BAB 2
PEMBAHASAN
Pada saat ini IUD telah memasuki generasi ke-4. Karena itu berpuluh-
puluh macam IUD telah dikembangkan. Mulai dari generasi pertama yang
terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi plastik (polietilen)
baik yang ditambah obat atau tidak.
a. Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi 2:
b. Mirena
1. Usia reproduktif
2. Keadaan multipara
3. Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang
4. Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi
IUD pasca plasenta aman dan efektif, tetapi tingkat ekspulsinya lebih
tinggi dibandingkan ekspulsi≥4 minggu pasca persalinan. Eskpulsi dapat
diturunkan dengan cara melakukan insersi IUD dalam 10 menit setelah
ekspulsi plasenta, memastikan insersi mencapai fundus uteri, dan dikerjakan
oleh tenaga medis dan paramedis yang terlatih dan berpengalaman. Jika 48
jam pasca persalinan telah lewat, insersi IUD ditunda sampai 4 minggu atau
lebih pasca persalinan. IUD 4 minggu pasca persalinan aman dengan
menggunakan IUD copper T, sedangkan jenis non copper memerlukan
penundaan sampai 6 minggu pasca persalinan.
Pelayanan KB pasca persalinan yang dilakukan oleh bidan, mengacu
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/MENKES/Per/IX/2010, Pasal
12 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik bidan, dimana dinyatakan bahwa
bidan dapat : 1) memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana. 2) memberikan alat kontrasepsi oral dan
kondom, dan dalam Pasal 13 dinyatakan bahwa bidan berwenang memberikan
pelayanan : 1) pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam
rahim dan memberikan alat kontrasepsi bawah kulit. 2) pelayanan tersebut
hanya dapat diberikan oleh bidan yang terlatih (Kemenkes RI, 2014b).
2.1.6. Cara Kerja IUD
a. Infeksi dan ekspulsi lebih tinggi bila pemasangan dilakukan saat haid.
b. Dilatasi canalis cervikal adalah sama pada saat haid maupun pada
saat mid - siklus (Hartanto, 2008).
2. Sewaktu pasca salin
Sebaiknya IUD dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi
fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal. Tetapi, septic
abortion merupakan kontraindikasi.
4. Beberapa hari setelah haid terakhir
Dalam hal yang terakhir ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk
bersenggama sebelum IUD dipasang. Sebelum pemasangan IUD
dilakukan, sebaiknya diperlihatkan kepada akseptor bentuk IUD yang
dipasang, dan bagaimana IUD tersebut terletak dalam uterus setelah
terpasang. Dijelaskan bahwa kemungkinan terjadinya efek samping
seperti perdarahan, rasa sakit, IUD keluar sendiri (Sarwono, 2005).
Adapun langkah-langkah pemasangan IUD Copper T 380 A, adalah:
a. Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan mempersilahkan klien
mengajukan pertanyaan. Sampaikan kepada klien kemungkinan akan
merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti
akan diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut dan pastikan
klien telah mengosongkan kandung kencingnya
b. Periksa genitalia eksterna, untuk mengetahui adanya ulkus, pembengkakan
pada kelenjar Bartolin dan kelenjar skene, lalu lakukan pemeriksaan
spekulum dan panggul.
a. Pencabutan normal
1. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa lebih dipercaya dari pada orang yang
belum tinggi tingkat kedewasaannya (Wawan, 2011).
Usia memengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik
(Cahyono, 2011).
6. Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2012). Sikap
adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni
dari individu (purely physic inner state), tetapi sikap lebih merupakan proses
kesadaran yang sifatnya individual. Artinya proses ini terjadi secara subjektif
dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya
perbedaan individual yang berasal dari nilai- nilai dan norma yang ingin
dipertahankan dan dikelola oleh individu (Wawan & Dewi, 2010).
Menurut Thurstone yang dikutip Ahmadi (2007) menyatakan sikap
sebagai kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan
dengan obyek psikologis. Obyek psikologis disini meliputi simbol, kata-kata,
slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap
positif terhadap suatu objek psikologis apabila ia suka atau memiliki sikap
yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap negatif
terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka atau sikap (unfavorable) terhadap
obyek psikologis.
7. Persepsi
Faktor Pemungkin :
- Sumber-sumber yang
Tersedia / Ketersediaan Perilaku
Fasilitas
- Fasilitas
Faktor Penguat :
- Dukungan Suami
- Dukungan Tenaga
Kesehatan
- Dukungan Tokoh
Masyarakat
Faktor Predisposisi:
1. Karakteristik (Umur, Jumlah
Anak, Pendidikan)
2. Pengetahuan
3. Persepsi
4. Sikap
Faktor Pemungkin:
1. Ketersediaan IUD Pemasangan IUD
2. Ketersediaan Petugas
Kesehatan
3. Keterjangkauan klinik
Faktor Penguat:
1. Dukungan Suami
2. Dukungan Petugas
Kesehatan