Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman PKN

Sidang BPUPKI
Hasil sidang BPUPKI pertama yaitu menyepakati dasar negara yang kelak digunakan adalah
Pancasila
Hasil sidang BPUPKI II yaitu Sidang kedua ini membahas rancangan undang-undang dasar,
bentuk negara, wilayah, kewarganegaraan, serta susunan pemerintahan.

JENIS JENIS NORMA


Norma Agama
Norma agama merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang sumbernya
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini biasanya berisi akan perintah yang harus
dijalankan oleh seseorang, ajaran yang merupakan segala ilmu ataupun pedoman bagi para
penganut agama tersebut, maupun larangan yang berarti tidak melakukan suatu perbuatan yang
seharusnya dihindari.

Contoh norma agama:


 Dilarang membunuh, mencuri, menipu.
 Berdoa
 Melakukan hal positif
 Mematuhi orang tua
 Beribadah sesuai keyakinan
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang sumbernya
berasal dari hati nurani seseorang. Norma ini merupakan sesuatu yang kita jalani dan rasakan
setiap harinya, dimana seseorang didorong untuk melakukan tindakan yang baik dan
menghindari tindakan yang buruk. Intinya, norma ini memiliki tujuan untuk mengatur perbuatan
atau tingkah laku yang dilakukan seseorang.

Contoh Norma Kesusilaan


 Sopan santun yang muda harus menghormati yang lebih tua, begitu pun sebaliknya
meskipun umur lebih tua tetap harus menghargai yang lebih muda.
 Jangan mencuri hak milik orang lain.
 Ucapkan kata "permisi" atau "salam" jika bertamu ke rumah orang atau memasuki rumah
orang lain.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan aturan-aturan yang menekankan pada perbuatan seseorang untuk
menjaga kesopan santunan, tata krama mereka, dan juga ada istiadat setiap individu. Hal tersebut
dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan beragam suku, budaya, dan adat istiadat yang
berbeda-beda dan hidup berdampingan satu sama lain.

Contoh norma kesopanan


 mengharuskan seseorang untuk menghargai orang lain,
 tidak bersikap kasar atau menggunakan bahasa yang tidak sopan,
 tidak merokok di tempat umum,
 tidak membuang sampah sembarangan.

Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat oleh badan yang bertanggung jawab seperti
pemerintah yang dikemas dalam bentuk Undang-Undang. Norma ini memiliki sifat yang
memaksa guna menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat.

Contoh norma hukum


 Tidak membela orang yang salah (telah melakukan kesalahan).
 Mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
 Tidak mencuri barang orang lain.
 Masyarakat sudah sewajibnya membayar pajak.
 Wajib memiliki SIM jika ingin berkendara menggunakan kendaraan bermotor.

KEANEKARAGAMAN DI INDONESIA

Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman Indonesia adalah

1. Letak strategis
Faktor pertama penyebab keberagaman masyarakat Indonesia tentu saja perbedaan letak
yang strategis. Konon Indonesia diapit oleh dua samudra dan benua, yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia. Karena letaknya
yang strategis, tidak mengherankan jika Indonesia terlibat dalam jalur perdagangan
negara lain. Pedagang asing yang tiba di Indonesia ini membawa serta bahasa dan budaya
yang berbeda. Kedatangan bahasa dan budaya baru ini diadaptasi dan dikembangkan di
Indonesia.

2. Kondisi alam
Kondisi geografis akan sangat berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat, kemudian
pola hidup menghasilkan alat hidup dan kebiasaan hidup yang berbeda.
Contoh:
 Daerah pegunungan memiliki pola hidup bercocok tanam/Bertani berbeda dengan
di daerah daratan rendah, mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.
 Wilayah kepulauan yang memiliki iklim, cuaca dan keadaan alam yang berbeda
yang bisa dilihat dari bentuk rumah di daerah daerah yang berbeda

3. Transportasi dan komunikasi


Transportasi dan komunikasi juga menjadi salah satu faktor penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia. Pertama, setiap daerah di Indonesia mengembangkan bahasanya
sendiri. Bahkan bahasa yang digunakan di sebuah pulau dapat memiliki banyak
perbedaan. Namun, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menyatukan perbedaan
dalam komunikasi bahasa Indonesia.

4. Sejarah
Secara historis, Indonesia telah menjadi koloni banyak bangsa asing. Dimulai dengan
negara Belanda, Inggris, Jepang, Portugis dan Spanyol. Pada masanya, setiap bangsa
asing yang datang dan menetap di Indonesia membawa serta nilai-nilai dan budaya asli
mereka, yang kemudian dikembangkan di Indonesia.

Contoh:
 Masuknya bangsa arab dan timur tengah membawa ras, agama, budaya islam
 Masuknya bangsa barat yang membawa agama Kristen dan katolik
 Masuknya pedagang cina, dan membawa budaya dan agama konghucu, hindu,
dan budha

5 Sikap Menghargai Keberagaman Budaya di Indonesia


 Berkenalan dengan keberagaman budaya lain.
 Berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan.
 Menolong orang tanpa memandang suku, ras, dan agama.
 Tidak mengganggu kegiatan ibadah orang lain.
 Mengikuti pentas budaya yang diadakan sekolah.

KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN

1. Kerjasama dalam bidang sosial politik:


Landasannya:
 Sila ke 4 : sila keempat Pancasila : Kerakyat yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan"
 Sila memelihara mengisyaratkan bahwa bangsa Indonesia harus terus memelihara
dan mengembangkan sikap bermusyawarah.
2. Kerjasama dalam bidang ekonomi:
Landasannya:
 Pasal 23 A UUD 1945: "Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang. Jadi bahwa dalam membangun
negara diperlukan kerjasama seluruh rakyat dengan membayar pajak.

 Pasal 33 ayat 1 UUD 1945: "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama


berdasarkan asas kekeluargaan" intinya bahwa dalam kegiatan ekonomi bersama
rakyat harus melibatkan semua masyarakat.

3. Kerjasama dalam bidang Pertahanan dan keamanan:


Landasannya:
 Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 : "Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara".

 Pengertiannya bahwa semua warganegara memiliki hak dan kewajiban bersama


dalam mempertahankan negara

Dalam hal ini Sistem Pertahanan Negara memerlukan 5 dasar bela Negara yaitu :

 1. Cinta tanah air.


 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
 3. Keyakinan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara.
 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
 5. Serta memiliki kemampuan awal bela negara

4. Kerjasama antar umat beragama


Landasannya:
 pasal 29 ayat 2 UUD 1945 : "Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing masing dan beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu"

 Dengan demikian setiap agama dan ibadatnya diberi kebebasan/kemerdekaan


dalam memeluk/meyakini dan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.

Dalam mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama harus menghindari


hal hal berikut:
 a. Sikap fanatik sempit, yaitu sifat yang merasa dirinya paling benar dan merasa
orang lain salah.
 b. Sikap individualis/ mendahulukan kepentingan sendiri
 c. Sikap eksklusifisme, selalu memisahkan diri dari kehidupan sosial masyarakat
 d. Sikap primordialisme, yaitu perasaan kesukuan/perbedaan yang berlebihan

PANCASILA SEBAGAI DASAR


Pancasila sebagai dasar negara Indonesia artinya adalah
 bahwa ideologi dan nilai-nilai yang ada pada Pancasila dijadikan sebagai panduan,
pedoman serta landasan dalam mengatur dan menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.
Pancasila sebagai idiologi negara artinya:
 Ideologi merupakan seperangkat ide dan tindakan yang dianut oleh sebuah negara yang
nantinya menjadi penunjuk arah bagi negara tersebut untuk berkembang. Adanya ideologi
dapat membentuk struktur sosial, politik, dan ekonomi di sebuah negara.
Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa artinya:
 Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai pedoman atau petunjuk atau arahan
dalam melaksanakan semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala
bidang.

PENERAPAN PANCASILA DARI MASA KE MASA


Orde lama:
 penerapan Pancasila pada masa orde lama, terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini
dikenal dengan demokrasi terpimpin. Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia masih
mengalami peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya
merdeka.
Orde baru:
 Pada masa orde baru, pemerintah ingin menerapkan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan masif melalui program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).
Bahkan saat itu, program P4 ini disosialisasikan di sekolah-sekolah sebagai doktrin
ideologis.

Reformasi
 Penerapan Pancasila pada masa Reformasi hingga sekarang ditandai dengan kebebasan
berbicara, berorganisasi, berekspresi, dan lain-lain di kehidupan masyarakat. Tantangan
penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di
antara sesama warga bangsa.

HAK WARGA NEGARA


Hak warga negara adalah
 hak yang melekat pada diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota atau warga
sebuah negara. Hak warga negara timbul atau ada karena peraturan perundang-undangan
yang berlaku di negaranya.

 Hak warga negara juga dapat dikatakan sebagai keistimewaan yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan yang menghendaki agar warga negara diperlakukan
sesuai dengan keistimewaan tersebut.

 Hak Warga Negara


Undang-undang telah mengatur sejumlah hak warga negara Indonesia. Berikut hak warga
negara berdasarkan UUD 1945 yang dikutip dari situs Mahkamah Konstitusi:

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 28A).


Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan (pasal 28B ayat 1).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup (pasal 28B ayat 2).
Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia (pasal 28C ayat 1).
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negara (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum (pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun (pasal 28I ayat 1).

POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945


Pokok pikiran pertama:

 Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan
 Pokok pikiran ini menjelaskan jika dalam pembukaan UUD 1945 menegaskan untuk
negara persatuan melindungi segenap bangsa dan wilayahnya. Di mana negara yang
berdaulat mengatasi berbagai pemahaman antar golongan dan antar individu.
Kemudian, warga negara Indonesia harus mengutamakan kepentingan golongan dan
hal ini tercermin di dalam sila ketiga Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa".

Pokok pikiran kedua:

 Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


 Pokok pikiran ini menjelaskan jika cita-cita dan tujuan dari pembukaan UUD 1945 ini
merepresentasikan ide-ide mengenai keadilan sosial. Di mana keadilan sosial lahir dari
kesadaran bahwa manusia memiliki hak-hak dan kewajiban dalam masyarakat. Pokok
pembukaan UUD 1945 ini tercermin di dalam sila kelima Pancasila "Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia".

Pokok pikiran ketiga:

 Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan


permusyawaratan/perwakilan
 Pokok pikiran ketiga ini merupakan bentuk dari konsekuensi logis dari sistem negara
yang disahkan atas dasar konsensus rakyat melalui permusyawaratan. Di mana pokok
pikiran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi asas
musyawarah dan mufakat. Kemudian, pokok pikiran UUD 1945 ini menjadi fondasi
politik negara yang tercermin dalam sila keempat Pancasila "Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan".

Pokok pikiran keempat:

 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan
yang adil, dan beradab
 Pokok pikiran keempat ini mengandung makna bahwa pemerintah harus memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Hal ini menegaskan bahwa pokok pikiran
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan pokok pikiran kemanusian yang adil dan beradab mengandung pengertian
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia atau nilai kemanusian yang luhur.

Ini menjadi fondasi moral negara dan terkandung di dalam sila pertama dan kedua
Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa" dan "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab".

TUJUAN NEGARA RI
 tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya untuk berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin. Sementara itu, tujuan negara
menurut Harold J. Laski adalah menciptakan keadaan di mana rakyat bisa mencapai
berbagai keinginan mereka secara maksimal
 Pada alinea ke-4, disebutkan ada empat tujuan berdirinya negara Republik Indonesia,
yaitu: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

KEBERANEKAAN BANGSA

Faktor Keberanekaragaman bangsa:


 Letak geografis yang strategis. ...
 Kondisi alam yang berbeda. ...
 Bentuk kepulauan. ...
 Faktor transportasi dan komunikasi. ...
 Sejarah. ...
 Sikap terhadap perubahan nilai. ...
 Kondisi iklim. ...
 Keanekaragaman ras.
Jenis keberanekaan bangsa:
 Keragaman Suku dan Ras. Baca Juga: ...
 Keragaman Agama. Keberagaman kedua yang patut ada di Indonesia adalah agama. ...
 Keragaman Budaya. Keberagaman ketiga yang dimiliki oleh Indonesia adalah budaya
yang banyak dan membentang luas. ...
 4. Keragaman Adat Istiadat. ...
 Keragaman Kepercayaan
Akibat negative keberanekaan bangsa:
 Pemicu Terjadinya Konflik. Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan,
pertentangan yang didasari oleh adanya perbedaan di dalam hubungan sosial. ...
 Interaksi Disosiatif. ...
 Terjadinya Disintegrasi Bangsa. ...
 Sikap Terlalu Bangga terhadap Kelompoknya.

BELA NEGARA
Pengertian bela negara:
 Bela Negara diartikan sebagai sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh rasa
cinta dan kesadaran akan kewajiban membela negara dan bangsa. Lahirnya konsep Bela
Negara berkaitan dengan proses perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan
dari penjajahan Belanda.
 Kesediaan untuk memberikan sesuatu tanpa pamrih atau kerelaan berkorban untuk
bangsa dan negara sebagai sebuah Tindakan terbaik untuk melindungi, mempertahankan,
serta memajukan bangsa
Landasan bela negara:
 Cinta Tanah Air. ...
 Sadar Berbangsa dan Bernegara. ...
 Setia Kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara. Pancasila merupakan ideologi bangsa
dan negara di dalam NKRI. ...
 Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara. ...
 Semangat Mewujudkan Negara yang Berdaulat, Adil dan Makmur.

Anda mungkin juga menyukai