keadaan dunia yang telah mulai banyak memperhatikan Hak Asasi Manusia,
hak-hak warga Negara yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia itu sendiri.
yang telah dengan jelas dan tegas diatur dalam sebuah peraturan
Anak merupakan orang yang berusia dibawah umur atau orang yang
seutuhnya yang patut dijunjung tinggi. Namun anak pun bisa dikatakan orang
yang lemah akan haknya karena di usia yang sangat mudah haknya kurang
diperhatikan. Dimana haknya yang terkait dengan harkat dan martabat harus
seorang anak pu yang masih usia yang sangat mudah terjun langsung
1
melakukan pekerjaan dan anak menanganggap melakukan pekerjaan
merupakan suatu hal yang sudah layak bagi anak demi mendapatkan upah
hukum untuk anak yang berbeda dari orang dewasa, dikarenakan alasan fisik
dan mental anak yang belum dewasa dan matang untuk menghadapi dunia
kompensasi Internasional serta diawasi oleh Komite Hak-Hak Anak PBB dan
orang tua, guru serta orang dewasa lainnya sangat dibutuhkan dalam proses
2
kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit
perkawinan atau ikatan lainnya tinggal bersama dalam satu rumah yang
dipimpin oleh seorang kepala keluarga. Anak adalah bagian penting dalam
kesejahteraan anak akan tergantung hak-hak yang melekat pada anak tidak
peranan penting dominan orang tua dan orang dewasa dalam pembentukan
dan memenuhi hak-hak yang sudah melekat pada diri anak sehingga
Hak Asasi Manusia anak memiliki hak meliputi hak hidup, hak atas suatu
nama, hak atas kewarganegaraan, hak atas anak cacat, hak untuk
beribadah, hak untuk mengetahui asal usulnya dan hak untuk dipelihara oleh
orang tuanya, hak atas perlindungan dari kekerasan, hak atas keadilan dan
bantuan hukum bagi anak yang melakukan tindak pidana, hak untuk tidak
berpisah dengan orang tuanya, hak atas pendidikan dan informasi, hak atas
istirahat, hak atas kesehatan, hak untuk tidak dilibatkan pada waktu perang
dan berhak untuk merasakan kedamaian serta hak atas tidak di eksploitasi.
3
Hak-hak yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia meliputi hak-hak yang bersifat umum dan khusus.
Bersifat umum karena hak tersebut dimiliki oleh semua anak secara
universal, sedangkan bersifat khusus berarti hak tersebut hanya dimilki oleh
anak yang berada dalam kondisi tertentu, misalnya anak cacat atau anak
anak ini sering terjadi. Maka diperlakukan suatu peraturan khusus untuk
menegakkan hak-hak anak yang selama ini ditindas oleh orang dewasa yang
saat ini banyak dilakukan oleh orang-orang sekitar anak, pelanggaran hak-
hak anak, kejahatan terhadap anak dan pemberi jaminan dalam pemenuhan
4
ketentuan pidana minimal bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak serta
dan tindak kejahatan terhadap anak otomatis mulai menurun disekitar anak-
anak. Bagi anak yang bekerja dalam rangka memperkenalkan disiplin serta
menanamkan etos kerja merupakan hal yang positif dan sudah menjadi
bagian dari budaya dan tata kehidupan keluarga, terutama dalam masyarakat
agraria. Fenomena anak yang bekerja tersebut berbeda dengan apa yang
disebut degan pekerja anak dimana anak yang masih dibawah umur harus
anak tersebut dilibatkan dalam sistem ekonomi, baik sektor formal maupun
cheap labour atau pekerja murah yaitu pekerja yang dibayar murah yang
untuk membantu keluargamya. Masalah yang timbul dari presepsi saat ini
adalah bila anak-anak bekerja tanpa upah sebagai anggota keluarga, maka
usaha mereka akan selalu dianggap aman dan bermanfaat bagi mereka
sendiri. Namun anak melakukan pekerjaan untuk menolong orang tua untuk
mencari nafkah dan sebaliknya dala pekerjaannya dapat juga dibantu oleh
5
orang tuanya. Menurut Nachrowi menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
lengkap, yaitu dengan melihat dari dua sisi yang berbeda sisi penawaran dan
pekerja anak juga tidak muncul. Dari sisi penawaran, berbagai studi
faktor-faktor lain yang mendorong, baik faktor sosial, budaya, demografi, dan
Akhir pada program studi Hukum Tata Negara dengan judul: “Perlindungan
penulisan dan penelitian ini dapat dijadikan sebuah rekomendasi untuk bahan
Masyarakat Indonesia.
6
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, maka dapat diambil suatu rumusan masalah
Manusia?
Perlindungan Anak
1) Tujuan Penelitian
1) Untuk dapat kita ketahui jumlah kasus anak terlantar dan untuk dapat
7
2) Kegunaan Penelitian
D. Metode Penulisan
meliputi:
1. Sifat Penelitian
dan cermat. Penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini semata-
8
Dalam penelitian ini penulis akan mendekripsikan penelitian ini
diteliti. Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data
pendukung (sekunder).
1) Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
9
2) Data Sekunder
langsung.
penelitian kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode menitik
dan interaksi manusia secara luas. Dalam hal ini untuk pengumpulan
penelitian tersebut.
10
1) Wawancara (Interview)
terlantar di Indonesia.
2) Observasi
11
pengamatan partisipan yaitu penelitian dengan melakukan
ini, lembaga atau organisasi yang bergerak pada bidang hak asasi
3) Dokumentasi
12
4. Analisis Data
dilapangan. Sebab akan ada banyak data yang tidak terekam dan peneliti
disusun kedalam teks yang diperluas melalui tiga alur kegiatan yang
13
2) Display data, yaitu mensistematiskan data secara jelas dan dalam
E. Tinjauan Pustaka
14
F. Sistematika Penulisan
(empat) bab, setiap bab mempunyai beberapa sub bab dengan rincian
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1. Sifat Penelitian
15
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16