminya kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan
suami sebagai akibat perkawinan tersebut.
2. Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaran RI, jika
menurut hukum asal istrinya kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri
sebagai akibat dari perkawinan tsb.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara satu tahun atau lebih;
6. Integrasi Nasional
1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia.
5) Penggunaan bahasa Indonesia.
6) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
7) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
9) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10) Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi
masyarakat dalam proses integrasi nasional.
a) Korupsi
b) Konflik SARA yang dikaitkan dengan politik
c) Penurunan paksa pemerintahan
d) Isu-isu politik
e) Pelanggaran HAM
8. Wawasan nusantara
2. Asas Keadilan ⇒ asas ini merupakan cerminan dari tata pergaulan dengan tidak merugikan
para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan golongan/umum.
3. Asas Kejujuran ⇒asas yang mencerminkan semua perbuatan sesuai dengan kenyataan dan
hukum yang berlaku.
4. Asas Solidaritas ⇒ asas ini merupakan asas saling memahami dan saling menghargai antar
sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dsb.
5. Asas Kerja Sama ⇒ menerapkan kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu.
9. Penggolongan Hukum
a) Hukum undang-undang, yakni hukum yang terletak di dalam peraturan perundang-
undangan.
b) Hukum kebiasaan, yakni hukum yang berlaku di dalam peraturan- peraturan atau
kebiasaan
c) Hukum traktat, yakni hukum yang ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian
antar negara (traktat)
d) Hukum yurisprudensi, yakni hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim.
2. Penggolongan hukum berdasarkan tempat berlakunya
a) Hukum nasional, yakni hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu.
b) Hukum internasional, yakni hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar
negara di dalam hubungan internasional. (traktat) tertentu dan dapat juga mengikat negara lain
yang tidak termasuk dalam perjanjian tersebut.
c) Hukum asing, yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.
d) Hukum gereja, yakni sekumpulan norma yang ditetapkan oleh gereja dan berlaku untuk
para anggotanya.
b) Hukum tidak tertulis, adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan
dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan
tumbuh di kalangan masyarakat tersebut.
a) Ius Constitutum (hukum positif), adalah hukum yang berlaku sekarang dan hanya bagi suatu
masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu. Contohnya Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia 1945, Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia
b) Ius Constituendum (hukum negatif), adalah hukum yang diharapkan dapat berlaku pada
waktu yang akan datang. Misalnya rancangan undang-undang (RUU).
a. Hukum material, adalah hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang
berlaku secara umum mengenai hal-hal yang dilarang serta hal –hal yang dibolehkan untuk
dilakukan. Contohnya hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya.
b. Hukum formal, adalah hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan
dan melaksanakan hukum meterial. Contohnya Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara
Perdata dan sebagainya.
a. Hukum yang memaksa, adalah hukum yang bila diterapkan untuk keadaan bagaimana pun,
harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contoh, hukuman bagi orang yang melakukan
pembunuhan, maka sanksinya secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
b. Hukum yang mengatur, adalah hukum ini mengatur hubungan antar individu yang baru dapat
diberlakukan bila yang bersangkutan tidak menggunakan alternatif lain yang dimungkinkan
oleh hukum (undang-undang). Contoh ketentuan dalam pewarisan ab-intesto (pewarisan
berdasarkan undang-undang), yang baru memungkinkan untuk dilaksanakan jika tidak terdapat
surat wasiat (testamen).
a. Hukum objektif, adalah hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih
yang berlaku umum. Dalam artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku secara umum dan
tidak mengenai terhadap orang atau golongan tertentu saja.
b. Hukum subjektif, yakni hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap
seorang atau lebih. Hukum subjektif ini juga sering disebut sebagai hak.
a) Hukum publik, adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan individu atau
warga negaranya, yang menyangkut tentang kepentingan umum atau publik. Hukum publik
dapat dibagi lagi ke dalam :
• Hukum Pidana, yang mengatur terkait pelanggaran dan kejahatan, serta memuat larangan
dan sanksi.
• Hukum Tata Negara, yang mengatur terkait hubungan antara negara dengan bagian -
bagiannya.
• Hukum Tata Usaha Negara (administratif), yang mengatur tentang tugas dan kewajiban
para pejabat negara.
• Hukum Internasional, yang mengatur terkait hubungan antar negara, seperti hukum
perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan sejenisnya.
b) Hukum privat (sipil), yakni hukum yang berguna untuk mengatur hubungan antara
individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Hukum privat dapat
dibagi lagi dalam:
• Hukum Perdata, yakni hukum yang mengatur hubungan antar individu secara umum.
Contoh hukum perdata seperti hukum keluarga, hukum perjanjian hukum kekayaan,
hukum waris, , dan hukum perkawinan.
• Hukum Perniagaan (dagang), yakni hukum yang mengatur hubungan antar individu di
dalam kegiatan perdagangan. Contoh hukum dagang yakni hukum tentang jual beli,
hutang piutang, hukum untuk mendirikan perusahaan dagang dan sebagainya.
Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
A. Manfaat Kerjasama Bilateral (kerjasama yang dilakukan antar 2 negara) dan Multilateral
(kerjasama yang dilakukan negara yang jumlahnya lebih dari 2 negara). Beberapa manfaat
yang akan kita dapatkan dari kerjasama bilateral dan Multilateral antara lain sebagai berikut:
Kerjasama regional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara yang berada di
kawasan satu rumpun. Misalnya kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara di kawasan
Asia Tenggara (ASEAN,APEC)
Kerjasama Internasional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh julukan negara- negara di dunia
tanpa mengenal batasan wilayahnya (WTO,IMF,OPEC,SEATO)
D. Asas-Asas HI
Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak menegakkan hokum
terhadap barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.
Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara
dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hokum dari negaranya. Asas ini memiliki
kekuatan eksteritorial yaitu hokum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya
walaupun berada di Negara asing.
Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat.
Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam
membina hubungan politik dengan negara lain.
1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling
memberikan hubungan rutin antar negara tersebut.
a. Tujuan PBB
13. Demokrasi
2. Demokrasi Terpimpin
Beberapa ciri demokrasi terpimpin yang dilaksanakan di Indonesia, yaitu :
1. Adanya perwakilan rakyat dan sistem pemerintahan presidensil
2. Kedudukan presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara
3. Kekuasaan presiden tak terbatas
4. Dibentuknya poros Nasakom
5. Penyederhanaan partai
6. Peran serta ABRI dalam politik
1. Pemerintahan presidensil
2. Penyederhanaan partai dan pelaksanaan pemilu
3. Adanya lembaga negara
4. Pelaksanaan daerah otonomi
Pemerintaha orde baru berakhir tahun 1998, ditandai dengan demo mahasiswa dan turunnya
Presiden Suharto dan digantikan oleh BJ Habibie yang menjabat sementara. Penyebab
berkhirnya demokrasi Pancasila era ini adalah Korupsi, kolusi, dan nepotisme yang semakin
merajalela
1. Pemilu Langsung
2. Amandemen UUD 1945
3. Pengembalian tugas ABRI
Macam-Macam Demokrasi
1. Demokrasi formal yang merupakan demokrasi yang sebatas berpusat pada bidang
politik tanpa meminimalkan adanya suatu kesenjangan di dalam politik itu sendiri.
2. Demokrasi material yang merupakan suatu demokrasi yang memiliki pusat pada
bidang ekonomi tanpa adanya pengurangan pada sisi kesenjangan politik.
3. Demokrasi gabungan yang merupakan suatu demokrasi yang menjadi kombinasi
antara demokrasi formal dan juga demokrasi material.
1. Demokrasi langsung atau yang dikenal dengan direct democracy di dalam bahasa
Inggris. Demokrasi langsung merupakan sebuah demokrasi yang mengikutsertakan
rakyat mengenai penentuan dan juga pemilihan keputusan tertentu kepada suatu
Negara. Misalnya saja adalah dengan adanya pemilu atau pemilihan umum.
2. Demokrasi tidak langsung yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan indirect
democracy yang merupakan sebuah demokrasi yang di dalamnya memasukkan
seluruh rakyat dalam suatu Negara di dalam pengambilan keputusan. Adapun contoh
dari demokrasi jenis ini adalah adanya ketetapan oleh wakil rakyat seperti DPR, DPD,
DPRD dan lain sebagainya.
1. Hakiki, artinya ha asasi manusia adalah hak asasi semua manusia yang ada sejak lahir.
2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang
status, suku bangsa, gender, agama, perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan
kepada pihak lain.
4. Tidak dapat di bagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semmua hak , apakah
hak sipil, hak politik, hak ekonomi, sosial dan budaya.
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1).
5. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : “segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
6. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
7. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : “Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain”
8. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
C. Pelanggaran HAM
- Pelanggaran HAM adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang disengaja
maupun tidak disengaja yang secara hukum mengurangi menghalangi membatasi atau
mencabut HAM seseorang.
1. Pelanggaran HAM berat merupakan tindakan yang berbahaya dan mengancam nyawa
seseorang yang dilakukan oleh individu atau sekelompok manusia.
Pembunuhan
Pembantaian
Penyiksaan
Penyekapan
Penyandraan
Perampokan dengan menghailangkan nyawa seseorang, dan lain-lain
2. Pelanggaran HAM ringan merupakan tindakan yang tidak mengancam nyawa manusia yang
dilakukan oleh individu atau kelompok manusia. Contoh pelanggaran HAM ringan adalah
1. Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau tidak
memberikan apa yang menjadi hak warga negara
Contoh :
1. Sila ke 1 : Bebas memeluk agama yang dipercaya oleh setiap individu yang diakui oleh
Indonesia secara Undang-Undang
2. Sila ke 2 : Mengakui dan menjunjung tinggi martabat manusia, kebebasan menentukan
nasibnya sendiri dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diatur oleh negara secara hukum.
3. Sila ke 3 : Menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri dari suku agama, ras, dan
adat istiadat yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.
4. Sila ke 4 : Hak untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan mengadakan rapat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah.
5. Sila ke 5 : Setiap warga negara bebas memiliki hak dan jaminan soail yang menjunjung
tinggi keadilan dan kesetaraan masyarakat demi mencapai cita-cita masyarakat yang
adil dan makmur.
a. Faktor internal
yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
yang berasal dari diri pelaku, di antaranya adalah:
b. Faktor Eksternal
yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, diantaranya sebagai
berikut:
1) Penyalahgunaan kekuasaan,
2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum,
3) Penyalahgunaan teknologi, dan
4) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
15. IPTEK
-Dampak negatif
a. Indonesia akan dibanjiri produk-produk luar negeri
b. cepat atau lambat perekonomian kita akan dikuasai pihak asing
c. timbul kesenjanagn sosial akibat adanya persaingan bebas
- Dampak negatif
a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, memudarnya semangat gotong royong
b. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
c. Munculnya gaya hidup yang konsumtif, dan gejala westernisasi
4. Bidang Pendidikan
-Dampak Positif
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran.
-Dampak negatif
1. Menimbulkan tindak anarkis dari masyarakat yang dapat mengganggu stabilitas
nasional
16. Dinamika Persatuan dan Kesatuan
1. Sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya
menjalankan peraturan dan perintah dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwenang untuk
membuat peratuan.
2. Desentralisasi, daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri, untuk
menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.
Untuk disebut sebagai sistem presidensial, bentuk pemerintahan ini harus memiliki tiga unsur
yaitu: