Sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai jiwa nasionalisme, kita harus mempunyai
kesadaran dan semangat cinta tanah air, semangat dan cinta tanah air dibuktikan dengan
pemahaman kita mengenai NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setidaknya, kita
sebagai WNI yang baik, harus mengetahui Pengertian NKRI. Sebagai pengingat betapa
berjuangnya para pejuang Indonesia dalam membentuk NKRI, berikut ini adalah kronoligis
singkat mengenai terbentuknya NKRI:
1. Terbentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) oleh
pemerintah Jepang pada tanggal 29 April 1945 yang beranggotakan 63 orang.
2. BPUPUK berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
tanggal 7 Agustus 1945.
3. Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, hal itu
menjadi pemicu para pejuang Indonesia mempersiapkan kemerdekaannya. Para pemuda
mendesak kemerdekaan Indonesia ketika Soekarno pulang dari Dalat tanggal 10 Agustus
1945.
4. Pada tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok untuk mendesak mereka agar segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Akhirnya teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik pada dini hari.
5. Pada tanggal 17 Agustus 1945, pagi hari di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Teks
proklamasi dibacakan oleh Soekarno yang tertanda tangan atas nama Soekarno-Hatta
tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih yang dijahit oleh
Fatmawati.
6. PPKI selaku panitia persiapan kemerdekaan Indonesia mengesahkan UUD 1945 dan
terbentuklah NKRI dengan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustu 1945.
Pengertian NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu sendiri mempunyai banyak arti, baik
pengertian menurut UUD 1945 dan pengertian secara umum. NKRI tersendiri tertera dalam pasal
1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik Adapun dalam pasal 18 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan undang-undang. Sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 18 ayat 1,
bahwa NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik dimana pemerin tah daerah dapat menjalankan otonomi seluas-luasnya yang ditentukan
oleh UUD 1945 Pasal 1, 2, 3, 4, dan 5.
Berdasarkan UUD 1945, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Pengertian NKRI itu sendiri
secara umum adalah suatu negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, diapit oleh dua
samudera dan dua benua, terdiri dari ratusan juta penduduk, beriklim tropis, rnemiliki dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, tentunya keragaman pulau dan penduduk ini
menyebabkan keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan, berdaulat, adil, makmur,
dan tercemin dalam satu ikatan yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Selain harus memahami Pengertian NKRI, kita juga sebagai WNI yang baik harus mengetahui
tujuan NKRI, adapun tujuan NKRI yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Adapun fungsi negara
menurut Miriam Budiardjo diantaranya adalah melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan
Bersama dan mencegah bentrokan masyarakat, mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat, sebagai pertahanan untuk menjaga serangan dari luar, dan menegakkan keadilan melalui
badan-badan pengadilan.
Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sebagai dasar negara, pancasila memiliki beberapa fungsi dasar sebagai berikut :
Sumber hukum negara Republik Indonesia;
Cita cita hukum negara Republik Indonesia;
Sumber penyemangat para pelaksana penegakan hukum dan pelaksana pemerintahan
Republik Indonesia;
Sebagai norma yang mendasari setiap pengambilan keputusan oleh pemerintah mau pun
penegak hukum Republik Indonesia;
Sebagai suasana kebatinan dari UUD 1945.
PENGERTIAN NASIONALISME
Mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi dan menaati hukum negara, bersedia mempertahankan
dan memajukan negara, melestarikan budaya Indonesia, menggunakan produk dalam negeri, dan
ikut serta dalam upaya pembelaan negara adalah beberapa contoh sikap Nasionalisme sebagai
warga negara Indonesia yang baik. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?
Nasionalisme adalah suatu dasar pembentukan negara, keduanya mempunyai kaitan yang cukup
erat. Secara tidak langsung, terbentuknya suatu negara itu dibarengi dengan semangat warga
yang berjiwa nasionalisme, begitu pula dengan terbentuknya NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia) ini. Pengertian Nasionalisme secara umum adalah pengabdian yang tinggi oleh
bangsa terhadap negaranya yang diperlihatkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau
masyarakat. Keutuhan dan kekokohan suatu negara, tentu saja dipengaruhi oleh sifat
nasionalisme bangsanya, selain nasionalisme, seorang bangsa juga harus mempunyai sikap
patriotisme. Bahkan menurut beberapa ahli, nasionalisme adalah fenomena budaya, bukan
sebuah gerakan politik.
Adapun Pengertian Nasionalisme dalam arti sempit dan dalam arti luas dijabarkan sebagai
berikut. Nasionalisme dalam arti sempit dapat diartikan sebagai perasaan kebangsaan atau cinta
terhadap bangsanya dengan sangat tinggi dan berlebihan. Nasionalisme dalam arti luas adalah
suatu sikap memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan termasuk harga diri bangsa
sekaligus menghormati bangsa lain. Sifat nasionalisme pada setiap orang akan membina rasa
bersatu antar penduduk negara yang berbeda-beda karena perbedaan baik suku, agama, maupun
ras. Penting sekali untuk membedakan antara nasionalisme dan patriotisme, patriotisme adalah
sikap berani yang pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pengertian Nasionalisme adalah paham atau
ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam
suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat
kebangsaan. Nasionalisme menurut Ernest Renan adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.
Menurut Otto Bauer, nasionalisma adalah suatu persatuan perangai yang timbul karena perasaan
senasib. Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah bentuk dan rasionalisasi dari kesadaran
nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Menurut Louis Sneyder, nasionalisme adalah hasil
dari perpaduan faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual. Menurut L. Stoddart, Pengertian
Nasionalisme adalah kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian besar individu dimana mereka
menyatakan rasa kebangsaan dalam suatu bangsa. Baca juga Pengertian Identitas Nasional dan
Unsur-Unsurnya
Apabila kita telah memahami Pengertian Nasionalisme, baiknya pengertian itu tidak hanya kita
hapalkan, namun setiap kata dan kalimatnya harus kita maknai, adapun makna nasionalisme
diantaranya adalah paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi harus ditujukan pada
negara, perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air, proses pembentukan atau
pertumbuhan bangsa, bahasa dan simbol bangsa, gerakan sosial dan politik demi kepentingan
bersama, dan suatu doktrin dan ideologi bangsa. Retno Listyari (2007) membagi nasionalisme
kedalam enam bentuk, diantaranya adalah nasionalisme kewarganegaraan, nasionalisme etnis,
nasionalisme romatik, nasionalisme budaya, nasionalisme kenegaraan, dan nasionalisme agama.
Nasionalisme juga tercermin pada Pancasila sila ke-3, dengan makna mencintai bangsa dan tanah
air Indonesia, rela berkorban, bangga sebagai warga negara Indonesia, dan menempatkan
kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan. Oleh karena itu, kita sebagai WNI
yang baik, mulailah dari hal yang kecil agar menumbuhkan sikap nasionalisme yang kemudian
mungkin akan berujung pada sikap patriotisme. Cintailah produk dalam negeri adalah salah satu
cara menumbuhkan rasa nasionalisme. Demikianlah beberapa ulasan mengenai Pengertian
Nasionalisme, semoga informasi ini bermanfaat bagi anda semua!
Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan
tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan.
Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma
bernegara.
Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda,
Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda. Sebelum
kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan
besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore.
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret.
Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana
Mentri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada
tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan
(Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer di Jawa dan Madura) No. 23.
Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya
dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan
Indonesia.
Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. BPUPKI mengadakan sidang pertama
pada tanggal 29 Mei 1 Juni 1945. Sidang Kedua pada tanggal 10 16 Juli 1945.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan 5 Dasar Negara secara lisan :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Kelima hal ini diberi nama Pancasila oleh Ir.Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh sebab itu,
setiap tanggal 1 Juni 1945 diperingati hari lahirnya Pancasila.
Selesai sidang pertama, para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil
yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan
kepada sidang pleno BPUPKI.
Adapun anggota panitia kecil adalah :
1. Ir.Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasyim
4. Mr.Muh. Yamin
5. M.Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr.A.A Maramis
7. R.Otto Iskandar Dinata
8. Drs.Muh.Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil dengan para anggota
BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil dari rapat tersebut adalah dibentuknya panitia
sembilan. Anggota nya adalah :
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muh. Hatta
3. Mr. A.A Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. H. Agus Salim
8. Mr. Ahmad Subardjo
9. Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang
dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar yang lebih dikenal dengan sebutan
Piagam Jakarta.
Sidang BPUPKI yang kedua pada tanggal 10 16 Juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan Undang-Undang Dasar (UUD). Pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah PPKI.
Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Sejak saat itu, Indonesia
kosong dari kekuasaan. Waktu tersebut dimaanfatkan untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Tanggal 17 Agustus 1945, diumumkan bahwa Indonesia merdeka.
Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang dengan acara :
Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap
nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai
yang ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.
Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa Indonesia
harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-
masing.
1. Pelaksanaan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai ketuhanan dan keagamaan. Maka,
segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, harus dijiwai dengan
nilai-nilai sila tersebut. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain:
a. Mewujudkan kehidupan religious yang sejati
b. Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara dan masyarakat kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
c. Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran, dan keadilan
2. Pelaksanaan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradabmengandung nilai utama kemanusiaan. Pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus dapat perlakukan warga negara sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan. Karena itu, penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara, harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai brerikut
b. Memecahkan
berbagai masalah
hidup warga negara
dengan cara yang adil
c. Membina sikap saling
tolong antarwarga
Setiap warga Negara hendaknya senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam
Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
diharapkan terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia yang religius, humanis, bersatu,
demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan cermin sikap positif
warga Negara terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai Negara yang menganut paham demokrasi Pancasila, kita dapat mengemukakan pendapat
kita dengan bebas. Namun kebebasan tersebut harus kita lakukan dengan penuh tanggung jawab
dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Menjalankan kegiatan pemerintahan harus dilakukan dengan jujur, konsekuen, dan penuh rasa
tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Bila hal ini dilakukan dengan baik dan benar
maka akan tercipta pemerintahan yang jujur, bertanggung jawab, dan lebih memihak kepada
kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan pribadi ataupun golongan. Sebaliknya, jika
roda pemerintahan tidak dijalankan dengan jujur, konsekuen, dan bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila, maka akan tercipta pemerintahan yang korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak
berpihak pada kepentingan masyarakat.
Menjalankan kegiatan perekonomian dengan jujur, tidak merugikan orang lain, dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.
sumber
Pengertian Ideologi - Ideologi adalah gagasan atau kumpulan ide. Kata ideologi ini diciptakan
oleh Destutt de Tracy diakhir abad ke-18 guna untuk mendefinisikan "Sains tentang ideas".
Yang dianggap sebagai visi luas ini adalah pengertian Ideologi, sebagai cara memandang segala
sesuatu.
Jadi, secara umum pengertian ideologi ini diartikan sebagai suatu ide-ide dasar, kumpulan dasar
gagasan, keyakinan serta kepercayaan yang sifatnya sistematis yang dapat memberikan arah dan
juga tujuan yang akan dicapai dalam kehidupan nasional suatu Negara.
Pengertian Ideologi
Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
M. Sastraprateja, ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi
pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
Murdiono, ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad
landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta
menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang
ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
Harold H. Titus, mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk
sekelompok cita-cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia
serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil,
mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan
mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi
dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional
(lembaga) dalam suatu masyarakat.
Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
stilah dari ideologi itu berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas dua kata, yaitu idea serta logi.
Idea itu berarti melihat(idean), sedangkan logi itu berasal dari kata logos yang berarti
pengetahuan/teori. Jadi, ideologi itu bisa diartikan ialah sebagai hasil penemuan dalam pikiran
yang berupa pengetahuan atau juga teori. Ideologi tersebut bisa juga diartikan ialah sebagai suatu
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan sebagai asas, pendapat (kejadian) yang memberikan
arah dan tujuan untuk sebagai kelangsungan hidup.
1.Karl Marx
Karl Marx memahami paham ideologi ini berlawanan dengan pengertian ideologi yang
dikemukakan oleh Destutt de Tracy. Menurut Karl Marx, ideologi ialah kesadaran palsu.
Mengapa kesadaran palsu? Dikarenakan ideologi tersebut adalah suatu hasil pemikiran yang
diciptakan oleh pemikirnya, padahal dari kesadaran para pemikir itu pada dasarnya ditentukan
oleh adanya suatu kepentingannya.Jadi ideologi tersebut menurut Karl Marx adalah
pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa suatu agama moralitas, atau juga keyakinan
politik .Meskipun spekulatif ideologi itu dianggap ialah sebagai kenyataan untuk dapat
menyembunyikan atau juga melindungi kepentingan kelas sosial pemikir itu..
Namun, ideologi negara tersebut dapat diartikan ialah sebagai alat untuk dapat mensejahterakan
masyarakat. Dikarenakan ideologi negara itu didasarkan dengan kepentingan masyarakat jadi
pemikiran tersebut bertujuan untuk kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
2.Louis Althuser
Louis Althuser ialah murid dari Karl Marx. Meskipun begitu, ia tidak sejalan dengan gagasan
Karl Marx tentang Ideologi tersebut.Menurutnya, Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif
namun tetapi ideologi tersebut bukan gagasan palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu bukan
dimaksudkan untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk dapat memberikan
gambaran mengenai bagaimana semestinya manusia itu dapat menjalani hidupnya.
Sesungguhnya pad tiap-tiap orang membutuhkan ideologi, dikarenakan tiap-tiap orang perlu
mempunyai keyakinan mengenai bagaimana semestinya ia dapat menjalankan kehidupannya.
3. Dr. Alfian
Ideologi adalah pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga mendalam
mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap benar serta juga adil,
mengatur adanya tingkah laku bersama didalam berbagai segi kehidupan.
4.Soerjanto Poespowardoyo
Ideologi ialah sebagai kompleks pengetahuan serta juga macam-macam nilai, yang secara
universal menjadi landasan bagi seseorang atau juga masyarakat untuk dapat memahami jagat
raya serta juga bumi seisinya dan juga menentukan sikap dasar untuk dapat mengolahnya.
Dengan berdasarkan pemahaman yang diyakini itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik
serta juga tidak baik.
5.Machiavelli
ideologi adalah suatu sistem perlindungan kekuasaan yang dipunyai oleh penguasa.
6. M.Sastra Prateja
Ideologi ialah sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran yang berorientasi pada suatu
tindakan yang diorganisir dan menjadi suatu sistem yang teratur. Dalam hal tersebut , ideologi ini
mengandung beberapa unsur, yakni :
8.Napoleon
B. DIMENSI IDEOLOGI
Dimensi Ideologi adalah Sebuah ideologi yang telah menjadi keyakinan didalam kehidupan
bermasyarakat bisa menjadi luntur atau juga pudar seiring dengan perkembangan zaman.Hal itu
tergantung pada daya tahan Ideologi. Ideologi tersebut akan dapat mampu bertahan menghadapi
perubahan zaman,Jika mempunyai tiga dimensi,yakni :
1.Dimensi Realita
Dimensi Realita ini menunjuk pada adanya kemampuan ideologi untuk dapat mencerminkan
realita yang hidup dalam bermasyarakat, yangmana ia muncul untuk pertama kalinya, paling
kurang realita tersebut pada saat-saat awal kelahirannya.
2.Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah kadar atau juga kualitas idealisme yang terkandung didalam ideologi
atau juga nila-nilai dasarnya. Kualitas tersebut menentukan kemampuan ideologi didalam
memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau juga golongan yang terdapat dalam
masyarakat untuk memiliki serta juga membina kehidupan bersama dengan secara lebih baik
serta juga membangun suatu masa depan lebih cerah.
3.Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas yaitu suatu kemampuan ideologi didalam memengaruhi serta sekaligus
menyesuaikan diri dengan adanya pertumbuhan atau juga perkembangan masyarakat.
Memengaruhi itu berarti ikut mewarnai adanya proses pengembangan, sedangkan menyesuaikan
diri itu berarti bahwa masyarakat tersebut berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap suatu
nilai-nilai dasar dari ideologi yang sesuai dengan realita baru yang muncul serta juga yang harus
mereka hadapi.
Machiavelli
Sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa
M. Sastraprateja
Perangkat gagasan / pemikiran yang berorientasi kepada tindakan yang telah diorganisir menjadi
sistem yang sangat teratur.
Murdiono
kompleks pengetahuan dan juga nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi masyarakat
untuk memahami bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelola dan
mengembangkannya.
HaroldH.Titus
Ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai
macam-macam masalah didalam politik dan ekonomi serta filsafat sosial serta yang dilaksanakan
bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh lapisan masyarakat.
Alfian
Pandangan sistem nilai yang menyeluruh dan sangat mendalam tentang bagaimana cara yang
baik, yaitu secara moral dianggap adil dan benar dalam mengatur tingkah laku bersama dalam
berbagai segi didalam kehidupan.
C.C. Rodee
Ideologi menurut para ahli C.C Rodee adalah kumpulan gagasan yang logis berkaitan dan
mengidentifikasi nilai-nilai yang memberi kebebesan untuk institusi dan juga untuk pelakunya.
Destutt de Tracy
Ideologi sebagai Science Of Ideas dimana yang ada didalam ideologi dijabarkan sebagai
sekumpulan program yang sangat diharapkan dapat membawa perubahan Institusional ataua
lembaga dalam suatu masyarakat.
Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu
Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku
Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan
pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan
kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit
Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa meskipun bangsa dan
negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki
kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam
kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan
suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut
bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru
memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling
menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain.
Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari
beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat
istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka
tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya
sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya
negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka
tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia
tetap terjaga.
PROSES PEMBUATAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA
Posted by Komunitas Guru PKn on Saturday, January 7, 2017
Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Indonesia
1. Kongres Pemuda I
Peranan pemuda dalam pergerakan nasional dimulai sejak berdirinya Budi
Utomo tanggal 20 Mei 1908. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi
itu lebih banyak diikuti oleh golongan tua. Oleh karena itu, para pemuda
selalu ingin menggalang kekuatan yang merupakan pencerminan aktivitas
para pemuda. Pada tanggal 7 Maret 1915, di Jakarta, para pemuda seperti
dr. R. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi mendirikan
organisasi kepemudaan yang keanggotaannya terdiri dari anak sekolah
menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan itu diberi nama
Trikoro Dharmo. Trikoro Dharmoartinya tiga tujuan mulia yang meliputi:
sakti, budi, danbakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya
dengan cara memperkokoh rasa persatuan antar pemuda Jawa, Madura,
Sunda, Bali, dan Lombok.
Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh wakil wakil dari organisasi pemuda di
seluruh Indonesia, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Minahasa, dan Jong
Batak. Dalam pidato pembukaannya ketua panitia M. Tabrani meminta
perhatian peserta untuk mencari cara menyatukan semangat Nasional di
kalangan pemuda. Moh. Yamin menyampaikan pemikirannya tentang
bahasa persatuan.
Oleh karena itu, dalam kongres banyak pidato yang berjudul Indonesia
Bersatu para pemuda diharapkan memperkuat rasa persatuan yang harus
tumbuh untuk mengatasi kepentingan golongan, agama, dan daerah. Juga
secara jelas diuraikan tentang Sejarah Perjuangan Indonesia dan
ditekankan masalah- masalah yang perlu mendapat perhatian pemuda
untuk meresapkan dan dihayati dalam rangka mencapai cita cita
Indonesia merdeka.
Hasil utama yang dicapai dalam Kongres Pemuda I itu, antara lain ialah
sebagai berikut :
a. Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia (walaupun dalam
hal ini masih tampak samar samar)
b. Usaha untuk menghilangkan pandangan adat dan kedaerahan yang kolot,
dan lain lain.
Jadi, para peserta memang menyadari bahwa pada saat itu masih sulit
untuk membentuk kebulatan tekad dalam perjuangan mencapai cita cita
Nasional. Selain itu, belum banyak para anggota Perhimpunan Indonesia
yang kembali ke tanah air dan juga belum ada anggota Perhimpunan
Indonesia yang mengikuti Kongres pemuda I tersebut. Oleh karena itu,
cita-cita untuk mencapai persatuan memang belum kuat.
Sejarah Perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Karena Jepang terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945
Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu juanji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam
Maklumat Ganseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer
Jepang di Jawa dan Madura) No. 23.
Selama BPUPKI berdiri, telah diadakan dua kali masa persidangan resmi
BPUPKI, dan juga adanya pertemuan-pertemuan yang tak resmi
olehpanitia kecil di bawah BPUPKI, yaitu adalah sebagai berikut :
Sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. berpidato
mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara
Republik Indonesia, yaitu: 1. Peri Kebangsaan; 2. Peri Kemanusiaan; 3.
Peri Ketuhanan; 4. Peri Kerakyatan; dan 5. Kesejahteraan Rakyat .
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI
sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah
menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan
kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan
mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20
Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang,
yaitu:
Ir. Soekarno
Ki Bagus Hadikusumo
K.H. Wachid Hasjim
Mr. Muh. Yamin
M. Sutardjo Kartohadikusumo
Mr. A.A. Maramis
R. Otto Iskandar Dinata
Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil
dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang
dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil
Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan
orang, yaitu:
Ir. Soekarno
Drs. Muh. Hatta
Mr. A.A. Maramis
K.H. Wachid Hasyim
Abdul Kahar Muzakkir
Abikusno Tjokrosujoso
H. Agus Salim
Mr. Ahmad Subardjo
Mr. Muh. Yamin
Panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga
melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan Mukadimah Hukum Dasar,
yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta yang pada
waktu itu disebut-sebut juga sebagai sebuah "Gentlement Agreement".
Jakarta, 22-6-2605
Ir. Soekarno
Drs. Muh. Hatta
Mr. A.A. Maramis
K.H. Wachid Hasjim
Abdul Kahar Muzakkir
H. Agus Salim
Abikusno Tjokrosujoso
Mr. Ahmad Subardjo
Mr. Muhammad Yamin
Anggota MOEZAKIR:
Saya mohon dari Tuan-tuan anggota sekalian! Oleh karena kita
menghadapi saat yang suci, baiklah kita mengheningkan cipta, supaya
janganlah hati kita dipengaruhi oleh sesuatu hal yang tidak suci, tetapi
dengan segala keikhlasan menghadapi keputusan tentang bentuk negara
yang akan didirikan, dengan hati yang murni, yang tidak terpengaruh oleh
sesuatu maksud yang tidak suci. Oleh karena itu, saya mohon kepada
paduka Tuan-tuan sekalian, sukalah Tuan-tuan berdiri di hadapan hadirat
Allah Subhanahuwataala untuk meminta doa.
Ketua RADJIMAN:
Usul itu kita turuti dan saya minta marilah kita mengheningkan cipta,
supaya mendapat pikiran yang suci dan murni dalam pemilihan.
Rapat meminta doa dengan pimpinan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang
membacakan Fatihah. Sesudah itu diadakan pemungutan suara.
Anggota DASAAD:
Tuan Ketua, kami sudah mengetahui, bahwa ada 64 stem. Yang memilih
republik, ada 55 stem, kerajaan 6, lain-lain 2 dan belangko 1.
Ketua:
Saya mengucapkan terima kasih atas pekerjaan komisi. Anggota sekalian
sudah mendengar, bahwa telah dipilih oleh sidang Dokuritu Zyunbi
Tyoosakai yang kedua kali ini, yang melahirkan 64 stem, ialah yang 55
republik, 6 kerajaan, 1 belangko dan 2 lain-lain. Jadi, semuanya ada 64.
Sudah ada ketetapan dalam waktu ini, nanti kita membuat pelaporan yang
sejelas-jelasnya.
Anggota SOEKARNO:
Jadi, putusan Panitia itu republik?
Ketua RADJIMAN:
Sudah terang republik yang dipilih dengan suara terbanyak. Sekarang saya
minta beristirahat. .
Semangat nasionalisme dan patriotisme terlihat sangat nyata dalam
perbincangan dalam Sidang BPUPKI tanggal 10 dan 11 Juli 1945 ketika
membahas masalah wilayah negara. Semangat tersebut, antara lain
dikemukakan oleh beberapa tokoh berikut ini (Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1995:132-144).
Anggota MOEZAKIR:
. Maka apabila bangsa Indonesia pada masa ini mempunyai ketinggian
kehendak dan kemauan, dan menjunjung tinggi apa yang angan-
angankan, hendaklah sanggup pula mengakui bahwa tanah Melayu itu
sebagian dari tanah air kita. tanah Papua itu pula menjadi sumber
kekayaan kita. Janganlah sumber kekayaan, yang diwariskan oleh nenek
moyang kita hilang dengan sia-sia belaka. Oleh karena itu, saya setuju,
bahwa dalam menentukan batas halaman tanah air kita hendaklah kita
berpikir dengan sebaik-baiknya; janganlah didasarkan pada soal, apakah
kita kita sanggup atau tidak sanggup, tetapi pula apakah akan timbul
kesanggupan akan merdeka atau tidak.
Anggota YAMIN:
. Soal lain pula berhubung dengan tanah Papua. Memang hal ini dalam
ilmu pengetahuan, ethnologie, bahasa, geografi ada yang menyebutkan,
bahwa pulau Papua tidak masuk tanah Indonesia.Tetapi faham ini
hanyalah dilahirkan oleh orang-orang yang mengarang buku yang
bersangkutan. Tetapi ada juga faham-faham lain yang mengatakan, bahwa
seluruh pulau Papua masuk Indonesia. Perkataan Indonesia dibuat oleh
orang yang mempunyai faham yang mengatakan, bahwa Indonesia
melingkungi daerah Malaya dan Polinesia. Jadi, dengan sendirinya pada
waktu perkataan Indonesia lahir dimaksudkan bahwa tanah Papua masuk
dalam daerah Indonesia.
Bentuk Unitarisme.
Kepala Negara di tangan satu orang, yaitu Presiden.
Setelah itu Drs. Mohammad Hatta masuk ke dalam ruang sidang "PPKI"
dan membacakan empat perubahan dari hasil kesepakatan dan kompromi
atas lobi-lobi politik tersebut. Hasil perubahan yang kemudian disepakati
sebagai "pembukaan (bahasa Belanda: "preambule") dan batang tubuh
Undang- Undang Dasar 1945", Pertama, kata Mukaddimah yang berasal
dari bahasa Arab, muqaddimah, diganti dengan kata Pembukaan .
Kedua, anak kalimat "Negara berdasar atas Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan,
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketiga, kalimat yang
menyebutkan Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam ,
seperti tertulis dalam pasal 6 ayat 1, diganti dengan mencoret kata-kata
dan beragama Islam . Keempat, terkait perubahan poin Kedua, maka
pasal 29 ayat 1 dari yang semula berbunyi: Negara berdasarkan atas
Ketuhananan, dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya diganti menjadi berbunyi: Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa .
Ketua SOEKARNO :
...."Tuan-tuan banyak terima kasih atas kepercayaan Tuan-tuan dan
dengan ini saya dipilih oleh Tuan-tuan sekalian dengan suara bulat
menjadi Presiden Republik Indonesia. (Tepuk tangan). (Semua
anggota berdiri dengan menyanyi lagu Indonesia Raya. Sesudahnya
diserukan Hidup Bung Karno 3x)"
Pada awal tahun 1945, Indonesia masih dijajah oleh Jepang. Jepang
menjajah Indonesia selama tiga tahun. Jepang menjajah Indonesia sejak
tahun 1942. Penjajahan itu dimulai setelah mereka berhasil mengusir
Belanda. Jepang juga berhasil menjajah beberapa negara di Asia
Tenggara. Beberapa negara tersebut antara lain Filipina, Burma
(Myanmar), dan Vietnam. Saat itu, tentara Jepang termasuk yang paling
kuat di dunia.
Badan ini telah membentuk beberapa panitia kerja yang di antaranya ialah:
a. Panitia Perumus dengan anggota 9 orang. Panitia ini disebut
juga Panitia Sembilan. Diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia Sembilan itu
adalah:
1) Ir. Soekarno
2) Drs. Mohammad Hatta
3) Mr. A. A. Maramis
4) Abikusno Cokrosuyoso
5) Abdulkahar Muzakir
6) Haji Agus Salim
7) Mr. Ahmad Subarjo
8) K. H. A. Wachid Hasyim
9) Mr. Mohammad Yamin
b. Panitia perancang Undang Undang Dasar diketuai oleh Ir. Soekarno.
Panitia ini kemudian membentuk Panitia Kecil Perancang Undang Undang
Dasar yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo.
c. Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.
d. Panitia Pembelaan Tanah Air, diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
2) Mr. Supomo
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan
sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa
penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar
negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara
integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
a) Persatuan;
b) Kekeluargaan;
c) Keseimbangan Lahir dan Batin;
d) Musyawarah;
e) Keadilan sosial.
3) Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan
untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya
terdiri atas lima asas berikut ini:
a) Kebangsaan Indonesia;
b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
c) Mufakat atau Demokrasi;
d) Kesejahteraan Sosial;
e) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang
ahli bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari
Lahir Istilah Pancasila.
Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD
berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada
tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD. Laporan
diterima sidang pleno BPUPKI.
PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan
penasihatnya Ahmad Subarjo. PPKI beranggotakan 21 orang yang
mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12
orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari
Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, Maluku serta penduduk
Cina.
Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan
sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai. Dengan
disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI saat itu
dibuka.
b) Sistem konstitusional . .
Pemerintahan negara berdasarkan atas konstitusi (hukum dasar), tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Teori Kedaulatan
Terdapat beberapa teori kedaulatan yang dikemukakan oleh para ahli
kenegaraan, antara lain sebagai berikut.
Peletak dasar teori kedaulatan raja, antara lain Nicollo Machiavelli, Jean
Bodin Thomas Hobbes, dan Hegel. Nicollo Machiavelli mengajarkan,
bahwa negara yang kuat haruslah dipimpin oleh seorang raja yang memiliki
kedaulatan tidak terbatas atau mutlak. Dengan demikian, raja dapat
melaksanakan cita-cita negara sepenuhnya. Raja hanya bertanggung
jawab kepada .dirinya sendiri atau kepada Tuhan.
Sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran demokrasi yan,g telah dirintis
sejak jaman Yunani oleh Solon. Istilah demokrasi berasal dari kata Yunani,
demos (rakyat) dan kratein (memerintah) atau kratos (pemerintah). Jadi,
demokrasi mengandung pengertian pemerintahan rakyat, yaitu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk, rakyat.
John Locke, berpendapat bahwa manusia mempunyai hak pokok, yaitu hak
hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik. Selain itu, John juga mengajarkan
asas-asas terbentuknya negara adalah sebagai berikut.
a) Pactum unionis, yakni perjanjian antar individu untuk mer.nbentuk negara;
b) Pactum subjectionis, yaitu perjanjian antara individu dengan negara yang
dibentuk itu. Artinya, individu memberikan mandat kepada negara atau
pemerintah selama pemerintah berdasarkan konstitusi atau undang-
undang negara.
1. Wahidin Sudirohusodo
Wahidin Sudirohusodo adalah seorang tokoh pencetus ide lahirnya Budi
Utomo 1908. Beliau lahir pada tanggal 7 Januari 1852 di Mlati, Sleman,
Yogyakarta dan wafat pada tanggal 26 Mei 1917 dan dimakamkan di Mlati,
Sleman, Yogyakarta. Semasa hidupnya, tahun 1895 bersama rekan-
rekannya mendirikan Surat Kabar dua bahasa (Jawa dan Melayu) Retno
Dumilah di Yogyakarta. Pada tahun 1906 sampai sdengna 1907 giat
melaksanakan perjalanan mengumpulkan Studiefonds (Dana Pendidikan)
bagi penduduk pribumi. Setelah bertemu dengan Sutomo berpadulah
gagasan mereka yang teraktualisasi dengan berdirinya organisasi Budi
Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini akhirnya menjadi pioner
terhadap bangkitnya kesadaran nasional sehingga setiap tanggal 20 Mei
diperingati sebagai hari kebangkitan nasional hingga sekarang.Wahidin
Sudirohusodo beristri seorang wanita Betawi yang bernama Anna. Dari
perkawinannya lahirlah dua orang anak. Salah satunya bernama Abdullah
Subroto yang kemudian menurunkan Sujono Abdullah dan Basuki Abdullah
(keduanya pelukis).
2. Dr. Sutomo
Dokter Sutomo yang semula bernama Subroto kemudian berganti nama
menjadi Sutomo lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur, pada tangggal 30 Juli
1888. Pada waktu belajar di Stovia (Sekolah Dokter) ia sering bertukar
pikiran dengan pelajar-pelajar laintentang penderitaan rakyat akibat
penjajahan Belanda. Terkesan oleh saran dr. Wahidin untuk memajukan
pendidikan sebagai jalan untuk membebaskan bangsa dari
penjajahan, pada tanggal 20 Mei 1908 para pelajar STOVIA mendirikan
Budi Utomo, organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia. Sutomo
diangkat menjadi ketuanya. Tujuan organisasi itu ialah memajukan
pengajaran dan kebudayaan.
Setelah lulus dari Stovia tahun 1911, Sutomo bertugas sebagai dokter,
mula-mula di Semarang, sesudah itu ia dipindahkan ke Tuban. Dari Tuban
dipindahkan ke Lubuk Pakam (Sumatera Timur) dan akhirnya ke Malang.
Waktu bertugas di Malang, ia membasmi wabah pes yang melanda daerah
Magetan. Sering berpindah tempat itu ternyata membawa manfaat. Ia
semakin banyak mengetahui kesengsaraan rakyat dan secara langsung
dapat membantu mereka. Sebagai dokter, Sutomo tidak menetapkan tarif.
Adakalanya si pasien dibebaskan dari pembayaran.
Pada tahun 1924 Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang
merupakan wadah bagi kaum terpelajar Indonesia. ISC berhasil mendirikan
sekolah tenun, bank kredit, koperasi, dan sebagainya. Pada tahun 1931
ISC berganti nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Di bawah
pimpinan Sutomo PBI cepat berkembang. Sementara itu, tekanan-tekanan
dari pemerintah Belanda terhadap pergerakan nasional semakin keras.
Karena itu, pada bulan Desember 1935 Budi Utomo dan PBI digabungkan
menjadi satu dengan nama Partai Indonesia Raya (Parindra). Sutomo
diangkat menjadi ketua. Parindra berjuang untuk mencapai Indonesia
merdeka.
Selain bergerak di bidang politik dan kedokteran, dr. Sutomo giat pula di
bidang kewartawanan dan memimpin beberapa buah surat kabar. Ia
meninggal dunia di Surabaya pada tanggal 30 Mei 1938 dan dimakamkan
disana. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 657
Tahun 1961, tanggal 27 Desember 1961, ia diangkat menjadi Pahlawan
Kemerdekaan Nasional.
Aksi Komite Bumi Putera mencapai puncaknya pada 19 Juli 1913, ketika
harian De Express menerbitkan artikel Suwardi Suryaningrat yang berjudul
Ais ik Nederlands Was (Andaikan Saya Seorang Belanda). Cipto kemudian
menulis artikel yang mendukung Suwardi keesokan harinya. Akibatnya, 30
Juli 1913 Cipto Mangunkusumo dan Suwardi dipenjara. Melihat kedua
rekannya dipenjara, Douwes Dekker menulis artikel di De Express yang
menyatakan bahwa keduanya adalah pahlawan. Pada 18 Agustus
1913, Cipto Mangunkusumo bersama Suwardi Suryaningrat dan Douwes
Dekker dibuang ke Belanda.