Anda di halaman 1dari 11

Proposal Konsep Perencanaan Booklet

MPKT 8
Kelompok FG-1

Anggota Kelompok:
Eka Kurnia - 2206068772
Hanna Apriliana A - 2206070625
Khofifah - 2206714274
Reffa Muhammad Dzafif - 2206071546
Siti Shalu Ramadhani - 2206817364
Tegar Farraz E - 2206038076
Yahsya Naura Azka H - 2206038233

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya


1. Judul Booklet :
Keterkaitan Kasus Korupsi Jiwasraya Dalam Berbagai Aspek

2. Tujuan :
E-Booklet merupakan buku berbasis elektronik yang mudah dipahami oleh
pembacanya. Penggunaan E-Booklet dalam proses pembelajaran dianggap memiliki
efektivitas yang cukup tinggi dikarenakan dibuat dalam bentuk dan desain yang
menarik serta isinya yang tidak terlalu panjang. E-Booklet dinilai sangat cocok untuk
digunakan di generasi digital ini karena selain mudah untuk dibawa juga dapat
meningkatkan pemahaman, memancing rasa ingin tahu, dan minat pembaca.

Mengingat bahwa E-Booklet memiliki tingkat efektivitas dalam proses pembelajaran


yang tinggi dibandingkan dengan buku biasa, maka kelompok kami memilih
E-Booklet untuk digunakan sebagai tugas kelompok yang dikerjakan dalam rangka
memenuhi nilai UTS.

Adapun tujuan dari dibuatnya E-Booklet ini adalah untuk mempermudah pemahaman
pembaca mengenai isu-isu yang akan kami bahas. Di dalamnya terdapat pemaparan
singkat mengenai anti-korupsi, beberapa kasus korupsi yang akan kami analisis, serta
keterkaitannya dengan materi-materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
Untuk mempermudah dalam memahami contoh kasus, kami akan menambahkan
timeline singkat mengenai pemaparan kasus. Dengan demikian kami berharap dapat
membantu para pembaca untuk memahami mengenai anti-korupsi dan kasus
kasusnya.

3. Isi Materi :
1.) Paparan Anti Korupsi.
Indonesia sebagai sebuah negara tentunya memiliki sistem pemerintahan guna
mengatur segala peraturan yang berhubungan dengan negara seperti keuangan.
Lembaga pemerintah dibentuk berdasarkan tugas dan kebutuhannya seperti
DPR (Dewan perwakilan rakyat) yang bertugas untuk menampung serta
menyampaikan aspirasi rakyat, dan melakukan pengawasan terhadap
undang-undang. Lalu ada MK (Mahkamah Konstitusi) yang memiliki tugas
menjalankan undang-undang, memutus perselisihan hasil pemilihan umum,
dan pembubaran pada suatu partai politik. Selanjutnya terdapat KPK (Komisi
pemberantasan korupsi). KPK mempunyai wewenang untuk melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan tuntutan kepada instansi atau pihak yang
terbukti melakukan tindakan korupsi. Tindakan korupsi merupakan suatu
tindakan yang dapat merugikan banyak pihak, baik itu negara maupun
masyarakat. Korupsi masuk ke dalam kategori tindak kejahatan sesuai dengan
hukum di Indonesia. Dalam pasal 603-606 KUHP, pada pasal 603 menyatakan
bahwa pelaku tindak pidana korupsi dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat dua tahun dan paling lama 20
tahun.
Korupsi jelas menimbulkan banyak dampak negatif dari berbagai pihak.
Tindakan ini memberikan keuntungan pribadi para pelaku sehingga yang
menjadi korban atas tindak korupsi bisa jadi masyarakat luas atau suatu
instansi seperti pemerintahan. contoh kecil saja, ketika terjadi sebuah
pembangunan jembatan dengan anggaran yang sudah ditentukan, lalu pihak
tidak bertanggung jawab memotong anggaran sebesar 25 persen dan
mengganti kualitas bahan baku jembatan dengan yang lebih buruk dan murah,
tentu saja ketahanan jembatan yang dibangun pun akan berbeda. Jika
seharusnya jembatan bisa bertahan kurang lebih 30 tahun, akibat adanya
pergantian bahan baku dengan kualitas buruk, maka bisa saja jembatan yang
dibangun hanya tahan hingga 10 tahun saja. Lalu siapa nanti yang disalahkan?
pastinya pihak yang membangun jembatan tersebut. Ini hanya contoh kecil
dari korupsi yang dilakukan oleh para koruptor (Pelaku tindak korupsi). Jika
nominal yang dikorupsi lebih tinggi, maka kerugian yang akan terjadi juga
lebih besar.

Kita mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa seseorang melakukan tindak


korupsi? apa penyebab mereka mereka melakukan hal tersebut? Penyebab
seseorang melakukan korupsi bisa dari pihak internal dan eksternal. Dalam
aspek internal, dorongan dari dalam diri berpengaruh terhadap sikap seseorang
dalam memutuskan suatu tindakan. Gaya hidup tinggi tapi pemasukan tidak
sesuai, serta memiliki sifat moral yang buruk dan egois hanya mementingkan
gengsi dan keuntungan diri sendiri menjadi faktor paling utama. Dalam aspek
eksternal bisa saja seseorang melakukan tindak korupsi sebab dorongan atau
paksaan dari pihak luar seperti organisasi, permainan politik, dan lain sebagai
hal. Untuk mencegah tindak korupsi pada generasi saat ini dan yang akan
mendatang, kita perlu melakukan beberapa upaya antikorupsi. Karena aspek
internal memiliki pengaruh besar dalam seseorang melakukan tindakan
korupsi, maka kita perlu melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai apa
itu korupsi? sebab bisa saja seseorang tidak tahu bahwa tindakan yang selama
ini ia lakukan adalah termasuk tindak korupsi. Perlunya penanaman nilai
integritas dan pelatihan pembentukan moral agar masyarakat bisa
membedakan tindakan yang baik dan buruk. Pendidikan kewarganegaraan
juga diperlukan sejak bangku sekolah bahkan perguruan tinggi agar generasi
yang akan datang tahu mengenai hak dan kewajiban apa yang mereka miliki
sebagai warga negara, serta bagaimana cara untuk menjadi warga negara yang
baik.

2.) Kasus Korupsi Jiwasraya.


Kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya merupakan kasus korupsi pengelolaan
dana investasi PT Asuransi Jiwasraya. Korupsi ini menyebabkan negara
merugi sebesar Rp16,87 Triliun. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI
Jakarta menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada enam terdakwa
kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya. Lima terdakwa utama dari kasus ini
yang mendapat hukuman penjara seumur hidup saja, yaitu: Hary Prasetyo
(mantan Direktur Keuangan AJS), Joko Hartono Tirto (Direktur PT Maxima
Integra), Syahmirwan (Kepala Divisi Investasi dan Keuangan AJS),
Hendriman Rahim (mantan Direktur Utama Asuransi Jiwasraya (AJS)), dan
Heru Hidayat (Komisaris Utama PT Trada Alam Minera). Kejaksaan Agung
menuntut satu terdakwa–Benny Tjokrosaputro (Direktur Utama PT Hanson
International Tbk)–mendapat hukuman mati karena terbukti telah melakukan
kejahatan berulang dan tidak menunjukan rasa bersalah.

3.) Analisis Kasus Korupsi Jiwasraya.


A. Timeline Kasus.
Meski baru terungkap ke publik pada tahun 2018, sejatinya banyak
keganjilan yang terjadi pada PT Jiwasraya sejak tahun 2006. Pada
bulan Desember tahun 2006 PT Asuransi Jiwasraya (persero) mulai
mengalami permasalahan likuiditas dengan ekuitas negatif Rp 3,29
triliun. Pada April 2008 BPK mengeluarkan laporan audit terhadap
Jiwasraya untuk laporan keuangan pada 2006 dan 2007, BPK
berpendapat bahwa akuntansi Jiwasraya tidak dapat diandalkan untuk
mendukung kewajiban manfaat polis (cadangan) dan penyajian
informasi cadangan. Kemudian pada Juli 2008 Menteri BUMN, Sofyan
Djalil meminta bantuan likuiditas kepada Menteri keuangan dengan
alternatif 1) pinjaman subordinasi sebesar Rp 6 triliun dalam bentuk
100%, 2) tambahan modal berupa 100% zero coupon bond Rp 6
triliun. Pada Desember 2008 dilaporkan bahwa ekuitas jiwasraya
kembali negatif dengan nominal Rp 5,7 triliun. Selanjutnya, pada bulan
Juli tahun 2009 Menteri Keuangan, Sri Mulyani menolak pemberian
PMN ke Jiwasraya karena harus lebih dulu dilakukan audit oleh
auditor. Pada November 2009 Padma Radya Aktuaria dan kantor
akuntan public RSM, Aryanto Amir Jusuf Associates menemukan
kekurangan pencadangan premi jiwasraya. Pada bulan Januari 2010
kepala biro perasuransian, Isa Rachmatarwata meminta direksi
jiwasraya meningkatkan kualitas dan keterbukaan terkait manfaat polis
masa depan kepada tertanggung. Selain itu, pada bulan dan tahun yang
sama, ketua Bapepam LK, Fuad Rahmany mengatakan berdasarkan
hasil kajian pihak independen terdapat beberapa catatan atau tanggapan
terhadap kondisi keuangan jiwasraya yang jika diberikan PMN akan
berdampak pada kelayakan dari rencana penyehatan jiwasraya. Pada
April 2010, Direksi Jiwasraya kembali mengusulkan reasuransi dan
revaluasi aset. Hampir dua tahun berselang, tepatnya pada bulan bulan
Februari tahun 2012 Ketua Bapepam LK Nurhaida menyebutkan upaya
reasuransi tidak berjalan efektif dan konkret namun tetap dilanjutkan.
Kemudian pada bulan Maret 2012 Menteri BUMN, Dahlan Iskan
sepakat untuk menambah modal sebagai jalan penyehatan ke
Jiwasraya. Bulan Mei 2012, kepala Biro Perasuransian menolak
permohonan perpanjangan reasuransi.

Laporan keuangan jiwasraya pada tahun 2011 tidak mencerminkan


angka yang wajar. Empat tahun berselang, pada bulan Maret 2016 BPK
memberikan peringatan gagal bayar kepada jiwasraya terkait
pembelian surat utang jangka menengah atau medium term note
(MTN) milik PT Hanson Internasional Tbk yang mayoritas sahamnya
dikuasai Benny Tjokrosaputro. Pada awal tahun 2018, kasus korupsi
jiwasraya mulai terungkap ke publik kerana dicopotnya direktur utama
jiwasraya, Hendrisman Rahim dan direktur keuangan jiwasraya Hary
Prasetyo. Kemudian pada bulan mei 2018, jabatan direktur jiwasraya
diisi oleh Asmawi Syam. Pada bulan Juni tahun 2018 Asmawi
mengganti kantor akuntan publik dalam rangka membongkar rekayasa
laporan keuangan Jiwasraya pada buku 2015–2017. Agustus 2018,
Menteri Rini Soemarno mengumpulkan direksi untuk mendalami
potensi gagal bayar Jiwasraya. BPK dan BPKP diminta melakukan
audit investigasi terhadap jiwasraya. Pada bulan Oktober 2018,
jiwasraya gagal bayar polis JS Saving Plan sebesar Rp 802 miliar.
Kemudian Hexana Tri Sasongko ditunjuk untuk menggantikan
Asmawi Syam sebagai direktur utama. Bulan November tahun 2018
menjadi puncak kepanikan lantaran jiwasraya benar-benar gagal bayar.
Oleh karena itu, OJK merevisi pengesahan cadangan premi jiwasraya
tahun 2017. Surat ini ditandatangani Ahmad Nasrullah. Ekuita
jiwasraya menjadi negatif Rp 10,34 triliun. Kurang lebih satu tahun
sejak terjadinya gagal bayar, pada Juni 2019 Kejaksaan Tinggi DKI
Jakarta mulai mendalami kasus jiwasraya. Kemudian baru pada bulan
Desember tahun 2019, Kejaksaan Agung mengambil alih penanganan
kasus Jiwasraya dengan indikasi korupsi pada direksi lama, 13 manajer
investasi, dan mafia pasar modal dengan kerugian negara mencapai Rp
13,7 triliun.

B. Keterkaitan Jati Diriku dengan Kasus Korupsi Jiwasraya.


Sebagian besar kasus korupsi di Indonesia melibatkan orang-orang
terkemuka, termasuk mereka yang menduduki posisi penting dalam
organisasi pemerintahan. Kasus bisnis asuransi Jiwasraya yang saat itu
menyita perhatian publik merupakan salah satu kasus korupsi terbesar
di Indonesia. BUMN penyedia asuransi terbesar di Indonesia adalah
PT Asuransi Jiwasraya. Dalam kasus ini, negara dirugikan Rp 13,7
triliun akibat wanprestasi kebijakan tersebut, dan 6 orang dijadikan
terdakwa. Padahal, jika dicermati, persoalan dengan perusahaan
Jiwasraya sudah berlangsung lama. Masalah keuangan Jiwasraya yang
serius akibat perseroan membeli saham lapis kedua dan ketiga
menjelang akhir tahun.
Tindakan tersebut bukan hanya melanggar aturan negara tetapi hal itu
juga telah melanggar ideologi dan prinsip terhadap Pancasila. Maka
dari itu terdapat hal penting dalam tindakan korupsi terhadap Pancasila
yaitu dengan kita melakukan tindakan korupsi kita sama saja telah
menghancurkan Pancasila yang telah susah payah dibuat oleh pendiri
bangsa kita yang berjuang mati-matian.

Karena korupsi melibatkan penggunaan posisi otoritas seseorang untuk


mendapatkan apa yang dia inginkan untuk kesenangannya sendiri
sementara juga merugikan orang lain, itu setara dengan melanggar
perintah kedua, yang menyatakan bahwa umat manusia harus "adil dan
beradab". Korupsi juga tidak hanya salah secara moral tetapi juga
secara religi sebagaimana sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan
Yang Maha Esa” dan jika kita melakukan tindakan korupsi berarti
sama saja kita telah membohongi Tuhan.

Sila ketiga, "Persatuan Indonesia", menyatakan bahwa masyarakat dan


anggotanya diperlakukan secara adil dan setara di bawah hukum. Oleh
karena itu, terlibat dalam korupsi adalah pelanggaran terhadap perintah
ini. Dengan menghancurkan kepercayaan publik, korupsi dapat
menyebabkan individu merasa terancam dan kehilangan minat
terhadap keputusan yang diambil pemerintah. Sila keempat yang
berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Dan Perwakilan” dengan melakukan tindakan
korupsi berarti kita juga telah melanggar sila keempat ini karena sila
ini mengandung makna untuk bermusyawarah dalam melakukan dan
menentukan segala sesuatu agar tercapainya keputusan bersama yang
berdampak baik bagi Indonesia. Tetapi, dengan korupsi itu sama saja
telah melakukan tindakan dengan keputusan sendiri dan hal itu tidak
baik karena dalam menentukan dan melakukan segala sesuatu haruslah
berdasarkan keputusan bersama karena Indonesia sangat menjunjung
tinggi musyawarah.

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia” dengan adanya korupsi berarti telah melakukan tindakan
yang melenceng dari sila ini karena sila ini memiliki makna yaitu adil
terhadap sesama dan menghormati setiap hak-hak yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia. Dengan tindakan korupsi menunjukan
ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat. Bukan hanya itu juga
ketidakadilan terhadap negara sendiri karena telah menggunakan
sesuatu yang bukan haknya untuk dijadikan kenikmatan bagi diri
sendiri tanpa memikirkan tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.
C. Keterkaitan Warga Negara yang Setia pada Pancasila dengan Kasus
Korupsi Jiwasraya.
Kasus Jiwasraya berkaitan dengan sistem nasional karena selain
merugikan negara, kasus Jiwasraya juga merusak sistem nasional
Indonesia. Sistem nasional dibangun dengan tujuan untuk
mempersatukan kemajemukan yang ada di Indonesia, korupsi
Jiwasraya yang dilakukan oleh Benny Tjokrosaputro dapat
menghancurkan tujuan awal dibentuknya sistem tersebut karena selain
merugikan negara, kasus ini dapat menimbulkan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah, khususnya BUMN semakin menurun.

Negara dapat dikatakan sebagai suatu organisasi yang digerakkan oleh


pemerintah dan kelompok masyarakat yang dibentuk atas dasar
persamaan tujuan. Negara sebagai organisasi berfungsi untuk
melaksanakan penertiban, menjamin kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakatnya, menjaga pertahanan negara, serta menegakkan
keadilan. Keterkaitan pembahasan ini dengan kasus korupsi Jiwasraya
oleh Benny Tjokrosaputro yang merugikan negara hingga 16,81 triliun
rupiah adalah adanya kasus yang melanggar perundang-undangan dan
tidak mencerminkan sifat-sifat pembentuk negara yaitu persatuan dan
kesatuan serta tujuan negara untuk mensejahterakan dan kemakmuran
penduduknya.

Menurut Budiardjo (2008: 171), dalam negara demokrasi


konstitusional, konstitusi/UUD memiliki fungsi khusus sebagai
perwujudan hukum yang tertinggi, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan pemerintah dibatasi oleh UUD agar tidak bersifat
sewenang-wenang. Dalam kasus korupsi Jiwasraya, hal ini berkaitan
erat. Benny Tjokrosaputro sebagai direktur utama Jiwasraya yang
memiliki kekuasaan utama sudah bersifat sewenang-wenang. Dalam
peraturan perundang-undangan sudah jelas sekali bahwa menjabat
bukan hanya untuk mencari uang dan memperoleh kekayaan. Pejabat
negara seharusnya melayani rakyat dan negara sesuai peraturan
perundangan-undangan berlaku.

Benny Tjokrosaputro merupakan salah satu contoh sempurna dari


komplikasi moral dan perilaku dari warga negara yang tidak berpegang
teguh dan setia pada Pancasila. Seorang pejabat BUMN yang
seharusnya bertugas untuk membantu mensejahterakan masyarakat
Indonesia justru menyalahgunakan kekuasaannya demi mencari
keuntungan pribadi. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi komplikasi
moral bangsa, maka setiap individu masyarakat Indonesia harus
membentuk perilakunya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
D. Keterkaitan Kewarganegaraan dengan Kasus Korupsi Jiwasraya.
Sebuah kewarganegaraan sangat diperlukan dalam negara. Peran
penting pendidikan kewarganegaraan membuat masyarakat akan sadar
tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Sosialisasi
perlu dilakukan agar tidak menimbulkan sebuah penyimpangan yang
merugikan banyak pihak seperti korupsi. Indonesia sebagai sebuah
negara tentu juga memerlukan Kerjasama dengan pihak lain guna
mencukupi segala kebutuhan. Banyak bentuk Kerjasama yang
dilakukan Indonesia terutama di era Globalisasi ini. Akibat semakin
majunya teknologi informasi dan komunikasi, memberikan kemudahan
untuk budaya asing masuk ke dalam Indonesia sehingga menimbulkan
berbagai dampak.

Pendidikan kewarganegaraan menjadi komponen penting dari upaya


anti korupsi dan kewarganegaraan. Pemerintah dan organisasi
masyarakat sipil dapat memberdayakan warga negara untuk
mengambil tindakan terhadap praktik korupsi dengan mendidik mereka
tentang hak dan tanggung jawab mereka, serta bahaya korupsi. Dengan
Pendidikan kewarganegaraan, diharapkan masyarakat dapat
membentuk karakter yang antikorupsi. Selain itu, pendidikan
kewarganegaraan juga dapat membantu meningkatkan kesadaran
publik tentang pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan integritas
dalam institusi pemerintahan. Dengan menanamkan nilai-nilai seperti
kejujuran, integritas, dan tanggung jawab,

Dengan demikian, kewarganegaraan dan anti korupsi memiliki


hubungan yang kompleks dan saling terkait dalam konteks
pembangunan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan sosial.
Mempertegas hak-hak kewarganegaraan dan meningkatkan partisipasi
warga negara dalam pemberantasan korupsi merupakan dua hal yang
saling mendukung untuk menciptakan negara yang lebih adil,
demokratis, dan berkeadilan sosial.

Perbuatan Benny Tjokrosaputro dalam kasus korupsi jiwasraya masuk


dalam kategori kejahatan luar biasa atau extraordinary crime dengan
modus investasi melalui bursa pasar modal menyembunyikan ke dalam
struktur bisnis dan menyalahgunakan bisnis yang sah. Oleh karena itu,
negara sangat dirugikan karena ada munculnya rasa ketidakpercayaan
masyarakat lokal maupun internasional terhadap investasi. Mengingat
hubungan antar satu negara dengan negara lainnya akan menjadi baik
dikarenakan oleh investasi.

4. Alat yang dibutuhkan :


- Laptop
- Ponsel
- Jaringan Internet
- Aplikasi Canva
- Susunan Materi

5. Kesimpulan :
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan E-Booklet kelompok
kami telah direncanakan dengan matang. Mulai dari cakupan yang akan menjadi
bahan pembahasan seperti paparan anti-korupsi, penjelasan mengenai kasus korupsi
Jiwasraya, timeline kasus korupsi Jiwasraya, analisis kasus korupsi Jiwasraya, hingga
keterkaitannya dengan materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Kami
juga telah mengetahui dengan jelas alat apa saja yang akan kami butuhkan dalam
pembuatan E-Booklet ini.

Kemudian, kami juga sudah melakukan riset dari beberapa artikel yang menunjukkan
tingkat efektivitas E-Booklet dalam proses pembelajaran. Dari hasil riset dari
beberapa artikel menunjukkan bahwa E-Booklet memiliki tingkat efektivitas yang
tinggi dalam proses pembelajaran dan saat ini sudah banyak sekali pihak yang
mengembangkan E-Booklet dalam proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan
E-Booklet memiliki tampilan yang lebih menarik dari buku biasanya, mudah dibawa,
dan memancing rasa ingin tahu, dan minat pembaca. Maka dari itu kami berharap,
E-Booklet ini dapat memberikan banyak manfaat serta membantu pembaca dalam
memahami isu-isu yang akan kami bahas.
Daftar Pustaka

Fika, N. U. (2022, December 9). Hukuman Koruptor Dipangkas dalam RKUHP, Korupsi

Bukan Lagi "Extraordinary Crime"? Kompas.com. Retrieved April 1, 2023, from

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/09/12595461/hukuman-koruptor-dipangka

s-dalam-rkuhp-korupsi-bukan-lagi-extraordinary

Gideon, A. (2022, October 27). Benny Tjokrosaputro, Terdakwa Kasus Korupsi Asabri dan

Jiwasraya Dituntut Hukuman Mati. Liputan6.com. Retrieved April 1, 2023, from

https://www.liputan6.com/bisnis/read/5108783/benny-tjokrosaputro-terdakwa-kasus-k

orupsi-asabri-dan-jiwasraya-dituntut-hukuman-mati

Hendra Setiawan. (2019). PENGEMBANGAN MEDIA E-BOOKLET PADA MATERI

KEANEKARAGAMAN JENIS Nepenthes | Setiawan | Edumedia : Jurnal Keguruan

dan Ilmu Pendidikan. JURNAL UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG. Retrieved

April 1, 2023, from http://jurnal.unka.ac.id/index.php/fkip/article/view/176

Prabowo, D. (2020, October 27). Vonis Lengkap 6 Terdakwa Jiwasraya yang Diganjar

Hukuman Seumur Hidup. Kompas.com. Retrieved April 1, 2023, from

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/15011141/vonis-lengkap-6-terdakwa-ji

wasraya-yang-diganjar-hukuman-seumur-hidup

Rahma Viola, & Reno Fernandes. (2021, September 30). Efektivitas Media Pembelajaran

E-Booklet Dalam Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Sosiologi | Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan

Pembelajaran. Jurnal Sikola. Retrieved April 1, 2023, from

http://sikola.ppj.unp.ac.id/index.php/sikola/article/view/144

Subastian, B. (2019, October 2). INFOGRAFIS: Kronologi Jiwasraya Gagal Bayar Klaim

Asuransi. CNN Indonesia. Retrieved April 1, 2023, from


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190929181714-81-435150/infografis-kron

ologi-jiwasraya-gagal-bayar-klaim-asuransi

Susilo Budi. (2022, September 12). KMS:: Kenali, Pahami, dan Basmi Penyebab Korupsi.

KLC::Kemenkeu. Retrieved April 1, 2023, from

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/kenali-pahami-dan-basmi-penyebab-koru

psi-66719309/detail/

Anda mungkin juga menyukai