PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Bahasa: Indonesia.
Hak azasi manusia: Melindungi dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.
Esensi (hal terpenting) dari Identitas
nasional merupakan jati diri atau karakteristik,
perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain
DEMOKRASI INDONESIA
United Nations Educational Scientific
and Cultural Organization (UNESCO)
tahun 1949 menyatakan:
Yunani kuno abad 4-6 abad SM, negara kota (polis), ±300ribu jiwa -
direct democracy
Demokrasi dari bahasa Yunani, demos yang berarti
rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan
1. Generasi pertama mencakup Hak Sipil dan Politik yang bermula di negara –
negara Eropa, contohnya: hak hidup, hak atas kebebasan dan keamanan,
hak berpendapat, hak beragama, hak berkumpul, hak berserikat.
2. Generasi kedua mencakup Hak Ekonomi, Hak Sosial, dan Budaya yang
diperjuangkan oleh negara – negara Sosialis di Eropa Timur, contohnya: hak
atas pekerjaaan, hak atas penghasilan yang layak, hak membentuk serikat
pekerja, hak atas pangan, hak atas kesehatan, hak atas perumahan, hak atas
pendidikan, dan hak jaminan sosial.
3. Generasi ketiga mencakup Hak Perdamaian dan Pembangunan yang
diperjuangkan oleh negara – negara miskin di Asia dan Afrika, contohnya: hak
bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak sederajat
dengan bangsa lain, dan hak mendapatkan kedamaian
Sejarah dan perkembangan HAM di dunia
1. Perkembangan HAM pada masa prasejarah
a. Tahun 1.500 SM Nabi Musa berjuang
membebaskan perbudakan kaum Israel oleh
bangsa Mesir.
b. Tahun 1.000 SM di Babilonia dibuat Hukum
Hammurabi yang memberi jaminan keadilan bagi
warga negara.
c. Socrates (467-399 SM), Plato (429 – 347 SM),
dan Aristoteles (384 – 322 SM) adalah filsuf – filsuf
Yunani yang meletakan dasar – dasar HAM.
Mereka mengajarkan untuk mengkritik pemerintah
yang tidak berdasarkan keadilan, cita – cita, dan
kebijaksanaan.
2. Perkembangan HAM di Inggris
Setelah masa prasejarah atau setelah masehi, HAM
pertama kali diperjuangkan di Inggris. Tahun 1215 di
Inggris muncul piagam “Magna Charta”, terjadi pada
masa pemerintahan Raja John, yang berkuasa
sewenang – wenang. Piagam ini membatasi
kewenangan raja. Ini memang merupakan suatu ironi
atau kontradiktif, sebab walaupun sejarah mencatat
perjuangan HAM setelah masehi dimulai di Inggris,
namun disisi lain negara Inggris dikenal sebagai
negara yang melakukan penjajahan di mana – mana
di seluruh dunia. Penjajahan itu sendiri melanggar
HAM.
3. Perkembangan HAM di Amerika serikat
Perjuangan HAM di Amerika Serikat dilatar belakangi oleh
penindasan pemerintahan Inggris terhadap rakyat yang
berasal dari Eropa di wilayah yang sekarang menjadi
Amerika Serikat. Saat itu wilayah tersebut adalah jajahan
Inggris.
Perjuangan HAM di Amerika Serikat dilandasi pemikiran
John Locke, yaitu tentang hak hidup, hak kebebasan, dan
hak milik. Inilah yang kemudian dijadikan dasar pengakuan
HAM disana yang tertuang dalam “Declaration of
Independence of The United States”. Deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat terjadi tanggal 4 Juli 1776.
Amerika Serikat adalah negara pertama di dunia yang
menetapkan dan memberikan perlindungan HAM di dalam
undang – undang dasarnya.
4. Perkembangan HAM di Perancis
Perjuangan HAM di Perancis dituangkan dalam suatu naskah
pada awal revolusi Perancis tahun 1789. Ini adalah bentuk
ketidak puasan rakyat terhadap Raja Louis XVI. Dalam naskah
tersebut dituliskan: “hak asasi manusia ialah hak – hak alamiah
yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat
dipisahkan daripada hakikatnya dan karena itu bersifat suci”.
Naskah tersebut dikenal dengan “Declaration des Droits de
L’homme et Du Citoyen” (deklarasi atau pernyataan mengenai
hak asasi manusia dan warga negara). Pada tahun 1791
deklarasi ini dimasukan dalam undang – undang dasar
Perancis
Pengertian negara
Pasal 28 A:
Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28 B:
1.Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan.
2.Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Pasal 28C
1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.
2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28D
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yang adil serta pelakuan yang sama dihadapan
hukum.
2. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan
dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
3. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang
sama dalam pemerintahan.
4. Setiap orang berhak atas kewarganegaraan.
Pasal 28E
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara, dan
meninggalkan serta berhak kembali.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.
3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
Pasal 28G
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman
dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
2. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau
perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia
dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang mendapatkan kemudahan dan perlakuan
khusus untuk memperoleh kesempatan dari manfaat
yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan
hak milik tersebut tidak boleh diambil secara sewenang
– wenang oleh siapapun.
Pasal 28 I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
5. Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai
dengan prinsip negara hukum yang demokratis maka, pelaksanaan
hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang – undangan.
Pasal 28 J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang – undang dengan maksud semata –
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai – nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat demokratis.
Pasal 29
3. Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30
1. Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
Pasal 31
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Pasal 34
Fakir miskin dan anak – anak terlantar dipelihara oleh negara.
Sudahkan kita melaksanakan
kewajiban dan hak kita sebagai
warga negara
Bela negara
Pengertian bela negara
• Untuk mencapai tujuan nasional, maka diperlukan ketahanan nasional
yang meliputi ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
(ipoleksosbudhankam). Untuk memiliki ketahanan nasional, maka
seluruh warga negara wajib melakukan kegiatan pembelaan terhadap
negara atau bela negara. Bela negara bukan hanya kewajiban tetapi hak
setiap warga negara. Undang – Undang No.3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat (1) menyebutkan: “ Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
• Bela negara dalam arti sempit yaitu pembelaan terhadap negara dengan
mengangkat senjata dalam bidang pertahanan dan keamanan. Sehingga
selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme dan seolah – olah bela
negara merupakan kewajiban tentara dan polisi semata. Namun
sesungguhnya bela negara ini mencakup hal yang luas.
Terorisme
Gerakan separatis
Aksi – aksi radikalisme
Konflik komunal
Kejahatan lintas negara
Kegiatan imigrasi gelap
Gangguan keamanan laut
Gangguan keamanan.
Perusakan lingkungan
Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan
bangsa.
Sishankamrata
Keamanan Nasional (National Security) merujuk pada kebutuhan untuk
memelihara dan mempertahankan eksistensi negara melalui kekuatan
ekonomi, militer dan politik serta pengembangan diplomasi. Secara
konvensional konsep Keamanan Nasional (Kamnas) menekankan kepada
kemampuan pemerintah dalam melindungi integritas teritorial negara dari
ancaman yang datang dari luar dan dari dalam Negara. Langkah penting
untuk memastikan Kamnas, sebagai berikut:
a. Penggunaan diplomasi untuk menggalang sekutu dan mengisolasi ancaman.
b. Penataan angkatan bersenjata yang efektif.
c. Implementasi konsep pertahanan yang bersifat sipil dan kesiagaan dalam
menghadapi situasi darurat, termasuk terorisme.
d. Memastikan daya dukung dan ketersediaan infrastruktur dalam negeri yang
penting.
e. Penggunaan kekuatan intelijen untuk mendeteksi dan mengalahkan atau
menghindari berbagai ancaman dan spionase, serta melindungi informasi
rahasia.
f. Penggunaan kekuatan kontra intelijen untuk melindungi negara.
Indonesia menganut Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta (Sishankamrata), yaitu sistem
pertahanan keamanan yang melibatkan partisipasi
rakyat serta mengintegrasikan segenap potensi dan
kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer.
Pelaksanaan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran,
tanggung jawab akan hak dan kewajiban setiap warga
Negara Indonesia berdasarkan keyakinan akan kekuatan
sendiri dan sikap pantang menyerah.