Anda di halaman 1dari 76

 HAK ANAK DAN KONSEP

PERLINDUNGAN ANAK
TUJUAN

MEMAHAMI
HAK-HAK ANAK
DAN
PRINSIP-
PRINSIP
PERLINDUNGAN
ANAK
MATERI POKOK

Sejarah KHA

Hak Anak
Prinsi-prinsip Dasar KHA

Perlidungan Khusus ABH

Tanggung jawab pihak terkait


dalam perlindungan anak
Pengertian Anak

SIAPA SIH YANG


DISEBUT ANAK ?
PENGERTIAN ANAK
• Konvensi Hak-hak Anak
Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah
18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang
berlaku untuk anak ditentukan bahwa usia dewasa
dicapai lebih awal
• UU No. 16 Tahun 2019 ttg Perubahan UU No 1
tahun 1974 ttg Perkawinan Pasal 7
“Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan
wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas)
tahun”.
• UU 4 Tahun 1979 ttg Kesejahteraan Anak Anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21
(dua puluh satu) tahun dan belum pernah kawin
• Menurut UU No.25 tahun 1997 ttg
ketenagakerjaan, Pasal 1 angka 20
“ anak adalah orang laki-laki atau wanita
yang berumur kurang dari 15 tahun”
• Pasal 330 ayat (1) KUH Perdata
“ Seorang belum dapat dikatakan dewasa
jika orang tersebut umurnya belum genap
21 tahun, kecuali seseorang tersebut telah
menikah sebelum umur 21 tahun “
Pasal 45 KUHP
“ anak yang belum dewasa apabila
seseorang tersebut belum berumur 16
tahun “

UU NO 35 TAHUN 2014 TENTANG


PERUBAHAN NO 23 TAHUN 2002
PERLINDUNGAN ANAK
Anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
Anak yang Berkonflik dengan Hukum
yang selanjutnya disebut Anak adalah
anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun,
tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun
yang diduga melakukan tindak pidana.

UU No. 11 Tahun 2012


Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana yang
selanjutnya disebut Anak Korban adalah anak yang
belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang
mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau
kerugian ekonomi yang disebabkan oleh tindak
pidana.

Anak yang Menjadi Saksi Tindak Pidana yang selanjutnya


disebut Anak Saksi adalah anak yang belum berumur 18
(delapan belas) tahun yang dapat memberikan keterangan
guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan
di sidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang
didengar, dilihat, dan/atau dialaminya sendiri.
Apa itu konvensi?

•Konvensi atau treaty (traktat atau pakta),


merupakan perjanjian antara beberapa
negara. Perjanjian ini mengikat secara
yuridis dan politis; oleh karena itu
konvensi merupakan suatu hukum
internasional atau bisa juga disebut
sebagai “instrumen international”
Apa itu konvensi hak anak

 Konvensi Hak Anak


(Convention on the Rights of
the Child), atau KHA,
Perjanjian internasional
yang memberikan
pengakuan serta menjamin
penghormatan,
perlindungan dan
pemenuhan hak-hak anak.
kenapa Konvensi Hak Anak ada?
untuk memastikan upaya
pemenuhan hak-hak anak agar
anak dapat tumbuh &
berkembang secara penuh sesuai
potensinya
Apakah Konvensi hak anak
mengikat?
Ya, KHA bersifat mengikat
terhadap Negara-Negara
yang telah menandatangani
atau meratifikasinya
SEJARAH KHA
 Eglantyne Jebb, pendiri Save the Children
Fund ( sebuah lembaga swadaya masyarakat
internasional yang bekerja untuk perlindungan
anak).
 beliau menyaksikan dengan mata kepalanya
sendiri penderitaan pengungsi, merawat para
pengungsi anak di Balkan, akibat kejamnya
Perang Dunia I,
 membuat sebuah rancangan Deklarasi Hak
Anak (Declaration of the Rights of the Child)
Tahun 1923. Darsyadikhsan.ham
7 gagasan mengenai hak-hak anak

• Anak harus dilindungi dari segala pertimbangan


mengenai ras, kebangsaan dan kepercayaan;
• Anak harus dipelihara dengan tetap menghargai
keutuhan keluarga;
• bagi anak harus disediakan sarana yang diperlukan
untuk perkembangan secara normal, baik material,
moral dan spritual.
• Anak yang lapar harus diberi makan, anak yang sakit
harus dirawat, anak cacat mental atau cacat tubuh
harus dididik, anak yatim piatu dan anak terlantar
harus diurus.diberi perumahan;
• Anaklah yang pertama-tama harus mendapatkan
bantuan/pertolongan pada saat terjadi
kesengsaraan;
• Anak harus menikmati dan sepenuhnya mendapat
manfaat dari pogram kesejahteraan dan jaminan
sosial, nmendapatkan pelatihan agar pada saat
diperlukan nanti dapat dipergunakan untuk mencari
nafkah, serta harus dilindungi dari segala bentuk
eksploitasi;
• Anak harus diasuh dan dididik dengan suatu
pemahaman bahwa bakatnya dibutuhkan untuk
pengabdian sesama umat.
• Deklarasi Hak Anak ini diadopsi oleh Liga
Bangsa-Bangsa, yang dikenal dengan
“Deklarasi Jenewa” Tahun 1924.
• Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (Universal
Declaration of Human Rights) Tahun 1948,
terdapat beberapa hak khusus bagi anak
• Tahun 1959 PBB kembali mengeluarkan
pernyataan mengenai hak anak, yang
merupakan Deklarasi Internasional kedua.
Tahun 1978 negara polandia mengajukan
konsep konvensi hak anak
Tahun 1979 komisi HAM PBB bertepatan
dg memperingati (“Tahun Anak
Internasional”). merumuskan Konvensi
Hak Anak.
Tahun 1989 Rancangan Konvensi Hak
Anak selesai dirumuskan dan langsung
diadopsi oleh Majelis Umum PBB.
Tahun 1990 Konvensi Hak Anak
(Convention on the Rights of the Child)
mulai berlaku sebagai hukum
internasional.
 25 Agustus 1990 Indonesia meratifikasi
KHA melalui Keputusan Presiden No. 36
Tahun 1990
 Tahun 2000 Laporan Periodik Pertama
Indonesia tentang Pelaksanaan KHA.
 Tahun 2002 Indonesia mensahkan UU No.
23 tentang Perlindungan Anak. Kemudian
direvisi dengan UU No 35 Tahun 2014
Permasalahan :
Pelanggaran terhadap hak-hak anak terjadi:
di negara yang sedang konflik bersenjata,
di negara-negara berkembang
Di negara-negara maju.
Permasalahan sosial dan masalah anak sebagai
akibat dari dinamika pembangunan ekonomi
diantaranya:
anak jalanan (street shildren), pekerja anak (child
labour), perdagangan anak (child trafficking) dan
prostitusi anak (child prostitution).
Diskusi kelompok

I II

IV III
PRINSIP DASAR KONVENSI HAK ANAK

Non Kepentingan terbaik


Diskriminasi bagi anak

Anak
Menghargai
Pendapat Hak Hidup;
Anak Kelangsungan Hidup;
Perkembangan
1) NON DISKRIMINASI

 Semua hak yang diakui dan terkandung


dalam KHA harus diberikan kepada setiap
anak tanpa pembedaan apapun.
 Tanpa Pembedaan adalah tanpa memandang
ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa,
agama, pandangan politik atau pandangan
lainnya, asal-usul kebangsaan, etnis atau latar
belakang sosial, status kepemilikan,
disabilitas (cacat atau tidak), status kelahiran
atau lainnya, dll.
2) KEPENTINGAN YANG TERBAIK BAGI
ANAK

 Dalam semua tindakan yang


menyangkut anak yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga kesejahteraan sosial
pemerintah atau swasta, lembaga
peradilan, lembaga pemerintahan atau
badan legislatif, maka kepentingan yang
terbaik bagi anak harus menjadi
pertimbangan utama.
3) HAK HIDUP, KELANGSUNGAN
HIDUP, DAN PERKEMBANGAN

 Setiap anak memiliki hak yang


melekat atas kehidupan.
 Negara wajib menjamin kelangsungan
hidup dan perkembangan anak sampai
batas maksimal.
4) PENGHARGAAN TERHADAP
PARTISIPASI ANAK
 Anak yang memiliki pandangan sendiri
mempunyai hak untuk menyatakan
pandangan-pandangannya secara bebas
dalam semua hal yang mempengaruhi
anak.

 Pandangan anak tersebut harus dihargai


sesuai dengan tingkat usia dan
kematangan anak.
HAK ANAK
Pengertian Hak Anak

Hak Anak adalah bagian dari hak asasi


manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh Orang
Tua, Keluarga, masyarakat, negara,
pemerintah, dan pemerintah daerah.
HAK Hidup

Tumbuh, Berkembang dan


berpartisipasi
Hak atas nama, identitas
dan status
kewarganegaraan

1. Hak atas nama, kebangsaan, dan mengetahui


dan diasuh oleh orangtuanya.
2. Hak memiliki kewarganegaraan
Hak beribadah menurut
agamanya

Hak berpikir dan


berekspresi
Hak mengetahui,
dibesarkan dan
diasuh oleh
orangtuanya
sendiri

Anak terlantar diasuh


sebagai anak asuh oleh
orang lain demi
perkembangan terbaik
bagi anak
Hak atas
kesehatan
dan
Jaminan
Sosial
Gizi buruk
HAK ATAS
LINGKUNGAN HIDUP YG
SEHAT
HAK ATAS PENDIDIKAN
DAN BUDAYA

1. Ha k pendidikan dan pengajaran


2. perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual
dan Kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga
kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.
Anak atas pendidikan diarahkan pada
perkembangan fisik, mental dan bakat anak,
penghormatan atas hak anak, orang tua dan
hak menyatakan dan didengar
pendapatnya, menerima, mencari,
dan memberikan informasi sesuai
dengan tingkat kecerdasan dan
usianya demi pengembangan dirinya
sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan
dan kepatutan.
.

hak untuk beristirahat dan


memanfaatkan waktu
luang, bergaul dengan
anak yang sebaya,
bermain, berekreasi, dan
berkreasi sesuai dengan
minat, bakat, dan tingkat
kecerdasannya demi
pengembangan diri
Anak Penyandang Disabilitas berhak
memperoleh pendidikan luar biasa
Anak Penyandang
Disabilitas berhak
memperoleh rehabilitasi,
bantuan sosial, dan
pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial
Hak Dalam Lingkungan
Keluarga

1 Menghormati hak keluarga untuk mengasuh dan


membesarkan anak
2 Hak tidak terpisahkan dari oprang tuanya, dan tetap
memelihara hubungan dengan orang tuanya ketika
tinggal jauh dari orang tuanya.

3 Kedua orang tua punya kewajiban yang sama untuk


membesarkan anak
4 bagi anak yang mebutuhkan reunifikasi keluarga dalam
lintas negara, harus diperlakukan secara positif dan
manusiawi
lanjutan
5. Negara peserta wajib mencegah terjadinya
pengiriman anak lintas negara secara ilegal.
6. negara wajib melakukan berbagai upaya untuk
melindungi anak dari berbagai tindak
penelantaran, eksploitasi, tindak kekerasan dan
perlakuan salah lainnya, selama anak berada
dalam pengasuhan orang tuanya atau pengasuh
lainnya.
7. hak atas perlindungan khusus ketika terpisah dari
orang tua , termasuk untuk mendapatkan
pengasuhan alternatif yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Adopsi (sesuai Peraturan yang berlaku)
9. Anak yang ditempatkan dalam lembaga untuk
tujuan pengobatan atau rehabilitasi, berhak
atas peninjauan secara periodik.
10. Setiap anak punya hak atas standar hidup yang
layak, baik secara fisik, mental, spiritual, moral
maupun sosial.
11. Negara punya kewajiban untuk membantu
orang tua atau pengasuh anak lainnya untuk
memenuhi kebutuhan dasar anak.
Anak selama dalam pengasuhan orang
tua, wali, atau pihak lain mana pun yang
bertanggungjawab atas pengasuhan,
berhak mendapat perlindungan dari
perlakuan:
• diskriminasi;
• eksploitasi, baik ekonomi maupun
seksual;
• penelantaran;
• kekejaman, kekerasan, dan
penganiayaan;
• ketidakadilan; dan
• perlakuan salah lainnya.
Setiap Anak berhak untuk memperoleh
perlindungan dari:
a. penyalahgunaan dalam kegiatan
politik;
b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;
c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;
d. pelibatan dalam peristiwa yang
mengandung unsur Kekerasan;
e. pelibatan dalam peperangan; dan
f. kejahatan seksual.
HAK PERLINDUNGAN
DARI kekerasan dan
diskriminasi
a.hak memperoleh perlindungan dari
sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau
penjatuhan hukuman yang tidak
manusiawi
b.Hak memperoleh kebebasan sesuai
dengan hukum
c.Penangkapan, penahanan, atau tindak
pidana penjara anak hanya dilakukan
apabila sesuai dengan hukum yang
berlaku dan hanya dapat dilakukan
sebagai upaya terakhir.
anak yang dirampas kebebasannya berhak
untuk:
• mendapatkan perlakuan secara manusiawi
.

dan penempatannya dipisahkan dari orang


dewasa;
• memperoleh bantuan hukum atau bantuan
lainnya secara efektif dalam setiap tahapan
upaya hukum yang berlaku; dan
• membela diri dan memperoleh keadilan di
depan pengadilan anak yang objektif dan
tidakmemihak dalam sidang tertutup untuk
umum.
• hak dirahasiakan bagi anak yang menjadi
korban atau pelaku kekerasan seksual atau
yang berhadapan dengan hukum
Perlindungan Khusus
1. Anak dalam situasi darurat;
2. Anak yang bermasalah dengan hukum (setiap
anak yang disangka, didakwa, dinyatakan
terbukti bersalah melanggar hukum pidana);
3. Anak dalam situasi eksploitasi;
4. Anak korban penyalahgunaan narkotika,
5. Eksploitasi dan kekerasan seksual,
6. Penjualan, perdagangan, dan penculikan anak
7. Anak kelompok minoritas dan masyarakat adat
terpencil
Perlindungan Anak yang
Brhadapan Dengan Hukum
(ABH)
 Setiap anak yang diduga, dituduh, atau diakui
sebagai telah melanggar undang-undang hukum
pidana akan diperlakukan dengan cara yang
konsisten dengan peningkatan pengertian anak
tentang martabat dan nilai, yang memperkuat
sikap hormat anak pada hak-hak asasi manusia
dan kebebasan hakiki orang lain dan yang
memperhatikan usia anak dan keinginan untuk
meningkatkan reintegrasi anak dan pelaksanaan
peranan yang konstruktif anak dalam masyarakat
Setiap anak yang diduga atau dituduh telah
melanggar undang-undang hukum pidana
berhak atas jaminan legal sebagai berikut :
 Dianggap tidak bersalah sebelum dibuktikan
bersalah menurut hukum
 Hak atas informasi tentang hal-hal yang
dituduhkan kepadanya
 Hak atas pengadilan yang cepat
 Hak atas bantuan hukum
 Hak atas perlindungan dari diskriminasi
 Hak untuk menolak memberi kesaksian
 Hak atas banding atau mendapat peninjauan
kembali
 Hak atas seorang penerjemah
 Hak atas privasi
 hukuman mati maupun hukuman seumur
hidup tanpa kemungkinan dibebaskan tidak
akan dikenakan untuk kejahatan-kejahatan
yang dilakukan oleh orang yang berusia di
bawah 18 tahun.
 Penangkapan, penahanan, atau
penghukuman anak akan disesuaikan
dengan undang-undang dan anak dilakukan
hanya sebagai langkah terakhir dan untuk
masa yang paling singkat dan layak.
setiap anak yang dirampas kebebasannya
akan:
 dipisahkan dari orang dewasa, kecuali demi
kepentingan terbaik bagi anak yang
bersangkutan dan anak akan mempunyai
hak untuk terus mengadakan hubungan
dengan keluarganya melalui surat menyurat
atau kunjungan, kecuali dalam keadaan luar
biasa.
Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak
untuk :
1. Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan
penempatannya dipisahkan dari orang dewasa;
2. Memperoleh bantuan hukum atau bantuan
lainnya secara efektif dalam setiap tahapan
upaya hukum yang berlaku; dan
3. Membela diri dan memperoleh keadilan di depan
pengadilan anak yang objektif dan tidak
memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
4. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku
kekerasan seksual atau yang berhadapan
dengan hukum berhak dirahasiakan
Pemerintah dan lembaga negara lainnya
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk
memberikan perlindungan khusus kepada:

a. anak dalam situasi darurat,


b. anak yang berhadapan dengan hukum,
c. anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau
seksual,
d. anak yang diperdagangkan,
e. anak yang menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya (napza),
f. anak korban penculikan, penjualan dan
perdagangan,
g. anak korban kekerasan baik fisik dan/atau
mental, dan
h. anak korban perlakuan salah dan
penelantaran
Perlindungan Khusus bagi Anak yang
berhadapan dengan hukum melalui
a. perlakuan secara manusiawi dengan
memperhatikan kebutuhan sesuai dengan
umurnya;
b. pemisahan dari orang dewasa;
c. pemberian bantuan hukum dan bantuan
lain secara efektif;
d. pemberlakuan kegiatan rekreasional;
e. pembebasan dari penyiksaan,
penghukuman, atau perlakuan lain yang
kejam, tidak manusiawi serta merendahkan
martabat dan derajatnya;
f. penghindaran dari penjatuhan pidana mati
dan/atau pidana seumur hidup;
g. penghindaran dari penangkapan, penahanan
atau penjara, kecuali sebagai upaya terakhir
dan dalam waktu yang paling singkat;
h. pemberian keadilan di muka pengadilan
Anak yang objektif, tidak memihak, dan
dalam sidang yang tertutup untuk umum;
i. penghindaran dari publikasi atas
identitasnya.dan menghindari labelisasi
j. pemberian pendampingan Orang Tua/Wali dan
orang yang dipercaya oleh Anak;
k. pemberian advokasi sosial;
l. pemberian kehidupan pribadi;
m. pemberian aksesibilitas, terutama bagi Anak
Penyandang Disabilitas;
n. pemberian pendidikan;
o. pemberian pelayanan kesehatan; dan
p. pemberian hak lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.”
Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi korban
tindak pidana dilaksanakan melalui :
 Upaya rehabilitasi, baik dalam lembaga maupun di
luar lembaga;
 Upaya perlindungan dari pemberitaan identitas
melalui media massa dan untuk menghindari
labelisasi;
 Pemberian jaminan keselamatan bagi saksi korban
dan saksi ahli, baik fisik, mental, maupun sosial;
dan
 Pemberian aksesibilitas untuk mendapatkan
informasi mengenai perkembangan perkara
Perlindungan Khusus bagi Anak korban
kejahatan seksual melalui upaya
1. edukasi tentang kesehatan reproduksi, nilai
agama, dan nilai kesusilaan;
2. rehabilitasi sosial;
3. pendampingan psikososial pada saat pengobatan
sampai pemulihan; dan
4. pemberian perlindungan dan pendampingan pada
setiap tingkat pemeriksaan mulai dari penyidikan,
penuntutan, sampai dengan pemeriksaan di sidang
pengadilan.
Sanksi Pidana

 Pasal 77 s.d 83 UU No 23 tahun 2003 jo UU No


35 tahun 2015 tentang Perlindungan Anak
 sengaja melakukan aborsi terhadap Anak
yang masih dalam kandungan
 Orang dilarang menempatkan, membiarkan,
melibatkan, menyuruh melibatkan Anak
dalam situasi perlakuan salah dan
penelantaran.
 Setiap orang yang mengetahui dan sengaja
membiarkan anak dalam situasi darurat
 Setiap orang yang melakukan pengangkatan
anak yang bertentangan dengan ketentuan
 membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan
Kekerasan terhadap Anak
 melakukan Kekerasan atau ancaman
Kekerasan memaksa Anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang
lain.
Pihak yang Bertanggung jawab
dalam perlindungan anak

1. Orang Tua/Wali
2. Masyarakat (Masyarakat, organisasi
masyarakat, dunia usaha, media
masa)
3. Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Negara,
Kewajiban/Tanggungjawab
Pihak Terkait

•Menghormati- kewajiban untuk


menghormati dan tidak mencampuri
secara langsung atau tidak, anak dalam
mendapatkan hak
•Melindungi– kewajiban untuk
mencegah pihak lain mengganggu
/menghalangi anak dalam mendapatkan
hak
Memenuhi:
 Fasilitasi) – kewajiban untuk mengambil
tindakan legislatif, administratif, keuangan,
hukum, promosi, dan upaya lain untuk
mendukung pemenuhan hak anak
 Menyediakan) – kewajiban untuk secara
langsung menyediakan dukungan atau layanan
untuk pemenuhan hak anak
Kewajiban Negara:
 Menetapkan undang-undang, prosedur-
prosedur, dan lembaga-lembaga yang dapat
diterapkan secara khusus terhadap ABH
 Menetapkan usia pertanggungjawaban
kriminal anak adalah 12 tahun
 Menetapkan langkah-langkah penanganan
tanpa melalui pengenaan tindakan hukum.
 pengaturan seperti perawatan, bimbingan
dan perintah pengawasan, bantuan hukum,
hukuman percobaan, pengasuhan pengganti,
 Program pembinaan
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Orang Tua dan Keluarga :
 mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi
anak;
 menumbuhkembangkan anak sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya; dan
 mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-
anak.
 Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak
diketahui keberada-annya, atau karena suatu
sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban
dan tanggung-jawabnya, maka kewajiban dan
tanggung dapat beralih kepada keluarga yang
dilak-sanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peran Masyarakat
memberikan informasi melalui sosialisasi dan edukasi
mengenai Hak Anak dan peraturan perundang-
undangan tentang Anak

memberikan masukan dalam perumusan kebijakan yang


terkait Perlindungan Anak;

melaporkan kepada pihak berwenang jika terjadi


pelanggaran Hak Anak;

berperan aktif dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi


sosial bagi Anak;
menyediakan sarana dan prasarana serta
menciptakan suasana kondusif untuk tumbuh
kembang Anak;

berperan aktif dengan menghilangkan


pelabelan negatif terhadap Anak korban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59; dan

memberikan ruang kepada Anak untuk dapat


berpartisipasi dan menyampaikan pendapat.
Peran media massa

1. dilakukan melalui penyebarluasan


informasi dan materi edukasi yang
bermanfaat dari aspek sosial, budaya,
pendidikan, agama, dan kesehatan
Anak dengan memperhatikan
kepentingan terbaik bagi Anak.
2. Merahasiakan identitas (baik anak
pelaku, korban dan saksi)
Peran Dunia usaha

a. kebijakan perusahaan yang


berperspektif Anak;

b. produk yang ditujukan untuk Anak harus


aman bagi Anak;

c. berkontribusi dalam pemenuhan Hak


Anak melalui tanggung jawab sosial
perusahaan.”
JPJPP

Anda mungkin juga menyukai