id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tingkat hidup yang rendah yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi
rasa harga diri dari mereka yang tergolong miskin. Dari pengertian itu
pokok lainnya.
17,7-17,6 persen. Pada tahun 2007 turun sedikit menjadi 16,6 persen.
garis kemiskikan pada bulan Maret tahun 2007, terjadi penurunan angka
dari 39,90 juta orang atau 17,75 % pada tahun 2006 menjadi 37,17 juta
jiwa (16,58%) dari jumlah penduduk. Data BPS terbaru juga menunjukkan
per kapita per bulan pada Maret 2006, menjadi Rp 166.967 per kapita per
yang berjumlah 103 juta jiwa pada tahun 2006. Menurut Faisal Basri
4,9 % pada tahun 1996 menjadi 9,1 persen pada tahun 2007. (Koran
Tempo, 13 Mei 2008 : D16). Di bidang kesehatan, angka gizi kurang dan
jumlah balita kurang gizi sebesar 5.119.935 anak dan balita gizi buruk
sebesar 1.528.676 anak. Pada tahun 2005 jumlah itu turun menjadi 4,4 juta
atau berkurang 13,7%. Pada tahun 2006 jumlahnya 4,2 juta dan tahun
2007 menjadi 4,1 juta. Sepanjang tahun 2006, pemerintah baru menangani
pada tahun 2005 yang mencapai 76.178 kasus. (Tempo, 7 Mei 2008: A11).
sekitar 154.000 anak SMP putus sekolah. Jumlah siswa SD yang putus
sekolah lebih banyak, yakni sekitar 767.000 siswa (2,96%) dan dua persen
110 kota di 42.000 desa (56.000 hektar kawasan kumuh) yang belum
(3) Masih terdapat 66.000 desa yang masuk kategori desa miskin yang
(4) Bank Dunia memperhitungkan 108,78 juta orang atau 49 persen dari
total penduduk Indonesia berada dalam kondisi miskin dan rentan menjadi
jumlah penduduk yang terus bertambah dapat dilihat dari data BPS berikut
ini :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Table 1.1
Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Dari Tahun 2000-2008
Table 1.2
Data Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2006
kita selama beberapa PELITA yang berlangsung sejak awal tahun 1969
dan juga terjadi penerapan tenaga kerja yang besar sehingga angka
berbagai macam bentuk pelayanan dan pemberian fasilitas sosial. Hal ini
potensi yang ada dan tidak bisa mandiri. Untuk itu sudah saatnya
bawah seperti Kupedes, KURK, BKK, KCK, Kredit Bimas, dan lain-lain.
pembangunan pertanian.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri
terpencil dan terisolir. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang selama
hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan target waktu pencapaian tujuan
memfasilitasi peran serta atau partisipasi yang tumbuh dari bawah. Untuk
terdiri dari Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit Pengelola Sosial (UPS),
kemiskinan, yaitu :
Dua, berorientasi pada hasil dan proses yang benar, artinya masyarakat
desain dengan baik agar dapat dilaksanakan secara disiplin dan mudah
dimonitor.
oleh masyarakat. Dana bantuan ini berupa hibah dan pinjaman yang yang
yaitu :
kegiatan :
kegiatan seperti :
lain-lain.
bantuan pinjaman dana bergulir ini dilakukan oleh salah satu unit
jenis usaha atau untuk mengembangkan usaha yang telah ada, sehingga
jumlah penduduk total sebanyak 2769 jiwa yang terdiri dari 1417 laki-laki
dan 1352 perempuan dengan jumlah KK sebanyak 872 KK. Hasil dari
pemetaan swadaya tersebut sesuai dengan kriteria dan ciri kemiskinan desa
dilakukan dari tingkat RT, RW dan Desa. Krtiteria tersebut adalah sebagai
berikut : rumah tidak layak huni (lantai tanah, dinding papan, tidak
B. RUMUSAN MASALAH
yaitu:
Sidomukti?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Sidomukti
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini terbagai dua, yaitu:
Program PNPM–P2KP.
E. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pemberdayaan
melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan bebas dari
cara, yaitu:
berkelanjutan.
kesejahteraan hidupnya.
yang telah ada pada diri mereka untuk lepas dari lingkaran kemiskinan.
ada. Bantuan dari pemerintah ataupun pihak lain bukan merupakan hal
utama tetapi yang terpenting adalah keinginan dan usaha dari masyarakat
mengembangkan usaha yang telah ada. Selain itu juga diadakan pelatihan
kesejahteraan hidupnya.
b. Prinsip Pemberdayaan
kesempatan-kesempatan.
masyarakat.
efektif.
c. Strategi Pemberdayaan
approach).
3. Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar
d. Masyarakat Miskin
pada dasarnya telah menjadi perhatian, isu, dan gerakan global yang
kesadaran bahwa mereka telah gagal untuk memperoleh lebih daripada apa
miskin karena kurang makan, pakaian atau perumahan. Tetapi karena harta
miliknya dianggap tidak cukup untuk memenuhi taraf kehidupan yang ada.
budaya, lokasi dan negara juga dalam konteks ekonomi yang berbeda.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
majemuk yang sering kali sulit untuk dipahami dari satu sudut pandang
hidup mereka
d. Memiliki budaya atau nilai etos kerja yang rendah, berfikir praktis dan
fatalism
sebagai :
daya yang memadai, baik sumber daya alam, sumber daya manusia
serba kekurangan), tetapi dalam diri mereka juga terdapat potensi yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berkaitan dengan kemiskinan yang ada di Desa Sidomukti maka Desa ini
Kata kemiskinan berasal dari kata miskin yang dalam kamus besar
kemiskinan, yaitu:
bahwa :
seseorang itu malas atau tidak mampu bekerja. Kemiskinan jenis ini
ini sebagai akibat dari nilai-nilai dan kebudayaan yang dianut oleh
karena ia tidak mau bekerja keras, boros dan tidak mempunyai rencana,
kurang memiliki jiwa wiraswasta, fatalis dan tidak ada hasrat berprestasi
miskin. Kelemahan lain yang perlu disebutkan adalah konsep ini terlalu
nasib dengan cara beralih dari satu usaha ke usaha lain dan tidak mengenal
putus asa (Tadjuddin, 1995: 252). Upaya ini dapat dipandang sebagai kiat
masyarakat elit kota untuk menikmati pelayanan dan jasa murah, baik di
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengatakan bahwa kaum miskin di kota ”jalan menuju ke atas sering kali
miskin pasrah dengan keadaan itu? Karena kemiskinan yang kronis itulah
aspek-aspek itu tidak begitu penting dalam menilai kemiskinan politik, hal
(2) Bagaimana sekelompok orang dapat turut dan ambil bagian dalam
miskin untuk mengetahui dimana daerah yang disebut miskin (Rusli et al,
Pati, dimana Kabupaten Pati mengacu pada teori Bank Dunia. Teori
per hari untuk makanan. Teori ini juga yang dipakai oleh BPS (Badan
kelahiran kota yang baru berusaha masuk pasaran kerja menemui kesulitan
baik disektor informal sah (kegiatan seperti pedagang kaki lima, tukang
rel kereta api, di kolong jembatan dan tanah-tanah yang belum digunakan,
negara-negara berkembang.
(Gepeng). Namun dari berbagai program yang telah dilaksanakan itu dapat
kelompok miskin berharap untuk dibantu tanpa harus bekerja keras untuk
mendapatkannya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. PNPM-P2KP
organisasi yaitu BKM dan KSM. Selain itu ada beberapa kegiatan
reaktif terhadap keadaan darurat yang sedang dialami, namun juga bersifat
mendatang.
bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan
kemanusiaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. KERANGKA PIKIR
dasarnya merupakan akibat dari sikap mental para pelaku pembangunan yang
dengan :
program.
pembangunan partisipatif.
kelembagaannya.
P2KP ini, menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama proyek mulai dari
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
local yaitu BKM dan KSM ini juga dibentuk atas inisiatif masyarakat sendiri
sehingga dengan begitu akan timbul sikap kemandirian dan kesatuan rasa
masalah sendiri. Proses perubahan yang diharapkan terjadi adalah dari kondisi
masyarakat yang tidak berdaya, menjadi mandiri dan pada satu saat akan
di bawah ini :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 1.1
Kerangka Pikir
Program PNPM-P2KP
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan :
- Pendampingan dalam penyusunan
rencana kegiatan BKM
Faktor-faktor pendukung
- Pendampingan dalam penyusunan
dalam pelaksanaan
rencana kegiatan KSM
kegiatan pemberdayaan
- Penyadaran dan peningkatan kepedulian
masyarakat terhadap BKM dan KSM
- Sosialisasi PNPM-P2KP, pembentukan Faktor-faktor penghambat
BKM dan pembentukan KSM dalam pelaksanaan
- Kegiatn pelatihan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat
ketrampilan teknis dan manajerial
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Tabel 1.3
Daftar Desa di Kecamatan Margoyoso yang Mendapat Bantuan
PNPM-P2KP
No Nama Desa
1. Ngemplak Kidul
2. Tanjungrejo
3. Sidomukti
4. Kedungpanjang
5. Soneyan
6. Purworejo
7. Tegalarum
8. Purwodadi
9. Ngemplak Lor
10. Sumerak
11. Waturoyo
12. Margoyoso
13. Tunjungrejo
14. Cebolek
15. Kajen
16. Sekarjalak
17. Bulumanis Lor
18. Bulumanis Kidul
19. Pangkalan
20. Pohijo
21. Kertomulyo
22. Langgenharjo
Sumber : BKM Desa Sidomukti
3. Sumber Data
a. Data Primer
antara lain:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Data Sekunder
1. Arsip
2. Laporan
4. Monografi Desa
a. Observasi
berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda baik itu secara
mengamati peristiwa yang terjadi dan mereka sadar bahwa ada orang
orang asing diketahui oleh yang objek yang diamati. Dalam observasi
berperan pasif ini peneliti hanya mendatangi lokasi, tapi sama sekali
tidak berperan sebagai apa pun selain hanya pengamatan pasif, namun
b. Wawancara
pewawancara.
Sidomukti.
c. Dokumentasi
kepada yang lebih lengkap. Demikian pula arsip yang pada umumnya
dokumen (Sutopo, 2002 : 69). Sumber data berupa arsip dan dokumen
dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang
6. Validitas Data
sumber yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber data yang digunakan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
beda dalam sebuah program dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai
Informan 1
Informan 3
Gambar 1.2
Model Analisis Interaktif
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
penyederhanaan, dan abstraksi data kasar yang ada dalam field note.
membuat kesimpulan.
diteliti dari awal hingga akhir. Kesimpulan ini bersifat longgar dan
penelitian berlangsung.