Anda di halaman 1dari 5

KATAPENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, Agustus,


2023
Daftar Isi
Bab 1: Pendahuluan 1
Bab 2: Pembahasan…………………………………………….
Bab 3: Penutup…………………………………………………..
BAB I

Pendahuluan
Pada masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara terus menghadapi berbagai tantangan.
Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin
mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Akan tetapi, lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan
masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini, meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari kebebasan berbicara,
berorganisasi, berekspresi, dan sebagainya. Kebebasan tersebut, di satu sisi dapat memacu kreativitas
masyarakat, tapi di sisi lain juga bisa mendatangkan dampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia
sendiri. Terdapat beberapa hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang
tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika, peredaran
narkoba dan minuman keras, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 11 aksi anarkisme, serta
vandalisme, sehingga memicu terjadinya perpecahan, dan penurunan moral. Tantangan lain dalam
penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara
sesama warga bangsa saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah, tawuran
antarpelajar, serta tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan.
Peristiwa-peristiwa tersebut, dapat menimbulkan konflik antarwarga dalam kehidupan masyarakat.
Seolaholah, wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan
kerukunan, telah berkurang dari kehidupan masyarakat Indonesia. Selain tantangan-tantangan tersebut,
saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat cepat dan mendasar,
seiring dengan berpacunya pembangunan bangsa-bangsa. Dunia, saat ini sedang terus dalam gerak
mencari tata hubungan baru, baik di bidang politik, ekonomi, maupun pertahanan dan keamanan.
Walaupun bangsa-bangsa di dunia makin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan dan saling
tergantung satu sama lain, namun persaingan antarkekuatan besar dunia dan perebutan pengaruh
masih berkecamuk. Salah satu cara untuk menanamkan pengaruh kepada negara lain adalah melalui
penyusupan ideologi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kewaspadaan dan kesiapan, harus
kita tingkatkan untuk menanggulangi penyusupan ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila. Hal
ini lebih penting artinya, karena sebagian besar bangsa kita termasuk masyarakat berkembang. Cita-cita
bangsa dan negara Indonesia dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, harus selalu menjadi semangat
untuk mencapainya. Maka, diperlukan komitmen bersama seluruh rakyat Indonesia untuk
mempertahankan serta melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di segala aspek
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa Reformasi dimulai setelah Soeharto memutuskan mundur dari kursi jabatannya dan digantikan
oleh BJ Habibie. Dalam pemerintahannya, BJ Habibie berusaha memperbaiki sistem ekonomi,
mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan sebagainya. Mulai masa Reformasi, penerapan Pancasila
sebagai ideologi negara juga terus dikembangkan sampai saat ini. Masa sebelumnya, penerapan
Pancasila di era Orde Lama dan Orde Baru dianggap tidak berhasil. Orde Lama dan Orde Baru dianggap
gagal menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu penyebab
kegagalan tersebut adalah sistem ketatanegaraan Indonesia dipengaruhi oleh kepentingan elite

Berikut penyebab kegagalan lainnya:

ORDE LAMA:

 MPRS melakukan pengangkatan Soekarno untuk menjadi Presiden Indonesia seumur hidup
 Terjadi penyimpangan ideologi, yaitu ideologi Pancasila berubah makna menjadi nasionalis,
agama, dan komunis
 Hilangnya sikap politik Indonesia, yaitu sikap politik luar negeri bebas dan aktif yang berubah
menjadi Politik Poros
 DPR dibubarkan oleh presiden
 Hak melaksanakan budget DPR tidak lagi berjalan setelah tahun 1960

ORDE BARU:

 Banyak kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme


 Pembangunan di Indonesia tidak merata, hanya terjadi di Pulau Jawa dan terjadi kesenjangan
pembangunan di pulau-pulau lainnya
 Timbul rasa ketidakpuasan di Aceh dan Papua karena kesenjangan tersebut
 Timbul kecemburuan antarpenduduk dalam kegiatan transmigrasi
 transmigrasi Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang memarak
 Pembungkaman kritik dan oposisi

Anda mungkin juga menyukai