0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan23 halaman
Sistem perlindungan anak di Indonesia mengatur perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak melalui kerangka hukum dan kebijakan. Perlindungan anak dilakukan melalui pendekatan berbasis sistem yang melibatkan pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam memberikan perlindungan mulai dari pencegahan hingga tindakan khusus bagi anak yang membutuhkan."
Sistem perlindungan anak di Indonesia mengatur perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak melalui kerangka hukum dan kebijakan. Perlindungan anak dilakukan melalui pendekatan berbasis sistem yang melibatkan pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam memberikan perlindungan mulai dari pencegahan hingga tindakan khusus bagi anak yang membutuhkan."
Sistem perlindungan anak di Indonesia mengatur perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak melalui kerangka hukum dan kebijakan. Perlindungan anak dilakukan melalui pendekatan berbasis sistem yang melibatkan pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam memberikan perlindungan mulai dari pencegahan hingga tindakan khusus bagi anak yang membutuhkan."
ANAK Dr. NURUL PUJIASTUTI, S.Kep., Ns., M.Kes TUJUAN UMUM
• Setelah mempelajari materi ini, mhs
diharapkan mampu memahami ttg sistem perlindungan anak di Indonesia TUJUAN KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini, mhs diharapkan
mampu: • Menjelaskan pengertian sistem perlindungan anak • Menjelaskan hak-hak anak • Menjelaskan sistem perlindungan anak PENGERTIAN
• Perlindungan anak adalah segala keg utk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang & berpartisipasi secara optimal s.d harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi • Sistem perlindungan anak diatur berdasarkan UU RI 35/2014, Pasal 55 menyatakan bahwa Pemerintah & Pemerintah Daerah (Pemda) wajib menyelenggarakan pemeliharaan, perawatan & rehabilitasi sosial anak terlantar baik di dalam lembaga maupun di luar lembaga HAK-HAK ANAK
• Hak anak merup hak asasi manusia yg wajib
dijamin, dilindungi dan dipenuhi ortu, kelga dan masyarakat, pemerintah dan negara. Menurut UU RI 35/2014, hak anak meliputi:
• Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi • Identitas diri sejak kelahirannya • Untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai tingkat kecerdasannya dan usianya dalam bimb ortu • Untuk mengetahui ortunya, dibesarkan dan diasuh ortu sendiri bila karena suatu sebab ortu nya tidak dapat menjamin tumbuh dan kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tsb berhak diasuh atau diangkat sbg anak asuh/angkat oleh orang lain s.d ketentuan perundang-undangan yg berlaku. • Memperoleh pelayanan kes dan jaminan sos sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial. • Memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi dan tingkat kecerdasannya s.d minat dan bakatnya, anak yg memiliki keunggulan berhak mendapatkan pendidikan khusus. • Utk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima mencari dan memberikan informasi sesuai tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya s.d nilai kesusilaan dan kepatuhan. • Utk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dgn anak sebaya, beriman, berekreasi dan berkreasi s.d minat, bakat dan tk kecerdasannya utk mengembangkan diri • Mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya • Diasuh ortu nya sendiri, kec jika ada alasan dan atau ada aturan hukum yg sah menunjukkan bahwa perpisahan tsb adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merup pertimbangan terakhir Setiap anak penyandang disabilitas selain memiliki hak tsb maka memiliki hak lainnya yaitu:
• Memperoleh pendidikan inklusif dan atau pendidikan
khusus. • Memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan dalam taraf kesejahteraan sosial anak bagi anak dgn disabilitas. Khusus bagi anak yg dirampas kebebasannya selain memiliki hak tsb di atas maka memiliki hak:
• Mendapat perlakuan secara manusiawi dgn memperhatikan
kebutuhan sesuai umurnya. • Pemisahan dari orang dewasa. • Pemberian bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif. • Pemberlakuan keg rekreasi. • Pembebasan dari penyiksaan, penghukuman/perlakuan lain yg kejam, tak manusiawi serta merendahkn martabat & derajatnya. • Penghindaran dari publikasi atas identitasnya. • Pemberian keadilan di muka pengadilan anak yg objektif, tidak memihak dan dalam sidang yg tetutup umum. Jenis Perlindungan Anak Khusus
• Semua anak perlu mendapat perlindungan t.u perlindungan dari
ortu nya tapi terdapat anak khusus yg memerlukan perlindungan baik dari pemerintah maupun lembaga. Menurut UURI No 35 tahun 2014 pasal 59 menyatakan bhw Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda) & lembaga lainnya berkewajiban & bertanggung jawab utk memberikan perlindungan khusus pada anak, di mana anak yg memerlukan perlindungan khusus tsb adalah: • Anak dalam situasi darurat. • Anak yg berhadapan dengan hukum. • Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi. • Anak yg dieksploitasi secara ekonomi dan atau seksual. • Anak yg menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya. • Anak yang menjadi korban pornografi. • Anak dengan HIV/AIDS. • Anak korban penculikan, penjualan & atau perdagangan. • Anak korban kekerasan fisik & atau psikis. • Anak korban kejahatan seksual. • Anak korban jaringan terorisme. • Anak penyandang disabilitas. • Anak korban perlakuan salah dan penelantaran. SISTEM PERLINDUNGAN ANAK • Kerangka hukum dan kebijakan di Indonesia perlu diperkuat utk mencegah & menangani kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi & penelantaran anak. • Pemerintah pusat & daerah memerlukan keselarasan peraturan maka langkah terakhir yg dilakukan pemerintah pusat adalah mengembangkan pedoman. Perda yg mengacu pada pendekatan berbasis sistem thd perlindungan anak merup sebuah langkah yg positif. Perlindungan anak melalui pendekatan berbasis sistem meliputi: • Sistem perlindungan anak, efektif melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran • Sistem perlindungan anak yg efektif mensyaratkan adanya komponen yg saling terkait • Rangkaian pelayanan perlindungan anak di tk masyarakat dimulai dari layanan pencegahan primer dan sekunder sp pelayanan tersier Berdasarkan UURI No 35 th 2014 Pasal 73a menyatakan bahwa:
• Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan perlindungan
anak, kementerian yg menyelenggarakan urusan pemerintah di bid perlindungan anak harus melakukan koordinasi lintas sektoral dgn lembaga terkait • Koordinasi dilakukan melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan perlindungan anak Pada pasal 74 menyatakan bahwa:
• Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan penyelenggaraan
pemenuhan hak anak dgn UU ini dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yg bersifat independen • Dalam hal diperlukan, Pemerintah Daerah dapat membentuk Komisi Perlindungan Anak Daerah/lembaga lainnya yg sejenis untuk mendukung pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak di daerah. • Berikut ini cara melindungi anak dari kekerasan fisik dan kejahatan seksual dimana banyak pelaku kekerasan fisik dan seksual banyak dilakukan oleh orang yg dikenal oleh anak Cara melindungi dimulai dgn:
Bangun komunikasi dgn anak.
• Dengarkan cerita anak dgn penuh perhatian. • Hargai pendapat dan seleranya walaupun ortu tidak setuju. • Jika anak bercerita sesuatu hal yg sekiranya membahayakan, tanyakan anak bagaimana mereka menghindari bahaya tsb. • Ortu belajar utk melihat dari sudut pandang anak. Jangan cepat mengkritik atau mencela cerita anak. Cara yg dilakukan jika mengira anak menjadi korban kekerasan fisik atau kekerasan seksual: • Beri lingk yg aman dan nyaman agar dia dapat berbicara pada Anda atau orang dewasa yg dapat dipercaya. • Yakinkan anak bhw dia tidak bersalah & tidak melakukan apapun yg salah. Yg bersalah adl orang yg melakukan hal tsb padanya. • Cari bantuan utk menolong kes mental dan fisik. • Konsultasi dgn aparat negara yg dapat dipercaya bagaimana menolong anak tsb. • Laporkan kejadian ini kepada Komisi Anak Nasional. • Jaga rahasia: kejadian & data pribadi anak agar tak menjadi rumor yg akan menjadi beban & penderitaan mental anak. Dalam UU hak anak: anak yg menjadi korban kejahatan seksual berhak utk dirahasiakan namanya. TERIMAKASIH