Anda di halaman 1dari 19

1. Pembagian kekuasaan .

Kekuasaan adalah kemampuan untuk memengaruhi seseorang agar melakukan tindakan yang
dikehendaki atau diperintahkan. Kekuasaan Negara adalah kewenangan negara dalam
mengatur rakyatnya agar dapat mencapai keadilan dan kemakumuran serta keteraturan.

 Macam-Macam Kekuasaan :
1. Menurut John Locke
 Kekuasaan Legislatif : membuat dan membentuk UU
 Kekuasaan Eksekutif : menjalankan UU dan mengadili setiap
pelanggaran terhadap UU.
 Kekuasaan Federatif : melakukan hubungan dengan luar negeri.
2. Menurut Montesqueu (Trias Politika)
 Kekuasaan Legislatif : membuat dan membentuk UU
 Kekuasaan Eksekutif : menjalankan UU (termasuk kekuasaan federatif)
 Kekuasaan Yudikatif : mengadili setiap pelanggaran terhadap UU

2. Fungsi dan kedudukan pancasila

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara bangsa Indonesia


Dasar negara merupakan Alas yang dijadikan pijakan serta dapat memberi kekuatan kepada
berdirinya suatu negara. Pancasila pada fungsinya sebagai dasar negara, adalah sumber
kaidah hukum yang mengatur Bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-
unsurnya yakni rakyat, pemerintah dan wilayah.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa indonesia yang
telah membentuk watak, sikap, prilaku, etika dan tata nilai norma yang telah melahirkan
pandangan hidup. Pandangan hidup berguna sebagai pedoman / tuntunan untuk mengatur
hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan
lingkungan.

3. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia


Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti konsep, gagasan, pengertian dasar, cita-cita dan
logos yang berarti ilmu jadi Ideologi dapat diartikan adalah Ilmu pengertian-pengertian dasar.
Dengan demikian Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dimana pada hakikatnya adalah suatu
hasil perenungan atau pemikiran Bangsa Indonesia. Pancasila di angkat atau di ambil dari nilai
-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia, dengan kata
lain pancasila merupakan bahan yang di angkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia.

4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat indonesia, hal tersebut melalui
penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin digapai
serta sesuai dengan jiwa Indonesia serta karena pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya
Indonesia.

5. Pancasila merupakan Sumber dari segala sumber tertib hukum


Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan / hukum yang berlaku
dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari Pancasila atau tidak bertentangan (kontra)
dengan Pancasila. Karena segala kehidupan negara indonesia berdasarkan pancasila.

6. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia


Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa
Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah
lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain. dan Pancasila Merupakan wujud
peran dalam mencerminkan adanya kepribadian Negara Indonesia yang bisa membedakan
dengan bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah laku dan sikap mental bangsa Indonesia.

7. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Dalan Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan
pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. dimana tujuan akhirnya yaitu
untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang merata baik materiil maupun spiritual yang
berdasarkan Pancasila.

8. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia


Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Karena
Pancasila merupakan palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung
nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, bijaksana, adil
dan tepat bagi Bangsa Indonesia guna mempersatukan Rakyat Indonesia.

3. Trias politika
Menurut Montesqueu (Trias Politika)
 Kekuasaan Legislatif : membuat dan membentuk UU
Co: MPR,DPR,DPD
 Kekuasaan Eksekutif : menjalankan UU (termasuk kekuasaan federatif),
Co: Presiden,wapres,para mentri
 Kekuasaan Yudikatif : mengadili setiap pelanggaran terhadap UU
Co: MA,MK,KY

4. Batas Laut
 Zona Laut Teritorial : Batas laut yang ditarik dari garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah
laut, ujung-ujung terluar pulau yang ada di Indonesia.
 Zona Landas Kontinen : Diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak
yang paling jauh ialah 200 mil.
 Zona Ekonomi Eksklusif : Wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluarnya
5. Asas warga Negara

Seseorang dapat disebut sebagai WNI, menurut pasal 26 UUD 1945, yaitu :

1. Semua orang yang termasuk Bangsa Indonesia asli dan orang dari bangsa lain yang
disahkan oleh UU sebagai warga negara
2. Dalam UUD 1945, amandemen ke-2, disebutkan bahwa penduduk ialah WNI dan WNA yang
bertempat tinggal di wilayah Indonesia
3. Semua hal yang berkaitan dengan penduduk dan warga negara tersebut diatur dalam UU.

1. Ius Soli (Law of the soil) adalah kewarga-negaraan berdasarkan tempat kelahiran seseorang.
2. Ius Sanguinis (Law of the blood) adalah penentuan kewarga-negaraan berdasarkan
keturunan.
3. Apatride  adalah Seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaran
Contoh : Jennifer Lopez memiliki darah keturuanan bangsa Latin (Brazil), namun dia lahir
di negara Belanda. Dengan demikian Jennifer tidak memiliki status kewarganegaraan baik
warga negara Brazil maupun Belanda. Brazil tidak mengakui Jennifer Lopez sebagai
warga negaranya karena dia lahir di luar negara Brazil. Dan dia juga bukan warga negara
Belanda, karena dia tidak memiliki darah keturunan bangsa atau orang Belanda.

4. Bipatride adalah Seseorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap

Contoh : Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa. Namun karena Bao Cun Lai lahir di
Inggris, maka dia memiliki dua kewarganegaraan, yaitu sebagai warga negara Inggris yang
menerapkan asas kewarganegaraan berdasar tempat kelahiran, juga sebagai warga
negara China yang menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan pada pertalian
darah.

5. Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan

Contoh : Seorang yang BIPATRIDE juga menerima pemberian status kewarganegaraan lain
ketika dia telah dewasa, dimana saat menerima kewarganegaraan yang baru ia tidak
melepaskan status bipatride-nya

6. Penyebab hilangnya kewarganegaraan

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.

2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.

3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri,


apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin., bertempat tinggal di
luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan.
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya.

9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas
negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk
tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan.

-Sedangkan pasal 26 UU RI No.12 tahun 2006

1. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan kewarganegaraannya, jika
menurut hukum negara asal suaminya kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan
suami sebagai akibat perkawinan tersebut.

2. Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaran RI, jika
menurut hukum asal istrinya kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri
sebagai akibat dari perkawinan tsb.

7. Syarat syarat menjadi warga negara

1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;

2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara


Republik Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat sepuluh
puluh tahun tidak berturut-turut;

3. Sehat jasmani dan rohani;

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara satu tahun atau lebih;

6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda;

7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan

8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

6. Integrasi Nasional

a. Faktor pembentuk integrasi nasional

1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia.
5) Penggunaan bahasa Indonesia.
6) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
7) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
9) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10) Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

b. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.


2) Kurangnya toleransi antargolongan.
3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil
pembangunan.

Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi
masyarakat dalam proses integrasi nasional.

7. Ancaman Tantangan dan Hambatan


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.

1. Ancaman di Bidang Ideologi


merupakan ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran
masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu
Pancasila.
Contohnya: Ideologi Komunisme

2. Ancaman di Bidang Politik


Ancaman di Bidang Politik merupakan ancaman berupa setiap usaha dan kegiatan baik dalam
negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan memecah
belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Contohnya:

a) Korupsi
b) Konflik SARA yang dikaitkan dengan politik
c) Penurunan paksa pemerintahan
d) Isu-isu politik
e) Pelanggaran HAM

3. Ancaman di Bidang Ekonomi


Pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan
Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
a) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
b) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring
dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.
c) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas.
Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan
yang menang.
d) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang
e) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya


a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang- barang dari luar
negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai
hidup tertinggi. Contoh: berfoya-foya
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada
budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan terhadap integrasi bangsa yang perlu kita
waspadai dapat berasal dari luar maupun dalam negeri . ancaman - ancaman itu antara lain
adalah:

a. dari dalam negeri


1) spionase (memata matai)
2) terorisme
3) narkoba
4) gerakan separatis bersenjata (memisahkan diri dari Negara)
5) konflik komunal (pergeseran nilai dan disintegrasi norma)

b. dari luar negeri


1) cyber war
2) proxy war
3) konflik perbatasan
4) spionase
5) kejahatan lintas negara

8. Wawasan nusantara

A. Asas wawasan nusantara


1. Asas Kepentingan Bersama ⇒ asas ini digunakan ketika bangsa Indonesia menghadapi
penjajah untuk merebut kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Indonesia, asas ini dijadikan asas
untuk membangun dan mengisi kemerdekaan guna mewujudkan tujuan nasional seperti yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

2. Asas Keadilan ⇒ asas ini merupakan cerminan dari tata pergaulan dengan tidak merugikan
para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan golongan/umum.

3. Asas Kejujuran ⇒asas yang mencerminkan semua perbuatan sesuai dengan kenyataan dan
hukum yang berlaku.

4. Asas Solidaritas ⇒ asas ini merupakan asas saling memahami dan saling menghargai antar
sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dsb.

5. Asas Kerja Sama ⇒ menerapkan kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu.

6. Asas Kesetiaan ⇒ setia terhadap kesepakatan bersama.

B. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam wawasan nusantara

1.Aspek Trigatra Wawasan Nusantara


a. Letak dan Bentuk Geografis
Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang ditengah
-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim
hujan dan kemarau.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah tertentu. Tiga faktor
kependudukan yang sangat berpengaruh.
 Kelahiran (Natalitas)
 Kematian (Mortalitas)
 Perpindahan (Migrasi)
c. Keadaan dan Kekayaan Alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata.
Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain.

2. Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara


a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial Budaya
e. Pertahanan dan Keamanan

9. Penggolongan Hukum

1. Penggolongan hukum berdasarkan sumbernya           

a)      Hukum undang-undang, yakni hukum yang terletak di dalam peraturan perundang-
undangan.
b)      Hukum kebiasaan, yakni hukum yang berlaku di dalam peraturan- peraturan atau
kebiasaan
c)      Hukum traktat, yakni hukum yang ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian
antar negara (traktat)
d)     Hukum yurisprudensi, yakni hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim.
2. Penggolongan hukum berdasarkan tempat berlakunya
a)      Hukum nasional, yakni hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu.
b)      Hukum internasional, yakni hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar
negara di dalam hubungan internasional. (traktat) tertentu dan dapat juga mengikat negara lain
yang tidak termasuk dalam perjanjian tersebut.
c)      Hukum asing, yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.
d)     Hukum gereja, yakni sekumpulan norma yang ditetapkan oleh gereja dan berlaku untuk
para anggotanya.

3. Penggolongan hukum berdasarkan bentuknya

a) Hukum tertulis, di bedakan ke dalam dua macam yakni :


1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan. Yakni hukum yang disusun lengkap, sistematis,
teratur serta dibukukukan, sehingga tidak lagi diperlukan peraturan pelaksanaan. Contoh
hukum tertulis yang dikodifikasikan misalnya KUH Pidana, KUH Perdata dan KUH Dagang.
 2. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan yakni hukum yang walaupun tertulis, akan
tapi tidak disusun dengan sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah.
Karenanya hukum ini sering masih memerlukan peraturan pelaksanaan di dalam
penerapannya. Contoh undang-undang, peraturan pemerintah dan keputusan presiden.

b) Hukum tidak tertulis, adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan
dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan
tumbuh di kalangan masyarakat tersebut.

4. Penggolongan hukum berdasarkan waktu berlakunya           

a) Ius Constitutum (hukum positif), adalah hukum yang berlaku sekarang dan hanya bagi suatu
masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu. Contohnya Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia 1945, Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia

b) Ius Constituendum (hukum negatif), adalah hukum yang diharapkan dapat berlaku pada
waktu yang akan datang. Misalnya rancangan undang-undang (RUU).

5. Penggolongan hukum berdasarkan cara mempertahankanya           

a. Hukum material, adalah hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang
berlaku secara umum mengenai hal-hal yang dilarang serta hal –hal yang dibolehkan untuk
dilakukan. Contohnya hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya.

b. Hukum formal, adalah hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan
dan melaksanakan hukum meterial. Contohnya Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara
Perdata dan sebagainya.

6. Penggolongan hukum berdasarkan sifatnya     

a. Hukum yang memaksa, adalah hukum yang bila diterapkan untuk keadaan bagaimana pun,
harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contoh, hukuman bagi orang yang melakukan
pembunuhan, maka sanksinya secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
b. Hukum yang mengatur, adalah hukum ini mengatur hubungan antar individu yang baru dapat
diberlakukan bila yang bersangkutan tidak menggunakan alternatif lain yang dimungkinkan
oleh hukum (undang-undang). Contoh ketentuan dalam pewarisan ab-intesto (pewarisan
berdasarkan undang-undang), yang baru memungkinkan untuk dilaksanakan jika tidak terdapat
surat wasiat (testamen).

7. Penggolongan hukum berdasarkan wujudnya 

a. Hukum objektif, adalah hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih
yang berlaku umum. Dalam artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku secara umum dan
tidak mengenai terhadap orang atau golongan tertentu saja.

b. Hukum subjektif, yakni hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap
seorang atau lebih. Hukum subjektif ini juga sering disebut sebagai hak.

8. Penggolongan hukum berdasarkan isinya        

a) Hukum publik, adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan individu atau
warga negaranya, yang menyangkut tentang kepentingan umum atau publik. Hukum publik
dapat dibagi lagi ke dalam :
•  Hukum Pidana, yang mengatur terkait pelanggaran dan kejahatan, serta memuat larangan
dan sanksi.
•  Hukum Tata Negara, yang mengatur terkait hubungan antara negara dengan bagian -
bagiannya.
•  Hukum Tata Usaha Negara (administratif), yang mengatur tentang tugas dan kewajiban
para pejabat negara.
•  Hukum Internasional, yang mengatur terkait hubungan antar negara, seperti hukum
perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan sejenisnya.
b)      Hukum privat (sipil), yakni hukum yang berguna untuk mengatur hubungan antara
individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Hukum privat dapat
dibagi lagi dalam:
• Hukum Perdata, yakni hukum yang mengatur hubungan antar individu secara umum.
Contoh hukum perdata seperti hukum keluarga, hukum perjanjian hukum kekayaan,
hukum waris, , dan hukum perkawinan.
• Hukum Perniagaan (dagang), yakni hukum yang mengatur hubungan antar individu di
dalam kegiatan perdagangan. Contoh hukum dagang yakni hukum tentang jual beli,
hutang piutang, hukum untuk mendirikan perusahaan dagang dan sebagainya.

10. Tugas dan Wewenang MA,MK


a. Tugas dan Fungsi Mahkamah Agung
 Melakukan pengawasan tertingggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan
peradilan dalam menjalankan kekuasaan kehakiman.
 Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan.
 Mengawasi dengan cermat semua perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan.
 Untuk kepentingan negara dan keadilan,Mahkamah Agung memberi peringatan,teguran,dan
petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri,maupun dengan surat edaran.

b. Wewenang Mahkamah Agung dalam Lingkungan Peradilan 


 Memeriksa dan memutus permohonan kasasi (terhadap putusan Pengadilan Tingkat
Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan).
 Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili,
 Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap,
 Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir
atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
 Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang,
 Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari semua
Lingkungan Peradilan,
 Memberi petunjuk,teguran,atau peringatan yang dipandang perlu kepada Pengadilan di
semua Lingkungan Peradilan,dengan tidak mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa
dan memutus perkara.

a. Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi


 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final
untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar
 Memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh
UUD1945
 Memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan
Umum.

 Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

b. Wewenang Mahkamah Konstitusi

 Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.


 Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara 2. yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945.
 Memutus pembubaran partai politik.3.
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

11. Hubungan Internasional

A. Manfaat Kerjasama Bilateral (kerjasama yang dilakukan antar 2 negara) dan Multilateral
(kerjasama yang dilakukan negara yang jumlahnya lebih dari 2 negara). Beberapa manfaat
yang akan kita dapatkan dari kerjasama bilateral dan Multilateral antara lain sebagai berikut:

 Menambah keuntungan negara


 Mempererat hubungan antar negara
 Memasarkan produk dalam negeri
 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
 Mudah mendapatkan pinjaman keuangan
 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

 Contoh kerjasama bilateral: kerjasama Indonesia dengan Jepang, Indonesia- Brunei,


Indonesia-arab
 Contoh kerjasama multilateral: WTO,IMF,World Bank

B. Tujuan kerjasama Bilateral dan Multilateral

 Untuk memasarkan produk negara- negara anggota


 Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara sendiri tidak
memproduksinya
 Untuk memperoleh jaminan sosial ketika suatu saat negara mengalami kesulitan
 Sebagai sarana penanaman modal atau investasi dan peminjaman modal
 Untuk menjalin persahabatan dengan negara- negara anggota

C. Kerjasama Regional dan internasional

 Kerjasama regional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara yang berada di
kawasan satu rumpun. Misalnya kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara di kawasan
Asia Tenggara (ASEAN,APEC)
 Kerjasama Internasional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh julukan negara- negara di dunia
tanpa mengenal batasan wilayahnya (WTO,IMF,OPEC,SEATO)

D. Asas-Asas HI

 Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak menegakkan hokum
terhadap barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.
 Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara
dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hokum dari negaranya. Asas ini memiliki
kekuatan eksteritorial yaitu hokum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya
walaupun berada di Negara asing.
 Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat.

E. Perwakilan Indonesia dalam diplomatik

 Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam
membina hubungan politik dengan negara lain.

dua jenis perwakilan diplomatik :

1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling
memberikan hubungan  rutin antar negara tersebut.

2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).

 Perwakilan konsuler, kegiatannya mencakup semua kepentingan negara RI di bidang


konsuler dan mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah negara penerima.
12. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

a. Tujuan PBB

 Menjaga perdamaian dunia


 Mengembangkan persahabatan antar bangsa
 Membantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta  aksara,
penyakit menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan penghormatan HAM.
 Menjadi pusat bangsa –bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas

b. Peranan Indonesia dalam PBB

 Sebagai Anggota Dewan Keamanan PBB


 Pernah Menjadi Ketua Majelis Umum PBB
 Ikut Membantu D alam Menjaga Perdamaian Negara Yaitu dengan mengirimkan Pasukan
Garuda
 Indonesia aktif dalam mendirikan gerakan atau organisasi perdamaian dunia. contohnya :
GNB, Asean, Konfernsi Asia Afrika.
 Sebagai anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang
menghasilkan Dasasila Bandung
 Indonesia menjadi pelopor pencetusan ZOFTAN dan SEANWFZ
 Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa berdirinya ASEAN dan
Gerakan Non Blok

13. Demokrasi

1. Demokrasi Liberal / Parlementer


Ciri-ciri demokrasi liberal di Indonesia adalah :

1. Menganut paham demokrasi


2. Memiliki lembaga perwakilan rakyat
3. Kekuasaan tidak berpusat pada satu titik
4. Tidak menganut sistem presidensial
5. Keputusan berdasarkan suara mayoritas
6. Adanya pemilu
7. Banyak partai politik
Demokrasi liberal berakhir di Indonesia dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959

2. Demokrasi Terpimpin
Beberapa ciri demokrasi terpimpin yang dilaksanakan di Indonesia, yaitu :
1. Adanya perwakilan rakyat dan sistem pemerintahan presidensil
2. Kedudukan presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara
3. Kekuasaan presiden tak terbatas
4. Dibentuknya poros Nasakom
5. Penyederhanaan partai
6. Peran serta ABRI dalam politik

Puncaknya setelah pemberontakan G30S/PKI, presiden mengeluarkan Supersemar (Surat


Perintah Sebelas Maret). Demokrasi ini berakhir karena dianggap tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, pancasila, dan UUD 45

3. Demokrasi Pancasila Masa Orde Baru


Pemerintahan selanjutnya dikenal sebagai pemerintahan orde baru. Ciri pelaksanaan
demokrasi pada masa ini adalah :

1. Pemerintahan presidensil
2. Penyederhanaan partai dan pelaksanaan pemilu
3. Adanya lembaga negara
4. Pelaksanaan daerah otonomi

Pemerintaha orde baru berakhir tahun 1998, ditandai dengan demo mahasiswa dan turunnya
Presiden Suharto dan digantikan oleh BJ Habibie yang menjabat sementara. Penyebab
berkhirnya demokrasi Pancasila era ini adalah Korupsi, kolusi, dan nepotisme yang semakin
merajalela

4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi


Kekuasaan pemerintahan prde baru berakhir. Presiden baru, K.H. Abdurrahman Wahid dipilih
secara demokrasi oleh sidang DPR/MPR tahun 1999. Ciri demokrasi Pancasila masa ini adalah:

1. Pemilu Langsung
2. Amandemen UUD 1945
3. Pengembalian tugas ABRI

 Macam-Macam Demokrasi

1. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Fokus Perhatiannya

1. Demokrasi formal yang merupakan demokrasi yang sebatas berpusat pada bidang
politik tanpa meminimalkan adanya suatu kesenjangan di dalam politik itu sendiri.
2. Demokrasi material yang merupakan suatu demokrasi yang memiliki pusat pada
bidang ekonomi tanpa adanya pengurangan pada sisi kesenjangan politik.
3. Demokrasi gabungan yang merupakan suatu demokrasi yang menjadi kombinasi
antara demokrasi formal dan juga demokrasi material.

2. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat

1. Demokrasi langsung atau yang dikenal dengan direct democracy di dalam bahasa
Inggris. Demokrasi langsung merupakan sebuah demokrasi yang mengikutsertakan
rakyat mengenai penentuan dan juga pemilihan keputusan tertentu kepada suatu
Negara. Misalnya saja adalah dengan adanya pemilu atau pemilihan umum.
2. Demokrasi tidak langsung yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan indirect
democracy yang merupakan sebuah demokrasi yang di dalamnya memasukkan
seluruh rakyat dalam suatu Negara di dalam pengambilan keputusan. Adapun contoh
dari demokrasi jenis ini adalah adanya ketetapan oleh wakil rakyat seperti DPR, DPD,
DPRD dan lain sebagainya.

14. Hak Asasi Manusia dan Kewajiban WNI

A. Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia

1. Hakiki, artinya ha asasi manusia adalah hak asasi semua manusia yang ada sejak lahir.
2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang
status, suku bangsa, gender, agama, perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan
kepada pihak lain.
4. Tidak dapat di bagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semmua hak , apakah
hak sipil, hak politik, hak ekonomi, sosial dan budaya.

B. Jenis hak dan kewajiban dalam UUD

1. Hak Warga Negara Indonesia :

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1).

2. Kewajiban Warga Negara Indonesia  :

5. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : “segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
6. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
7. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : “Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain”
8. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”

C. Pelanggaran HAM
- Pelanggaran HAM adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang disengaja
maupun tidak disengaja yang secara hukum mengurangi menghalangi membatasi atau
mencabut HAM seseorang.

1. Pelanggaran HAM berat merupakan tindakan yang berbahaya dan mengancam nyawa
seseorang yang dilakukan oleh individu atau sekelompok manusia.

Contoh pelanggaran HAM berat adalah

 Pembunuhan
 Pembantaian
 Penyiksaan
 Penyekapan
 Penyandraan
 Perampokan dengan menghailangkan nyawa seseorang, dan lain-lain

2. Pelanggaran HAM ringan merupakan tindakan yang tidak mengancam nyawa manusia yang
dilakukan oleh individu atau kelompok manusia. Contoh pelanggaran HAM ringan adalah

 Pencemaran nama baik


 Perusakan terhadap sesuatu
 Main hakim sendiri
 Bentrok
 Tawuran
 Rusuh dan masih banyak lagi.

D. Pengingkaran Hak dan Kewajiban

1. Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau tidak
memberikan apa yang menjadi hak warga negara
Contoh :

1. Tidak mendapatkan persamaan hukum


2. Dilarang Mengeluarkan pendapat
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan

2. Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang


ditentukan pemerintah
Contoh :

1. Tidak membayar pajak


2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI

E. Contoh dalam pancasila


Contoh hak asasi manusia (HAM) dalam Pancasila adalah sebagai berikut;

1. Sila ke 1 : Bebas memeluk agama yang dipercaya oleh setiap individu yang diakui oleh
Indonesia secara Undang-Undang
2. Sila ke 2 : Mengakui dan menjunjung tinggi martabat manusia, kebebasan menentukan
nasibnya sendiri dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diatur oleh negara secara hukum.
3. Sila ke 3 : Menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri dari suku agama, ras, dan
adat istiadat yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.
4. Sila ke 4 : Hak untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan mengadakan rapat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah.
5. Sila ke 5 : Setiap warga negara bebas memiliki hak dan jaminan soail yang menjunjung
tinggi keadilan dan kesetaraan masyarakat demi mencapai cita-cita masyarakat yang
adil dan makmur.

F. Faktor Penyebab terjadinya Pelanggaran Hak dan Kewajiban

a. Faktor internal
yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
yang berasal dari diri pelaku, di antaranya adalah:

1) Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.

2) Rendahnya kesadaran hukum warga negara, dan

3) Sikap tidak toleran.

b. Faktor Eksternal
yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang
melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, diantaranya sebagai
berikut:

1) Penyalahgunaan kekuasaan,
2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum,
3) Penyalahgunaan teknologi, dan
4) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi

15. IPTEK

1. Bidang Informasi dan komunikasi


-Dampak positif
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi
bagian manapun melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
-Dampak negatif
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah
gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi
tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung
dari internet.

2. Bidang Ekonomi dan Industri


-Dampak positif
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terbukanya pasar interasional bagi hasil produksi dalam negeri
c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
d. meningkatkan kemakmuran masyarakat

-Dampak negatif
a. Indonesia akan dibanjiri produk-produk luar negeri
b. cepat atau lambat perekonomian kita akan dikuasai pihak asing
c. timbul kesenjanagn sosial akibat adanya persaingan bebas

3. Bidang Sosial dan Budaya


-Dampak positif
a. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
b. Dapat mencontoh atau belajar cara hidup, pola piker, dari bangsa yang sudah maju

- Dampak negatif
a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, memudarnya semangat gotong royong
b. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
c. Munculnya gaya hidup yang konsumtif, dan gejala westernisasi

4. Bidang Pendidikan
-Dampak Positif
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran.

5. Bidang hukum,pertahanan dan keamanan


-Dampak positif
1. Menguatnya supremasi hukum
2. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundag undangan
3. Tugas tugas penegak hukum lebih professional

-Dampak negatif
1. Menimbulkan tindak anarkis dari masyarakat yang dapat mengganggu stabilitas
nasional
16. Dinamika Persatuan dan Kesatuan

1. Menurut C.F Strong,


Negara kesatuan adalah bentuk Negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan
dalam suatu badan legislative nasional. Negara kesatuan ,empunyai dua system yaitu

1. Sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya
menjalankan peraturan dan perintah dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwenang untuk
membuat peratuan.
2. Desentralisasi, daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri, untuk
menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.

17. Sistem Presidensil dan Parlementer

1. Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional,


merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui
pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.

Untuk disebut sebagai sistem presidensial, bentuk pemerintahan ini harus memiliki tiga unsur
yaitu:

 Presiden yang dipilih rakyat


 Presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
dan dalam jabatannya ini mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.
 Presiden harus dijamin memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau konstitusi.

2. Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki


peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu
dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.

Ciri-ciri sistem parlementer

 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan


kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
 Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
 Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
 Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
 Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif
 Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
 parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut

Anda mungkin juga menyukai