Anda di halaman 1dari 16

Penanganan Pengungsi

Anak Luar Negeri


Tanpa Pendamping
di Indonesia
Hello!
Fajar Suryawan
Program Coordinator MHPSS
Fajar.Kusnadi@savethechildren.org
0856-2430-5803
Fakta
Dasar Hukum
dan Data Penanganan
Mengenal Siapa
itu Pengungsi Pengungsi
dan Pengungsi Luar Negeri
Anak tanpa di Indonesia
Pendamping Kondisi Umum
Pengungsi Luar
Negeri dan
Pengungsi Anak
tanpa
Pendamping
Kerentanan
yang dialami
Pengungsi
Pengalaman Tantangan Anak tanpa
Bekerja dengan dalam Pendamping
Anak Pengungsi Penanganan
Luar Negeri Pengungsi Anak
tanpa tanpa
Pendamping Pendamping
Siapa itu Pengungsi Luar Negeri?
Seseorang yang dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan penganiayaan,
yang disebabkan oleh alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan dalam
kelompok sosial dan partai politik tertentu, berada diluar Negara
kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara tersebut.
- Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi -

Ketika seseorang menyatakan bahwa dirinya adalah pengungsi dan ingin mendapatkan
perlindungan Internasional, namun belum di asesmen oleh UNHCR atau pihak otoritas
pemerintah yang berkompeten, maka mereka disebut sebagai Pencari Suaka.

Pengungsi Anak
tanpa Pendamping
Anak-anak yang melakukan perjalanan ke luar Negara kebangsaannya karena
penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan
dalam kelompok sosial dan partai politik tertentu, tanpa perlindungan orang
tua atau pendamping dewasa lain yang dapat memberi perlindungan
Internally Displaced
People (IDPs)
Orang yang harus mengungsi di negaranya sendiri karena
faktor bencana alam atau bencana yang disebabkan oleh
manusia.

Stateless

Orang yang tidak memiliki kewarganegaraan di


manapun.
Fakta dan Data
• Jumlah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia pada saat ini sejumlah
13.175 orang (data UNHCR, Nov 2021)
• Dari data tersebut, jumlah anak-anak yang terdaftar oleh UNHCR
sebanyak 3,655 jiwa, terdiri dari 3,545 anak yang tinggal bersama keluarga,
73 anak yang tidak di dampingi oleh orang tua atau keluarga dewasa lainnya
dan 37 anak yang terpisah dari orang tua namun menetap bersama orang tua
asuh dewasa.
• Mayoritas pengungsi luar negeri di Indonesia berasal dari Afghanistan
sebanyak 57 persen, yang lainnya berasal dari Somalia, Irak, Myanmar, Sudan,
Palestina, Sri Langka, dan lain-lain.
• Indonesia adalah negara transit bagi pengungsi dan pencari suaka.
• Indonesia bukan negara yang menandatangani Konvensi tentang Status
Pengungsi tahun 1951, namun Indonesia terlibat aktif di perlindungan
pengungsi.
Fakta dan Data
• Perlindungan yang diberikan UNHCR (United
Nations High Commissioner for Refugees)
memastikan bahwa pengungsi dan pencari suaka
terlindungi dari refoulement (pemulangan kembali
secara paksa ke tempat asal mereka di mana hidup
atau kebebasan mereka terancam bahaya atau
penganiayaan).
• Perlindungan pengungsi lebih jauh mencakup
proses verifikasi identitas pencari suaka dan
pengungsi agar mereka dapat terdaftar dan
dokumentasi individual dapat dikeluarkan.
• Ada 3 solusi komprehensif untuk pengungsi, yaitu :
1. Penempatan di negara ketiga (resettlement),
2. integrasi lokal di negara yang memberikan
suaka, dan
3. pemulangan ke negara asal secara sukarela.
Dasar Hukum Penanganan Pengungsi Luar
Negeri di Indonesia
• Perdirjen Iimigrasi NOMOR IMI-1489.UM.08.05 tahun 2010 Tentang Penanganan
Imigran Ilegal
• Peraturan Presiden 125 tahun 2016 tentang Peraturan Penanganan Pengungsi Luar
Negeri
• Surat edaran Dirjen Imigrasi (SE Dirjenim) tentang pengembalian fungsi Rudenim
(Rumah Detensi Imigrasi). Sejak 2018, tidak ada lagi pengungsi dan pencari suaka yang
tinggal di Rudenim.
• Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, Pasal 28G ayat (2) yang
berbunyi: “Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain”
• Undang-Undang no 35 tahun 2014, tentang Perlindungan Anak
• Pasal 28 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
menegaskan bahwa “setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan
politik dari negara lain”
Kondisi Umum Pengungsi dan Pengungsi Anak Luar
Negeri tanpa Pendamping
• Pengungsi masuk ke negara transit dengan
berbagai cara, umumnya menaiki perahu dari
negara perbatasan dengan negara asal ke
negara transit, dan memalsukan identitas
(paspor) dan menaiki pesawat ke negara
transit.
• Kebanyakan pengungsi Anak tanpa
pendamping masuk ke negara transit dengan
cara diselundupkan dengan menaiki pesawat.
• Berasal dari negara yang berbeda-beda, dan
etnis yang sangat beragam. Meskipun berasal
dari negara yang sama, banyak dari mereka
yang sebelumnya tidak mengenal satu sama
lain dari berbagai macam kultur, kepercayaan
dan kebiasaan yang berbeda.
Kerentanan yang dialami Pengungsi Anak Luar Negeri
tanpa Pendamping
• Pengalaman traumatis di negara asal atau diperjalanan (pada sebagian
orang)
• Konflik yang masih terjadi hingga saat ini
• Kondisi menunggu yang lama tanpa kepastian
• Pisah dari keluarga, kerabat yang mungkin berdampak pada kurangnya
dukungan sosial dan emosional
• Kesulitan bahasa dan Kendala ekonomi
• Resiko mengalami Kekerasan Seksual berbasis Gender dan bentuk
kekerasan lainnya, baik dari sesama pengungsi maupun dari masyarakat
lokal
Gejala Stres Umum pada Pengungsi

• Sulit tidur
• Cepat emosi dan agresif
• Sedih
• Perasaan cemas
• Merasa bersalah
• Tidak bisa fokus atau konsentrasi
• Berpikir negatif
• Meningkatnya keluhan fisik, seperti: sakit
kepala, sakit di punggung bagian belakang, dll
• Menarik diri dari komunitas
Tantangan dalam Penanganan Pengungsi Anak tanpa
Pendamping
Dari Sisi Pengungsi Anak

• Kondisi menekan yang berlangsung sangat lama, dan masih mereka alami
dan penuh ketidakpastian
• Pengalaman traumatis dimasa lalu pada sebagian pengungsi dan minimnya
dukungan emosional dari keluarga dan kerabat
• Kondisi sosial-ekonomi-budaya: Kendala bahasa, perbedaan budaya, kondisi
keuangan, dll
• Kurangnya pengakuan negara yang berdampak pada masih terbatasnya
akses layanan dan fasilitas yang mereka dapatkan. Termasuk untuk
mendapatkan bantuan hukum, akses ke rumah aman, dan lain sebagainya
• Masih diperlukannya intrumen hukum tambahan guna pemenuhan hak
mereka
Tantangan dalam Penanganan Pengungsi Anak tanpa
Pendamping
Dari Sisi Pekerja Sosial

• Tekanan stres yang berat dan berkelanjutan karena sikap dan perilaku yang
ditujukkan pengungsi anak ke pekerja sosial.
• Dilema etik. Melihat masih banyak anak-anak Indonesia yang membutuhkan dukungan
dari Pekerja Sosial, namun tuntutan pekerjaan mendorong diri untuk mendukung
pengungsi anak luar negeri.
• Tekanan dari masyarakat atau aparat pemerintah yang mempertanyakan posisi
pekerja sosial sebagai warga negara Indonesia.
• Perbedaan budaya dan bahasa.
Pengalaman Bekerja dengan Pengungsi Anak tanpa
Pendamping

Bersama Save the Children di tahun 2018-2019, Program for Refugee memiliki tujuan
meningkatkan dan memperkuat mekanisme Perlindungan Anak, serta meningkatkan
dukungan psikososial dan ketahanan (resiliensi) pengungsi anak tanpa pendamping
• Memastikan hak-hak anak terpenuhi selama anak tinggal di tempat penampungan
sementara lewat pendampingan yang dilakukan tim Pekerja Sosial
• Memberikan pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas soft skills untuk anak yaitu
Pelatihan Peningkatan Resiliensi (Youth Resilience Program) dan Pelatihan Keterampilan
Hidup (Transferable Life Skills)
• Menginisiasi pembentukan PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) di
wilayah tempat penampungan pengungsi anak sementara
Pengalaman Bekerja dengan
Pengungsi Anak tanpa
Pendamping
• Menyediakan layanan konseling ringan oleh pekerja sosial dan konseling
klinis lanjutan oleh psikolog
• Memfasilitasi kegiatan sukarela dari pihak luar untuk anak-anak di
penampungan sementara yang bertujuan untuk memberikan ketrampilan
yang baru (batik, melukis, pelatihan bahasa Indonesia dan inggris, dll)
• Membuka kesempatan kepada anak-anak pengungsi untuk mengikuti
kegiatan pelatihan bersama dengan masyarakat lokal yang diselenggarakan
oleh berbagai pihak di luar tempat penampungan
• Memberikan pelatihan pengasuhan yang baik untuk para pengungsi dewasa
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai