Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DERI YOGA M.

Resume Pekerja Sosial dengan Imigran, Pengungsi, dan Pencari Suaka

1.Menemukenali asumsi dasar dan konsep dasar Klasifikasi dan


Kebijakan Hukum Imigran, Pengungsi, dan Pencari Suaka
Dalam materi Kebijakan Indonesia Terhadap Imigran Ilegal, upaya-upaya Indonesia melalui berbagai
kebijakannya telah cukup efektif dalam menyelesaikan persoalan imigran ilegal dengan menegaskan
kembali kedaulatan Indonesia sebagai suatu negara dalam menangani imigran ilegal. Konsep Kedaulatan
Negara dan Imigran Ilegal Salah satu unsur pokok status kenegaraan adalah penguasaan suatu wilayah
teritorial, di dalam wilayah mana berlaku hukum negara tersebut. Terhadap wilayah ini ada otoritas
tertinggi yang ada pada negara tersebut. Sehingga muncul konsep Kedaulatan Teritorial, kedaulatan yang
dimiliki oleh suatu negara menunjukkan bahwa suatu negara itu adalah merdeka atau tidak tunduk pada
kekuasaan negara lain. Tetapi hal ini tidak bisa diartikan bahwa kedaulatan itu tidak ada yang membatasi,
pembatasannya itu sendiri adalah hukum, baik hukum nasional maupun hukum internasional. Pada
intinya setiap Negara yang menangani warga imigran/pencari suaka memiliki peraturan dan cara nya
masing-masing dalam menanganinya dan juga memberikan pelayanan

2.Sejarah dan konsep dasar Imigran, Pengungsi, dan Pencari Suaka di


Indonesia
Dalam materi Kebijakan Indonesia Terhadap Imigran ada PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PENGUNGSI DAN PENCARI SUAKA DI INDONESIA,Penanganan Pencari Suaka dan Pengungsi di
Indonesia Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM,
sampai dengan bulan Maret 2019 terdapat sekitar 14.027 orang yang terdiri dari 10.729 orang pengungsi
dan 3.298 orang pencari suaka di Indonesia yang berasal dari 17 negara. Mereka terdiri dari 9.563 orang
laki-laki dan 4.464 orang perempuan. Dari jumlah tersebut, 5.552 orang diantaranya merupakan
pengungsi mandiri, sedang 8.475 orang lainnya merupakan pengungsi dan/atau pencari suaka yang
tinggal di tempat penampungan sementara

3.Klasifikasi dan Kebijakan Hukum Imigran, Pengungsi, dan Pencari


Suaka
DALAM TAFSIR YURIDIS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR
IMI0352.GR.02.07 TAHUN 2016 TENTANG PENANGANAN IMIGRAN ILEGAL YANG
MENYATAKAN DIRI SEBAGAI PENCARI SUAKA ATAU PENGUNGSI DALAM KEBIJAKAN
SELEKTIF KEIMIGRASIAN: PENDEKATAN TEORI HIERARKI NORMA HUKUM, Untuk
menghadapi persoalan pencari suaka dan pengungsi yang masuk dan berada di wilayah Indonesia, maka
pemerintah mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI0352.GR.02.07 Tahun 2016
tentang Penanganan Imigran Ilegal yang Menyatakan Diri sebagai Pencari Suaka atau Pengungsi. Dalam
bagian menimbang, tidak disebutkan sama sekali kepentingan filosofis, yuridis, dan sosiologis dari aspek
keimigrasian. Bahkan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian tidak dimasukkan
dalam bagian mengingat. Norma yang dirumuskan pun jauh dari semangat penegakan hukum,
pengamanan, dan kedaulatan negara. Hal ini tentu kontradiktif dengan fungsi keimigrasian sebagai
lembaga berwenang yang memastikan agar setiap orang asing yang masuk dan keluar wilayah Indonesia
membawa manfaat dan tidak merugikan Indonesia

4.Teori Imigran, Pengungsi, dan Pencari Suaka


Implementasi Kebijakan Indonesia dalam Menangani Imigran Ilegal (Studi Kasu, s : Provinsi Riau),
Meski bukan negara tujuan, dengan konsekuensi letak geografis, negara Indonesia merupakan tempat
persinggahan terakhir dari gelombang pencari suaka dan pengungsi untuk ke negara tujuan, yaitu
Australia. Imigran adalah seseorang yang meninggalkan Negara nya untuk bertempat tinggal secara
permanen atau menetap ke Negara lain sesuai aturan perundang undangan yang berlaku, Pengungsi
adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan wilayahnya karena menghindari suatu
bencana /musibah seperti banjir,kebakaran ,tanah longsor,sunami yang di akibatkan oleh alam atau oleh
manusia, Pencari suaka adalah Seseorang pengungsi tetapi keputusan sebagai pengungsi belum di
terima atau mungkin di tolak karena belum selesai di pertimbangkan

5.Anak-anak dan Keluarga dalam Imigran, Pengungsi, dan Pencari


Suaka
United Nations High Commisioner for refugees (UNHCR) adalah organisasi internasional yang mandate
utamanya yaitu memberikan perlindungan serta bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi
pencari suaka atau pengungsi

6.Kesehatan dan Perawatan Mental terhadap Imigran, Pengungsi, dan


Pencari Suaka
Memberikan bantuan teknis dan pelatihan untuk petugas imigrasi / perbatasan, staf di pusat penahanan
imigrasi, penyedia layanan khusus, dan pekerja perawatan kesehatan tentang hak-hak migran,
penyediaan layanan yang peka budaya, dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja bagi staf, serta
kepedulian untuk menegakkan kesehatan

7.Kesehatan dan Akses Layanan Kesehatan terhadap Imigran,


Pengungsi, dan Pencari Suaka

Dalam materi studi literature: Mahkamah ECHR akan melihat fitur individu dari kondisi dan efek
kumulatifnya. Hal ini termasuk antara lain, dimana individu tersebut ditahan (bandara, sel polisi,
penjara), apakah fasilitas lain dapat digunakan atau tidak, ukuran kawasan penahanan, apakah dibagikan
atau tidak, dan dengan berapa banyak orang lainnya, ketersediaan dan akses pada fasilitas mencuci dan
kebersihan, ventilasi dan akses atas udara terbuka, akses pada dunia luar, dan apakah para tahanan
menderita penyakit dan memiliki akses pada fasilitas medis atau tidak

Anda mungkin juga menyukai