Aturan Pengerjaan:
Silahkan anda analisis pada kasus lembaga asuransi dibawah (Terlampir)
Cukup tuliskan inti permasalahan yang ada kemudian berikan solusi terbaik menurut
anda (Boleh dikaitkan dengan teori-teori, jika ada)
Upload kuis pada pertemuan ke 9
Batas akhir upload pada tanggal 24 November 2021 pada pukul 23:59
Boleh diketik
COPAS = FATAL
Kacau! Gagal Bayar 5 Asuransi Ini Bikin
Nasabah Teriak
MARKET - Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 August 2020 10:13
Kasus gagal bayar yang paling baru terjadi yakni PT Asuransi Jiwa Kresna
atau Kresna Life. Kasus kresna menambah deretan kasus gagal bayar
asuransi jiwa di Indonesia setelah sebelumnya dialami nasabah PT Asuransi
Jiwasraya (Persero).
Perusahaan asuransi jiwa Grup Kresna ini menurut OJK telah melanggar
ketentuan mengenai pelaksanaan rekomendasi atas hasil pemeriksaan
sebelumnya. Sanksi ditetapkan melalui surat OJK nomor S - 342/NB.2/2020
tanggal 3 Agustus 2020.
Berikut deretan asuransi jiwa yang mengalami masalah gagal bayar kepada
nasabahnya:
Kresna Life juga mengalami gagal bayar dua produk asuransinya. Kedua
produk tersebut Kresna Link Investa (K-LITA) dan Protecto Investa Kresna
(PIK).
Selain itu, OJK juga memerintahkan Kresna Life untuk menyusun rencana
penyehatan keuangan yang memuat langkah-langkah penyehatan keuangan
Perusahaan, komitmen Pemegang Saham Pengendali/Pengendali mengatasi
permasalahan Kresna Life, serta rencana pembayaran klaim secara detail.
Pada Februari 2020, untuk mencegah risiko kesulitan pembayaran klaim atas
polis jatuh tempo yang lebih besar dan melindungi kepentingan pemegang
polis, OJK memerintahkan Kresna Life untuk menghentikan produk K-LITA.
Dari dokumen yang diperoleh CNBC Indonesia, untuk produk K-Lita Kresna,
manfaat investasi yang ditawarkan sejak 10 Juni 2019 cukup tinggi, di atas
rata-rata deposito perbankan bahkan ada yang manfaat investasi per
tahunnya mencapai 9,75% fixed rate.
Pada kategori kedua, dengan nilai premi Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar,
imbal hasilnya 8% untuk jangka waktu pembayaran premi 3 bulan dan 9,25%
untuk 24 bulan.
Kategori selanjutnya dengan nilai premi Rp 1 miliar sampai Rp 2,5 miliar,
manfaat investasi sebesar 8,25% dengan jangka waktu 3 bulan dan tertinggi
9,50% untuk jangka waktu 24 bulan.
Terakhir, premi di atas Rp 2,5 miliar, imbal hasilnya sebesar 9% untuk jangka
waktu 3 bulan dan 24 bulan sebesar 9,75%.
Baca:
Borok Jiwasraya Terbuka, 'Cacat' BUMN Satu per Satu Terungkap
Kemudian angka gagal bayar produk JS Saving Plan pun terus bertambah.
Manajemen baru Jiwasraya pun menegaskan tidak akan sanggup membayar
polis JS Saving Plan milik nasabah senilai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo
Oktober-Desember 2019. Namun perseroan akan berupaya mengusahakan
pengembalian dana polis tersebut ke nasabah, di tahun 2020.
Pada Periode I, terungkap defisit pertama kali terjadi per 31 Desember 2006
adalah sebesar Rp 3,29 triliun.
"Isu utama perusahaan adalah adanya defisit yang disebabkan jumlah aset
perusahaan yang jauh lebih rendah dari kewajibannya. Pada 2006, diketahui
defisit perusahaan menembus Rp 3,29 triliun," tulis dokumen tersebut.
Adapun defisit Jiwasraya ini semakin membengkak setiap tahun. Pada 2008,
defisit secara internal dihitung mencapai Rp 5,7 triliun, ini di bawah angka
yang diberikan aktuaris independen yang memperkirakan defisit pada 2008
mencapai Rp 8-10 triliun.
Kasus Jiwasraya pun saat ini mengarah pada dugaan korupsi dan tengah
disidangkan.
Produk tersebut mengalami gagal bayar pada 2008 karena perusahaan terlalu
agresif berinvestasi di pasar saham, pada masa itu saham-saham berguguran
karena krisis global yang dipicu kasus subprime mortgage di Amerika Serikat
(AS).
Pada bulan September lalu Kuasa Hukum para Nasabah Korban Bakrie Life,
Jimmy Theja SH, MBA menyampaikan permohonan langsung kepada Kapolri
dan Kabareskrim agar memberikan atensi khusus terhadap nasib para
pemegang polis Bakrie Life.
Baca:
Duh Mirip Jiwasraya! Kresna Life Janjikan Imbalan Fixed 9,5%
5. Asuransi Jiwa Bumiputera 1912
Selanjutnya melalui program dari internal Bumiputera dan kerja sama dengan
perbankan.
"Insya Allah program internal dalam tempo dua bulan sudah jadi. Kalau Tuhan
ijinkan akhir tahun ini masih ada 5 bulan kan, paling kurang 50%. Karena
uang itu kan akan masuk dengan segera, internal dan pasar modal tadi,
masuk itu," tutur Faizal, di kantor AJB Bumiputera, Sudirman Jakarta dalam
wawancara khusus dengan CNBC Indonesia di kantornya, akhir pekan lalu,
Jumat (24/7/2020),
AJBB juga sedang merancang tiga strategi agar pembayaran klaim nasabah
bisa mulai dibayarkan mulai di semester kedua di tahun ini.