PERKULIAHAN
Pendidikan
Pancasila
Sejarah Lahirnya
Pancasila
Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Danang Prasetyo, M. Pd.
03
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN........................................................................................................3
LATIHAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14
Sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia (R.I), oleh
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), pada tanggal 18 Agustus
1945, nilai-nilai Pancasila telah ada dalam masyarakat Nusantara, sejak zaman
dahulu. Nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai adat-istiadat, budaya, dan religi, yang
telah ada, melekat, dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
pandangan hidup, dalam masyarakat Nusantara, yang menjadi cikal-bakal bangsa
Indonesia.
Karena itu masyarakat Nusantara, adalah kausa materialis (asal usul material)
Pancasila. Nilai-nilai itu kemudian diangkat dan dirumuskan secara resmi oleh
para pendiri negara, sebagai dasar filsafat negara, dalam sidang-sidang BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pertama dan
kedua, serta panitia 9.
3. Soekarno/Bung Karno
Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan lima dasar
juga untuk negara Indonesia merdeka, yang dinamainya dengan “Pancasila”,
sesuai masukan temannya, yang merupakan seorang ahli bahasa.
Lima dasar tersebut, adalah:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme/Perikemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Lima sila tersebut, menurut Bung Karno, bisa diringkas menjadi tiga sila, atau
Trisila, yaitu Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, dan Ketuhanan. Trisila
tersebut, menurut Bung Karno, dapat diperas menjadi satu sila/Ekasila, yaitu
Gotong-Royong. BPUPKI kemudian dibubarkan oleh Jepang, pada tanggal 9
Agustus 1945.Sebagai gantinya, dibentuklah sebuah badan yang bernama Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).PPKI diketuai oleh Soekarno (Bung
Karno), sementara wakilnya adalah Mohammad Hatta (Bung Hatta).
Setelah itu Komite Delapan dibentuk untuk menginvestigasi semua usulan
dasar negara Indonesia. Ada dua pendapat berbeda dalam komite tersebut terkait
dasar negara Indonesia Faksi Islam ingin negara berdasarkan hukum Islam, tetapi
faksi nasionalis menolaknya Kemudian, Komite Sembilan dibentuk, yang
menyelenggarakan pertemuan tanggal 22 Juni 1945.Hasil pertemuan tersebut
adalah embrio dari Pembukaan UUD 1945, yaitu piagam Jakarta Dalam Piagam
Jakarta/Jakarta Charter, lima dasar Republik Indonesia adalah:
1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi
pemeloek2-nja
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
3. Persatoean Indonesia
Inti versi kedua adalah bahwa penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta,
merupakan usulan dari opsir Jepang, kepada Bung Hatta yang kemudian
menghapus tujuh kata tersebutSecara umum sebenarnya penghapusan tujuh kata
tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi Indonesia, yaitu “Musyawarah
untuk Mufakat”Semua golongan yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan,