Anda di halaman 1dari 14

MODUL

PERKULIAHAN
Pendidikan
Pancasila

Sejarah Lahirnya
Pancasila

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Danang Prasetyo, M. Pd.
03
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN........................................................................................................3
LATIHAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


Danang Prasetyo, M. Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ 2
PEMBAHASAN

Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Panca-Syila (Lima


Dasar), Panca-Syiila (Lima aturan tingkah laku yang penting.Secara Historis
(Sejarah) kata Pancasila, pertama kali digunakan dalam ajaran agama Buddha.
Panca-Sila dalam ajaran Buddha, adalah berisi lima prinsip moral, yaitu lima
larangan:
1. Panatipata veramani sikkhapadam samadiyani, yang berarti, Janganlah
mencabut nyawa setiap yang hidup (larangan membunuh).
2. Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyan, yaitu Janganlah
mengambil barang yang tidak diberikan (larangan mencuri).
3. Kameshu micchacara veramani sikkhapadam samadiyani, atau Larangan
berzina.
4. Musawada veramani sikkhapadam samadiyani, atau Janganlah berkata
palsu (larangan berdusta).
5. Sura-meraya-majja-pamadattana veramani sikkhapadam samadiyani, atau
Janganlah meminum minuman yang menghilangkan pikiran (larangan
minum minuman keras)

Pancasila terdapat dalam buku Negarakertagama, selain itu juga terdapat


dalam buku Sutasoma, karangan Empu Tantular.Arti Istilah Pancasila dalam
Sutasoma, adalah ”Berbatu sendi yang lima”, dan “Pelaksanaan kesusilaan yang
lima”, yang meliputi:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan.
2. Tidak boleh mencuri.
3. Tidak boleh berjiwa dengki.
4. Tidak boleh berbohong.
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.

Setelah Majapahit runtuh, dan Islam mulai tersebar ke seluruh Nusantara,


dalam masyarakat Jawa masih dikenal Lima Larangan (Pantangan)/”Ma-Lima”:
1. Mateni (membunuh).
2. Maling (mencuri).

2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


Danang Prasetyo, M. Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ 3
3. Madon (berzina).
4. Madat (menghisap candu).
5. Main (berjudi.)

Ma-Lima berlaku untuk seluruh penganut agama apapun dalam masyarakat


Jawa, ajaran Ma-Lima ini dioengaruhi oleh ajaran moral Buddha.

Sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia (R.I), oleh
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), pada tanggal 18 Agustus
1945, nilai-nilai Pancasila telah ada dalam masyarakat Nusantara, sejak zaman
dahulu. Nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai adat-istiadat, budaya, dan religi, yang
telah ada, melekat, dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
pandangan hidup, dalam masyarakat Nusantara, yang menjadi cikal-bakal bangsa
Indonesia.
Karena itu masyarakat Nusantara, adalah kausa materialis (asal usul material)
Pancasila. Nilai-nilai itu kemudian diangkat dan dirumuskan secara resmi oleh
para pendiri negara, sebagai dasar filsafat negara, dalam sidang-sidang BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pertama dan
kedua, serta panitia 9.

Nilai-nilai Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia


Contoh manifestasi nilai Ketuhanan dalam sejarah masyarakat Nusantara,
yaitu adalah keberadaan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk
kerajaan, kenduri, dan sedekah pada para Brahmana, yang dipraktekkan oleh
Masyarakat Kutai. Selain itu, bentuk kerajaan dengan agama sebagai tali pengikat
kewibawaan raja, terlihat dalam dua kerajaan besar dalam sejarah Nusantara,
yaitu Kerajaan Sriwijaya (Agama Buddha) dan Kerajaan Majapahit (Agama Hindu
dan Buddha).
Contoh nilai kemanusiaan dan persatuan dalam sejarah masyarakat
Nusantara, adalah sikap toleransi dalam kehidupan beragama, seperti yang
dipraktekkan oleh Kerajaan Kahuripan yang dipimpin oleh Raja Airlangga.Pada
masa itu, agama yang diakui oleh kerajaan, ada beragam, yaitu agama Buddha,

2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


4
Danang Prasetyo, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/
agama Wisnu, dan agama Syiwa.Ketiga agama tersebut hidup berdampingan
secara damai, yang menimbulkan suatu persatuan dalam masyarakat.
Selain itu, nilai persatuan terlihat dalam sumpah Palapa yang diucapkan oleh
Mahapatih Kerajaan Majapahit, yaitu Patih Gajah Mada untuk mempersatukan
seluruh Nusantara.
Contoh nilai kerakyatan (demokrasi) dalam sejarah masyarakat Nusantara,
adalah seperti yang dipraktekkan oleh masyarakat Minangkabau pada zaman
dahulu.Hal ini digambarkan oleh salah seorang filsuf Nusantara, Tan Malaka,
sebagai berikut:

“Keadaan di Minangkabau sedikit berlainan.Pemerintahan oleh adat


diserahkan kepada wakil-wakil rakyat para penghulu, yakni datuk-
datuk.Mereka mesti memerintah menurut undang-undang tertentu.Kekuasaan
tertinggi bernama "mufakat" yang diperoleh dari perundangan dalam satu
rapat.Tiap-tiap rapat mesti terbuka seluas-luasnya dan menurut kebiasaan
yang pasti. Laki-laki dan perempuan dalam rapat mempunyai hak bicara
sepenuh-penuhnya yang dengan cara bagaimanapun tak boleh dikurangi.
Baik terhadap perkara daerah atau nasional, „undang-undanglah‟ yang
berkuasa setinggi-tingginya.” (Malaka, 2000:68).

Contoh nilai keadilan sosial dalam sejarah masyarakat Nusantara.Raja


Airlangga, dari Kerajaan Kahuripan, pada tahun 1037 memerintahkan untuk
membuat tanggul dan waduk, demi pertanian rakyat. Kemakmuran dan
kesejahteraan yang dirasakan oleh rakyat Kerajaan Majapahit, saat kerajaan
tersebut menjadi pusat pelayaran dan perdagangan.
Istilah “Pancasila”, pertama kali diusulkan oleh Soekarno, dalam pertemuan
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
tanggal 1 Juni 1945. Karena itulah 1 Juni dijadikan sebagai hari lahir
Pancasila.BPUPKI dibentuk oleh Pemerintahan Militer Jepang, yang menduduki
Hindia Belanda pada tahun 1942. Pemerintah Jepang sebenarnya ingin
memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia.Janji kemerdekaan ini
disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Kaiso, oleh karena itu dikenal juga
sebagai “Janji Kaiso”.
Soekarno mendapatkan istilah Pancasila dari temannya, seorang ahli
bahasa.Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD (Undang-Undang
Dasar)1945 merupakan dasar negara Indonesia. Istilah Pancasila di sini

Page 5 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


maksudnya adalah “Satu dasar negara yang terdiri atas lima unsur yang menjadi
satu kesatuan Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia”.
Bangsa Jepang masuk ke Nusantara dengan propaganda tiga A, yaitu
“Jepang pemimpin Asia”, "Jepang Pelindung Asia" dan "Jepang Cahaya
Asia".Akan tetapi, pada kenyataannya, penindasan Jepang terhadap bangsa
Indonesia, selama kurang lebih tiga tahun, bahkan melampaui kekejaman
penjajah sebelumnya, atau pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Terdesaknya Jepang dan aliansinya pada perang dunia kedua, membuat
Jepang mencoba menarik simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia.Salah
satunya adalah dengan membentuk sebuah badan, yang Bernama Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Melalui badan bentukan Jepang, yang bernama BPUPKI, para pendiri negara
mendiskusikan bentuk dan dasar negara mana yang tepat untuk negara Indonesia
nantinya.

Sidang BPUPKI yang pertama, tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.


1. Mr. Muhammad Yamin mengusulkan 5 dasar negara bagi Indonesia merdeka,
yaitu:
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat.
2. Prof Soepomo
Pada Sidang BPUPKI, menyampaikan pidato tentang teori negara integralistik.
Negara Indonesia, adalah negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia,
suatu negara, tempat pemimpin dan rakyat bersatu.Soepomo menolak negara
yang berasaskan pada teori negara liberal (individualistik) dan Marxis (sosialistik).
Lima dasar usulan Soepomo yaitu:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Mufakat dan Demokrasi
2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
6
Danang Prasetyo, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/
 Musyawarah
 Keadilan Sosial

3. Soekarno/Bung Karno
Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan lima dasar
juga untuk negara Indonesia merdeka, yang dinamainya dengan “Pancasila”,
sesuai masukan temannya, yang merupakan seorang ahli bahasa.
Lima dasar tersebut, adalah:
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme/Perikemanusiaan
 Mufakat atau Demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Lima sila tersebut, menurut Bung Karno, bisa diringkas menjadi tiga sila, atau
Trisila, yaitu Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, dan Ketuhanan. Trisila
tersebut, menurut Bung Karno, dapat diperas menjadi satu sila/Ekasila, yaitu
Gotong-Royong. BPUPKI kemudian dibubarkan oleh Jepang, pada tanggal 9
Agustus 1945.Sebagai gantinya, dibentuklah sebuah badan yang bernama Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).PPKI diketuai oleh Soekarno (Bung
Karno), sementara wakilnya adalah Mohammad Hatta (Bung Hatta).
Setelah itu Komite Delapan dibentuk untuk menginvestigasi semua usulan
dasar negara Indonesia. Ada dua pendapat berbeda dalam komite tersebut terkait
dasar negara Indonesia Faksi Islam ingin negara berdasarkan hukum Islam, tetapi
faksi nasionalis menolaknya Kemudian, Komite Sembilan dibentuk, yang
menyelenggarakan pertemuan tanggal 22 Juni 1945.Hasil pertemuan tersebut
adalah embrio dari Pembukaan UUD 1945, yaitu piagam Jakarta Dalam Piagam
Jakarta/Jakarta Charter, lima dasar Republik Indonesia adalah:
1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi
pemeloek2-nja
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
3. Persatoean Indonesia

Page 7 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam
permoesjarawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia

2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


8
Danang Prasetyo, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/
Tujuh kata dalam sila pertama rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta,
kemudian dihapuskan dalam rumusan Pembukaan UUD 1945. Ada dua versi
terkait hal yang melatarbelakangi penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta,
oleh Bung Hatta:
 Versi Pertama adalah, yaitu Penghapusan tujuh kata tersebut dikarenakan
oleh penolakan dari golongan nasionalis, yang ikut serta dalam perjuangan
kemerdekaan. Versi Pertama tersebut mengklaim bahwa golongan
tersebutlah yang mengusulkan langsung kepada Bung Hatta untuk
menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta tersebut. Tujuannya adalah
supaya hukum dasar Indonesia bisa merangkul seluruh komponen bangsa
Indonesia.
 Versi kedua, terdapat dalam tulisan Bung Hatta, dalam buku beliau yang
berjudul “Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945”, pada bab 5 “Pembentukan
indonesia Merdeka oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia”, halaman
66-67, Bung Hatta menjelaskan seputar perubahan rangkaian kata tersebut.
“Pada sore harinya saya menerima telepon dari Nisyijima, pembantu
Admiral Maeda menanyakan, dapatkah saya menerima seorang opsir
Kaigun (Angkatan Laut), karena ia mau mengemukakan suatu hal yang
sangat penting bagi indonesia. Nisyijima sendiri yang akan menjadi juru
bahasanya. Saya persilahkan mereka datang. Opsir itu yang saya lupa
namanya, datang sebagai utusan Kaigun untuk memberitahukan dengan
sungguh-sungguh, bahwa wakil-wakil Protestan dan Katolik dalam
daerah-daerah yang dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang, berkeberatan
sangat terhadap bagian kalimat dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Mereka mengakui bahwa bagian
kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengenai rakyat yang
beragama Islam.Tetapi tercantumnya ketetapan seperti itu di dalam suatu
dasar yang menjadi pokok Undang-Undang Dasar berarti mengadakan
diskriminasi terhadap golongan minoritas.Jika “diskriminasi” itu ditetapkan
juga, mereka lebih suka berdiri di luar Republik Indonesia.”

Inti versi kedua adalah bahwa penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta,
merupakan usulan dari opsir Jepang, kepada Bung Hatta yang kemudian
menghapus tujuh kata tersebutSecara umum sebenarnya penghapusan tujuh kata
tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi Indonesia, yaitu “Musyawarah
untuk Mufakat”Semua golongan yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan,

Page 9 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


membuat konsensus bersama (mufakat), bahwa hukum dasar Indonesia, atau
Pancasila, harus bisa mewadahi semua golongan di Indonesia. Indonesia terdiri
dari beragam etnis, agama, dan suku bangsa, oleh karena itu hukum dasar
Indonesia harus bisa mengakomodir keragaman tersebut.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang kemudian menyerah sepenuhnya
pada sekutu.Hal yang membuat Jepang gagal memenuhi janjinya untuk memberi
kemerdekaan pada Indonesia.Akan tetapi, di sisi lain bangsa Indonesia, dapat
dengan leluasa menentukan nasibnya sendiri (kemerdekaan, bentuk negara, dan
dasar negara).
Perbedaan pendapat antara Bung Karno dan Bung Hatta, dengan kelompok
pemuda, terkait waktu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
mengakibatkan kedua tokoh nasional tersebut, diamankan oleh kelompok pemuda
ke Rengasdengklok, tanggal 16 Agustus 1945.Tujuannya pengamanan tersebut,
adalah untuk mencegah intervensi Jepang terhadap kedua tokoh tersebut.Setelah
tercapai kesepakatan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan tanggal
17 Agustus 1945.

Apa makna proklamasi kemerdekaan Indonesia?


 Secara yuridis, Proklamasi kemerdekaan Indonesia, merupakan penanda
waktu mulai tidak berlakunya hukum kolonial, yang digantikan oleh tertib
hukum nasional Indonesia.
 Secara politis ideologis, Proklamasi bermakna bahwa bangsa Indonesia
terbebas dari penjajahan bangsa asing, dan berhak secara politik untuk
menentukan nasib sendiri, dan mendirikan negara sendiri, yang merdeka.

2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


10
Danang Prasetyo, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/
Setelah proklamasi kemerdekaan, PPKI bersidang untuk yang pertama kali, yaitu
tanggal 18 Agustus 1945.
Hasil sidang tersebut adalah:
1. Mengesahkan UUD (Undang-Undang Dasar) 1945, sebagai konstitusi
negara Republik Indonesia, yang terdiri atas pembukaan, batang tubuh,
aturan peralihan, dan aturan tambahan. Rumusan Pancasila yang menjadi
dasar negara Republik Indonesia terdapat dalam alinea ke-4 Pembukaan
UUD 1945
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden R.I pertama, yaitu Bung Karno dan
Bung Hatta (Soekarno-Hatta).
3. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), sebagai
Badan Musyawarah Darurat

Page 11 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


LATIHAN

I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!


1. Peraturan yang ada di negara ini, baik itu yang tertulis maupun tidak tertulis
semuanya harus bersumber pada Pancasila, karena Pancasila sebagai ....
a) Ideologi Bangsa
b) Falsafah Bangsa
c) Instrumen Negara
d) Dasar Negara
2. Penetapan pertama kali Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan sebagai
hukum dasar yang sah dan berlaku di Indonesia dilakukan oleh …
a) BPUPKI
b) Panitia Sembilan
c) PPKI
d) Presiden
3. Setelah BPUPKI melakukan sidang sebanyak dua kali, akhirnya BPUPKI
dibubarkan dan dibentuklah PPKI. PPKI dibentuk pada tanggal …
a) 9 Agustus 1945
b) 7 Agustus 1945
c) 8 Agustus 1945
d) 6 Agustus 1945
4. UUD 1945 secara resmi dinyatakan sah digunakan sebagai dasar Negara
Indonesia pada tanggal …
a) 1 Juni 1945
b) 16 Agustus 1945
c) 18 Agustus 1945
d) 19 Agustus 1945
5. Baru dua tahun Jepang menduduki Indonesia, Jepang kemudian memberikan
janji kemerdekaan untuk Indonesia. Janji itu disampaikan oleh
a) Laksamana Maeda
b) Marsekal Terauchi
c) Perdana Menteri Kaiso
d) Kaisar Hirohito

6. Menurut kesaksian Bung Hatta, dalam bukunya yang berjudul “Seputar


Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945”, pihak yang mengusulkan
penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, adalah…
2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
Danang Prasetyo, M. Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ 12
a) Faksi Nasionalis
b) Kelompok Indonesia Timur
c) Opsir Jepang
d) Opsir Belanda
7. Sumpah Palapa yang dilakukan oleh Patih Gadjah Mada, merupakan
perwujudan nilai….
a) Ketuhanan
b) Kemanusiaan
c) Keadilan
d) Persatuan
8. Istilah “Pancasila” diusulkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada Sidang
BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Istilah tersebut didapat dari temannya yang…
a) Ahli Bahasa
b) Ahli Politik
c) Ahli Sejarah
d) Ahli Agama
9. Pengamanan dua tokoh bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok oleh para pemuda, bertujuan untuk…
a) Memaksa kedua tokoh untuk memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia
b) Mencegah intervensi Jepang terhadap kedua tokoh tersebut
c) Membawa mereka merenungkan dasar Negara Indonesia
d) Menyusun naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia
10. Tokoh yang menolak Negara Indonesia berdasarkan teori liberal dan Marxis,
dalam Sidang BPUPKI adalah…
a) Soekarno
b) Soepomo
c) Mohammad Hatta
d) Muhammad Yamin

Page 13 Universitas Mercu Buana Yogyakarta


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2013. Materi Ajar Kuliah Pendidikan


Pancasila. Jakarta.
Kaelan.2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Kaelan dan Ahmad Zubaidi. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Paradigma
Malaka, Tan. 2000. Aksi Massa. Jakarta: Teplok Press
Mohammad Hatta. 1969. Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945. Jakarta: Tintamas
Noor Ms Bakry. 2014. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Samsul Wahidin. 2015. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2021 Pendidikan Pancasila Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning


14
Danang Prasetyo, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai