Anda di halaman 1dari 10

Soal 1

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia. Fungsi dari
identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara yang lainnya. Identitas
nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas
nasional yang ada di Indonesia!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas nasional yang ada dalam BMP
MKDU4111!)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Identitas nasional adalah seperangkat ciri-ciri yang membedakan satu negara dengan negara lainnya,
terdiri dari berbagai nilai, norma, budaya, sejarah, bahasa, agama, kepercayaan, simbol, lambang, dan citra
yang dijadikan sebagai jati diri suatu negara. Identitas nasional juga mencerminkan identitas kolektif dari
bangsa yang bersangkutan, serta mencerminkan karakteristik khas dari masyarakat dan budaya yang ada di
negara tersebut.

Contoh identitas nasional yang ada di Indonesia antara lain :

1. Bhinneka Tunggal Ika : Filosofi yang menjadi semboyan nasional Indonesia ini berasal dari bahasa
Sanskerta yang berarti "berbeda-beda tetapi satu juga". Konsep ini mencerminkan keanekaragaman budaya
dan suku bangsa yang ada di Indonesia, namun mampu bersatu sebagai satu bangsa yang merdeka dan
berdaulat.

2. Pancasila : Merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang dipegang oleh bangsa Indonesia, yaitu kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan dan kesatuan Indonesia, serta
keadilan sosial.

3. Bahasa Indonesia : Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dan bahasa persatuan Indonesia. Bahasa ini
menjadi salah satu simbol dari identitas nasional Indonesia yang menggambarkan keberagaman budaya dan
bahasa yang ada di Indonesia.

4. Batik : Batik merupakan kain tradisional Indonesia yang memiliki corak dan motif khas dari daerah-
daerah di Indonesia. Batik juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO
sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
5. Garuda Pancasila : Merupakan lambang negara Indonesia yang terdiri dari gambar burung Garuda dengan
sayap terbuka, memegang perisai dan pataka. Garuda Pancasila mencerminkan semangat kebebasan,
kekuatan, dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

6. Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia yang diadopsi sejak tahun 1945.
Lagu ini mencerminkan semangat perjuangan dan nasionalisme bangsa Indonesia.

7. Keragaman Suku dan Agama : Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, serta beragam agama dan kepercayaan. Keragaman ini mencerminkan keanekaragaman
budaya dan pluralitas yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

8. Pakaian Adat : Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Pakaian adat ini
mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi dari masing-masing daerah di Indonesia.

9. Kuliner : Makanan dan minuman khas Indonesia seperti nasi goreng, rendang, sate, soto, tempe, tahu, es
cendol, dan masih banyak lagi, mencerminkan keanekaragaman masakan Indonesia yang diakui dunia.

10. Olahraga : Olahraga tradisional Indonesia seperti sepak takraw, pencak silat, dan bola voli, serta
olahraga modern seperti bulu tangkis dan angkat besi, mencerminkan semangat kebersamaan dan prestasi
bangsa Indonesia di arena internasional.

11. Kesenian : Kesenian tradisional seperti wayang kulit, gamelan, tari kecak, dan lain-lain, mencerminkan
kekayaan seni dan budaya Indonesia.

12. Keindahan Alam : Keindahan alam Indonesia seperti gunung, pantai, danau, hutan, dan lain-lain,
menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun internasional dan mencerminkan kekayaan alam Indonesia.

13. Tokoh Nasional : Tokoh nasional Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Kartini, dan lain-lain, merupakan
pahlawan dan tokoh penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

14. Moto Negara : "Bhineka Tunggal Ika" menjadi moto negara Indonesia yang menggambarkan semangat
persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

15. Simbol Negara : Bendera Merah Putih dan Lambang Garuda Pancasila menjadi simbol negara Indonesia
yang identik dengan kebanggaan dan kekuatan bangsa Indonesia.

Identitas nasional Indonesia sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan agar tidak pudar dan hilang
dalam arus globalisasi. Kekayaan identitas nasional yang dimiliki oleh Indonesia, baik yang berasal dari
nilai-nilai budaya tradisional maupun dari pengaruh modern, dapat menjadi modal penting bagi kemajuan
dan kemakmuran bangsa Indonesia di masa depan.
Soal 2

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai ideologi
dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta
menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai
keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yang
mendasar dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari
Pancasila!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang sila-sila Pancasila di BMP MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Causa materialis merupakan faktor-faktor material atau bahan yang membentuk suatu konsep atau
ideologi. Dalam hal ini, causa materialis dari Pancasila adalah keadaan sosial, politik, dan budaya pada masa
awal kemerdekaan Indonesia, yang meliputi kondisi keberagaman etnis, agama, dan kebudayaan yang
memerlukan suatu landasan ideologi yang kokoh dan mampu menyatukan bangsa Indonesia yang baru
merdeka.

Sila-sila Pancasila merupakan landasan ideologi yang menjadi acuan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Kelima sila tersebut membentuk sebuah hirarki pyramidal yang saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, yang menunjukkan kesatuan dan keutuhan Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Sila pertama menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan
atas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini menunjukkan adanya rasa keagamaan dan
keyakinan yang kuat pada masa awal kemerdekaan Indonesia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Sila kedua menunjukkan bahwa manusia dihormati dan dianggap
sama di depan hukum. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan hak asasi manusia dan penghormatan
terhadap martabat manusia.

3. Persatuan Indonesia : Sila ketiga menunjukkan bahwa kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia sangat
penting. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan keberagaman etnis, agama, dan kebudayaan di
Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan : Sila


keempat menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang menganut sistem perwakilan. Hal ini
menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Sila kelima menunjukkan bahwa negara Indonesia
berkomitmen untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya
kesadaran akan pentingnya redistribusi kekayaan dan pengurangan kesenjangan sosial-ekonomi.

Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Indonesia memiliki causa materialis yang sangat kuat, yaitu kondisi keberagaman etnis, agama, dan
kebudayaan pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila membentuk sebuah hirarki
pyramidal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, yang menunjukkan
kesatuan dan keutuhan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia juga memiliki implikasi dan konsekuensi yang
besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Implementasi Pancasila sebagai dasar negara
berarti menerapkan nilai-nilai luhur dari Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, sosial,
ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dilihat dalam praktik
kehidupan beragama di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman agama,
dan dalam praktiknya, umat beragama memiliki kebebasan untuk memeluk agama yang diinginkan dan
beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Namun, hal ini juga diiringi dengan komitmen untuk
saling menghormati dan menghargai perbedaan agama, serta menghindari tindakan yang dapat menimbulkan
konflik antarumat beragama.

Implementasi sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dapat dilihat dalam praktik
pemerintahan Indonesia yang menempatkan hak asasi manusia sebagai prioritas utama. Pemerintah
Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia, seperti hak atas kebebasan berpendapat, hak
atas keadilan, hak atas kesehatan, dan lain sebagainya. Pemerintah juga terus berupaya untuk menciptakan
lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh warga negara Indonesia.

Implementasi sila ketiga Persatuan Indonesia dapat dilihat dalam praktik kerjasama antarwarga
Indonesia dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya dalam membangun negara. Keterbukaan
terhadap keberagaman dan upaya untuk memelihara kesatuan bangsa menjadi prinsip yang dipegang teguh
dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Implementasi sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dapat dilihat dalam praktik demokrasi Indonesia yang menganut sistem
perwakilan. Pemerintahan Indonesia memfasilitasi partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan
melalui pemilihan umum dan berbagai mekanisme partisipasi masyarakat lainnya, sehingga rakyat memiliki
pengaruh yang signifikan dalam pembangunan negara.
Implementasi sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat dilihat dalam upaya
pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antarwarga negara. Program-
program pemerintah seperti bantuan sosial, beasiswa, dan kebijakan redistribusi kekayaan menjadi salah satu
cara untuk mencapai tujuan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara keseluruhan, implementasi Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia memiliki
dampak yang besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam implementasinya,
Pancasila harus diaplikasikan secara konsisten dan berkelanjutan.
Soal 3

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan dan
acuan agar hidup bisa lebih tertata dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari!

(Perunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
yang ada di BMP MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila sangat penting dalam kehidupan sehari-hari agar kita
bisa menjalankan kehidupan yang baik dan benar. Dalam Sila Pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
internalisasi nilai ini bisa dilakukan dengan mempraktikkan agama yang dianut dengan baik dan benar, serta
menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari.

Sila Kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, internalisasi nilai ini bisa dilakukan dengan
menghormati dan menghargai hak asasi manusia, serta tidak melakukan diskriminasi terhadap sesama
manusia.

Sila Ketiga, yaitu Persatuan Indonesia, internalisasi nilai ini bisa dilakukan dengan menghargai
perbedaan dan memperkuat rasa persatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sila Keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, internalisasi nilai ini bisa dilakukan dengan mengedepankan demokrasi dalam
pengambilan keputusan, serta menghargai peran masyarakat dalam proses pembangunan.

Sila Kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, internalisasi nilai ini bisa
dilakukan dengan mengupayakan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, serta menghargai hak-hak sosial dan ekonomi yang setara bagi seluruh rakyat. Dengan
internalisasi nilai-nilai Pancasila ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan kehidupan yang
lebih baik, damai, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga melibatkan
penerapan sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut. Misalnya, dalam Sila
Pertama, sikap menghormati dan mengakui keberadaan Tuhan dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari
seperti berdoa, bersyukur, dan beribadah.
Dalam Sila Kedua, perilaku menghormati hak asasi manusia bisa dilakukan dengan tidak melakukan
tindakan kekerasan, diskriminasi, atau intoleransi terhadap kelompok minoritas atau orang yang berbeda
pandangan.

Dalam Sila Ketiga, tindakan yang mencerminkan rasa persatuan bisa dilakukan dengan berpartisipasi
aktif dalam kegiatan sosial, budaya, atau politik yang memperkuat rasa kebersamaan, serta menghargai
perbedaan dan keragaman di antara masyarakat Indonesia.

Dalam Sila Keempat, sikap demokratis bisa dilakukan dengan menghargai dan mengikuti mekanisme
dan prosedur demokrasi dalam pengambilan keputusan, serta memberikan suara dan partisipasi aktif dalam
pemilihan umum atau kegiatan politik lainnya.

Dalam Sila Kelima, tindakan menciptakan keadilan sosial bisa dilakukan dengan memberikan
bantuan atau dukungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta menghargai hak-hak sosial dan ekonomi
yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Contoh internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan di berbagai
aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut beberapa contohnya :

- Sila Pertama : Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki sikap menghormati dan mengakui
keberadaan Tuhan dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti berdoa sebelum makan atau
berangkat bekerja, serta menjalankan ibadah secara rutin.

- Sila Kedua : Masyarakat Indonesia juga sudah mulai memahami pentingnya menghormati hak asasi
manusia, terutama bagi kelompok minoritas atau orang yang berbeda pandangan. Contohnya, adanya
gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan hak-hak perempuan, hak anak, dan hak masyarakat adat.

- Sila Ketiga : Banyak kegiatan sosial, budaya, atau politik yang diadakan di Indonesia dengan tujuan
memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan. Contohnya, perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang
dirayakan secara meriah oleh seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan agama.

- Sila Keempat : Demokrasi sudah mulai diinternalisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia
melalui penggunaan hak suara dalam pemilihan umum atau kegiatan politik lainnya. Selain itu, masyarakat
Indonesia juga sudah mulai memahami pentingnya menghargai dan mengikuti mekanisme dan prosedur
demokrasi dalam pengambilan keputusan.

- Sila Kelima: Masyarakat Indonesia sudah mulai menciptakan keadilan sosial dengan memberikan
bantuan atau dukungan bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti penggalangan dana untuk korban
bencana alam atau penyandang disabilitas. Selain itu, beberapa lembaga swadaya masyarakat juga
membantu masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak sosial dan ekonomi yang setara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari sangat penting untuk membentuk karakter bangsa Indonesia yang kuat dan bersatu.
Melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia dapat membangun kehidupan yang lebih
baik, adil, dan harmonis. Oleh karena itu, menjadi tugas bersama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk
terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Soal 4

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia.
Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada
di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang kedudukan Panacsila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yang ada di dalam BMP MKDU4111)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting untuk membangun karakter dan identitas bangsa yang kuat dan bersatu. Sebagai dasar negara,
Pancasila menjadi pedoman dalam segala aspek kehidupan, mulai dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
hingga bernegara.

Dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila menjadi cerminan dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,
seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan persatuan. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam berbagai
aspek kehidupan, seperti dalam hubungan antarindividu, kelompok, maupun antarbangsa. Misalnya, nilai
gotong royong tercermin dalam kebiasaan masyarakat Indonesia yang selalu membantu satu sama lain
dalam keadaan sulit atau dalam menghadapi bencana alam. Nilai toleransi tercermin dalam kebiasaan
masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai pluralisme dan menghormati perbedaan agama, suku,
dan budaya.

Selain itu, Pancasila juga menjadi dasar dalam pembentukan kebijakan dan regulasi di Indonesia.
Kebijakan dan regulasi tersebut diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam upaya
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik. Kedudukan Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga tercermin dalam berbagai simbol dan lambang negara, seperti
bendera Merah Putih, lambang Garuda Pancasila, dan lagu Indonesia Raya.

Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kita perlu menghargai dan memahami Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat membangun karakter dan identitas bangsa yang kuat,
harmonis, dan bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga dapat dilihat dari aspek kebudayaan
dan identitas nasional. Pancasila menjadi identitas nasional yang membedakan Indonesia dengan negara
lainnya di dunia. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila juga memengaruhi budaya dan adat istiadat yang
ada di Indonesia.

Contohnya, dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan, adat istiadat pengantin Jawa seringkali
menekankan pentingnya sila ke-5, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dengan
menunjukkan rasa saling memperhatikan dan saling membantu di antara keluarga dan masyarakat.

Selain itu, Pancasila juga memengaruhi seni dan budaya Indonesia. Beberapa karya seni seperti lagu-
lagu kebangsaan dan tari-tarian daerah Indonesia seringkali mengandung nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, seperti persatuan, kerukunan, dan keadilan sosial.

Dengan demikian, kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dapat dilihat dari
berbagai aspek kehidupan sehari-hari, baik dari segi politik, hukum, budaya, maupun adat istiadat. Pancasila
menjadi dasar dan pandangan hidup bangsa yang harus dijunjung tinggi dan diimplementasikan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Contoh nyata dalam masyarakat yang dapat menunjukkan kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Gotong royong. Gotong royong adalah budaya yang sangat kental dalam masyarakat Indonesia. Budaya
ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia selalu memiliki semangat untuk membantu satu sama lain,
saling bekerja sama, dan saling memperhatikan. Gotong royong sejalan dengan sila ke-5 Pancasila, yaitu
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

2. Toleransi. Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya dan agama yang sangat besar. Namun,
meskipun demikian, masyarakat Indonesia dapat hidup berdampingan secara harmonis dan saling
menghargai satu sama lain. Toleransi merupakan nilai yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia dan
sejalan dengan sila ke-1 Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. Musyawarah. Musyawarah merupakan cara tradisional dalam masyarakat Indonesia untuk mencapai suatu
kesepakatan. Masyarakat Indonesia selalu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
atau kelompok. Musyawarah sejalan dengan sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

4. Menghormati orang tua dan guru. Di Indonesia, menghormati orang tua dan guru merupakan nilai yang
sangat penting dan dijunjung tinggi. Hal ini sejalan dengan sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab.

Dalam keempat contoh tersebut, terlihat bahwa nilai-nilai Pancasila dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi bagian dari kepribadian bangsa Indonesia dan turut
membentuk budaya, adat istiadat, dan norma-norma sosial dalam masyarakat Indonesia.

Sumber referensi : MKDU411102, kompas.com , kumparan.com , media.neliti.com , bpip.go.id , lemhannas.go.id

Anda mungkin juga menyukai