Anda di halaman 1dari 3

PKN/Tugas Rutin/ESAI/BESP 2021

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PERSPEKTIF HUKUM INDONESIA

TUGAS RUTIN 11

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas KKNI


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Aura Albizia Tanjung


4211141012
Program Studi Pendidikan Biologi Bilingual

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
AGUSTUS 2022
Kelompok : MENTARI
- Aura Albizia Tanjung (4211141012)
- Khazanah Istiqomah (4213141009)
- Evelyn Yolanda Bakkara (2211132011)
- Riris M.N Pasaribu (2213132031)
- Reja Dahlia Pasaribu (2211132001)
Melihat sejarah Indonesia, hukum tidak muncul setelah proklamasi kemerdekaan
melainkan sejak perancangan negara ini. Perkembangan sistem hukum Indonesia
yang salah satunya didorong oleh perkembangan tatanan kehidupan masyarakat,
mengarahkan pembangunan sistem hukum Indonesia kepada pembangunan
hukum yang mencerminkan kehidupan masyarakat itu sendiri. Pengembangan
sistem hukum nasional mestinya tetap berorientasi untuk jangka panjang dalam
penerapannya. Hukum di Indonesia Sebagian besar menunjuk pada sistem hukum
Eropa khususnya Belanda, mengingat Belanda telah menjajah negeri ini kurang
lebih 3 abad sehingga masuk akal jika meninggalkan begitu banya dinamika
sejarah. Namun dengan berakhirnya penjajahan Belanda tersebut tidak serta merta
tidak meninggalkan dampak apapun untuk Indonesia, tidak terkecuali ialah
meninggalkan jejaknya dalam hal sistem hukum di Indonesia, karena cukup
masuk akal, di jajah selama berabad-abad tentunya pasti akan ada yang
ditinggalkannya, dampaknya ialah Indonesia tidak bisa lepas dari sistem hukum
hasil produk Belanda.

Sebagai negara yang telah merdeka, Indonesia memiliki ideologi dan konstitusi
negaranya sendiri yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kedunya
memiliki hubungan yang saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat
digambarkan jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya.
UUD 1945 haruslah dipahami tidak terpisah dari sistem nilai Pancasila yang
terkandung didalamnya. maka pengertian bahwa Pancasila tidak dapat lagi
dipisahkan dari UUD 1945 dan sistem ketatanegaraan Indonesia.

Dalam pelaksanaan hukum adalah peranan para Lembaga penegak hukum sangat
dibutuhkan. Hukum tidak bisa tegak dengan sendirinya. Namun, sistem atau
penyelenggaraan hukum di Indonesia ini dalam suasana keambrukan. Hal ini
harus segera diatasi guna memperkecil potensi perpecahan yang akan berakibat

2
pada integrasi suatu negara. Hubungan HAM dan negara hukum juga sangat erat
dan saling berhubungan serta tidak dapat dipisahkan karena suatu hukum
berfungsi untuk melindungi hak asasi manusia itu, selain itu semua perilaku
manusia disuatu negara selalu berdasarkan hukum. Semua hak terikat oleh hukum
dan ada bukti bahwa hukum yang mengikatnya.

Hukum sudah bekerja, dengan sistem yang dibangun dalam dan oleh hukum,
aparat penegak hukum menjadi aktor utama meski bukan aktor tunggal. Aktor lain
selain aparat penegak hukum adalah pembuat Undang- Undang. Namun,
sayangnya hukum di Indonesia terjebak pada watak transaksional yang terwujuda
dengan istilah korupsi. Hukum memiliki nilai diluar nilai utamnya yaitu keadilan.
Yang dimana keadilan dan kejujuran adalah suatu hal yang harus menjadi
pondasi.

Hasil diskusi kelompok diatas berkaitan juga dengan pendapat pribadi dari
anggota kelompok saya, saya setuju dengan pemaparan teman kelompok saya
Riris Pasaribu, bahwasannya hukum di Indonesia tidak terlepas dengan konteks
sejarah. Khazanah Istiqomah dan Reja Dahlia Pasaribu juga memaparkan bahwa
dengan melihat kenyataan masih ada aparat penegak hukum yang menyimpang
dari tugas dan kewajiban yang seharusnya menjadi amanah untuk dia.dan
perubahan pada UUD 1945 sebagai upaya penyempurnaan dan penyesuaian
hukum dengan perkembangan zaman. Evelyn Yolanda Bakkara juga memaparkan
bahwasannya Lembaga penegak hukum harus bertindak professional dan bersifat
sama rata, tidak membeda-bedakan kalangan masyarakat tertentu dalam
realitasnya.

Maka dari itu, perlu banyak evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan, harus ada
penindak lanjutan yang jelas mengenai penyelewengan hukum yang kian hari
menjadi. Perlu ada ketegasan tersendiri dan kesadaran hierarki dari individua atau
kelompok yang terlibat di dalamnya. Perlu ditanamkan mental yang kuat, sikap
malu dan pendirian iman dan takwa sejak kecil harus diberikan kepada kader-
kader pemimpin dan pelaksana aparatur negara.

Anda mungkin juga menyukai