1. Wawasan nusantara
Istilah wawasan nusantara berasal dari dua suku kata yakni Wawasan dan Nusantara.
Wawasan sendiri berasal dari kata “wawas” yang memiliki arti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Sedangkan istilah Nusantara berasal darri dua suku kata,yakni
“nusa”dan “antara” yang memiliki makna kepulauan yang bersatu atau bisa dikatakan
kesatuan kepulauan. Secara hakikat, wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang
bangsa indonesia mengenai lingkungannya yang berkonsentrasi pada keadaan geografisnya
dengan menciptakan tanggung jawab bersama untuk mencapai tujuan nasional.
Berdasarkan ketetapan MPR Tahun 1993 1998 tentang GBHN Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional. Untuk lebih mudah memahaminya, wawasan nusantara adalah cara pandang
mengenai diri sendiri mulai dari darat laut dan udara yang menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan nasional. Selain itu bangsa Indonesia memiliki keberagaman yang sangat
tinggi, mulai dari Suku, Ras, Agama, Maupun budaya. Pluralisme yang terbentuk ini tak
dapat dipungkiri dapat disebabkan karena kesamaan latar belakang historisnya
Sebelum muncul nama Indonesia, bangsa kepulauan ini memiliki nama Nusantara.
Nusantara merupakan gabungan dari berbagai kerajaan-kerajan kecil menjadi suatu negara
yang besar dalam bingkai Nusantara. Bangsa kepulauan ini sudah memiliki eksistensi yang
sangat tinggi dengan peradaban yang dimilikinya. Sedangkan nama Indonesia sendiri berasal
dari kolonialisasi Belanda. Saat itu VOC yang memrupakan peprusahaan dagang asal belanda
mengkolonialisasi kepulauan ini dan memberi nama daerah ini dengan sebutan Hindia
Belanda. VOC memberi nama daerah kolonialisasinya ini dengan sebutan Hindia Belanda
dikarenakan lokasi geografisnya yang berbada dibawah India. Selain itu, VOC sendiri
merupakan perusahaan dagang asal Belanda, sehingga mereka memberi nama kepulauan ini
dengan sebutan Hindia Belanda.
Dikarenakan terdapat latar belakang yang sama yakni sama-sama pernah dijajah oleh
Belanda, maka memunculkan rasa persatuan yang menyebabkan kepulauan-kepulauan ini
bersatu menggunakan nama Indonesia. Kata Indonesia sendiri berasal dari kata Indos dan
Nesos yang berbarti kepulauan India. Seperti itulah sekilas bagaimana terbentuknya nama
Indonesia.
Negara kesatuan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lautan yang sangat luas.
Banyak sekali pulau-pulau yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Antara pulau satu dan
pulau lainnya memiliki jarak yang relatif jauh dan dipisahkan oleh lautan. Di Indonesia, laut
bukan dikatakan sebagai pemisah, namun laut malah dijadikan sebagai pemersatu negara
kesatuan republik Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lautan
yng lebih luas dbanding daatannya. Jika dbandingkan luas wilayah laut indonesa 3 kali lebih
besar dengan wilyah daratannya. Indonesia memiliki 17000 lebih pulau yang terdiri dari 5
pulau besar (jawa, Kalimantan,Papua, Sulawesi, dan Sumatra) dan pulau kecil lainnya
Identitas
Setelah mengetahui apa itu Indonesia, selanjutnya kita akan mengenal apa saja ciri-
ciri bangsaa indonesia melalui identitas bangsa. Identitas merupakan Kepribadian nasional
atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
bangsa lainnya. Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Indonesia memiliki keragaman
yang sangat tinggi,mulai dari sosial budaya dan lain sebagainya. Berikut identitas bangsa
indonesia:
Identitas bangsa indonesia dapat terbentuk didasarkan pada unsur-unsur dibawah ini:
Integritas
Kata integritas berasal dari Bahasa latin yakni kata “integer” yang Berarti “lengkap
atau utuh”. Integritas nasional merupakan suatu proses penyatuan atau Pembauran berbagai
aspek sosial budaya, etimisitas, latar belakang Ekonomi ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan bangsa yang Harus dapat menamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan
Keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu Bangsa.
Kemanan dan Pertahanan: Keutuhan yang harus dijaga adalah menjaga wilayah,
penduduk, Dan sumber daya
Persatukan Sosisal dan politik: budaya toleransi, menghargai HAM, dan penyelesaian
konflik Politik
Pengembangan ekonomi Dan kesejahteraan sosial: lapangan pekerjaan, Pendidikan
dan Pemenuhan kebutuhan
3. Ketahanan nasional
Ketahanan merujuk pada hal-hal yang berkaitanDengan keteguhan hati untuk
memperjuangkan Kepentingan nasional. Ketahanan Nasional adalah Kondisi dinamis suatu
negara, yang mencakup Keuletan dan semangat untuk menghadapi segala Tantangan dan
hambatan yang mengancam identitas, Integritas, serta kehidupan berbangsa negara.
Salah satu aspek dari ketahanan nasional adalah doktrin dasar nasional yang perlu
dipahami untuk Memastikan terciptanya pola pikir, pola tindakan, pola sikap, dan pola kerja
yang menyatukan langkah Bangsa dalam skala internasional, lokal, dan multidisiplin. Konsep
doktrin ini diperlukan agar tidak ada cara Berpikir yang terpaku pada pembangunan secara
terpisah-pisah, yang dapat menyebabkan pemborosan Waktu, sumber daya, dan energi yang
bahkan berpotensi mengganggu pembangunan nasional di seluruh Sektor dan program cita-
cita nasional. Ketahanan juga berfungsi sebagai landasan utama pembangunan Nasional,
yaitu sebagai arah dan pedoman. Namun, dalam perkembangannya, ketahanan nasional masih
Menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam Indonesia, baik dari dalam negeri
maupun dari luar.
Mengapa Feodal dianggap kuno?. Dalam sistem feudal seluruh kekuasaan berada
ditangan raja. Raja dianggap sebagai perpanjangan tangan tuhan dan memiliki kemampuan
yang tak terbatas. Padaha alam kenyataannya raja adalah manusia, hakikatnya jika manusia
memiliki kewenangan tak terbatas menjadi sewenng-wenang. Selain itu, perlu disadri bahwa
manusia tiak akan mampu menyelesaikan semua masalah yang ada sendirian tanpa bantuan
orang lain. Pada konteks ini demokrasi berusaha membaasi kekuasaan sang penguasa melalui
Trias Pololitica. Demokrasi membagi kekuaaan kealam 3 (tiga) katgori, yakni:
Namun saat ini demokrasi belum berjalan dengan baik di Indonesia. Misalnya saja,
ada seorang Capres yang akan manggung di 2024, dalam kampanyenya beliau
menyampaikan dalam visi misinya “ jika saya menjadi presiden nantinya, BBM terjangkau,
listrik murah, kesehatan murah dan lain sebagainya”. Sekarang mari kita berfikir secara
logika, kalau semua kebutuhan hidup menjadi terjangkau dan murah, artinya rakyat hanya
disuruh rebahan saja, biarkan pemerintah yang bekerja. Apakah ini yang dinamakan
demokrasi? Kalian jawab sendiri…. Kita realistis saja, Indonesia merupakan negara yang
kaya akan sumber daya alam, kualitas sumber daya manusianya rendah, dan belum tergolong
kedalam jajaran negara maju. Seharusnya visi misi yang diucpkan Capres berfikir bagaimana
meningkatkan Sumber daya manusianya, agar bisa mengolah sumber daya alam yang
meimph ini, supaya negara kita ini maju. Namun tidak ada satupun Capres yang
mengkampanyekan ide-ide seperti ini.
Situasi ini tak berbeda dengan sistem feodal, fenomena seperti ini tak dapat dipungkiri
dikarenakan adanya history sangat panjang akan sistem kepemimpinan Feodal. Mulai zaman
prasejarah, kerajaan Hindu-Budha, kerajaan Islam Bangsa Indonesia diimpin dengan cara
Feodal. Indonesia belum ama diperintah dengan cara demokrasi. Untuk itu dapat dikatan
bahwa Indonesia merupakan negara yang masih belajar dalam menerapkan system
demokrasi. Oleh karena itu jangan dicaci jika demokrasi di Indonesia masih belum berjalan
dengan semestinya.
Saat ini banyak sekali warga masyarakat yang menuntuk hak mereka dengan
mengatasnamakan keadilan sebagai warga negara. Hak warga negara adlah segala sesuatu
yang harus didapatkan oleh setiap warga negara dari negara. Menurut Jimly Asshiddiqie, hak
wga negara meliputi hak konstitsional, hak yang diatur dlam Undang-undng dasar, dn hak
legal yang diatur dlam perundang-undangan. Sedangkan disisi lin masih banyak kewajiban
yang mereka lupakan sebgai warga negara. Seharusnya mereka memenuhi kewajiban sebagai
warga negara terlebih dahulu baru menuntut hak mereka. Hal ini dikarenakan akan lebih teraa
fair jika warga negara melakukan kewajibannya terlebih dahulu.