Anda di halaman 1dari 8

KISI-KISI PPKN

1.Rumusan Dasar Negara Menurut Soekarno

Pada 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia. Berikut bunyinya:

-Kebangsaan Indonesia

-Internasional atau Perikemanusiaan

-Mufakat atau Demokrasi

-Kesejahteraan Sosial, dan

-Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Hasil Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945

Selain pengesahan Undang-undang Dasar Negara, terdapat dua keputusan penting pada sidang pertama PPKI 18 Agustus 1945, yaitu:

A. Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara

B. Mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden

C. Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sampai dibentuknya MPR/DPR

3.Manfaat keragaman budaya di Indonesia sebagai berikut:

A. Memperkaya Bahasa

B. Meningkatkan Potensi Pariwisata

C. Edukasi Kesenian

D. Menjaga Toleransi

E. Membangun Kemandirian Bangsa

4.Sebutkan daerah-daerah persebaran suku bangsa yang ada di Indonesia!

Jawaban:

Suku-suku di Pulau Sumatra :

 Aceh, Batak, Minang,,Melayu, Kubu

Suku-suku di Pulau Kalimantan :

 Dayak, Punan, Kutai, Ngaju, Lawangan

Suku-suku di Pulau Sulawesi :

 Bugis, Toraja, Buton, Minahasa, Lanan, padang

Suku-suku di Kepulauan Maluku :

 Ambon, Ternate, Kei, Tanimbar, Rana

Suku-suku di Pulau Jawa :

 Osing, Jawa, Madura, Sunda, Tengger

Suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara :

 Bali, Sasak, Sumbawa, Alor, Flores

Suku-suku di Pulau Papua :

 Asmat, Dani, Sentani, Senggi, Iban

5.Pengelompokan ras
Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu:

-Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.

-Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.

-Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.

-Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang).

-Khoisan (Afrika Selatan).

Lantas, ras apa saja yang ada di Indonesia? Dilansir dari Kompas.com, berikut ini empat jenis ras yang ada di Indonesia dan
persebarannya.Macam-macam ras di Indonesia

 Ras Malayan-Mongoloid

Ras ini hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Yakni ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.

Ras ini terbagi menjadi dua, yakni Proto Melayu (Suku Batak, Toraja, dan Dayak) dan Deutro Melayu (Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali).

Ciri fisik ras Malayan-Mongoloid adalah kulitnya kuning sampai sawo matang, wajahnya bulat, dan matanya besar.

 Ras Melanesoid atau Melanesia

Ras Melanesia memiliki ciri khas hampir sama dengan ras Negroid, yakni kulit cenderung coklat hingga hitam, berambut keriting, bentuk
bibirnya tebal, dan tubuhnya tinggi. Di Indonesia, ras ini ada di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

 Ras Asiatic-Mongoloid

Ras ini adalah orang-orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia. Ciri utama ras ini adalah memiliki bentuk wajah
oval, kulit kuning langsat, dan matanya sipit. Ras Asiatic-Mongoloid ada di Indonesia karena pengaruh dari bangsa Tiongkok yang menetap di
Nusantara.

 Ras Kaukasoid-Indic

Kelompok ini tersebar di daerah Sumatera Utara, seperti Sibolga, Binjai, Medan, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, dan Tanjung Balai.

Untuk persebaran ras ini juga cukup luas di Indonesia, karena keturunan orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika. Mereka
memiliki ciri fisik berbadan tinggi, kulit putih hingga kuning langsat, dan hidung yang mancung.

6.Asas Otonomi Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengenai Pemerintah Daerah, terdapat 3 jenis penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah. Asas-asas tersebut antara lain adalah asas desentralisasi, asas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

a. Asas Desentralisasi

Asas desentralisasi adalah sebuah penyerahan wewenang. Penyerahan tersebut dilakukan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah.
Pemerintah daerah memiliki wewenang untuk mengurus daerahnya tersebut secara mandiri. Hal ini berdasarkan dari asas otonom.

b. Asas Dekonsentrasi

Asas dekonsentrasi adalah sebagian urusan dari pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintah pusat pada gubernur. Hal tersebut karena
gubernur adalah wakil dari pemerintah pusat.Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat pada instansi vertikal di sebuah wilayah tertentu, dan/atau
pada gubernur dan walikota atau bupati sebagai penanggung jawab dari urusan pemerintahan umum.

c. Tugas Pembantuan

Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi.

7.Artii Tujuan Negara Indonesia

Melansir tulisan "Negara Hukum Indonesia Ditinjau dari Teori Tujuan Negara" dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan, karya Maleha
Soemarsono, berikut ini penjelasan setiap tujuan negara Indonesia.

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


Merupakan tujuan negara untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang heterogen, mulai dari perbedaan suku, budaya, agama, dan ras.
Selain melindungi seluruh warga Indonesia, negara juga diharapkan dapat melindungi penduduk asing yang ada dalam wilayah hukum Indonesia.

Memajukan kesejahteraan umum

Memiliki arti mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, baik dari sisi ekonomi maupun spiritual. Kesejahteraan yang sesuai dengan
dasar Ketuhanan Yang Maha Esa akan membawa keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Selain itu, dalam usaha mencapai kesejahteraan ekonomi harus berdasarkan pada nilai Pancasila, yaitu keadilan sosial.

Mencerdaskan kehidupan bangsa

Tujuan negara ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Sebagai rakyat, kita harus memiliki
kesadaran penuh untuk aktif mencerdaskan diri.

Dengan demikian, Indonesia akan menjadi bangsa yang sadar bernegara dan memiliki kesadaran hukum yang baik.

Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Indonesia memiliki peluang besar untuk menjalin kerja sama politik internasional, terutama dalam menjaga perdamaian dunia. Salah satu praktik
nyata yang sudah dilakukan Indonesia adalah bergabung menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dewan HAM.

Dengan begitu, tujuan negara Indonesia dirumuskan berlandaskan nilai-nilai Pancasila serta mengarah pada segi nasional dan internasional.
Tujuan negara dibuat tidak hanya untuk mencari kekuasaan semata, tetapi untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan seluruh
masyarakatnya.

8.Sejarah Istilah Pancasila

Dalam buku Memahami Pancasila (2019) karya Fais Yonas Bo'a dkk, Istilah Pancasila sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit sekitar abad
14.dimana yang tertuang pada kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada 1365 dan Kitab Sutasoma karya Empu Tantular.

Pada kitab Negarakertagama tertulis "Yatnanggegwani Pancasyila Kertasangkarabhisekakakakrama".

Di mana artinya, raja menjalankan dengan khidmat kelima pantangan (Pancasila) itu, demikian juga dalam berbagai upacara ibadah dan dalam
berbagai penobatan.

Sementara dalam Kitab Sutasoma karya Empu Tantular, secara bahasa (sansekerta) istilah Pancasila mengandung dua arti.

Pancasila dengan huruf i yang dibaca pendek (Pancasila) berati berbatu sendi yang lima. Sedangkan Pancasila dengan huruf i yang dibaca
panjang (Pancasiila) berati lima tingkah laku yang utama atau pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama), yakni:

Tidak boleh melakukan kekerasan, Tidak boleh mencuri, Tidak boleh berjiwa dengki, Tidak boleh berlaku berbohong, Tidak boleh meminum
minuman keras yang memabukkan.

9. Tiga Tokoh Perumus Pancasila

 Moh Yamin, Soekarno, Soepomo

10. Nilai-nilai Pancasila dan Contoh Sehari-hari

1. Nilai Ketuhanan

Pancasila sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai ketuhanan. Dikutip dari seperti dikutip dari Pendidikan
Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh Aa Nurdiaman, perwujudan nilai sila pertama Pancasila ini antara lain:

Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Mahasempurna.

Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.

Saling menghormati dan menoleransi antarpemeluk agama yang berbeda-beda.

Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

11.UU RI Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan HOT. ... Dalam undang-undang ini menyebutkan bahwa
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah pembuatan peraturan perundang-undangan yang mencakup tahapan
perencanaan,penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan.
12 .Lembaga negara yang berwenang menetapkan UUD menurut Pasal 3 ayat(1) UUD NRI Tahun 1945 adalah (1) Majelis Permusyawaratan
Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang- Undang Dasar. (3) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil
Presiden. (4) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar.

13. Undang-Undang adalah Peraturan Perundang- undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
Undang-undang memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan hukum, untuk mengatur kehidupan
bersama dalam rangka mewujudkan tujuan dalam bentuk negara.

Jadi, jawaban dari pertanyaan diatas adalah undang-undang.

14. 10 PELANGGARAN LALU LINTAS PALING SERING TERJADI:

 Menerobos Lampu Merah, Tidak Menggunakan Helm, Tidak Menyalakan Lampu Kendaraan, Tidak Membawa Surat Kelengkapan
Berkendara, Melawan Arus (Contra Flow), Melanggar Rambu-Rambu Lalu Lintas, Menerobos Jalur Busway, Penggunaan Kendaraan
yang Tidak Memperhatikan Aspek Keselamatan, Tidak Menggunakan Spion, Berkendara Melewati Trotoar

15. Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tanggal 20
Maret 1602. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera atau dikenal dengan politik adu
domba. VOC membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan keuntungan berupa wilayah kekuasaan dan monopoli
perdagangan. Contoh devide et impera ini adalah pada Perang Makassar. Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa dan kota Makassar
pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka, yang saat itu berseteru dengan Sultan Hasanudin. Dengan demikian,
ketika VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602, Indonesia mulai mengalami penjajahan Belanda dengan berbagai kebijakannya yang
memecah belah rakyat Indonesia.

16.Menerapkan rasa Nasionalisme dilingkungan Sekolah:

 Mengikuti Upacara Bendera Pada Hari Besar Kenegaraan, Menghormati Guru di Sekolah, Ikut Menjaga Fasilitas Sekolah, Rajin
Belajar, Mematuhi Tata Tertib Sekolah

17. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa: “Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”.

18. Beberapa komitmen para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila sebagai berikut:

 Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia, Memiliki semangat
juang, Mendukung dan berupaya secara akti dalam mencapai cita-cita bangsa, yakni merdeka, bersatu berdaulat, adil, dan makmur,
Bersedia mengorbankan diri pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi.

19. nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda:

Nasionalisme, Cinta tanah air, Persatuan, Kebersamaan serta persaudaraan


Selain empat nilai di atas, berikut beberapa nilai luhur lainnya yang terkandung dalam Sumpah Pemuda: Sikap rela berkorban
Mengutamakan kepentingan bangsa Bisa menerima serta menghargai perbedaan Meningkatkan semangat gotong royong.

20. Salah satunya ialah pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965. Pemberontakan ini bertujuan untuk
mengubah ideologi menjadi komunis.

21. Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru

Pada masa Orde Baru, pemerintah tentunya ingin menerapkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni serta masif melalui program P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Bahkan saat itu, program P4 ini disosialisasikan di sekolah-sekolah sebagai doktrin
ideologi.Kekurangan dan kelebihan dalam penerapan Pancasila pada masa Orde Baru. Berdasar penelitian ilmiah yang ditulis oleh Sandra
Dewi dan Andrew Shandy Utama berjudul Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa
Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi, terdapat beberapa kelemahan terbesar penerapan Pancasila pada masa Orde Baru, yaitu:

 Melanggengkan Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun, Merebaknya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), Terjadi
penafsiran sepihak terhadap Pancasila melalui program P4, Adanya penindasan ideologis, sehingga orang-orang yang memiliki
gagasan kreatif dan kritis menjadi takut untuk bersuara, Adanya penindasan secara fisik, seperti pembunuhan di Timor Timur, Aceh,
Irian Jaya, kasus di Tanjung Priok, dan kasus pengrusakan pada 27 Juli, Perlakuan diskriminasi oleh negara terhadap masyarakat non
pribumi (keturunan) dan golongan mnoritas.
 2. Kelebihan dalam penerapan Pancasila pada masa Orde Baru
 Pada masa Orde Baru, Indonesia tentu masih mengalami transisi politik dari era Soekarno ke era Soeharto, sehingga terdapat beberapa
kebijakan-kebijakan penting. Bahkan hal-hal fundamental terkait ekonomi, pangan, serta stabilitas negara lambat laun mulai membaik
di awal-awal era Orde Baru.
 Hal tersebut juga menjadi bukti kelebihan penerapan Pancasila pada masa Orde Baru yang sangat masif walaupun terkesan otoriter.
Berikut beberapa kelebihan penerapan Pancasila masa Orde Baru, yakni: Eskalasi yang signifikan dari segi GDP per kapita Indonesia
dari 70 USD menjadi 1000 USD, Implementasi program Keluarga Berencana untuk mengontrol jumlah populasi penduduk,
Masyarakat diwajibkan untuk sekolah dan terlihat dari jumlah angka buta huruf yang menurun drastic, Program Swasembada Pangan
terlaksana dengan baik, Stabilitas keamanan meningkat, Rencana Pembangunan Lima Tahun bisa terealisasi, Membangun diplomasi
dan kerja sama antara negara-negara internasional.

22 .Berikut 3 keunggulan yang dimiliki Pancasila sebagai ideologi yang terbuka yaitu:

Pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman akan tetapi nilai-nilai dasarnya tidak perlu diubah dan tetap sesuai, Pancasila
memberikan hak istimewa kepada setiap individu akan tetapi tetap pada kerangka social, Menutup kelemahan dari setiap ideologi
yang berseberangan satu sama lain.

23. Nilai instrumental, ini sebagai penjabaran dari nilai nilai dasar ideologi Pancasila berupa peraturan perundangan dan lembaga
pelaksanaannya.Misalnya;UUD, ketetapan MPR, UU, serta peraturan perundang-undangan lainnya. Dapat disesuaikan dengan perkembangan
zaman dan aspirasi masyarakat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

24. faktor yang mempengaruhi perubahan implementasi Pancasila:

 faktor internal, yakni tingkat kesadaran masyarakat masih kurang, dan faktor ekternal kurang nya kontrol, dan kurangnya panutan
didalam masyarakat. Salah satu faktor internal yang sangat mempengaruhi keberhasilan pengamalan nilai Pancasila adalah kurangnya
pemahaman masyarakat Indonesia mengenai pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila. Sedangkan, faktor eksternal yang sangat
berpengaruh adalah globalisasi.

25. perwujudan pengalaman nilai-nilai Pancasila di berbagai bidang kehidupan

1.perwujudan nilai nilai Pancasila dalam Bidang politik dan hukum. Contohnya;

 Pengembangan Lembaga-Lembaga Negara, Pengembangan Hak Asasi Manusia sesuai Nilai-Nilai Pancasila, Pengembangan
Demokrasi Pancasila di Indonesia,Pengembangan Hukum Berdasarkan Pancasila.

2.Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang ekonomi. Contohnya;

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. -Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, Perekonomian nasional, diselenggarakan berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

3.Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya. Contohnya;

 Gotong royong, Pengambilan keputusan secara musyawarah, Toleransi antar suku, ras, dan agama, Menciptakan lingkungan rukun,
adil, dan harmonis, Pelestarian budaya local, Menghargai pendapat dan pandangan orang lain, Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia
4.Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di bidang Pertahanan dan Keamanan, bentuk partisipasi rakyat dalam pembelaan negara yang sudah ada
dalam masyarakat seperti sistem “ronda” atau sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang melibatkan masyarakat secara bergantian.

26.Perwujudan Kedaulatan Keluar:

 Mendirikan Duta Besar Di Luar Negeri, Melaksanakan Politik Luar Negeri, Mengadakan Hubungan Diplomatik, Ikut dalam Berbagai
Organisasi Internasional, Membuat Perjanjian dengan Negara Lai, Mengangkat Duta, Melakukan Perdagangan Internasional, Presiden
Menyatakan Perang dan Perdamaian, Mengadakan Kerjasama di Berbagai Bidang.

27.Asas Pemilu adalah Luber Jurdil

Asas Pemilu tertuang dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dalam UU tersebut, enam asas
Pemilu adalah Luber Jurdil yang berarti; Langsung,Umum,Bebas,RahasiaJujur dan, Adil.

28.Berikut adalah beberapa prinsip kedaulatan RI menurut UUD 1945:

 Negara Indonesia merupakan kesatuan yang berbentuk republic, Kedaulatan berada di tangan rakyat serta dilaksanakan menurut UUD,
Presiden tak dapat membekukan atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat, MPR hanya memberhentikan presiden atau wakil
presiden dalam masa jabatannya menurut UUD, Negara Indonesia adalah negara hukum, Menteri diangkat dan diberhentikan oleh
presiden.

29.Fungsi-fungsi DPR

1. Fungsi Legislasi;ialah menetapkan undang-undang dengan persetujuan presiden

Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas), Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU), Menerima RUU
yang diajukan DPD, terkait otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,
pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah, Membahas RUU yang diusulkan Presiden atau
DPD, Menetapkan UU bersama dengan Presiden, Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang
diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU.

2. Fungsi Anggaran;ialah menyusun dan menetapkan APBN melalui undang-undang

Memberi persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden), Memperhatikan pertimbangan DPR atas RUU mengenai
APBN dan RUU terkait pajak, pendidikan, dan agama, Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan serta tanggung jawab
keuangan negara yang disampaikan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), Memberi persetujuan terhadap pemindahtanganan aset
negara maupun terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang berkaitan dengan beban keuangan negara.

3. Fungsi Pengawasan;ialah mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh presiden

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah, Membahas dan menindaklanjuti hasil
pengawasan yang disampaikan DPD (berkaitan dengan pelaksanaan UU tentang otonomi daerah, pembentukan, pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama).

30. Bali merupakan salah satu daerah yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, dimana kekerabatan ini ditentukan bahwa garis keturunan
hanya dilihat dari garis laki-laki, oleh karena itu konsekuensinya ahli waris hanyalah anak laki-laki (Sukerti, 2012).

31.Sikap yang Harus Dikembangkan untuk Mewujudkan Persatuan dalam Keberagaman

-Memiliki empati dan tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain, Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi
dan paling baik, Toleransi atau menerima keragaman suku bangsa dan budaya yang beragam sebagai kekayaan bangsa yang tak
ternilai harganya. Lebih mengutamakan negara atau kepentingan bersama daripada kepentingan daerah atau suku masing-masing.
Mau berpartisipasi aktif baik secara individu atau kelompok berdasarkan perbedaan budaya dalam kegiatan masyarakat, Berusaha
untuk belajar dan memahami budaya yang berbeda dengan cara yang positif dan tidak memaksakan, Bekerja sama dengan individu
atau kelompok meskipun berbeda budaya, demi mencapai tujuan bersama.

32.33.Konflik SARA seringkali ditemukan pada masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda-beda atau beragam. konflik ini dapat terpicu
karena adanya ketimpangan, kesenjangan atau ketidakadilan dalam masyarakat. Sehingga menimbulkan rasa kebencian dan prasangka buruk
terhadap lawan. Konflik ini memberikan beberapa dampak negatif bagi masyarakat, diantaranya :

Menimbulkan perpecahan antarkelompok dalam masyarakat, Memicu terjadinya tindak kekerasan yang menimbulkan korban jiwa,
Hilangnya rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat.

34.Pengertian Etnosentrisme adalah paham di mana suatu kebudayaan atau kelompok suku bangsa lebih superior dibanding kelompok lainnya.

Etnosentrisme adalah penilaian budaya orang lain yang mengacu pada standar nilai dan budaya kelompok sendiri. Contoh etnosentrisme :
Dilansir dari situs Study, contoh etnosentrisme adalah perbedaan budaya Amerika dengan kultur lainnya ketika berbicara. Budaya Amerika
mengharuskan seseorang untuk menatap orang lain ketika berbicara. Namun, dalam budaya non-Amerika, hal ini tidak diperbolehkan.Hal
ini akan menjadi etnosentrisme ketika salah satu budaya menganggap bahwa kebiasaan menatap orang lain saat bicara, jauh lebih baik.
Contoh etnosentrisme lainnya, yakni ketika orang Amerika memercayai bahwa negaranya jauh lebih kuat dan berkuasa ketimbang negara
lain. Terakhir, contoh etnosentrisme yang paling sering kita jumpai adalah perbedaan cara makan.

35 .Konsepsi hukum bela negara di Indonesia sudah ada. Dan itu sudah tercantum dan mendasarkan kepada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
khususnya Pasal 27 ayat (3) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara.

36.Inilah beberapa bentuk kesadaran bela negara bagi pelajar:

Mengikuti Serta Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, Rajin Belajar, Menaati Semua Tata Tertib di Sekolah, Rajin dan Selalu
Khidmat Saat Ikut Upacara.

Selalu Menghormati Guru, Berkontribusi dalam Berbagai Kegiatan Sosial.

37.Meneladani perjuangan Jenderal Sudirman;

Semangat patriotisme Jenderal Sudirman pada bangsa dan negara Indonesia yang besar, Jiwa nasionalis atau cinta tanah air yang
tinggi terhadap bangsa dan negaranya, Rela berjuang demi bangsa dan negaranya sebab ingin berdaulat penuh, Semangat berkorban
demi kemerdekaan Republik Indonesia, Tak pantang menyerah meski dengan senjata seadanya, Meski sedang sakit, Jenderal
Sudirman tetap mampu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia hingga akhirnya dikenal sebagai pahlawan bangsa, Bersatu dan
bergabung dengan rakyat demi mewujudkan kemerdekaan RI, Sikap teguh yang tidak rela bangsa dan negaranya dijajah bangsa lain.

38. Bentuk ancaman militer. Bentuk-bentuk ancaman militer tertuang pada undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 pada penjelasan pasal 7 ayat 2
yaitu agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara serta
konflik komunal.

39.Sebagaimana tertuang dalam Pasal 9 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara
keikutsertaan masyarakat dalam upaya bela negara dapat ditempuh melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi.

40.Upaya pembelaan negara sesuai dengan profesi;Salah satu contohnya adalah atlet yang mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali
dalam kejuaraan dunia. Selain itu, seorang siswa juga dapat melakukan upaya bela negara dengan menorehkan prestasi dalam ajang olimpiade
sains tingkat internasional

41.Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menentukan “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.” Konsekuensi dari pasal
tersebut telah menempatkan MPR sebagai organ negara yang super body dan merupakan lembaga tertinggi dalam negara

42.10 Peran Indonesia dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Menjadi Anggota PBB, Pernah Terlibat dalam Sidang Majelis Umum PBB, Mengirimkan Pasukan Garuda, Indonesia di Dewan Keamanan (DK)
PBB, Salah Satu Anggota Pertama Dewan HAM PBB, Ikut Mendirikan ASEAN, Tuan Rumah Acara Penting ASEAN, Menjadi Pelopor
Berdirinya Gerakan Non Blok, Memprakarsai Berdirinya KAA, Organisasi Konferensi Islam

43.Selain menciptakan perdamaian setiap bangsa, hukum internasional juga digunakan untuk mengatur hubungan kerjasama antar negara di
berbagai dunia, hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta eksistensi keberadaan negara tersebut dalam pemerintahan hubungan
berskala internasional

44.Tugas, Fungsi dan Wewenang Kepolisian di Indonesia

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, keberadaan Kepolisian di Indonesia membawa 4 peran strategis yakni penegak hukum,
pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat terutama dalam hal kepatuhan dan ketaatan hukum yang berlaku.

Berdasarkan ketentuan tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 13 UU No.2 Tahun 2002 tugas kepolisian meliputi:

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum; dan , memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.

45.Sikap bela negara di lingkungan sekolah;Menghormati guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tidak melakukan penyimpangan yang
melanggar nilai - nilai pancasila. Bersikap sopan dan santun, serta saling tolong menolong kepada teman maupun kepada guru.

46.Dasar Hukum Bela Negara

Undang-undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. Undang-Undang No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988.

47. Upaya bela negara pada dasarnya didorong oleh rasa cinta pada tanah air, adanya sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Sikap bela negara ini juga bisa menempatkan persatuan dan kesatuan juga keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
48.Bela Negara adalah kesadaran dan tindakan warga negara yang diterapkan karena cinta mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk memastikan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

49. Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tujuan bela negara adalah untuk menjaga pertahanan dan keamanan negara. Setiap
warga negara memiliki kewajiban dan hak yang sama dalam hal pembelaan negara. Alasan penting upaya pembelaan negara antara lain untuk
menjaga keutuhan NKRI, merupakan kegiatan untuk memperoleh kehormatan dari negara, dan mempertahankan negara dari berbagai ancaman.

50. upaya bela negara di lingkungan masing masing.Membentuk perilaku yang jujur, tegas, adil, dan peduli dengan sesama. Menciptakan
kerukunan, damai dan rasa aman dalam lingkungan masyarakat. Membentuk mental dan juga fisik yang tangguh. Membentuk iman dan
ketakwaan pada agama yang dianut setiap individu

Anda mungkin juga menyukai