Anda di halaman 1dari 2

Meningkatnya Angka Kemiskinan di Indonesia - Lima Detik

- UMM dalam Berita Koran Online | Universitas


Muhammadiyah Malang

Author : Humas | Sabtu, 01 April 2023 08:32 WIB | Lima Detik - Lima Detik

FOTO: Anisa Hasmawati

Meningkatnya Angka Kemiskinan di Indonesia

Oleh : Anisa Hasmawati


Mahasiswa Semester 2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
_____________________________

OPINI – Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang dihadapkan pada masalah kemiskinan yang tidak
bisa di abaikan. Angka kemiskinan masyarakat setiap tahunnya seolah tidak pernah berkurang.

Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan,apa sebenarnya penyebab utama kemiskinan di Indonesia? Faktor
penyebab kemiskinan di Indonesia sangat beragam dan menarik untuk di telusuri. Kemiskinan sendiri adalah
sebuah masalah global yang di hadapi oleh seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Isu kemiskinan termasuk dalam masalah kemanusiaan, dan di butuhkan upaya yang sangat terintegrasi untuk
mengatasinya. Kemiskinan sendiri merupakan persoalan klasik yang telah ada saat zaman penjajahan.

Bahkan sampai saat ini, masih belum di temukan suatu rumusan maupun formula penanganan kemiskinan
yang di anggap jitu dan sempurna untuk mengatasi penyebab kemiskinan, sehingga harus terus menerus di
kembangkan.

Badan Pusat Statistik atau BPS merilis garis kemiskinan pada September tahun lalu naik jika di bandingkan
pada bulan Maret tahun yang sama. Garis kemiskinan adalah jumlah rupiah minimum yang di butuhkan untuk
memenuhi kebutuhan minuman dan makanan, dan kebutuhan bukan makanan per kapita per hari.

Pada September 2022, garis kemiskinan masyarakat Indonesia berada di angka Rp.535.000 per kapita per
bulan. Sementara jika di bandingkan September 2021, terjadi kenaikan 10,16%. Lalu apa yang menjadi
penyebab naiknya garis kemiskinan di Indonesia?.

Menurut BPS, kenaikan garis kemiskinan ini di sebabkan efek domino kenaikan harga BBM, tingginya angka
PHK, dan tingginya harga bahan pokok pada saat itu. BPS bahkan mengklaim kenaikan garis kemiskinan pada
september 2022 menjadi yang tertinggi dalam 9 tahun terakhir.

Selain itu BPS juga mengatakan distribusi kenaikan garis kemiskinan di sebabkan oleh kebutuhan makanan
yang total mencapai 75,15%, kebutuhan ini di ukur dari uang yang di keluarkan warga untuk membeli
beras,tepung terigu,telur,gula pasir, dan cabai merah.

Sementara bukan makanan mencapai 25,85%, yang di sebebkan di antaranya oleh BBM, Kontrakan rumah, dan
Elpiji. Sementara itu, menurut BPS sejumlah penduduk miskin di Indonesia pada saat September 2022
mencapai 26,36 juta jiwa, yang setara dengan 9,57%.

Jumlah penduduk miskin ini naik menjadi 200.000 jiwa di bandingkan pada Maret 2022, akan tetapi lebih
rendah dari September 2021. Selain itu tidak hanya berkaitan dengan kemiskinan yang terkait kebutuhan akan
makanan, BPS juga memotret kemiskinan akan kepulauan di Indonesia.

Menurut BPS, berdasarkan pulau kenaikan kemiskinan tertinggi terjadi di Maluku dan di Papua. Sedangkan
penurunan jumlah penduduk miskin hanya terjadi di Sumatra pada September 2022 menjadi 5,76 juta jiwa.
Adapun angka kemiskinan tertinggi tetap berada di pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 13,94 juta jiwa.
Sedangkan kemiskinan di pulau lainnya bervariasi, mulai dari 1-2 juta jiwa.

Meskipun demikian, simulasi berupa bantuan yang di berikan pemerintah menurut BPS efektif menekankan
garis kemiskinan. Lantas apa saja peran pemerintah dan peran generasi muda sebagai penerus bangsa dalam
membantu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia?.

Peran pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yakni, yang pertama dengan melindungi
keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara, dan yang kedua membantu
masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan
baru.
Sedangkan peran generasi muda dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yakni, pertama berperan
dalam pengontrolan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia, kedua berperan dalam pembuatan home
industri kebutuhan sandang pangan, sandang, dan papan, dan yang ketiga, berpartisipasi dalam kegiatan
bansos untuk membantu desa maupun masyarakat yang kurang mampu.

Sumber: news.limadetik.com/meningkatnya-angka-kemiskinan-di-indonesia/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai