Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : I Kadek Surya Adi Pranata


Nim : 045184644

1). Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan
Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan
negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang
ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

JAWABAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘nasional’ berarti bersifat kebangsaan, berkenaan
atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Sehingga dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang meliputi sifat-sifat atau ciri-ciri kebangsaan yang datang dari dalam bangsa
sendiri.

Identitas nasional adalah hal yang penting bagi setiap negara. Identitas nasional menunjukkan
karakteristik khas dari suatu negara dan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Dalam
banyak hal, identitas nasional menjadi bagian yang penting dalam kehidupan masyarakat
suatu negara, karena dapat mempersatukan dan mengarahkan bangsa pada tujuan yang sama.
Identitas nasional Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti sejarah, budaya, dan
politik. Sejarah Indonesia yang panjang dan beragam mempengaruhi pembentukan identitas
nasional, yang ditandai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika atau "berbeda-beda tetapi
tetap satu". Semboyan ini menunjukkan pentingnya toleransi dan kebersamaan dalam
keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia. Hal ini tercermin dalam konstitusi
Indonesia, yang menjamin hak-hak kebebasan beragama dan mendukung pluralisme dalam
kehidupan masyarakat.
Budaya Indonesia yang kaya dan beragam juga menjadi bagian penting dari identitas nasional.
Berbagai kebudayaan lokal yang ada di Indonesia seperti kebudayaan Jawa, Bali, Sumatra,
dan Papua, semuanya berbeda satu sama lain namun memiliki kesamaan dalam nilai-nilai
yang dipegang. Indonesia juga dikenal dengan tari, musik, seni, dan kerajinan tradisionalnya
yang unik, seperti tari saman dari Aceh, batik dari Jawa, dan ukiran kayu dari Bali. Keunikan-
keunikan budaya ini mencerminkan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia sebagai negara.

Dalam politik, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia juga menjadi bagian penting dari
identitas nasional. Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai dasar
seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ideologi
ini menjadi sumber kesatuan dan arah dalam membangun negara dan masyarakat Indonesia.
Identitas nasional Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi geografis negara. Indonesia
terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik, sehingga memiliki
keanekaragaman flora dan fauna yang khas. Indonesia juga memiliki banyak gunung berapi
dan gempa bumi, sehingga sering disebut sebagai "cincin api". Kondisi geografis ini
memberikan pengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia, seperti dalam bentuk tradisi,
makanan, dan bahasa.
Indonesia juga memiliki simbol-simbol nasional yang merepresentasikan identitas
nasionalnya, seperti bendera merah-putih, lambang Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Bendera merah-putih melambangkan semangat juang dan kemerdekaan
Indonesia, sedangkan lambang Garuda Pancasila melambaangkan kebesaran dan kekuatan
Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Salah satu contoh kasus yang berkenaan dengan identitas nasional ialah suatu peristiwa yang
terjadi pada tanggal 17 Agustus tahun 2020, Ketika sekumpulan remaja yang berniat
merayakan kemerdekaan Indonesia mengupload video mereka di tiktok, di dalam video itu
terlihat anak-anak remaja itu dengan tidak tahu malunya menjadikan bendera merah putih
sebagai karpet yang mereka injaki. Padahal Bendera Merah Putih merupakan salah satu
Identitas Nasional bangsa kita yang perlu dihargai.

Dari peristiwa tersebut dapat saya analisis bahwa para remaja ini belum mengerti konsep
Identitas Nasional. Sehingga ketidaktahuan mereka membuat mereka melakukan hal-hal yang
tidak seharusnya dilakukan di Indonesia.

SUMBER :
Suryadinata, L (2013). Pengertian Identitas Nasional di Asia Tenggara Asian Journal of
Political Science, 21(3), 242-256.
Hastanka – Renowikandaru – Lasiyo.2020.Pendidikan Kewarganegaraan.Kota Tanggerang
Selatan:Penerbit Universitas Terbuka
2). Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

JAWABAN

Causa materialis dalam Pancasila mengacu pada sumber nilai-nilai yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila.
Hal ini merujuk pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam nilai-nilai dasar bangsa Indonesia,
seperti kejujuran, keadilan, persatuan, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta ketuhanan
yang maha esa.

Prinsip-prinsip ini menjadi dasar bagi setiap warga negara Indonesia untuk mengambil
keputusan dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Causa materialis dari Pancasila, menurut Bung Hatta, adalah "kondisi empiris dalam sejarah
yang menghasilkan Pancasila sebagai suatu konsep dan sebagai suatu realitas sejarah yang
memberikan kepastian dan keamanan kehidupan bangsa Indonesia di masa depan".
Dalam hal ini, Pancasila tidak hanya sekadar sebuah ideologi atau konsep, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, sejarah, dan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Sila-sila Pancasila juga memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam
membentuk sebuah sistem nilai yang utuh. Dalam konteks sila-sila Pancasila, causa materialis
terkait dengan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam masing-masing sila.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi landasan atas semua sila lainnya karena
memposisikan Tuhan sebagai sumber kekuatan moral yang diperlukan untuk menghayati nilai-
nilai lainnya.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung nilai-nilai keadilan, kesetaraan,
dan kemanusiaan yang tercermin dalam sikap menghargai martabat dan hak asasi manusia.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mencerminkan nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kerukunan
yang merupakan landasan utama bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, menegaskan nilai-nilai demokrasi, partisipasi, dan keterbukaan
dalam pengambilan keputusan politik.
Dan sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menegaskan nilai-nilai
keadilan sosial dan keberpihakan pada kepentingan rakyat yang diwujudkan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan dan kesetaraan sosial.

Dalam kehidupan sehari-hari, penginternalisasian nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi


setiap warga negara Indonesia untuk mencapai tujuan bersama sebagai bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari, internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat membantu individu dan
masyarakat untuk bertindak dengan bijaksana dan mempertahankan persatuan dalam
keragaman.

Nilai-nilai tersebut juga membentuk dasar moral dan etika yang baik bagi setiap warga negara
Indonesia.
Sebagai contoh, dalam berinteraksi dengan sesama manusia, nilai-nilai seperti rasa empati dan
persamaan hak yang terkandung dalam sila kedua dapat membantu individu untuk
menunjukkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi sebuah konsep atau ideologi, tetapi juga
menjadi sebuah landasan moral dan etis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.
Menurut Prof. Notonegoro, Causa materialis Pancasila berasal dari adat istiadat, kebiasaan,
kebudayaan, dan agama yang ada di Indonesia.

a). Adat Istiadat

Dengan mengadopsi adat-istiadat sebagai bagian sila Pancasila, adalah suatu tindakan tepat,
sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila berharap negara yang
berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat orang
individual. Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang ditanamkan dari atas, melainkan
merupakan manifestasi moralitas publik. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi seharusnya
melenturkan diri sefleksibel mungkin, sehingga publik pun berpartisipasi dalam diskursus
tentang nilai-nilai dasar Pancasila itu (Lanur, 1995: 11).

b). Kebudayaan

JWM Bakker menyatakan sekurang-kurangnya terdapat tujuh kategori arti kebudayaan,


masing-masing sebagai berikut:

- Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keseluruhan kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu,
dan lain-lain) yang dimiliki manusia sebagai subjek masyarakat.

- Ahli Sejarah menekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai warisan


sosial atau tradisi.

- Ahli Filsafat menekankan aspek normatif, kaidah kebudayaan dan terutama pembinaan nilai
dan realisasi cita-cita.

-Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan.

-Psikologi mendekati kebudayaan dari segi penyesuaian (adjustment) manusia kepada alam
sekelilingnya, kepada syarat hidup (Bakker, 1984: 27-28).

c). Agama
Indonesia terdiri dari bangsa yang memiliki latar belakang agama yang berbeda-beda. Sehingga
bung Karno pernah berpidato mengenai konsep ketuhanan. Dalam konteks Indonesia, dengan
menerima Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan keyakinan,
bahwa negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang diciptakan Tuhan (Lanur,
1995: 20).
Sumber:
Budiono, H. (2019). Kepribadian Bangsa Indonesia dalam Pancasila. Jurnal Pendidikan Sejarah,
8(1), 67-78.

Rukmana, D. (2018). Pancasila sebagai Ideologi Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(2), 35-42.
3). Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

JAWABAN
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan proses
yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Proses internalisasi ini terjadi melalui pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan
di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Melalui pendidikan dan pembelajaran
tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai
dari sila-sila Pancasila.

Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab, nilai persatuan Indonesia, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial.
Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat membantu masyarakat Indonesia dalam menghadapi
berbagai tantangan dan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, seperti konflik sosial,
kesenjangan sosial, dan berbagai permasalahan lainnya.

Pancasila, sebagai pandangan hidup bangsa, merupakan dasar filosofis negara Indonesia yang
terdiri dari lima sila. Kelima sila tersebut meliputi ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerahsiaan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam perdamaian/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga
membawa nilai-nilai yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.

Dalam kehidupan sehari-hari, internalisasi nilai-nilai Pancasila sangat penting


karenamembentuk perilaku yang baik dan layak ditampilkan oleh masyarakat. Dengan
internalisasi nilai-nilai Pancasila, seseorang dapat membangun sikap positif, seperti jujur, adil,
bijaksana, dan peduli terhadap orang lain. Sikap-sikap ini sangat penting untuk menjaga
hubungan sosial yang harmonis antara sesama warga negara.

Awalnya, Allah mengajarkan manusia untuk selalu mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha
Esa sebagai Pencipta segala sesuatu. Ia juga mengajarkan kepada manusia untuk mematuhi
perintah- perintah agama. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap taat agama sangat penting untuk
menjaga hubungan antara sesama manusia, karena setiap agama memiliki aturan dan norma
yang harus diikuti.

Permohonan kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, mengajarkan manusia untuk
memperlakukan orang lain dengan baik dan adil tanpa memperhatikan suku, agama, ras, dan
jenis kelamin. Sikap ini sangat penting dalam menjaga harmonisasi antar warga negara, karena
setiap manusia memiliki hak yang sama di hadapan hukum dan tidak boleh didiskriminasi.

Sila ketiga, persatuan Indonesia, mengajarkan manusia untuk membangun rasa persatuan dan
persatuan di antara sesama warga negara. Sikap ini penting dalam menjaga stabilitas politik dan
keamanan nasional serta menjaga persatuan dan persatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada.
Sila keempat, kewarganegaraan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
perdamaian/perwakilan, mengajarkan manusia untuk menghargai suara rakyat dan
mengutamakan perbedaan dalam pengambilan keputusan. Hal ini sangat penting dalam menjaga
kedaulatan rakyat dan menghindari tindakan otoriterisme dari pemerintah.

Kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengajarkan manusia untuk berjuang
untuk keadilan dan kesetaraan sosial bagi semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini
penting untuk menjaga keadilan sosial dan mencegah terjadinya ketidaksetaraan sosial di
masyarakat.

Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga membangun karakter yang
baik dan memperkuat identitas nasional.

Dengan memiliki kesadaran akan nilai-nilaiPancasila, masyarakat Indonesia diharapkan dapat


bertindak secara bijak, adil, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan sesama
manusia dan lingkungan sekitarnya. Internalisasi nilai-nilai dari sila-
sila Pancasiladalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui pendidikan dan
pembiasaan yang terus-menerus sejak usia dini. Pendidikan karakter yang
berbasis Pancasiladapat memberikan pemahaman dan pengenalan yang baik terhadap nilai-
nilaiPancasila yang harus dijadikan dasar dalam berperilaku.

Selain itu, pembiasaan yang dilakukan oleh lingkungan sekitar juga berpengaruh besar
dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila.Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat
memberikan contoh dan memberikan pengaruh positif dalam menerapkan nilai-
nilaiPancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, nilai gotong royong yang terdapat dalam sila ke-3 dapat diinternalisasi dengan
membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan atau apresiasi, misalnya dengan memberikan
bantuan pada tetangga yang sedang membutuhkan atau mengikuti kegiatan sosial di
lingkungan sekitar.

Sumber:

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pembelajaran Nilai dan Pendidikan Karakter:


Pedoman Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Muhaimin, A. G. (2015). Internalisasi Nilai-NilaiPancasila dalam Pembentukan Karakter


Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(2), 139-147.
4). Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber
dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWABAN
Pancasila adalah fondasi filsafat dan ideologi bangsa Indonesia, yang secara resmi diakui
sebagai ideologi dasar negara pada tahun 1945. Ini telah menjadi elemen penting dalam
membentuk identitas nasional Indonesia dan membimbing pengembangan politik, sosial, dan
budaya. Kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskrit yang berarti “ lima prinsip ” , yang
merupakan nilai-nilai
dasar di mana konstitusi dan sistem politik Indonesia dibangun. Prinsip-prinsip ini diyakini
mencerminkan nilai-nilai universal yang telah diadopsi oleh orang Indonesia sejak zaman
kuno. Lima prinsip tersebut adalah:
1. Iman kepada Allah Yang Satu
2. Manusia yang adil dan beradab
3. Kesatuan Indonesia
4. Demokrasi berdasarkan kebijaksanaan deliberasi dan konsensus
5. Keadilan Sosial Untuk Semua Orang Indonesia
Posisi Pancasila sebagai otoritas tertinggi dalam sistem politik Indonesia telah diakui oleh
konstitusi Indonesia. Konstitusi menyatakan bahwa Pancasila adalah fondasi negara
Indonesia, sumber semua undang-undang, dan panduan untuk semua kebijakan dan tindakan
yang diambil oleh negara dan warganya. Sebagai hasilnya, Pancasila telah menjadi bagian
penting dari identitas nasional Indonesia, dan dianggap sebagai komponen penting dari
karakter Indonesia.
Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan sehari-hari orang
Indonesia. Orang Indonesia telah diajarkan tentang Pancasila sejak tahun-tahun awal sekolah
mereka, dan itu berakar dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk perilaku sosial,
kebiasaan, dan tradisi. Lima prinsip Pancasila tercermin dalam cara orang Indonesia hidup
dan berinteraksi satu sama lain. Iman kepada Tuhan yang satu dan satu-satunya jelas dalam
tradisi dan praktik agama yang kuat di negara ini. Prinsip kedua, kemanusiaan yang adil dan
beradab, mencerminkan pentingnya rasa hormat, toleransi, dan koeksistensi yang harmonis di
antara orang Indonesia. Kesatuan Indonesia tercermin dalam keragaman populasi dan warisan
budaya negara itu. Prinsip keempat, demokrasi yang didasarkan pada kebijaksanaan
deliberasi dan konsensus, tercermin dalam institusi dan proses demokratis negara. Akhirnya,
prinsip keadilan sosial bagi semua orang Indonesia jelas dalam upaya negara untuk
mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Pancasila juga telah memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan luar negeri
Indonesia dan hubungan dengan negara-negara lain. Prinsip-prinsip saling menghormati dan
tidak campur tangan dalam urusan internal bangsa lain mencerminkan pentingnya kedaulatan
Indonesia dan kebutuhan untuk koeksistensi damai di antara bangsa-bangsa.
Pancasila telah menjadi bagian integral dari identitas nasional Indonesia, mengarahkan
perkembangan politik, sosial, dan budaya negara. Ini mencerminkan nilai-nilai universal yang
diadopsi oleh orang Indonesia dan tertanam dalam kehidupan sehari-hari, adat, dan tradisi
mereka. Sebagai otoritas tertinggi dalam sistem politik Indonesia, Pancasila berfungsi sebagai
panduan untuk semua kebijakan dan tindakan yang diambil oleh negara dan warganya.
Prinsip- prinsipnya mencerminkan pentingnya rasa hormat, toleransi, harmoni, demokrasi,
dan keadilan sosial, yang sangat penting dalam membentuk masa depan Indonesia.

Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka., berdaulat,
bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, tertib dan damai.

Salah satu contoh yang menjadikan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia ialah sikap
ramah dan murah senyum yang selalu dilakukan masyarakat Indonesia kepada siapa pun. Baik
itu kepada sesama masyarakat lokal, maupun turis manca negara. Sehingga saat ini, Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang paling ramah di dunia. Tentu hal itu sangat mencerminkan nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila.

Referensi :
1. Anwar dan R. (2015). Pancasila adalah fondasi dari negara dan masyarakat Indonesia.
Jurnal Studi Internasional dan Global, 6(2), 22-37.
2. Toh yang a. (2005). Konsep Pancasila dan Sistem Konstitusi Indonesia. Asian Journal of
Comparative Law, 1(1), 1-25.
3.Analisi sendiri

Anda mungkin juga menyukai