Anda di halaman 1dari 4

Resume Wawasan Kebangasaan

Disusun untuk memenuhi tugas Pelatihan Dasar CPNS Angkatan III

Pengampu Materi:
H. Ngapirin, S.Ag. MM.

Disusun oleh:
NUR FITRI HIDAYANTI
No absen: 29

KEMENTRIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
2019
Pendahuluan:
Wawasan kebangsaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan warga
negara terhadap lambang-lambang negara, ketaatan pada peraturan perundang-undangan,
pembinan kerukunan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang bertujuan untuk
membantu peserta dalam menghormati lambang-lambang negara, , ketaatan pada peraturan
perundang-undangan, pembinan kerukunan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengalaman belajar di dalam materi ini ceramah dan tanya jawab, studi kasus, diskusi pendek
dan pemutaran 2 film dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran

1. Kesadaran Bela Negara

Bela negara adalah upaya untuk mempertahankan negara dari ancaman yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri masyarakat. Bela negara dilakukan dengan penuh kesadaran dan
tanggungjawaab oleh setiap warga negara yang merupakan perwujudan bentuk cinta tanah air.
Bela negara ditunjang dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang bermaksud segala sikap
dan tingkah laku yang sesuai dengan kepribadian, cita-cita dan tujuan hidup bangsa dengan
menumbuhkan wasa kesatuan, rasa memiliki jiwa besar dan kesadaran dan tanggunggjawab
sebagai warga negara. Pemuda memegang peran dalam mediasi masalah sosial, ekonomi dan
politik.

Bela negara adalah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, pancasila, rela
berkorban dan negara, memiliki kemampuan bela negara yang berdasarkan pancasila, SANKRI,
UUD1945, pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945. Dalam hal bela negara, ASN
bertugas melaksanakan kebijakan, memberikan pelayanan publik dan mempererat persatuan dan
kesatuan negara dengan filosofi Bhineka Tunggal Ika dan Bahasa Indonesia.

Sebelum merdeka, Indonesia mengalami perjalanan panjang dalam memenangkan


penjajahan dari negara lain, berikut ini adalah fase sejarah:

1. Fase prasejarah: Fase ini dimulai dengan ditemukannya fosil homo safies di wajak, gua
niah serawak.
2. Fase kerajaan indonesia: Fase ini dimulai dengan berdirinya kerajaan hindu Kutai sampai
berakhirnya kerajaan islam di Indonesia.
3. Fase penjajhan di Nusantara (kolonialisme): Dimulai dengan kedatangan bangsa eropa ke
indonesia pada tahun 1512 M. Bangsa indonesia dijajh selama 350 tahun oleh belanda
dan 3,5 tahun oleh jepang. Barulah pada tanggal 17 agustus 1945 bung karno
meproklamirkan kemerdekaan indonesia.

Selain fase sejarah, Indonesia sebagai negara yang diakui kemerdekaannya, Indonesia
memiliki lambang-lambang negara diantaranya adalah Bendera Negara, Bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia, garuda pancasila sebagai lambang negara, lagu kebangsaan. Seluruh lambang
tersebut memiliki aturan penggunaan, penjagaan, beserta sangsi untuk penyalahgunaannya.

4. Mengidentifikasi Dan Mentaati Peraturan Perundang-Undangan.

Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum


yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD
1945 dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat dalam bentuk tertulis dan mengikat secara
umum. Peraturan perundang-undangan berbentuk hirarki diantaranya peraturan perundang-
undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum
dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan, ketetapan MPR, Perpu,
peraturan pemerintah, peraturan pemerintah, peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh presiden, perpres, perda, kebijakan publik. Peraturan perundang-undangan dipandang
penting untuk Memberikan kepastian hukum bagi warga negara melindungi dan mengayomi
hak-hak warga negara, memberikan rasa keadilan bagi warga negara, menciptakan ketertiban dan
ketentraman.

Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan asas :Pengayomam, Kemanusiaan,


Kebangsaan, Kekeluargaan, Kenusantaraan, Bhinnekan Tunggal Ika, Keadilan, Kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Ketertiban dan kepastian hukum, Keseimbangan
keserasian dan keselarasan dengan dasar filosofi, sosiologis dan yuridis.

Sebagai bagian dari warga negara, PNS memiliki tugas membina kerukunan dan menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa seperti Kerukunan Berbudaya, Kerukunan beragama, persaruan
dan kesatuan bangsa, persatuan dan kesatuan dan nasionalisme.
Kerukunan dalam beragama menyiratkan bahwa agama dan syariat agama dihormati dan
didudukkan dalam nilai asasi kehidupan bangsa dan negara. Kerukunan dan keharmonisan
masyarakat Indonesia akan terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai (UUD 1945), pancasila,
nkri dan bhinneka tunggal ika) dipegang teguh secara konsekwen oleh masing-masing warga
negara. prinsip negara bhineka tunggal ika, prinsip nasionalisme indonesia. prinsip kebebasan
yang bertanggung jawab, prinsip wawasan nusantara dan prinsip persatuan pembangunan untuk
mewujudkan cita-cita reformasi. sedang nasionalisme dilakukan dengan mengembangkan
persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara, mengembangkan sikap toleransi,
memiliki rasa senansib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia.

Sikap patriotisme adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa seklaipun
untuk mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotisme adalah cinta tanah air,crela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa
di atas kepentingan pribadi dan golongan, berjiwa pembahari dan tidak kenal menyerah dan
putus asa.

Anda mungkin juga menyukai