Anda di halaman 1dari 262

Selamat pagi

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

ASEP ARIFIN SENJAYA


Sistem Tatasurya
Neptunus berjarak 6,4 miliar km dari Bumi
Perbandingan ukuran Bumi dan
planet – planet lainnya dengan Matahari
Inilah Bumi, tempat kita hidup.
"Peta Kepulauan Nusantara" (Sumber: A Dictionary English
Malayo, Malayo-English, Britis Library, Thomas Bowrey 1701
BUMI atau DUNIA
INDONESIA
Yang harus diketahui tentang di Indonesia, diantaranya:
Berikut adalah 10 kekayaan alam Indonesia
terbesar di dunia:

1. Hutan Indonesia Terluas Ke-3 di Dunia, ± 99 juta hektar


2. Pengekspor Gas alam Terbesar di Dunia. Potensi gas
alam di Indonesia sangat banyak, diperkirakan sekitar 2,8
triliun meter kubik.
3. Penghasil Batu bara Terbesar Ketiga di Dunia, setelah
China dan Amerika Serikat. Indonesia juga menempati
peringkat kedua eksportir batubara di dunia.
4. Penghasil Emas Terbesar Ke-9 di Dunia. Kualitas emas
Indonesia juga merupakan yang terbaik di dunia.
5. Penghasil Teh Terbesar Ke-7 di Dunia.
6. Penghasil Tembakau Terbesar Ke-6 di Dunia. Kualitas
tembakau Indonesia juga menjadi yang terbaik di dunia.
7. Penghasil Kopi Terbesar Ke-4 di Dunia. Keanekaragaman cita
rasa kopi yang tumbuh di berbagai daerah di Indonesia diakui
oleh masyarakat internasional.
8. Penghasil Beras Terbanyak Ke-3 di Dunia. Sejak tiga tahun
terakhir, produksi padi Indonesia berdasarkan data FAO terus
mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yakni sebesar 54,65
juta ton pada 2020. Angka tersebut menjadikan Indonesia
sebagai negara ketiga penghasil beras terbanyak di dunia.
Namun disisi lain, Indonesia juga merupakan negara dengan
konsumsi beras terbesar di dunia. Inilah yang menjadikan
Indonesia masih perlu melakukan impor beras dari negara lain.
9. Penghasil Kakao Terbanyak Ke-3 di Dunia, setelah Pantai
Gading dan Ghana.
10. Penghasil Rempah-Rempat Terbesar Ke-1 di Dunia. Menurut
data yang dikeluarkan oleh FAO, Indonesia menduduki peringkat
pertama produsen vanili dan cengkeh dunia serta menduduki
peringkat ke-2 produsen lada dan pala dunia di tahun 2014.
ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations
atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
ASEAN merupakan organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama
antarnegara di Asia Tenggara, berdiri sejak tahun 1967
Tiga aspek yang dipakai mengukur
pembangunan manusia (human
development index) suatu negara, yaitu usia,
pendidikan dan ekonomi.

Laporan yang dirilis United Nation


Development Programme (UNDP), hasilnya
untuk tahun 2020 Indonesia menduduki
peringkat ke 107 dari 189 negara. Indonesia
berada di peringkat tengah.
Umur Harapan Hidup Income perkapita
( WHO-2015) (World Bank 2019)

Singapura 73,9 th Singapura (USD 59.590)


Brunei Darussalam 70,4 th Brunei Darussalam (USD 32.230)

Thailand 66,8 th Malaysia (USD 11.200)


Vietnam 66,6 th Thailand (USD 7.260)
Malaysia 66,5 th Indonesia (USD 4.050)
Indonesia 62,2 th Filipina (USD 3.850)
Filipina 61,2 th Laos (USD 2.570)
Myanmar 65 th Vietnam (USD 2.540)
Kamboja 58,9 th Kamboja (USD 1.480)
Laos 57,9 th Myanmar (USD 1.390)
Peringkat pendidikan ASEAN tahun 2017

• Singapura, di dunia posisi 9


• Brunei Darussalam, di dunia posisi 30
• Malaysia, di dunia posisi 62
• Thailand, di dunia posisi 89
• Indonesia, di dunia posisi 108
• Filipina, di dunia posisi 117
• Vietnam, di dunia posisi 121
• Kamboja, di dunia posisi 136
• Laos, di dunia posisi 139
• Myanmar, di dunia posisi 150
• Indonesia Jumlah Penduduk: 273.523.615 jiwa
• Filipina Jumlah Penduduk: 109.581.078 jiwa
• Vietnam Jumlah Penduduk: 97.338.579 jiwa
• Thailand Jumlah Penduduk: 69.799.978 jiwa
• Myanmar Jumlah Penduduk: 54.409.800 jiwa
• Malaysia Jumlah Penduduk: 32.366.000 jiwa
• Kamboja Jumlah Penduduk: 26.718.965 jiwa
• Laos Jumlah Penduduk: 7.275.560 jiwa
• Singapore Jumlah Penduduk: 5.850.342 jiwa
• Brunei Darrusalam Jumlah Penduduk: 437.480 jiwa
Mengapa
diajarkan
Pendidikan Kewarganegaraan ?
Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa PPKn dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan
menyiapkan generasi muda agar memiliki wawasan
kebangsaan dan semangat nasionalisme

Hal ini dikarenakan generasi muda adalah kader


bangsa yang akan meneruskan tonggak
kepemimpinan bangsa dan negara Indonesia. Oleh
sebab itu, negara bertanggung jawab untuk
mempersiapkan generasi muda menjadi generasi
yang memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi juga
memiliki semangat nasionalisme dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan:
DI/TII
WALA 1959 di Jawa Barat. s/d 1973
1974 WALA - Kewiraan

Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo


memproklamirkan Negara Islam Indonesia pada 7
Agustus 1949.
Beberapa daerah menyatakan menjadi bagian dari
NII terutama Jawa Barat, Sulawesi Selatan (Kahar
Muzakar dan Aceh (Daud Beureuh). Kartosoewirjo
ditangkap di wilayah Gunung Rakutak Jawa Barat, 4
Juni 1962. Pemerintah Indonesia kemudian
menghukum mati Kartosoewirjo pada 5 September
1962 di di Pulau Ubi Kep.Seribu Jakarta
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

Penduduk negara adalah seseorang yang berada pada suatu


negara
Sedangkan warga negara adalah seseorang yang memiliki
kewarganegaraan atau anggota suatu negara
Kewarganegaraan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan warganya
Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan
Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor
267/DIKTI/KEP/2000 tanggal 10 Agustus
2000: kewiraan - kewarganegaraan
diperkuat dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti
Nomor 43/Dikti/2006
Tujuan umum Pendidikan
Kewarganegaraan
adalah mendidik warga negaranya
menjadi warga negara yang baik
menurut peraturan negaranya
masing – masing.
Harapannya mampu mendukung
negara dan bangsanya untuk
mencapai cita - citanya
APA CITA CITA BANGSA INDONESIA?
ALINEA EMPAT PEMBUKAAN UUD 1945
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Tugas kelompok, ditulis tangan sendiri

Bagaimana caranya agar


dapat meningkatkan usia
harapan hidup, pendidikan,
dan perekonomian
INDONESIA.
Identitas nasional dan politik strategi nasional
Inilah INDONESIA
Inilah INDONESIA
Inilah INDONESIA
Inilah INDONESIA
Inilah INDONESIA
Inilah INDONESIA
Inilah INDONESIA
INDONESIA itu…
beragam sukunya
beragam budayanya
beragam agamanya
beragam….
beragam….

Tapi..INDONESIA itu satu


dan hanya ada satu
INDONESIA
1. Identitas nasional, Politik dan strategi
Karakteristik artinya khas adalah sifat khusus yang tidak
dimiliki yang lain.

Identitas artinya jati diri adalah pengakuan terhadap


seseorang masuk kedalam suatu golongan tertentu yang
dilakukan berdasarkan ciri – ciri tertentu sehingga ia dapat
dimasukan kedalam golongan tersebut.

Nasional artinya bangsa.

Sehingga karakteristik identitas nasional dapat diartikan


sebagai ciri khas suatu bangsa

Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu


ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain
Karakteristik identitas nasional Bangsa Indonesia
Falsafah, dasar negara, ideologi bangsa dan negara yaitu: Pancasila.

Bentuk negara yaitu: Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Bentuk pemerintahan yaitu: Republik.

Lambang negara: Garuda Pancasila.


Pada lambang negara tertulis Bhinneka Tunggal Ika, yang diartikan beraneka ragam
suku, adat, agama, bahasa, namun tetap bersatu.

Bendera negara: Merah Putih.

Lagu Kebangsaan: Indonesia raya.

Bahasa: Indonesia.

Geografis: Negara kepulauan di wilayah katulistiwa, batas utara ± 60008’ lintang


utara, batas selatan ± 11005’ lintang selatan, batas barat ±94045’ bujur barat, dan
batas timur ±141005’ bujur timur.

Hak azasi manusia: Melindungi dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.
Esensi (hal terpenting) dari Identitas
nasional merupakan jati diri atau karakteristik,
perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain

Hakikatnya / faktanya/ kenyataannya, identitas


nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan
dalam berbagai kehidupan berbangsa. Aktualisasi ini
untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945
sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945,
terutama alinea empat
aktualisasi = membuat jadi nyata
Tantangan terbesar: GLOBALISASI

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang


terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya
Perkembangan iptek, khususnya telekomunikasi (HP/
Gadget)
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif
Contoh: Kebudayaan asing lebih mudah masuk dan
diterima di dalam negeri. Penggunaan bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional menjadi penting.
Pergeseran pola pikir dan gaya hidup masyarakat.
Masyarakat lebih memilih bekerja di sektor industri
dibanding agraris
ASEAN Free Trade Area / AFTA
(Kawasan Perdagangan Bebas
ASEAN), ditandatangani pada
pertemuan tingkat kepala negara
(ASEAN Summit) ke-4 di Singapura, 28
Januari 1992

ASEAN-CHINA FREE TRADE - 2025


Terdapat tantangan dalam mempertahankan identitas
nasional di era globalisasi antara lain
1) konsumerisme & hedonisme
2) memudarnya sikap gotong royong
3) memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism dan
4) memudarnya sikap sopan santun
Urgensi indentitas nasional bagi Bangsa Indonesia:
identitas nasional merupakan hal yang sangat penting
karena telah memiliki dasar yang sangat kuat, berupa
Pancasila dan UUD 1945.

identitas nasional menunjukkan keberadaan dan


eksistensi bangsa Indonesia.

Identitas nasional menjadi penciri yang mudah dikenali dan


membedakan dalam pergaulan antar bangsa (hubungan
internasional)
Politik strategi nasional
Pengertian politik strategi nasional
• Menurut Roger F Soltau, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari
negara, tujuan – tujuan negara, dan lembaga – lembaga yang akan
melaksanakan tujuan – tujuan itu, juga hubungan antara negara
dengan warga negaranya serta dengan negara – negara lain.
Menurut Joyce Mitchhell, politik adalah pengembalian keputusan
kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat
seluruhnya.
• Kata strategi umumnya dipergunakan oleh militer. Namun sekarang
pengertian strategi tidak terbatas pada kepentingan militer tetapi
kata strategi sudah meluas pemakaiannya bagi seorang pimpinan.
Strategi tidak bisa lepas dari politik dan strategi tidak dapat berdiri
sendiri. Strategi akan dilaksanakan dalam bentuk taktik dan teknik
tertentu, untuk mencapai tujuan tertentu sesuai strategi dan politik
yang sudah ditetapkan.
• Sehingga politik strategi nasional adalah politik dan strategi yang
digunakan untuk keberlangsungan bangsa dan negara guna
mencapai tujuan nasionalnya.
Pelaksanaan polstranas
• Politik strategi nasional dilaksanakan melalui lembaga –
lembaga tinggi negara. Lembaga – lembaga tinggi negara di
Indonesia terdiri dari: Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), Presiden, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
• Sebelum UUD 1945 diamandemen, Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) adalah lembaga tertinggi negara, karena MPR
yang memilih presiden dan wakil presiden. Majelis
Permusyawaratan Rakyat juga menetapkan arah
pembangunan bangsa yang disebut Garis - Garis Besar
Haluan Negara (GBHN), yang terakhir GBHN tahun 1999-2004.
Tugas perorangan ditulis tangan sendiri:
Tuliskan nama provinsi, ibukota provinsi,
nama tarian khas, nama makanan khas,
nama pakaian adat dari masing – masing
provinsi di Indonesia
Selamat pagi

DEMOKRASI INDONESIA
United Nations Educational Scientific
and Cultural Organization (UNESCO)
tahun 1949 menyatakan:

“mungkin untuk pertama kali dalam


sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai
nama yang paling baik dan wajar untuk
semua sistem organisasi politik dan
sosial yang diperjuangkan oleh para
pendukungnya yang berpengaruh.”
2. Demokrasi Indonesia
Pengertian demokrasi
Samuel Huntington - 2 sistem politik: demokrasi dan non demokrasi
Sistem politik demokrasi berdasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan
kelembagaan yang demokratis

Yunani kuno abad 4-6 abad SM, negara kota (polis), ±300ribu jiwa -
direct democracy
Demokrasi dari bahasa Yunani, demos yang berarti
rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan

Jadi demos cratein atau demos cratos berarti kekuasaan atau


kedaulatan ditangan rakyat

Pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang


berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena
itu kekuasaan pemerintah itu melekat pada diri rakyat,
diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau
orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan
melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan
orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah -
Harris Soche

sistem politik demokratis adalah sistem yang


menunjukan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan
atas dasar mayoritas oleh wakil – wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan – pemilihan
berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik - Hennry B Mayo
demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan
dimana hak untuk membuat keputusan –
keputusan politik diselenggarakan oleh warga
negara melalui wakil – wakil yang dipilih oleh
mereka dan bertanggung jawab kepada
mereka melalui suatu proses pemilihan yang
bebas - International Commission for Jurist

demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,


oleh rakyat, dan untuk rakyat - Abraham
Lincon
7 ciri negara demokrasi - Robert A Dahl:
Pejabat yang dipilih.
Pemilihan yang bebas dan jujur.
Hak pilih mencakup semua pihak.
Hak untuk menjadi calon pejabat.
Kebebasan pengungkapan diri secara lisan dan
tulisan.
Keterbukaan informasi.
Kebebasan membentuk perkumpulan.

2 prinsip utama dalam demokrasi:


adanya kebebasan atau persamaan
kedaulatan rakyat
Tahapan Demokratisasi:
Tahapan pertama adalah pergantian dari
penguasa non demokratis ke penguasa yang
demokratis
Tahapan kedua adalah pembentukan
lembaga – lembaga dan tertib politik
demokrasi
Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi
Tahapan keempat adalah praktek demokrasi
sebagai budaya politik bernegara
Perkembangan demokrasi di Indonesia
sejak masa kerajaan di desa – desa sudah musyawarah

Tetapi rajanya sendiri mempraktekkan feodalisme

Feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan


besar kepada golongan bangsawan atau mengagung-agungkan jabatan
dibanding prestasi.
Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami
pasang surut, dibagi menjadi 4 periode

Masa 1945 – 1959: Demokrasi Parlementer


Demokrasi dengan kekuasaan/ kedaulatan
berada di parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat/
DPR). Dimulai sebulan setelah proklamasi
kemerdekaan. Pada masa ini partai politik dan
DPR sangat dominan dan sangat kuat. Kepartaian
menonjol, sehingga kepentingan kelompok lebih
diutamakan, dan ini berdampak pada
memudarnya rasa persatuan bangsa yang telah
susah payah dibina sejak sebelum merdeka.
Pada masa ini lahir UUD 1949 dan UUD 1950
5 Juli 1959 Dekrit Presiden
Masa 1959 – 1965: Demokrasi Terpimpin
Pada sistem demokrasi terpimpin, para pemimpin meyakini
bahwa semua tindakan mereka dipercaya rakyat.
Pelaksanaan demokrasi dengan dominasi pada pimpinan,
dalam hal ini pada Presiden Sukarno. Pada masa ini
tentara kuat pengaruhnya sebagai unsur politik. Pada masa
ini juga berkembang pengaruh komunisme dari luar, serta
melemahnya peran partai politik. Pada masa ini Presiden
Sukarno sangat dominan dan menjadi sangat otoriter.
Presiden Sukarno ikut campur tangan dan mengatur
dibidang legislatif dan yudikatif. Pada tahun 1960, Presiden
Sukarno membubarkan DPR hasil pemilu. Presiden
Sukarno mengatur sedemikian rupa sehingga terbit
Ketetapan MPRS No.3 tahun 1963, yang mengangkat
Presiden Sukarno menjadi presiden seumur hidup.
Masa 1965 – 1998: Demokrasi Pancasila era Orde Baru
Pada masa ini demokrasi terpimpin gaya Sukarno dikoreksi dan
digantikan dengan sistem demokrasi Pancasila. Batasan presiden
seumur hidup ditiadakan dan ditinjaunya kembali undang – undang
produk dari legislatif yang dinilai tidak sesuai dengan Pancasila.

Awalnya pemerintahan berjalan dengan berpedoman pada Pancasila.


Sehingga pada masa Orde Baru (Orba) ini berkembang istilah
Demokrasi Pancasila.

Namun setelah berjalan beberapa tahun, pemerintahan Orba dibawah


kepemimpinan Suharto banyak sekali melakukan penyimpangan yang
bertentangan dengan azas demokrasi, serta terjadinya berbagai
pelanggaran HAM oleh aparat negara. Sentralistik. Korupsi, kolusi dan
nepotisme marak

inilah yang mengakibatkan jatuhnya pemerintahan Orba yang dipimpin


Suharto pada tahun 1998,setelah memerintah 32 tahun
Tahun 1997 terjadi krisis keuangan/ krisis moneter
21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri
sebagai presiden
Masa 1998 – sekarang: Demokrasi Pancasila era
reformasi
Tahun 1999 adalah awal era reformasi. Pada tahun 1999 ini pertama
kali digelar pemilu demokratis pasca tumbangnya Orba. Pemilu 1999
diikuti oleh 48 partai politik. Mulai tahun 1999 semua penyimpangan
dimasa Orba dibenahi secara bertahap. Hal – hal mendasar tentang
demokrasi terus diperjuangkan, dibenahi, dan diterapkan.
Pada tahun 1999 lahirnya Undang – Undang No. 22 tentang
Pemerintahan Daerah, yang memberlakukan otonomi daerah.
Pemerintahan tidak lagi sentralistik. Banyak kewenangan yang dulunya
berada di pusat, diserahkan ke daerah.
Namun hingga saat ini masih banyak kelemahan yang harus terus
diperbaiki, misalnya: penegakan hukum, pemberantasan korupsi,
penyalahgunaan kekuasaan, money politic.
Demokrasi Indonesia
adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila
Pancasila adalah Dasar Negara Indonesia
Jadi Demokrasi Indonesia adalah Demokrasi
yang berdasarkan Pancasila
Secara luas Demokrasi Pancasila berarti
kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai
– nilai Pancasila dalam bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
Secara khusus Demokrasi Pancasila berarti
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan
menurut hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
Nilai – nilai demokrasi yang dapat dijabarkan dari nilai
– nilai Pancasila adalah sebagai berikut:
Kedaulatan rakyat
Republik
Negara berdasar atas hukum
Sistem perwakilan
Prinsip musyawarah
Prinsip ketuhanan
3. Hak asasi
manusia dan
rule of law
Perbudakan negro, diawali
oleh bangsa Spanyol, 1850-an
Secara kodrati manusia itu sama
sederajat karena sama – sama
manusia ciptaan Tuhan yang
sama, tanpa dibedakan ras,
agama, suku, atau bahasa

kodrati = ciptaan Tuhan


Dihadapan Tuhan manusia
berbeda dari perbuatannya, dari
amal kebaikannya

Jadi selama manusia belum


mengakui adanya persamaan
martabatnya, maka hak asasi
manusia belum bisa ditegakkan
Sehingga bila HAM belum dapat ditegakkan, maka
akan terus terjadi pelanggaran, penindasan, dan
pelecehan HAM oleh masyarakat tertentu, bangsa,
maupun pemerintah atau negara tertentu.

Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli, atau


diwarisi, sebab HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.

Hak asasi manusia berlaku bagi semua orang tanpa


memandang jenis kelamin, asal – usul, ras, agama,
etnik, dan politik.

Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar.


“sekalian orang dilahirkan merdeka dan
mempunyai martabat dan hak – hak yang
sama. Mereka dikaruniai akal dan budi,
serta hendaknya bergaul satu sama lain
dalam persaudaraan”

Universal Declaration of Human Rigths


10 Desember 1948, PBB
Pengertian hak asasi manusia

adalah hak – hak dasar yang dimiliki


dan melekat pada setiap manusia
sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa. Hak asasi manusia adalah hak –
hak dasar yang melekat pada manusia
sejak ia hidup
Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang, yaitu:

1. Hak asasi pribadi (personal rights), contohnya: hak hidup, hak


memeluk agama, hak merdeka, hak menyatakan pendapat.
2. Hak asasi politik (political rights), contohnya: hak diakui
sebagai warga negara, hak memilih dan dipilih, hak berserikat
dan berkumpul.
3. Hak asasi ekonomi (property rights), contohnya: hak memiliki
barang tertentu, hak memperoleh pekerjaan, hak
mendapatkan hidup layak.
4. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights),
contohnya: hak memperoleh pendidikan, hak mendapat
santunan, hak pensiun, hak berekspresi.
5. Hak mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
6. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tata cara
peradilan dan perlidungan (procedural rights).
Declaration of human rights (pernyataan hak asasi
manusia) oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa
(PBB), tanggal 10 Desember 1948, meliputi:

1. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat.


2. Hak memiliki persatuan.
3. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
4. Hak menganut aliran kepercayaan atau agama.
5. Hak untuk hidup.
6. Hak untuk kemerdekaan hidup.
7. Hak untuk memperoleh nama baik.
8. Hak untuk memperoleh pekerjaan, dan
9. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.
Hak asasi manusia menurut Undang – Undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
meliputi:

1. Hak untuk hidup.


2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
3. Hak mengembangkan diri.
4. Hak keadilan.
5. Hak kemerdekaan.
6. Hak berkomunikasi.
7. Hak keamanan.
8. Hak kesejahteraan, dan
9. Hak perlindungan.
Sejarah perkembangan HAM dapat dikelompokan 3 generasi

1. Generasi pertama mencakup Hak Sipil dan Politik yang bermula di negara –
negara Eropa, contohnya: hak hidup, hak atas kebebasan dan keamanan,
hak berpendapat, hak beragama, hak berkumpul, hak berserikat.
2. Generasi kedua mencakup Hak Ekonomi, Hak Sosial, dan Budaya yang
diperjuangkan oleh negara – negara Sosialis di Eropa Timur, contohnya: hak
atas pekerjaaan, hak atas penghasilan yang layak, hak membentuk serikat
pekerja, hak atas pangan, hak atas kesehatan, hak atas perumahan, hak atas
pendidikan, dan hak jaminan sosial.
3. Generasi ketiga mencakup Hak Perdamaian dan Pembangunan yang
diperjuangkan oleh negara – negara miskin di Asia dan Afrika, contohnya: hak
bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak sederajat
dengan bangsa lain, dan hak mendapatkan kedamaian
Sejarah dan perkembangan HAM di dunia
1. Perkembangan HAM pada masa prasejarah
a. Tahun 1.500 SM Nabi Musa berjuang
membebaskan perbudakan kaum Israel oleh
bangsa Mesir.
b. Tahun 1.000 SM di Babilonia dibuat Hukum
Hammurabi yang memberi jaminan keadilan bagi
warga negara.
c. Socrates (467-399 SM), Plato (429 – 347 SM),
dan Aristoteles (384 – 322 SM) adalah filsuf – filsuf
Yunani yang meletakan dasar – dasar HAM.
Mereka mengajarkan untuk mengkritik pemerintah
yang tidak berdasarkan keadilan, cita – cita, dan
kebijaksanaan.
2. Perkembangan HAM di Inggris
Setelah masa prasejarah atau setelah masehi, HAM
pertama kali diperjuangkan di Inggris. Tahun 1215 di
Inggris muncul piagam “Magna Charta”, terjadi pada
masa pemerintahan Raja John, yang berkuasa
sewenang – wenang. Piagam ini membatasi
kewenangan raja. Ini memang merupakan suatu ironi
atau kontradiktif, sebab walaupun sejarah mencatat
perjuangan HAM setelah masehi dimulai di Inggris,
namun disisi lain negara Inggris dikenal sebagai
negara yang melakukan penjajahan di mana – mana
di seluruh dunia. Penjajahan itu sendiri melanggar
HAM.
3. Perkembangan HAM di Amerika serikat
Perjuangan HAM di Amerika Serikat dilatar belakangi oleh
penindasan pemerintahan Inggris terhadap rakyat yang
berasal dari Eropa di wilayah yang sekarang menjadi
Amerika Serikat. Saat itu wilayah tersebut adalah jajahan
Inggris.
Perjuangan HAM di Amerika Serikat dilandasi pemikiran
John Locke, yaitu tentang hak hidup, hak kebebasan, dan
hak milik. Inilah yang kemudian dijadikan dasar pengakuan
HAM disana yang tertuang dalam “Declaration of
Independence of The United States”. Deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat terjadi tanggal 4 Juli 1776.
Amerika Serikat adalah negara pertama di dunia yang
menetapkan dan memberikan perlindungan HAM di dalam
undang – undang dasarnya.
4. Perkembangan HAM di Perancis
Perjuangan HAM di Perancis dituangkan dalam suatu naskah
pada awal revolusi Perancis tahun 1789. Ini adalah bentuk
ketidak puasan rakyat terhadap Raja Louis XVI. Dalam naskah
tersebut dituliskan: “hak asasi manusia ialah hak – hak alamiah
yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat
dipisahkan daripada hakikatnya dan karena itu bersifat suci”.
Naskah tersebut dikenal dengan “Declaration des Droits de
L’homme et Du Citoyen” (deklarasi atau pernyataan mengenai
hak asasi manusia dan warga negara). Pada tahun 1791
deklarasi ini dimasukan dalam undang – undang dasar
Perancis

Revolusi Perancis terkenal sebagai tonggak perjuangan


penegakan HAM di Eropa. Dalam revolusi ini muncul
semboyan: liberty, egality, dan fraternity (kebebasan,
persamaan, dan persaudaraan)
5. Atlantic Charter
Atlantic Charter dipelopori oleh Franklin D
Roosevelt (Presiden Amerika Serikat), muncul
pada tahun 1941 pada saat terjadinya Perang
Dunia II. Franklin D Roosevelt menyebutnya The
Four Freedom (empat macam kebebasan), yaitu:
a. Kebebasan untuk beragama (freedoom of religion).
b. Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat
(freedom of speech and thought).
c. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear).
d. Kebebasan dari kemelaratan (freedom of want).

Empat kebebasan ini dianggap sebagai


pilar HAM yang mendasar
6. Pengakuan HAM oleh PBB
Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB berhasil merumuskan
naskah yang dikenal dengan “Universal Declaration of Human
Rigths” atau “pernyataan sedunia tentang hak – hak asasi
manusia”. Tanggal 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak
Asasi Manusia.

Inti deklarasi ini tertuang dalam Pasal 1 yang menyatakan:


“sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat
dan hak – hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi,
serta hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”
Deklarasi ini menunjukkan komitmen moral dunia internasional
pada HAM. Ini mendorong setiap negara di dunia untuk
menunjukkan jaminan pelaksanaan HAM yang dituangkan
dalam undang – undang atau undang – undang dasarnya.
Hak Asasi Manusia di Indonesia
1.512 Portugis menaklukan Kerajaan Ternate.
Tahun 1.570, penjajah Portugis berhasil diusir dari Maluku
Pengakuan terhadap HAM dalam bentuk peraturan
dan perundangan merupakan bentuk dari
perlindungan negara terhadap pelaksanaan HAM

Perlindungan hukum terhadap HAM di Indonesia terdapat di:


Pembukaan UUD 1945 alinea satu
“…bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa...” Ini pengakuan akan hak merdeka atau bebas.
Pembukaan UUD 1945 alinea empat
“…kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial…”. Ini pengakuan akan hak
merdeka, hak keamanan, hak kesejahteraan.
Batang Tubuh UUD 1945: Pasal 27 sampai
Pasal 34

Undang – Undang No. 39 Tahun 1999


Tentang Hak Asasi Manusia

Undang – Undang No.26 Tahun 2000 Tentang


Pengadilan Hak Asasi Manusia

Ketetapan MPR: No.1/MPR/2003 tentang


Hak Asasi Manusia.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
dibentuk berdasarkan Keppres No. 5 Tahun 1993 tanggal 7
Juni 1993, yang kemudian dikuatkan dengan Undang –
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang – Undang


Nomor 26 Tahun 2.000 tentang Pengadilan HAM.

Penegakan dan perlindungan HAM tidak hanya dilakukan


oleh lembaga – lembaga yang dibentuk negara.
Masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan membentuk
lembaga swadaya masyarakat (LSM), misalnya: YLBHI
(Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), KONTRAS
(Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan).
RULE OF LAW
NEGARA HUKUM
Konsep dan ciri negara hukum
Negara hukum dalam bahasa Belanda Reschtstaat, dalam bahasa
Inggris Rule of Law.

Konsep negara hukum berasal dari pengalaman demokrasi


konstitusional di Eropa pada abad 19.

Negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum, sebab


semua negara demokrasi bernegara dengan menjalankan hukum.

Negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan


pemerintahannya didasarkan atas hukum. Di dalam negara hukum,
pemerintah dan lembaga lainnya ketika melaksanakan tindakan
apapun harus dilandasi oleh hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum atau adanya supremasi
hukum
Ciri negara hukum (Friedrich Julius Stahl):
Hak asasi manusia.
a. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk
menjamin HAM yang dikenal dengan Trias
Politika.
b. Pemerintahan berdasarkan peraturan –
peraturan.
c. Peradilan administrasi dalam perselisihan.
Konferensi International Commission of Jurist di
Bangkok tahun 1965, merumuskan ciri pemerintahan
yang demokratis di negara hukum yang dinamis:

a. Perlindungan konstitusional, maksudnya adalah konstitusi


atau undang – undang selain menjamin hak – hak
individu, harus juga menentukan cara prosedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak – hak yang dijamin.

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.

c. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.

d. Pemilihan umum yang bebas.

e. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi.


Suatu produk hukum di negara hukum dapat dibuat
untuk disalahgunakan demi melanggengkan kekuasaan
dan jelas tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Sehingga dalam negara hukum bukan berdasarkan


kekuasaan belaka, artinya karena sedang berkuasa bisa
semaunya membuat produk hukum untuk
kepentingannya, tetapi harus berdasarkan undang –
undang berpaham konstitusionalisme.
Di Indonesia pada masa lalu sering dibuat peraturan
yang bertujuan untuk melindungi kepentingan
penguasa serta kelompoknya saja, inilah yang
disebut penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of
power atau kesewenang – wenangan.
Berpaham konstitusionalisme diartikan
supremasi hukum.

Tiga ide dasar hukum yang merupakan dasar


supremasi hukum yang harus dipatuhi adalah:
keadilan, kemanfaatan, dan kepastian.

Di negara hukum, hukum tidak boleh sekedar


formalitas atau hanya ada saja, untuk suatu
kepentingan.
Negara Hukum Indonesia

Hukum di Indonesia dipengaruhi oleh konsep –


konsep hukum Belanda yang termasuk wilayah Eropa
Daratan atau Eropa Kontinental. Sehingga hukum
yang berlaku di Indonesia beraliran Eropa Kontinental.
Aliran hukum lainnya adalah Anglo Saxon, dari Inggris

Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Perubahan Ketiga, berbunyi:


“negara Indonesia adalah negara hukum”.
Ini menyatakan negara Indonesia adalah negara
berdasarkan hukum, bukan atas dasar kekuasaan
Negara Indonesia menganut konsep negara
hukum materiil.

Hukum materiil mencakup isi dari hukum itu


sendiri, yaitu perbuatan – perbuatan yang
dapat dihukum serta hukuman – hukuman
yang dapat dijatuhkan bila terjadi pelanggaran.

Tindakan penguasa harus berdasarkan


undang-undang atau berlaku asas legalitas.
Perwujudan negara hukum yang tertulis di
UUD 1945 dijabarkan dalam turunannya
1. Undang – Undang Dasar 1945.
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia.
3. Undang – Undang.
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang
(Perpu).
5. Peraturan Pemerintah.
6. Keputusan Presiden.
7. Peraturan Daerah.
Negara Indonesia adalah negara hukum,
mengandung prinsip
1. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila.
2. Sistemnya adalah sistem konstitusi.
3. Kedaulatan berada di tangan rakyat atau prinsip demokrasi.
4. Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan.
5. Adanya lembaga pembentuk undang – undang (Presiden dan
DPR).
6. Sistem pemerintahannya adalah presidensiil.
7. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lainnya.
8. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
9. Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia.
Untuk menjadikan Indonesia negara
hukum dibutuhkan tekad yang kuat dari
seluruh komponen masyarakat,
khususnya aparat penegak hukum

Empat pilar penegak hukum tersebut


adalah: Hakim, Jaksa, Polisi, dan Advokat
Perlindungan hukum terhadap hak asasi
manusia
Adanya dasar negara yang mengandung nilai – nilai HAM.
Adanya konstitusi yang mengandung nilai – nilai HAM.
Adanya ketetapan MPR tentang HAM.
Adanya undang – undang tentang HAM.
Adanya Komnas HAM.
Adanya pengadilan HAM.
Hukum humaniter – HAM dlm kondisi perang
Hukum humaniter adalah hukum yang
melindungi dan menegakan HAM pada waktu
perang. Hukum ini bersifat darurat dan berlaku
internasional. Tujuan hukum humaniter adalah:
1. Melindungi kombaten maupun non kombaten
dari akibat perang.
2. Menjamin kehormatan dan perlindungan HAM
tertentu terhadap tawanan perang.
3. Mengusahakan diakhiri peperangan dalam
waktu singkat.
4. Membatasi penggunaan cara dan peralatan
peperangan yang terbatas.
5. Membatasi dan meringankan akibat bencana
perang.
6. Mempertemukan pencapaian kebutuhan –
kebutuhan militer dengan prinsip –prinsip HAM.
Tugas perorangan ditulis tangan sendiri:
Tuliskan contoh – contoh pelanggaran HAM di
lingkungan tempat tinggal saudara. Sebagai
mahasiswa berikan solusi yang dapat membantu
mengatasi hal tersebut.
Pada saat Indonesia merdeka, Wilayah Indonesia
masih terpisah – pisah, sebab terikat oleh
ketentuan Ordonansi Hindia Belanda 1939, yang
menyebutkan laut yang menjadi wilayah adalah 3
mil dari wilayah daratan, lewat 3 mil merupakan
wilayah internasional. Ordonansi 1939 ini
membawa dampak pulau – pulau di Indonesia
terpisah oleh perairan internasional.

Dengan aturan ini, kapal-kapal asing bebas


berlayar di Laut Jawa, Laut Banda, dan Laut
Makassar yang berada di dalam wilayah Republik
Indonesia (RI)
Pada tanggal 13 Desember 1957, atau 12 tahun
setelah Ordonansi 1939, Perdana Menteri Djuanda
Kartawidjaja mengeluarkan pernyataan atau
deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Juanda
1957. Inti dari Deklarasi Juanda ini adalah perairan
diantara pulau – pulau di Indonesia menjadi
wilayah Indonesia, dan batas laut menjadi 12 mil
yang diukur dari titik – titik terluar di kepulauan
Indonesia. Sehingga dengan Deklarasi Juanda
kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan, tidak
dipisahkan lagi oleh perairan internasional.

Presiden Megawati, melalui Keppres No 126/2001


ditetapkan tanggal 13 Desember sebagai Hari
Nusantara yang diperingati setiap tahun
Deklarasi Djuanda diakui dan ditetapkan dalam
Konvensi Hukum Laut PBB atau United Nation
Convention on Law of the Sea (UNCLOS) tahun
1982

Dengan diresmikannya Deklarasi Djuanda


dalam UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan
Indonesia, wilayah RI menjadi 2,5 kali lipat
menjadi 5.193.250 km² dengan pengecualian
Irian Jaya yang saat itu belum diakui secara
Internasional.
Ada banyak potensi yang dapat
dikembangkan dalam wilayah
kemaritiman Indonesia. Luas wilayah
laut mencapai 5,8 juta km2 dan
merupakan tiga per empat dari total
wilayah negara. Selain itu, terdapat
lebih dari 17 ribu pulau dan dikelilingi
pantai terpanjang kedua setelah
Kanada, sejauh 95,2 ribu km.
menurut pakar ekonomi maritim,
Rokhmin Dahuri, potensi total ekonomi
sektor kelautan Indonesia mencapai 800
miliar dolar AS atau sekitar Rp. 7.200
triliun per tahun
4. GEOPOLITIK DAN
GEOSTRATEGI INDONESIA

Pemerintah mencatat jumlah pulau di Indonesia hingga


2021 sebanyak 17.000.
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

• Kata geo berasal dari bahasa Yunani berarti


bumi. Geopolitik artinya politik suatu negara
dipengaruhi oleh keadaan kondisi geografis bumi
atau negara yang bersangkutan.
• Berdasarkan hal itu, maka geopolitik yaitu
penyelenggaraan suatu negara didasarkan atas
keadaan dan lingkungan tempat tinggal negara itu,
misalnya: negara yang tidak memiliki laut jelas
akan berbeda dengan negara yang memiliki laut,
negara yang kaya sumber daya alam akan berbeda
dengan negara yang miskin sumber daya alam.
Istilah geopolitik ini pertama kali dikemukakan
oleh Frederich Ratzel. Sedangkan di
Indonesia istilah geopolitik pertama kali
dikemukakan oleh Ir Sukarno saat berpidato
di depan sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945. Pada pidato tersebut Ir.Sukarno sudah
menyatakan bahwa secara geopolitik
Indonesia adalah satu, dari Sabang sampai
Merauke yang terletak antara dua samudra
dan dua benua.
Berdasarkan fakta geografis dan sejarah,
bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan
yang utuh. Bangsa Indonesia memandang
dirinya sebagai satu kesatuan yang utuh, dari
aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.

Sehingga geopolitik bangsa Indonesia


terumuskan dalam konsepsi Wawasan
Nusantara.
Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang akan
tanah air dan lingkungannya masing –masing yang
disebut wawasan nasional (national outlook).
Wawasan nasional suatu negara ditentukan oleh
kondisi nasionalnya masing – masing.
Hal – hal yang mendasari wawasan nasional suatu
bangsa adalah: dasar dan falsafah negara; geografi;
dan kejiwaan suatu bangsa.
Wawasan nasional ini diperlukan untuk mencapai
tujuan nasional setiap bangsa.
Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional. Inggris memiliki wawasan nasional: “Britain
rules the waves”, yang dapat diartikan: Inggris bukan
hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautannya.
Macam – macam wawasan:

wawasan benua: “siapa yang ingin menguasai dunia,


kuasailah daratan”.
wawasan bahari: “barang siapa menguasai lautan,
maka ia dapat menguasai dunia”.
Wawasan dirgantara: “barang siapa menguasai udara,
maka ia dapat menguasai dunia”.
Wawasan kombinasi adalah konsep yang
menggabungkan dan mengharmonisasikan wawasan
benua, wawasan bahari, dan wawasan dirgantara.
Negara yang menganut wawasan kombinasi harus
memiliki angkatan darat, laut, dan udara yang kuat
sesuai kondisi dan kebutuhan yang dihadapinya.
Bangsa Indonesia memandang wilayah
Indonesia yang terdiri dari lautan, daratan, dan
udara di atasnya sebagai satu kesatuan utuh.
Sehingga dapat dikatakan Indonesia menganut
Wawasan Kombinasi.
Cara pandang ini sebagai wawasan nasional
bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia menyebut wawasan
nasionalnya sebagai Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Secara etimologis atau asal katanya, Wawasan
Nusantara, terdiri dari kata wawasan dan nusantara.

Wawasan berasal dari kata Jawa: ‘wawas’ yang berarti


pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. ‘Mawas’
adalah kata kerja dari ‘wawas’. ‘Mawas’ berarti
memandang, meninjau, atau melihat. Wawasan
mempunyai arti: pandangan, tinjauan, penglihatan,
tanggap indrawi, cara pandang, cara melihat.

Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ dan ‘antara’. Nusa


artinya pulau atau kepulauan. Antara maksudnya
menunjukan letak yang diapit dua unsur. Nusantara dapat
diartikan sebagai kepulauan yang terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan
Pasifik).
GBHN 1998: Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah:

Tujuan ke dalam yaitu: menjamin perwujudan persatuan


kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, mencakup
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Tujuan ke luar yaitu: menjamin kepentingan nasional dalam


dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu
kerja sama dan saling menghormati.
Manfaat Wawasan Nusantara adalah:

1. Diterima dan diakuinya konsep Nusantara di Forum


Internasional. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya azas
negara kepulauan berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982.
2. Bertambahnya luas wilayah Indonesia. Berdasarkan
Ordonansi 1939 luas Hindia Belanda sekitar 2 juta km2.
Setelah merdeka melalui Deklarasi Juanda tahun 1957, luas
Indonesia menjadi 5 juta km2.
3. Bertambahnya luas wilayah membawa dampak
bertambahnya potensi sumber daya alam yang berada di
lautan.
4. Menghasilkan cara pandang bahwa Indonesia adalah satu,
sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika yang harus
dipertahankan.
Pelaksanaan Wawasan Nusantara

Konsep Wawasan Nusantara dituangkan dalam


peraturan perundangan yaitu pada Ketetapan (Tap)
MPR
Tap MPR No.VI Tahun 1973 dan Tap MPR
No.II/MPR/1983

Pada intinya atau pada hakikatnya Wawasan Nusantara


adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah
Indonesia, yang mencakup: kesatuan
POLEKSOSBUDHANKAM
Satu kesatuan politik
a. Bahwa keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
lingkup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal
dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan
berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk, dan meyakini
berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang
seluas – luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad didalam mencapai cita – cita bangsa.
d. Bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan kesatuan hukum
dalam arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada
kepentingan nasional.
Satu kesatuan ekonomi
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial
maupun efektif adalah modal dan milik bersama
bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari – hari
tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.

b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan


seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri
– ciri khas yang dimiliki oleh daerah – daerah dalam
mengembangkan ekonominya.
Satu kesatuan sosial budaya
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu; perikehidupan
bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan
terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama,
merata, dan seimbang serta adanya keselarasan
kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu,
sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal
dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya,
yang hasil – hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh
bangsa Indonesia.
Satu kesatuan pertahanan keamanan

a. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada


hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh
bangsa dan negara.
b.Bahwa tiap – tiap warga negara mempunyai
hak dan kewajiban yang sama didalam
pembelaan negara.
POLEKSOSBUDHAMKA
M
Bila salah satu kesatuan terganggu, maka
kesatuan lainnya akan terganggu pula
Sesuai amanat UUD 1945, sumber daya alam dikuasai
oleh negara. Pemerintahan Presiden Sukarno dan
Presiden Suharto, kurang memperhatikan kepentingan
daerah yang memiliki sumberdaya alam. Contohnya
Papua dan Aceh memiliki sumberdaya alam yang
melimpah, namun pembangunan di kedua daerah
tersebut tertinggal, pembangunan hanya terpusat di
Pulau Jawa. Ini menimbulkan ketidakpuasan dari
daerah tersebut hingga akhirnya daerah tersebut
bergejolak. Untuk itu konsep kesatuan
POLEKSOSBUDHANKAM harus memiliki
harmonisasi kepentingan pusat dan daerah yang
berlandaskan keadilan dan konsep keadilan bukan dari
kacamata pusat saja.
Wawasan nusantara adalah geopoltik
Indonesia
• Politik berasal dari bahasa Yunani, politikos, yang
memiliki arti dari, atau berkaitan dengan warga
negara. Secara umum, politik adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat, yang antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
politik adalah pengetahuan mengenai
ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang
sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)
Geo = bumi
geopolitik: berpolitik berdasarkan wilayah/ bumi / teritorial
negara yang bersangkutan

Secara spesifik, geopolitik merupakan metode


analisis kebijakan luar negeri yang berupaya
memahami, menjelaskan, dan memperkirakan
perilaku politik internasional dalam variabel
geografi.
Variabel geografi: lokasi/ letak geografis negara,
ukuran negara, iklim, topografi wilayah,
demografi, sumber daya alam, dan
perkembangan teknologi
Ketahanan nasional (Tannas) sebagai
geostrategi Indonesia
Geo berarti bumi atau lingkungan. Strategi berarti
cara atau pendekatan. Geostrategi adalah suatu
cara atau pendekatan dalam memanfaatkan
kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita – cita
proklamasi dan tujuan nasional
Ketahanan Nasional (Tannas) sebagai
geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian
bahwa Tannas merupakan cara yang digunakan
bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan dengan memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mencapai tujuan nasional.
GBHN 1998: Ketahanan Nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan
bangsa dan negara. Ketahanan Nasional
meliputi ketahanan ideologi, ketahanan
politik, ketahanan ekonomi, ketahanan
sosial budaya, dan ketahanan pertahanan
keamanan.
Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia
Gagasan Tannas bermula pada tahun 1960-an, muncul dari
kalangan militer angkatan darat di Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SSKAD), sekarang SESKOAD. Pada masa itu
sedang meluasnya pengaruh komunis dari Uni Sovyet dan
Tiongkok, yang menyebabkan beberapa negara di Asia
Tenggara menjadi negara komunis.

Para pemikir militer di SSKAD memiliki kekhawatiran akan


jatuhnya Indonesia ke tangan komunis. Berdasarkan
pengamatan mereka, disimpulkan bahwa negara – negara di
Indo Cina bisa jatuh ke komunis karena tidak adanya
perlawanan yang gigih. Mereka berpikir bahwa Indonesia
memiliki kemampuan territorial serta kemampuan perang
gerilya.
Pada tahun 1960-an juga terjadi
pemberontakan komunis di Thailand,
Malaysia, Singapura, dan Filipina. Menyadari
kejadian – kejadian tersebut, maka muncul
gagasan bahwa, bangsa Indonesia harus
memiliki kekuatan agar keutuhan dan
kedaulatan bangsa tetap terjaga.
Berdasarkan kajian SSKAD pada saat itu
kekuatan nasional kita antara lain persatuan
dan kesatuan.
Setelah dibubarkannya partai komunis di Indonesia,
Lemhanas pada tahun 1968 melanjutkan gagasan dari
SSKAD. Tantangan dan ancaman terhadap bangsa Indonesia
harus ditahan oleh benteng dalam wujud ketahanan bangsa
atau ketahanan nasional. Ketahanan Nasional meliputi aspek
ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Konsep Tannas pada waktu itu
dikembangkan untuk menghadapai ancaman dan kekuatan
yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.

Pada tahun 1972 spektrum ancaman diperluas, menjadi:


ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan disingkat
ATHG, yang bisa datang dari dalam maupun dari luar serta
yang bersifat langsung maupun tidak langsung yang
membahayakan identitas, integritas kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan
nasional.
Fungsi Tannas adalah sebagai doktrin dan metode dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Doktrin menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah


ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan, agama,
atau ketatanegaraan. Ketahanan Nasional sebagai doktrin
dalam mengembangkan kekuatan nasional melalui
pengelolaan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi, selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara
utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.

Tannas merupakan metode serta pendekatan yang


menyeluruh dan menyatu dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional.
Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa
Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran
ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk
menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi
asing serta nilai - nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.

Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa


Indonesia yang berlandaskan demokrasi politik
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung
kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri
yang bebas dan aktif.
Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila
yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing yang tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan
merata.
Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan
sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah
air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang, serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
yang dinamis, mangamankan pembangunan dan hasil –
hasilnya serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman
Ketahanan Nasional Indonesia memiliki sifat – sifat:
• Mandiri
Bangsa Indonesia percaya pada kemampuan dan kekuatan yang
dimiliki sendiri serta tidak mudah menyerah. Kemandirian juga
berarti adanya percaya pada diri sendiri dan bekerjasama dengan
negara lain dalam dunia internasional.
• Dinamis
Menyadari dinamika perubahan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, maka Tannas tidak tetap, berfluktuasi,
tergantung situasi dan kondisi negara dan bangsa pada suatu waktu.
• Wibawa
Indonesia mengupayakan memiliki tingkat ketahanan nasional yang
tinggi. Semakin tinggi tingkat ketahanan maka akan semakin
berwibawa. Kewibawaan suatu negara ditentukan oleh tingkat
ketahanan nasionalnya.
• Konsultasi dan kerjasama
Ketahanan nasional tidak mengutamakan adu kekuatan,
konfrontatif, atau antagonistik sebab dasar dalam bernegara dan
berbangsa adalah konsultasi dan kerjasama.
Unsur – Unsur Ketahanan Indonesia
• Tri Gatra : aspek alamiah (tangible), terdiri dari:
Keadaan dan kemampuan penduduk.
Keadaan dan kekayaan alam.
Wilayah dan posisi geografis negara.

• Panca Gatra : aspek sosial (intangible), terdiri dari:


Ideologi.
Politik.
Ekonomi.
Sosial Budaya.
Pertahanan Keamanan.

Tri Gatra +Panca Gatra = delapan aspek Asta Gatra.

Kondisi unsur – unsur yang pembentuk Tannas Indonesia dapat berubah


setiap saat, sebagai contoh, pada tahun 1999 Timor Timur melepaskan
diri dari NKRI. Pada tahun 2002 Indonesia kehilangan Pulau Sipadan dan
Ligitan. Pada aspek sosial terjadi perubahan setiap saat.
Tugas perorangan ditulis
tangan:

bagaimana upaya saudara


sebagai generasi penerus
bangsa dalam mewujudkan
ketahanan nasional:
ipolesosbudhankam
berikan contoh contoh nyata
Selamat pagi
pemandangan persawahan Indonesia
Pendidikan di jepang

sejak TK, SD sudah dibiasakan berangkat sekolah sendiri


Kehidupan bangsa Indonesia dalam
berbangsa dan bernegara mengalami
kemunduran terhadap pemahaman
wawasan pada bangsa dan negara
juga semangat nasionalismenya
Faktanya, yang terjadi di negara
kita adalah banyak orang sudah
mulai luntur rasa cintanya pada
tanah air, luntur rasa persatuan
dan kesatuan pada bangsa
Indonesia
Indonesia merdeka hasil perjuangan para
PAHLAWAN yang mengorbankan harta dan nyawa
DAHULU BANGSA INDONESIA DIKENAL
religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja sama, kreatif, mandiri,
demokrasi, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta
damai, peduli lingkungan, peduli
sosial dan tanggung jawab
9. WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan kebangsaan adalah cara kita
sebagai bangsa Indonesia dalam memandang
diri dan lingkungannya guna mencapai tujuan
nasional yang mencakup perwujudan
kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik,
sosial budaya, ekonomi dan pertahanan
keamanan, dengan berpedoman pada falsafah
Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Prof Muladi, Wawasan
Kebangsaan adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara. Kesatuan
atau integrasi nasional tersebut bersifat
kultural mengandung satu kesatuan
ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi
serta pertahanan dan keamanan.
Dengan kata lain, wawasan
kebangsaan adalah bagaimana
kita memahami Wawasan
Nusantara sebagai satu kesatuan
poleksosbud dan hankam.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, secara
umum, wawasan kebangsaan diperlukan untuk
membentuk pribadi berkarakter bangsa yang positif,
seperti sikap tanggung jawab, disiplin, cinta tanah air,
nasionalisme, dan lain-lain.
WNI yang memiliki wawasan kebangsaan dan
rasa cinta tanah air adalah seorang individu yang
memahami dan mengerti tentang bangsa dan negara
Tujuan utama wawasan kebangsaan adalah
membangun dan mengembangkan persatuan dan
kesatuan. Salah satu manfaat dari wawasan
kebangsaan adalah timbulnya rasa menjiwai
semangat bangsa.

5 Contoh Cara Meningkatkan Wawasan Kebangsaan


1) Memberikan Pemahaman Tentang Wawasan
Kebangsaan dengan Baik
2) Membangun Karakter Anak Sejak Dini
3) Memperbanyak Membaca Buku Sejarah
4) Memperkenalkan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
5) Menyekolahkan Buah Hati di Sekolah yang tepat
• Rasa cinta tanah air mendorong perilaku individu untuk
membangun negaranya dengan penuh perjuangan. Rasa
cinta tanah air perlu ditumbuh kembangkan dalam jiwa setiap
individu yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa
agar tujuan hidup bersama dapat tercapai
• Contoh: Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Melestarikan budaya bangsa. Mengikuti segala
kegiatan saat memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
Melestarikan kebudayan Indonesia
Tugas perorangan tulis
tangan:
Tuliskan hal – hal yang sudah
saudara lakukan yang
bertentangan dengan
wawasan kebangsaan dan
rasa cinta tanah air
bidan
Pengertian bidan
menurut ICM (International Confederation Of Midwives) bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang
diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta
memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki ijin
yang sah (lisensi)untuk melakukan praktik kebidanan

menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Seorang perempuan yang telah


lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,sertifikasi dan atau secara
sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan

menurut WHO Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti


program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar
(register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan
praktik bidan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca
berarti lima dan śī la berarti prinsip atau asas

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman


kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah


Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf empat Preambule (Pembukaan) Undang-
undang Dasar 1945
6. NILAI – NILAI PANCASILA DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun
berbeda keyakinan.
b) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa
atau sembahyang sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing- masing sebelum dan sesudah
melakukan tindakan keperawatan.
c) Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah masing-masing jika
antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan
dengan pasien.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a) Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya sesuai dengan penyakit yang
diderita pasien.
b) Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian dengan tidak memperlakukan pasien dengan
semena-mena.
c) Bidan merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap
tenggang rasa dan tepa selira.
d) Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran
hak-hak pasien, sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
e) Bidan memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan
sikap empati yaitu turut merasakan apa yang dialami oleh
pasien.
f) Meningkatkan dan menerima ekspresi perasan positif dan
negatif pasien dengan memberikan waktu untuk mendengarkan
semua keluhan dan perasaan pasien.
3. Persatuan Indonesia
a) Mengembangkan kerjasama sebagai tim
dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
b)Mengutamakan kepentingan dan keselamatan
pasien daripada kepentingan pribadi.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

a) Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada


pasien perawat hendaknya mengutamakan
musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien dalam
mengambil keputusan.

b) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai


dengan hati nurani yang luhur serta dapat
dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-
nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan
dan kesatuan demi kepentingan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia

a) Mengembangkan sikap adil dengan menjaga


keseimbangan antara hak dan kewajiban
terhadap semua pasien.
b)Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan antara pasien, keluarga pasien,
perawat, dokter serta tim paramedis dan
medis lainnya.
Pengamalan Butir-Butir Pancasila
Dalam Merawat Pasien Menurut
Depkes RI, meliputi:
1.Aspek Penerimaan: salam senyum sapa
pada semua pasien tanpa membedakan
golongan, pangkat, latar belakang sosial
ekonomi dan budaya
2.Aspek Perhatian: memberikan bantuan
dan pertolongan kepada pasien, memiliki
sensitivitas dan peka terhadap setiap
perubahan pasien
3. Aspek Komunikasi: bidan yang harus
bisa melakukan komunikasi yang baik dengan
pasien dan keluarga pasien
4. Aspek Kerjasama: bidan yang harus
mampu melakukan kerjasama yang baik
dengan pasien dan keluarga pasien
5. Aspek Tanggung Jawab: jujur, tekun
dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan
perhatian, konsisten serta tepat dalam
bertindak, menyelesaikan tugas tanggung
jawab dengan baik
BIDAN YANG BAIK ADALAH BIDAN YANG TIDAK
PERNAH MARAH DAN SELALU TERSENYUM

Ketulusan bidan sesuai dengan sila Pancasila yang


dapat mempercepat kesembuhan pasien
Afganistan
Afganistan adalah salah satu negara termiskin di dunia,
yang hancur akibat konflik selama puluhan tahun yang
menyebabkan munculnya gerakan fundamentalis
ekstrim

Afghanistan akan sumber daya seperti tembaga, emas,


minyak, gas alam, uranium, bauksit, batu bara, bijih
besi, tanah jarang, lithium, kromium, timah, seng, batu
permata, belerang, travertin, gipsum, hingga marmer.
total nilai tambang dan sumber daya alam Afghanistan
adalah 1.000 miliar dolar AS

Afganistan, terdiri dari 4 etnis Pashtun, Tajik, Hazara,


dan Uzbek. Saat ini dikuasai Taliban – mayoritas Tajik
Danyang-Kunshan Grand Bridge di China yang
dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di dunia.
membentang sepanjang 164,8 kilometer.
Jaraknya seperti Jakarta ke Bandung
CHINA MEMBANGUN JALAN RAYA DI ATAS GURUN PASIR
China Punya Jalur Kereta 2.712 Km di Atas
Gurun, Terpanjang di Dunia!
Saat ini terbukti bahwa, negara –
negara yang kuat dan hebat adalah
negara yang memegang teguh akar
budaya bangsanya

Contoh: TIONGKOK, KOREA, JEPANG


4 Pilar Kebangsaan
• Pancasila
• Bhineka Tunggal
Ika
• UUD 1945
• NKRI
PANCASILA adalah dasar Negara Indonesia

BHINEKA TUNGGAL IKA adalah ciri Bangsa


Indonesia

UNDANG – UNDANG DASAR 1945 adalah


landasan tata kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya
tunggal dan tidak tersusun dari beberapa negara yang
memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan kewenangannya
berada pada pemerintah pusat

Republik adalah bentuk pemerintahan yang berkedaulatan


rakyat dan dikepalai oleh seorang
Presiden

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia


dengan 17.000 pulau, berada di wilayah katulistiwa, batas
utara ± 60008’ lintang utara, batas selatan ± 11005’ lintang
selatan, batas barat ±94045’ bujur barat, dan batas timur
±141005’ bujur timur yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa
Arti derajat,menit, dan detik pada lintang
serta bujur di geografi

1 derajat (lintang/bujur) = 111.322 Km = 111.322


meter
1 derajat (lintang/bujur) = 60 menit = 3600 detik
1 menit (lintang/bujur) = 60 detik
1 menit (lintang/bujur) = 1.885,37 meter
1 detik (lintang/bujur) = 30.9227 meter
TUGAS PERORANGAN, DITULIS
TANGAN:
Tuliskan perkataan dan perbuatan
yang pernah saudara lakukan yang
bertentangan dengan: Pancasila,
Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, NKRI
Selamat pagi
Demontrasi rusuh - UU Cipta Kerja - Oktober 2020
Demontrasi: membakar, merusak, menjarah
Polisi luka bakar saat demontrasi…dan akhirnya
meninggal…..
Gotong royong membangun jalan di desa
Gotong royong membangun jembatan
Dusun Brongkol, Desa Banjaragung - Mojokerto
Jalan Denpasar Gilimanuk – Pantai Yeh Leh Jembrana
Tol di atas laut - Bali
8. Hak dan kewajiban warga negara

Pengertian negara

Istilah negara di Eropa abad 15

Saat itu timbul istilah “Lo Stato” - Itali


“L’Etat” – Perancis
“The State” – Inggris
“De State” - Belanda
dan “Der Staat” dalam bahasa Jerman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

• Pertama: negara adalah organisasi di suatu wilayah


yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya.
• Kedua: negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Georg Jellinek, negara: organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu
Kraneburg, negara:organisasi yang timbul karena kehendak
dari suatu golongan atau bangsanya sendiri
Roger F Soultau, negara: alat (agency) atau wewenang
(authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat
George Wilhelm Fredrich Hegel, negara: merupakan
organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
R Djokosoetomo, negara: suatu organisasi masyarakat
atau kumpulan manusia yang berada dibawah
suatu pemerintahan yang sama
Jean Bodin, negara: suatu persekutuan keluarga
dengan segala kepentingan yang dipimpin oleh akal
dari suatu kuasa yang berdaulat
Terbentuknya negara secara

Teoritis: Teori Hukum Alam, Teori Ketuhanan, Teori Perjanjian


Kenyataan:
Penaklukan atau okupasi: Liberia, yang sebelumnya merupakan wilayah
kosong yang dijadikan negara oleh budak negro yang kemudian dimerdekakan
oleh Amerika Serikat tahun 1847
Peleburan / fusi: suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara
baru. Contohnya: Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi Jerman
Pemecahan: terbentuknya negara baru akibat pecahnya negara lama, sehingga
negara lama menjadi tidak ada lagi. Contohnya: Yugoslavia pecah menjadi
Serbia, Bosnia, Montenegro. Cekoslovakia pecah menjadi Ceko dan Slovakia
Pemisahan diri: memisahnya suatu bagian wilayah suatu negara menjadi
negara baru. Contohnya: Singapura pemisahan diri dari Malaysia
Penyerahan: pemberian kemerdekaan suatu wilayah atau koloni oleh negara
lain, umumnya bekas jajahannya. Contohnya: Malaysia bekas jajahan Inggris
Pendudukan: terjadi pada suatu wilayah yang berpenduduk tetapi tidak
berpemerintahan. Contohnya: Australia merupakan wilayah yang terdapat suku
aborigin. Merdeka 1901
Fungsi negara
• John Loeke: Fungsi legislatif, Fungsi eksekutif, Fungsi
federatif
• Montesquie: Fungsi legislatif, Fungsi eksekutif, Fungsi
yudikatif - trias politika
• Van Vollen Hoven: Membuat peraturan,
Menyelenggarakan pemerintahan, Fungsi mengadili,
Fungsi ketertiban dan keamanan
Tujuan negara
• Plato, memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai mahluk sosial
• Roger H Soltau, memungkinkan rakyatnya berkembang
serta menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin
• Harold J Laski, menciptakan keadaan agar rakyatnya
dapat mencapai keinginan – keinginannya secara
maksimal
Hakikat Negara Indonesia
Nama Indonesia sebagai nama sebuah kepulauan
diciptakan oleh Ricardson Logan tahun 1850 dalam
bukunya
“Ethnology of India Archipelago”
Kemudian Bastian tahun 1884 menulis buku
“Indonesian, order die insil des Malayischen
Archiples”
Selanjutnya mahasiswa Indonesia di Belanda
mempopulerkan nama Indonesia, hingga
tercetusnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Secara resmi nama Indonesia dipakai sebagai
nama negara pada saat proklamasi kemerdekaan
17 Agustus 1945

Negara kita adalah Negara Kesatuan


Republik Indonesia (NKRI) yang
diproklamasikan 17 Agustus 1945
Tujuan Negara Indonesia tertulis di alinea empat
Pembukaan UUD 1945, yaitu:
Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Warga Negara

Warga negara artinya anggota suatu negara. Warga


negara dalam Bahasa Inggris citizen.

Bila seseorang memiliki status sebagai warga


negara suatu negara, maka orang tersebut memiliki
hubungan dengan negara tersebut, yaitu berupa
hak dan kewajiban atau kewajiban dan hak
Kartu Tanda Penduduk adalah identitas resmi seorang penduduk
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

KITAS adalah Kartu Ijin Tinggal Terbatas, sebelum


bernama KITAS namanya KIMS atau Kartu Ijin Menetap Sementara.
Kartu ini diperuntukan untuk Warga Negara Asing yang bekerja di
Indonesia agar mereka bisa tinggal di Indonesia (semacam resident
permit) dan harus diperpanjang 1 (satu) tahun sekali

Visa adalah sebuah dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara


yang bisa diperoleh di kedutaan dimana negara tersebut mempunyai
Konsulat Jenderal atau kedutaan asing

Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang


berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya
dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara
Orang yang berada di wilayah suatu negara: penduduk dan non
penduduk (wisatawan dan tamu)
penduduk: warga negara dan orang asing

Kewarganegaraan dalam bahasa Inggris citizenship, memiliki


arti keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan antara
negara dengan warga negara

Menurut penjelasan dari pasal II Peraturan Penutup UU No.62


tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu
negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk
melindungi orang yang bersangkutan

Menurut Undang - Undang Kewarganegaraan Republik


Indonesia, kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang
berhubungan dengan negara
Penentuan kewarganegaraan
1. Ius soli adalah penentuan kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan tempat tinggal saat orang
tersebut dilahirkan.
2. Ius sanguinis adalah penentuan kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan kewarganegaraan
orang tuanya.
3. Azas persamaan hukum dilakukan pada suami – istri
yang terikat perkawinan namun berasal dari
kewarganegaraan yang berbeda Berdasarkan azas ini
diusahakan kewarganegaraan suami – istri yang
berbeda menjadi sama.
4. Azas persamaan derajat menyatakan bahwa perkawinan
tidak merubah kewarganegaraan suami atau istri.
Keduanya memiliki hak yang sama dalam menentukan
kewarganegaraannya, tidak ada keharusan istri mengikuti
kewarganegaraan suami.

5. Naturalisasi adalah cara memperoleh kewarganegaraan


dengan mengajukan permohonan pada suatu negara.

Terdapat negara yang menganut ius soli atau ius


sanguinis. Namun saat ini umumnya kedua
azas ini dianut secara simultan/ bersamaan
Bung Karno
APA YANG SUDAH KAMU BERIKAN
UNTUK BANGSAMU...!!
Hak dan kewajiban warga negara

Pada tanggal 10 Agustus 2002, UUD 1945 selesai diamandemen


untuk yang keempat kalinya. Hak dan kewajiban warga negara
dalam UUD 1945 tertera pada pasal: 27, 28a sampai 28j, 29, 30
ayat 1 dan 31 ayat 1. Isi pasal – pasal tersebut, antara lain:
Pasal 27:
• (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan dengan tidak terkecualinya.
• (2) Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
• (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara.
Pasal 28:
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang – undang.

Pasal 28 A:
Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28 B:
1.Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan.
2.Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Pasal 28C
1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.
2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28D
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta pelakuan yang sama dihadapan
hukum.
2. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan
dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
3. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang
sama dalam pemerintahan.
4. Setiap orang berhak atas kewarganegaraan.
Pasal 28E
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara, dan
meninggalkan serta berhak kembali.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.
3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
Pasal 28G
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman
dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
2. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau
perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia
dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang mendapatkan kemudahan dan perlakuan
khusus untuk memperoleh kesempatan dari manfaat
yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan
hak milik tersebut tidak boleh diambil secara sewenang
– wenang oleh siapapun.
Pasal 28 I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
5. Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai
dengan prinsip negara hukum yang demokratis maka, pelaksanaan
hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang – undangan.
Pasal 28 J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang – undang dengan maksud semata –
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai – nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.
Pasal 29
3. Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30
1. Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
Pasal 31
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Pasal 34
Fakir miskin dan anak – anak terlantar dipelihara oleh negara.
Sudahkan kita melaksanakan
kewajiban dan hak kita sebagai
warga negara
Bela negara
Pengertian bela negara
• Untuk mencapai tujuan nasional, maka diperlukan ketahanan nasional
yang meliputi ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
(ipoleksosbudhankam). Untuk memiliki ketahanan nasional, maka
seluruh warga negara wajib melakukan kegiatan pembelaan terhadap
negara atau bela negara. Bela negara bukan hanya kewajiban tetapi hak
setiap warga negara. Undang – Undang No.3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat (1) menyebutkan: “ Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

• Bela negara dalam arti sempit yaitu pembelaan terhadap negara dengan
mengangkat senjata dalam bidang pertahanan dan keamanan. Sehingga
selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme dan seolah – olah bela
negara merupakan kewajiban tentara dan polisi semata. Namun
sesungguhnya bela negara ini mencakup hal yang luas.

• Menurut penjelasan Undang – Undang No.3 tahun 2002 tentang


Pertahanan Negara, bela negara adalah sikap perilaku warga negara
yang dijiwai kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Upaya bela negara menurut Undang – Undang No.3 tahun
2002, meliputi:
1. Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau
secara wajib, dan
4. Pengabdian sesuai profesi.
Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia
(TNI) yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas –
tugas pertahanan. Komponen cadangan adalah
sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen
utama. Komponen pendukung adalah sumber daya
nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan komponen utama dan komponen cadangan
Setiap warga negara berhak dan wajib dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara, secara fisik dan non fisik
secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota TNI
atau mengikuti Pelatihan Dasar Kemiliteran melalui kegiatan
Rakyat Terlatih (Ratih), seperti: Resimen Mahasiswa (Menwa),
Pertahanan Sipil (Hansip), Perlawanan Rakyat (Wanra), dll
secara non fisik dilakukan melalui Pendidikan
Kewarganegaraan dan berbagai pengabdian kepada negara
misalnya:

Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk


mempraktekan demokrasi yang benar, contohnya: menghargai pendapat
dan tidak memaksakan kehendak.
Menanamkan rasa cinta kepada tanah air, contohnya: melalui pengabdian
yang tulus kepada masyarakat, menjaga kebersihan lngkungan, memakai
batik.
Berperan aktif memajukan bangsa dan negara, contohnya dengan
mencintai dan menggunakan produk buatan sendiri.
Mematuhi hukum dan menjunjung tinggi HAM.
• Dalam membangun integrasi nasional, bangsa
Indonesia selalu dihadapkan pada Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).
• ATHG muncul dalam berbagai dimensi kehidupan yang
mencakup bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya serta pertahanan dan keamanan.
Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat
mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau
bersifat menggugah kemampuan.
Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari
diri sendiri yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.
Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.
Identifikasi ancaman
• Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan yang
berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
• Pengertian tentang ancaman mencakup berbagai hal
yang sangat luas dan senantiasa berkembang dari
waktu ke waktu. Sehingga ancaman inilah yang perlu
diatasi melalui keikutsertaan warga dalam upaya bela
negara.
• Pada masa lalu ancaman bersifat fisik. Sekarang
ancaman bersifat multidimensional, meliputi
ipoleksosbudhankan, mencakup fisik dan non fisik yang
berasal dari dalam dan luar negeri.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan untuk
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Bentuk – bentuk ancaman militer meliputi:
a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang
menggunakan kapal maupun pesawat komersial.
c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan
mendapatkan rahasia militer.
d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional
yang membahayakan keselamatan bangsa.
e. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme
internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri
atau terorisme luar negeri yang berekskalasi tinggi sehingga
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa.
f. Pemberontakan bersenjata.
g. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata
dengan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.
Saat ini kecil kemungkinan Indonesia
mengalami ancaman militer. Ancaman
dari luar negeri yang paling mungkin
saat ini adalah kejahatan terorganisasi.
Ancaman dari luar negeri saat ini
berupa upaya penghancuran moral dan
mental generasi muda serta budaya
bangsa, misalnya: penyebaran informasi
yang keliru, provokasi, film/ foto porno,
narkotika, ajaran/ aliran atau film - film
yang tidak sesuai dengan akar budaya
bangsa Indonesia, merusak bangsa.
Menurut Departemen Pertahanan (2003) perkiraan
ancaman dan tantangan masa depan bangsa Indonesia,
sebagai berikut:

Terorisme
Gerakan separatis
Aksi – aksi radikalisme
Konflik komunal
Kejahatan lintas negara
Kegiatan imigrasi gelap
Gangguan keamanan laut
Gangguan keamanan.
Perusakan lingkungan
Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan
bangsa.
Sishankamrata
Keamanan Nasional (National Security) merujuk pada kebutuhan untuk
memelihara dan mempertahankan eksistensi negara melalui kekuatan
ekonomi, militer dan politik serta pengembangan diplomasi. Secara
konvensional konsep Keamanan Nasional (Kamnas) menekankan kepada
kemampuan pemerintah dalam melindungi integritas teritorial negara dari
ancaman yang datang dari luar dan dari dalam Negara. Langkah penting
untuk memastikan Kamnas, sebagai berikut:
a. Penggunaan diplomasi untuk menggalang sekutu dan mengisolasi ancaman.
b. Penataan angkatan bersenjata yang efektif.
c. Implementasi konsep pertahanan yang bersifat sipil dan kesiagaan dalam
menghadapi situasi darurat, termasuk terorisme.
d. Memastikan daya dukung dan ketersediaan infrastruktur dalam negeri yang
penting.
e. Penggunaan kekuatan intelijen untuk mendeteksi dan mengalahkan atau
menghindari berbagai ancaman dan spionase, serta melindungi informasi
rahasia.
f. Penggunaan kekuatan kontra intelijen untuk melindungi negara.
Indonesia menganut Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta (Sishankamrata), yaitu sistem
pertahanan keamanan yang melibatkan partisipasi
rakyat serta mengintegrasikan segenap potensi dan
kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer.
Pelaksanaan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran,
tanggung jawab akan hak dan kewajiban setiap warga
Negara Indonesia berdasarkan keyakinan akan kekuatan
sendiri dan sikap pantang menyerah.

Sistem Sishankamrata yang tertera dalam Undang-


Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan -
Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia.
Terdapat 3 pengertian Sishankamrata, yaitu:

Pertahanan keamanan yang bersifat semesta yaitu dengan


menggunakan seluruh kekuatan nasional secara total,
integral, dengan mengutamakan kekuatan militer dalam
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.

Keikutsertaan seluruh rakyat dalam usaha-usaha


hankamnas melalui bidang profesi masing-masing.

Suatu sistem hankam dengan komponen-komponen yang


terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan
nasional yang bekerja secara total, integral, serta berlanjut
dalam rangka mencapai ketahanan nasional.
Pelaksanaan Sishankamrata didasari oleh:

Pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945, yaitu


melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan
bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Di dalam Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 dinyatakan bahwa


“Tiap - tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara”.
komponen SISHANKAMRATA:

Komponen Dasar, rakyat terlatih sebagai komponen dasar yang


mampu melaksanakan ketertiban umum, perlindungan keamanan,
serta perlawanan rakyat dalam rangka mempertahankan stabilitas dan
keamanan negara.

Komponen Utama, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian


Republik Indonesia sebagai komponen utama dalam aspek
Sishankamrata.

Komponen Khusus, masyarakat sebagai komponen khusus


mempunyai fungsi menanggulangi bencana perang, bencana alam,
atau bencana lainnya yang mengakibatkan kerugian jiwa dan harta
benda. Seperti linmas dan hansip.

Komponen Pendukung, sumber daya alam, prasarana nasional,


sumberdaya buatan sebagai komponen pendukung untuk peningkatan,
kelangsungan serta kelancaran dalam mempertahankan keamanan
negara.
Sikap Bela Negara untuk Menjaga Keutuhan
NKRI
• Memupuk rasa cinta akan tanah air Indonesia.
• Memiliki tenggang rasa dan rasa toleransi
antar sesama bangsa Indonesia.
• Menciptakan suasana masyarakat yang aman,
tentram, dan rukun.
• Menjadi pribadi yang disiplin dan menaati
aturan, tata tertib atau hukum yang berlaku.
Mohon maaf
bila ada yang
kurang
berkenan
dan kurang
bisa
dimengerti…
Tugas akhir:
Jelaskan dengan rinci konsep
Indonesia Emas tahun 2045.
Selanjutnya sebagai generasi
penerus bangsa dan juga sebagai
generasi milenial, apa yang bisa dan
mampu saudara kerjakan sejak saat
ini untuk mencapai Indonesia Emas
tahun 2045

Anda mungkin juga menyukai