TUGAS RUTIN 9
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
AGUSTUS 2022
PARA PENGUNGSI DI INDONESIA DAN JERUJI TAK
BERWUJUDNYA
Pendahuluan
Peperangan dan kejahatan kemanusiaan lainnya di berbagai belahan dunia
tidak kunjung berhenti terjadi hingga saat ini. Hal ini tentu menimbulkan rasa
takut dan ketidaknyamanan terhadap masyarakat pada negara-negara yang
mengalami permasalahan tersebut. Akibat rasa takut serta ketidaknyamanan
tersebutlah, mereka terpaksa mencari perlingungan serta mengungsi ke negara-
negara tertentu, untuk dapat bertahan hidup sampai konflik di negara asalnya
berakhir. Keadaan tersebut telah menjadikan mereka layak untuk disebut sebagai
pengungsi dan pencari suaka, serta layak berada di bawah naungan UNHCR
(United High Commissioner for Refugees).
2
wilayah ini untuk mencari perlingungan di negara lain dengan berbagai cara baik
lewat menyusuri sungai, jalur udara, maupun melalui laut.
Pembahasan
3
Indoensia berkewajiban untuk melindungi pengungsi yang dipertegas
dengan adanya Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
yang memiliki standar dari Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi
Universal Hak-Hak Asasi Manusia), sedangkan untuk perlindungan anak
pengungsi dipertegas dengan adanya Undang-Undang No.35 Tahun 2014 tentang
Dungandungan anak yang merupakan penandatanganan dan ratifikasi dari
konvensi hak anak dan Peraturan Presiden No.125 Tahun 2016 tentang
penanganan Pengungsi dari luar negeri yang secara khusus mengatur tentang
pengungsi.
4
khusus yang diperlukan oleh kelompok pengungsi rentan seperti orang sakit,
wanita hamil, penyandang disabilitas, anak-anak, dan orang lanjut usia.
5
para pengungsi dewasa menyediakan sendiri pendidikan bagi pengungsi anak
yang gurunya terkadang Lembaga atau individu yang berkunjung kesana.
Sejauh ini sudah ada 14 pengungsi yang meninggal akibat bunuh diri di
Indoensia. Sebaganyak 13 orang berasal dari Afghanistan, seorang sisanya berasal
dari Myanmar. Para pengungsi merasa mereka diasingkan, tidak dapat
berpartisipasi dalam kehidupan publik Indonesia secara penuh sebagai seorang
manusia.
Penutup
6
7