Suatu negara biasanya memiliki ciri khas dan karakteristik yang
berbeda-beda. Hal itu digunakan sebagai pembeda antara satu negara dengan negara lain. Ciri khas dan karakteristik itu biasanya terbentuk dari kondisi di tiap negaranya, seperti letak wilayah, iklim, suku, ras, agama, dll. Hal itulah yang disebut dengan identitas nasional. Secara harfiah identitas memiliki arti ciri-ciri, karakteristik, atau jati diri yang melekat pada suatu hal, baik hidup maupun tak hidup yang membedakannya dengan hal lain. Kata nasional berarti identitas yang melekat pada suatu partai atau kelompok besar, yang memiliki kesamaan baik fisik maupun non fisik. Menurut Kalean, pada hakikatnya identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa dengan ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lainnya.
B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Setiap bangsa memiliki keunikan tersendiri di wilayahnya. Mulai dari
koondisi alamnya, iklimnya, pesona wisatanya, agamanya, suku bangsanya, adat istiadat, ras, dll. Setiap bangsa juga lahir dengan ciri khas tersendiri. Terdapat 2 faktor yang membentuk identitas nasional, yaitu faktor subjektif (sejarah, sosial, politik, budaya) dan faktor objektif (geografis, demografis, ekologis). Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa, sehingga negara Indonesia beriklim tropis. Secara geografis, Indonesia terletak diantara 2 Samudra besar, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan diapit oleh 2 benua yaitu benua Asia dan Australia. Hal ini membuat Indonesia menjadi strategis karena letaknya di persimpangan jalan komunikasi antar benua dan ikut mempengaruhi perkembangan kehidupannya. Di Indonesia terdapat beribu-ribu pulau beserta laut yang luas. Dengan banyaknya pulau yang tersebar membuat Indonesia memiliki beragam suku bangsa, adat istiadat, etnis, dll. Setiah daerah memiliki ciri khas nya masing-masing. Namun walau berbeda, mereka tetap menjadi satu kesatuan yang padu. Indonesia juga memiliki rentetan sejarah panjang yang menjadi identitas nasional. Menurut Robert de Ventos mengemukakan teori terbentuknya identitas nasional sebagai hasil dari 4 faktor penting, yaitu: 1. Faktor primer mencangkup etnis, Bahasa, agama, ras, suku, kedaerahan, dll. 2. Faktor pendorong mencangkup ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi dengan negara lain, pembangunan nasional, Angkatan bersenjata, dll. 3. Faktor penarik mencangkup pendidikan nasional, Bahasa resmi, dan birokrasi. 4. Faktor reaktif mencangkup kediktatoran, dominasi, dan pencarian identitas alternative melalui kelompok rakyat.
C. Identitas Nasional Indonesia
1. Lambang negara Indonesia, garuda Pancasila
Lambang negara Indonesia merupakan burung garuda. Burung garuda tersebut membawa perisai bergambar lambang Pancasila dan mencengkram seutas pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika yang dalam Bahasa sansekerta artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. 2. Dasar negara Indonesia, Pancasila Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Pancasila berisi mengenai falsafah negara, ideologi bangsa, pandangan hidup, dan berfungsi sebagai identitas nasional. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai leluhur bangsa. 3. Bendera negara Indonesia, sang merah putih Bendera negara Indonesia pertama kali dikibarkan pada saat proklamasi, 17 Agustus 1945. Bendera tersebut dijahit oleh ibu Fatmawati yang merupakan istri dari presiden pertama di Indonesia. Merah memiliki arti berani dan putih memiliki arti sucu. 4. Lagu kebangsaan negara Indonesia, Indonesia Raya Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. Lagu ini pertama kali dimainkan saat Kongres Pemuda II. 5. Bahasa nasional negara Indonesia, Bahasa Indonesia Indonesia terdiri dari berbagai macam suku. Hal ini membuat Indonesia memiliki berbagai macam Bahasa daerah. Maka dari itu, diciptakan Bahasa nasional sebagai pemersatu dalam komunikasi yaitu Bahasa Indonesia. 6. Semboyan negara Indonesia, Bhineka Tunggal Ika Semboyan negara Indonesia merupakan Bhineka Tunggal Ika yang diambil dalam Kitab Sutasoma. Dalam Bahasa Sansekerta, bhineka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. Hal ini mencerminkan Indonesia yang memiliki beragam perbedaan namun tetap menjadi satu kesatuan yang padu. 7. Dasar hukum negara Indonesia, UUD 1945 UUD 1945 telah disahkan dan ditetapkan sebagai dasar negara pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dalam pembukaan UUD 1945 juga berisikan tujuan dari bangsa Indonesia. Ketujuh hal diatas merupakan contoh identitas nasional negara Indonesia. Indonesia masih memiliki segudang karakteristik dan ciri khas lainnya. Contohnya seperti penduduknya yang ramah bahkan kepada orang asing, lautnya yang luas hingga dijuluki sebagai negara maritime, sebagian besar penduduknya yang bekerja sebagai petani hingga dijuluki sebagai negara agraris, dan masih banyak lagi keunikan lain yang menjadi identitas nasional negara Indonesia.
D. Pentingnya Identitas Nasional
Dengan adanya identitas nasional membuat bangsa Indonesia mudah
dibedakan dengan bangsa lain. Hal ini menjelaskan bahwa bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sesuai dengan kodratnya. Identitas nasional juga turut andil dalam kelangsungan hidup bangsa sebagai pemersatu dari adanya beragam perbedaan yang ada. Suatu negara tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari negara lain. Oleh karena itu, setiap negara perlu bekerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pasalnya, setiap negara memiliki keterbatasan dan membutuhkan dukungan dan kerjasama dari negara lain. Identitas nasional menunjukan wibawa dan ciri khas dari negara Indonesia. Hal ini akan memunculkan rasa saling hormat dan pengertian hingga terasa taka da lagi perbedaan yang tercipta antar negara. Kedudukan sejajar terjadi saat suatu negara mengakui kedaulatan negara lain. Sumber : http://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS%20NASIONAL %20Dwi.pdf https://fh.unived.ac.id/wp-content/uploads/sites/5/2020/10/ KEWARGANEGARAAN-KIRIM-NEW.pdf