Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK SIPIL A

SEJARAH PANCASILA

Srilias Demetsius

D011231077

Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Gowa
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beraneka ragam
suku, bahasa dan aturan yang mengatur tatanan kehidupan manusia yang
hidup untuk berkembang sesuai dengan cita, rasa dan karsa masing-
masing. Keanekaragaman tersebut dirangkum oleh Ir. Soekarno kedalam
istilah Pancasila. Gagasan Pancasila tersebut disampaikan pada Sidang
Pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK)
1 Juni 1945. Namun, Ir. Soekarno tidak pernah menyatakan diri sebagai
penemu Pancasila akan tetapi hanya sebagai penggali Pancasila. Hal
tersebut menjadi wajar jika Pancasila memang dilahirkan dari nilai-nilai
yang mengatur tata kehidupan masyarakat Indonesia dan Ir. Soekarno
yang menjadi penggali nilai-nilai tersebut dan mengungkapkannya
dengan istilah Pancasila. Pancasila dewasa ini merupakan dasar negara
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Disamping itu, pancasila juga
merupakan sumber segala hukum negara. Pancasila sebagai cita NKRI
Praktek Pancasila sebenarnya telah ada sejak zaman kerajaan nusantara
masih berdiri diantaranya:
a. Kerajaan Kutai: Kerajaan Kutai pada tahun 400 M, dengan rajanya
Mulawarman beserta masyarakatnya ketika itu telah memberi sedekah
kepada para Barahmana, dan para Barhmana telah membangun YUPA
(tiang batu) sebanyak 7 buah, sebagai tanda terima kasih kepada raja
yang dermawan. Hal tersebut menggambarkan bahwa nilai-nilai sosial
politik, dan nilai Ketuhanan sudah ada sejak zaman kerajaan tersebut
b. Kerajaan Sriwijaya: Dibidang agama dan kebudayaan dikembangkan
dengan pendirian Universitas agama Budha, yang sangat terkenal di
negara lain di Asia. Sehingga Banyak musyafir dari negara lain misalnya
dari Cina belajar di Universitas tersebut, terutama tentang agama Budha
dan bahasa Sansekerta sebelum mereka melanjutkan studinya ke India.
Bahkan banyak guru-guru besar tamu dari India yang mengajar di
Universitas Sriwijaya tersebut, misalnya Dharmakitri. Di bidang
kesejahteraan rakyat bersama dalam suatu negara tercermin pada dalam
ungkapan berikut yang berbunyi: “Marvuat vanua criwijaya Siddhayatra
subhiksa “ yang artinya cita-cita negara yang adil dan makmur.
c. Dan lain sebagainya.
Pancasila sebagai cita NKRI (rechtsside) atau dasar atau ideologi atau
staatsfundamentalnorm telah mengalami perjalanan yang cukup panjang
sebelum dikenal sebagai 5 (lima) sila
Pancasila staatsfundamentalnorm harus mampu sebagai bahan yang
membentuk aturan yang berkaitan dengan hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan,
kesusilaan), perkembangan internasional, keadaan geografis. 5 Hal
tersebut menjadi sangat logis karena memang Pancasila sendiri lahir
karena keberadaan bangsa Indonesia dari sejak dahulu kala atau sejak
mendiami kepulauan-kepulauan Indonesia. Dengan demikian, dapat
dikatakan Pancasila merupakan salah satu bagian sejarah awal hukum di
Indonesia dan sumber hukum di Indonesia.

B. Pembahasan
 Pengertian Pancasila
Ditulis dalam buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara karya
Ronto (2012), Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansakerta,
"Panca" yang artinya adalah lima, dan "Syla" yang berarti batu sendi.
Pancasila merupakan rumusan dan kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan cita-cita yang menjadi dasar, pandangan, dan
pemahaman pada negara.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan tujuan bersama bangsa
Indonesia yang diimplementasikan dalam pembangunan nasional yaitu
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan
spiritual.
Pancasila adalah wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta
dalam pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
 Fungsi Utama Pancasila
Sebagai dasar negara, Pancasila tentu memiliki fungsi. Pada dasarnya
Pancasila berfungsi sebagai dasar dari semua hukum yang berlaku di
Indonesia.
Dalam bukunya, Ronto merumuskan fungsi utama pancasila dalam 9 poin,
di antaranya:
1. Pancasila sebagai ideologi negara
2. Pancasila sebagai dasar negara
3. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
4. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
5. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum bagi negara republik Indonesia
7. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
8. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
9. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa

 Nilai-nilai Pancasila
Kelima sila dalam Pancasila tentu sebaiknya dimaknai lebih jelas, maka
dari itu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP merangkum nilai-
nilai Pancasila sebagai pandangan hidup, seperti berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama ini mengartikan bahwa warga negara Indonesia
mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, dan disesuaikan dengan agama
serta kepercayaan masing-masing orang.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki


derajat yang sama, saling menjaga, dan bekerja sama untuk kedamaian
negara.
3. Persatuan Indonesia
Warga negara harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan
kepentingan negara dari kepentingan masing-masing.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Warga negara tidak bisa memaksakan kehendak pada orang lain dan
harus mengutamakan kepentingan orang lain. Perbedaan cara pandang
harus diselesaikan dengan cara bermusyawarah.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Warga negara mengembangkan perbuatan luhur dengan cara
kekeluargaan, gotong-royong, dan bersikap adil. Warga negara harus
menyeimbangkan hak dan kewajiban diri, dan orang lain.
 Arti Lambang Pancasila
- Indonesia dilambangkan dalam seekor burung garuda, atau sering
disebut sebagai garuda pancasila.Di dada burung tersebut terdapat
perisai yang menggambarkan 5 simbol yang mewakili sila-sila dalam
pancasila, yang artinya sebagai berikut:
- Bintang melambangkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ditulis dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bintang
menggambarkan cahaya kerohanian bagi seluruh warga negara.
Kelima sisi pada bintang menggambarkan kepercayaan masing-masing
warga negara.
- Rantai melambangkan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab. Rantai yang tersusun dari 17 gelang menggambarkan
hubungan manusia yang saling tolong menolong.
- Pohon beringin melambangkan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.
Pohon beringin digambarkan sebagai tempat berteduh untuk seluruh
warga negara. Lambang tersebut juga mengartikan kesatuan
Indonesia yang kokoh tertanam dalam akar yang kuat.
- Kepala banteng melambangkan sila keempat yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
- Kepala banteng dimaknai sebagai hewan yang suka berkumpul, dan
kompak dalam mengambil keputusan.
- Padi dan kapas melambangkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dimaknai sebagai kebutuhan
rakyat Indonesia, tanpa memandang status dan kedudukan. Padi dan
kapas mencerminkan sandang dan pangan, tak adanya kesenjangan
antara warga negara.

 Sejarah Perumusan dan Lahirnya Pancasila


Pada 1 Maret 1945, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden
Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato
pembukaannya, dr. Radjiman antara

lain mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang, “Apa dasar


Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?“ Dalam upaya merumuskan
Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan
pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, yaitu: Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang
berpidato tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai
berikut:

 Perikebangsaan.
 Perikemanusiaan.
 Periketuhanan.
 Perikerakyatan.
 Kesejahteraan rakyat.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar kepada
sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Namun, Mohammad Hatta dalam memoarnya
meragukan pidato Yamin tersebut. Soekarno kemudian
mengusulkan Panca Sila yang dikemukakan pada 1 Juni 1945 dalam
pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya
Pancasila”. Soekarno mengemukakan dasar-dasarnya, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme.


2. Kemanusiaan atau internasionalisme.
3. Mufakat atau demokrasi.
4. Kesejahteraan sosial.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada 1
Juni itu, katanya: Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan,
internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima
bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini
dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah
Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah
kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu Panitia Kecil
untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan
pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan
dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Dari Panitia Kecil itu dipilih sembilan orang yang dikenal dengan Panitia
Sembilan, untuk menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu
disetujui pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian diberi nama Piagam
Jakarta.

SUMBER
https://jurnal.bundamediagrup.co.id/index.php/iuris/
article/download/166/158
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/
20201202162341-574-577170/mengenal-pancasila-
fungsi-nilai-dan-arti-lambang
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-lahirnya-
pancasila-dan-perumusannya/
#Sejarah_Perumusan_dan_Lahirnya_Pancasila

Anda mungkin juga menyukai