LEARNING JOURNAL
A. Pokok Pikiran
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal
Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. Adapun 4 (empat)
Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:
Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di
depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh Bung Karno dinyatakan
bahwa Pancasila merupakan philosofische grondslag, suatu fundamen,
filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupaan landasan atau dasar bagi
negara merdeka yang akan didirikan. Takdir kemajemukan bangsa indonesia
dan kesamaan pengalaman sebagai bangsa terjajah menjadi unsur utama yang
lain mengapa Pancasial dijadikan sebagai landasan bersama bagi fondasi dan
citacita berdirinya negara Indonesia merdeka. Kemajemukan dalam kesamaan
rasa dan pengalaman sebagai anaka jajahan ini menemunkan titik temunya
dalam Pancasila, menggantikan beragam keinginan subyektif beberapa
kelompok bangsa Indonesia yang menghendaki dasar negara berdasarkan
paham agama maupun ideologi dan semangat kedaerahan tertentu. Keinginan-
1|Page
LEARNING JOURNAL – WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
2|Page
LEARNING JOURNAL – WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
3|Page
LEARNING JOURNAL – WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
4|Page
LEARNING JOURNAL – WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
Indonesia. Pengaturan tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia diatur di dalam bentuk UU Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan.
Peraturan adalah petunjuk tentang tingkah laku yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan. Sedangkan Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis
yang dibentuk oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai
kekuatan mengikat. Demikian pula dengan undang-undang atau peraturan negara.
Tujuan undang-undang dan peraturan negara adalah untuk mengatur dan menertibkan
perikehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan dikeluarkannya undang-undang ini
adalah untuk mengatur dan menertibkan pelaksanaan pemerintahan daerah. Peraturan
perundang-undangan dan peraturan memiliki kekuatan yang mengikat, artinya harus
dilaksanakan. Saat ini, mengenai peraturan perundang-undangan diatur berdasarkan
UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Sedangkan untuk jenis produk hukum yang berbentuk Tindakan Administrasi
Pemerintahan diatur berdasarkan UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan.
Kerukunan dalam kehidupan dapat mencakup 4 hal, yaitu: Kerukunan dalam
rumah tangga, kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam mayarakat, dan
kerukunan dalam berbudaya. Indonesia yang sangat luas ini terdiri dari berbagai
macam suku, ras, dan agama serta sangat rawan akan terjadinya konflik pertikaian jika
seandainya saja setiap pribadi tidak mau saling bertoleransi. Oleh karena itu, mari
memulai dari kita bersedia berkomitmen untuk mau mengusahakan kehidupan
bermasyarakat yang rukun dan damai.
5|Page
LEARNING JOURNAL – WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
B. Penerapan
6|Page