Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2020-2021

FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIKA SOEGIJAPRANATA

JURUSAN MANAJEMEN

----------------------------------------------------------------------------------------
Dosen : Drs Albertus Istiarto MA.

Nama:Andrew Kane Permana

Nim:19.D1.0030

JAWABAN

1. Prasasi menyebutkan bahwa Sri Mulawarman adalah raja mulia dan terkemuka dan
telah memberikan sedekah sebanyak 20.000 ekor sapi kepada para kaum Brahmana.
Diibaratkan bahwa Sri Mulawarman seperti api di tanah suci waprakeswara sebagai
tanda kebijakan sang raja. Tugu peringatan ini juga dibuat oleh para Brahmana yang
datang di tempat tersebut,yang bisa kita pelajari dari para brahmana adalah kita
harus mngenang jasa orang orang yang membantu kita.

Hal penting dari mempelajari kerajaan kutai

 Kita dapat mengetahui bahwa munculnya agama hindhu pertama kalinya di Indonesia
berada di Kutai. Hal tersebut dapat diketahui dari prasasti yang ditemukan di Muara
Kaman Kalimantan Timur.
 Kita dapat mengetahui bahwa budaya dari Negara asing yang berkembang pertama
kali dari India adalah budaya hinduisme. Agama Hindu berasal dari India.
 Kita dapat mempelajari bahwa awal mulanya bahasa yang dikenal di Indonesia adalah
bahasa Sansekerta. Bahasa sanskerta dipercaya merupakan bahasa yang 'tinggi'.

2. ada kandungan makna tersirat dari bhineka tunggal ika yaitu cita-cita bangsa
indonesia sendiri untuk bisa hidup rukun dalam keberagaman yang ada dan saling
membantu satu sama lain tanpa membeda-bedakan satu sama lain, serta
memandang keberagaman sebagai suatu kekayaan yang harus dipertahankan
menurut saya yang tersirat dari Pancasila adalah Semua sila pancasila memiliki
keterkaitan antar sila atau pancasila adalah satu kesatuan yang tidak boleh di
pisahkan. Jika salah satu dari sila tersebut hilang maka pancasila tidak berfungsi .
selain itu Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia . Nilai-nilai dalam
pancasila adalah nilai yang mendasar untuk di jadikan pedoman peraturan dan dasar
dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia.
Pada kitab Negarakertagama tertulis "Yatnanggegwani Pancasyila
Kertasangkarabhisekakakakrama". Di mana artinya, raja menjalankan dengan khidmat
kelima pantangan (Pancasila) itu, demikian juga dalam berbagai upacara ibadah dan
dalam berbagai penobatan. Sementara dalam Kitab Sutasoma karya Empu Tantular,
secara bahasa (sansekerta) istilah Pancasila mengandung dua arti. Pancasila dengan
huruf i yang dibaca pendek (Pancasila) berati berbatu sendi yang lima. Sedangkan
Pancasila dengan huruf i yang dibaca panjang (Pancasila) berati lima tingkah laku
yang utama atau pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama), yaitu:

 Tidak boleh melakukan kekerasan


 Tidak boleh mencuri
 Tidak boleh berjiwa dengki
 Tidak boleh berlaku berbohong
 Tidak boleh meminum minuman keras yang memabukkan.

Pada kitab Sutasoma terdapat juga ungkapan Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma
Mangrwa. Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta yang terdiri dari dua kata,
yaitu panca sila. Panca artinya lima dan sila artinya dasar, asas atau prinsip. Sehingga
Pancasila memiliki arti lima dasar, lima asas atau lima prinsip. Kelima dasar, asas,
prinsip tersebut telah menjadi rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Kita harus bangga dan melestarikan semangat persatuan para pemuda karena,jika
bukan karena mereka Indonesia takkan pernah Bersatu dan akan terus di jajah
hingga sekarang. Selain itu, menumbuhkan kesadaran rakyat, kesadaran berbangsa,
dan kesadaran bertanah air Indonesia. Perjuangan yang dilakukan tidak lagi dalam
bentuk perlawanan yang bersifat kedaerahan, tetapi sudah mulai mengarah kepada
cita-cita pembentukan negara kesatuan. Timbulnya rasa senasib, rasa kebersamaan,
dan kesadaran membuat suatu persepsi menuju cita-cita kebangsaan
nasional.Persatuan menjadi aset berharga dalam menatap hari depan yang penuh
harapan karena diperlukan jiwa besar dan semangat kebersamaan, kebangsaan, dan
kemanusiaan. Bersatu dalam keharmonisan yang ditandai dengan banyaknya etnis,
suku, agama, budaya, kebiasaan di dalamnya.  Perbedaan-perbedaan itu justru
dijadikan perbendaraan dan sumber inspirasi. Hal ini akan menimbulkan saling
berbagi pandangan, harapan, dan tujuan mulia. Tantangan masa depan bangsa akan
menjadi mudah ketika dilaksanakan secara bersama. Rasa memiliki bangsa yang
tercipta selalu dipelihara dan dikembangkan menjadi kekayaan bersama serta
membentuk kesatuan yang indah, harmonis dan damai.

4. Semua berawal dari pemberian janji kemerdekaan oleh Perdana Menteri Jepang saat
itu, Kuniaki Koiso untuk Indonesia pada tanggal 7 September 1944. Pemerintah
Jepang lalu mendirikan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun Showa 20) dengan
tujuan untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan tata pemerintahan
Indonesia Merdeka.
BPUPKI diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.
Dalam pidato pembukaannya kala itu, dr. Radjiman antara lain mengajukan pertanyaan
kepada anggota-anggota Sidang – terdiri dari 74 orang (67 orang Indonesia, 7 orang Jepang).
“Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?,” tanyanya.

Sontak, sejumlah usulan pun disampaikan oleh para anggota.

Muhammad Yamin, misalnya. Dalam pidatonya pada tanggal 29 Mei 1945, Ia merumuskan
lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri
Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.

Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban,
agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia.

Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyebut dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal
dengan judul “Lahirnya Pancasila”, dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan Indonesia;
Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan.

Nama Pancasila diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu.

“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan


ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas
atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan
abadi.”

Usulan Soekarno diterima dengan baik oleh semua peserta sidang. Setelah itu, tanggal 1 Juni
1945 pun diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.

Sebelum sidang pertama berakhir, suatu Panitia Kecil dibentuk untuk tak hanya
merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara – mengacu pada pidato yang
diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, tetapi juga menjadikan dokumen itu sebagai
teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.

Dari Panitia Kecil itu dipilih 9 orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk
menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 yang
kemudian diberi nama Piagam Jakarta.

ada hari-hari panjang yang telah mereka lewati dalam perdebatan sengit dan tajam
mewakili nilai, norma, pandangan hidup, dan ideologi politik masing-masing. Titik tolaknya
dimulai sejak 29 Mei sampai 1 Juni 1945 ketika Sukarno menyampaikan pidato tentang
Pancasila sebagai philosophische grondslag (landasan falsafah) bagi negara Indonesia
merdeka. 18 Agustus 1945 menjadi klimaks dari seluruh rangkaian peristiwa. Sebagai ketua
sidang, ia menyadari bahwa setiap hadirin memiliki cara pandang dan pemikiran politik
berbeda yang melandasi perdebatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai