Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH HUKUM LINGKUNGAN


PELANGGARAN AMDAL DAN KASUS KORUPSI PT LIPPO GROUP ( MEIKARTA)
(Studi Kasus Korupsi/penyuapan izin amdal pt lippo group untuk meikarta)

Dosen Hukum Lingkungan :


Rahmat Saputra, SH., MH

Disusun Oleh :
Yoga Manggala Wisnu (NPM : 201910115300)

FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Alhamdulillah segala puji
bagi Allah SWT Subhanahu Wata’ala sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
cukup baik. Makalah ini berjudul PELANGGARAN AMDAL DAN KASUS KORUPSI PT
LIPPO ( MEIKARTA), (Studi Kasus Korupsi/penyuapan izin amdal pt lippo untuk
meikarta)“dengan menggunakan beberapa referensi yang ada di internet. Saya menyadarai
bahwa makalah ini masih belum cukup sempurna oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya dapat membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi. Tujuan adanya
pembuatan makalah ini untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester yang
diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Hukum Lingkungan. Saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Senin, 15 Juni 2021

Yoga manggala wisnu


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................iv

1.1 Latar Belakang................................................................................v

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................vi

1.3 Kegunaan.........................................................................................vii

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................viii

1. Kasus korupsi yang di lakukan oleh lippo group ....................ix

2.2 Kasus pelanggaran amdal yang telah di lakukan oleh lippo group x

2.3 cara menyelesaikan masalah kasus ini .........................................xi

BAB III PENUTUP...............................................................................xiv

3.1 Kesimpulan......................................................................................xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia akhir –akhir ini marak dengan yang namanya pembangunan. Terutama
yang sedang menjadi perbincangan umum yaitu pembangunan insfrastruktur. Pembangunan
insfrastruktur sendiri sekarang sedang berkembang pesat di Era pemerintahan Jokowi.
Dengan adanya pembangunan Insfrastruktur yang kian pesat akan berdampak
menguntungkan bagi masyarakat dan juga memajukan bangsa Indonesia. Pembangunan
Infrastruktur yang semakin bagus akan meningkatkan daya saing yang tinggi. Dengan adanya
pembangunan Infrastruktur diharapkan mampu meningkatkan investasi bagi bangsa. Dampak
pembangunan Infrastruktur dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya
pertumbuhan ekonomi sendiri juga dapat menjadi tekanan bagi infrastruktur. Pertumbuhan
ekonomi yang positif akan mendorong peningkatan kebutuhan akan berbagai infrastruktur.
Perannya sebagai penggerak di sektor perekonomian akan mampu menjadi pendorong
berkembangnya sektor-sektor terkait sebagai multiplier dan pada akhirnya akan menciptakan
lapangan usaha baru dan memberikan output hasil produksi sebagai input untuk konsumsi.
Dalam pembangunan ekonomi akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi sendiri akan berpengaruh terhadap
investasi. Sedangkan peningkatan kualitas hidup akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat, karena dengan pembangunan infrastruktur dapat mengurangi kemiskinan dan
jumlah pengangguran suatu negara

Semakin banyak investor-investor yang gencar melakukan pembangunan


insfrastruktur. Baik itu investor dalam negeri maupun investor asing sedang berlomba-lomba
menanamkan modal mereka untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Mengapa
demikian? Karena menurut para investor (baik lokal maupun asing) mereka berpeluang
mendapatkan keuntungan serta investor juga mendapat kesempatan untuk berbagi manfaat
untuk kemajuan pada suatu daerah tersebut. Misalnya saja Investor secara langsung
menciptrakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran, memabntu memeratakan pertumbuhan
ekonomi dan memeratakan pembangunan. Jika dlihat lagi, pembangunan Infrastruktur sendiri
juga rentan dengan yang namanya korupsi. Ada berbagai faktor yang mendorong timbulnya
korupsi pada pembangunan tersebut, salah satunya karena adanya kesempatan atau adanya
sistem di dalam manajemen tersebut yang mempermudah peluang korupsi itu terjadi.
Biasanya korupsi sendiri banyak dilakukan oleh oknum-oknum internal proyek tersebut.

Korupsi yang terjadi pada proses pembangunan Infrastruktur dijadikan sasaran


korupsi yang mudah sehingga mengakibatkan masalah bagi kuaitas dari pembangunan
tersebut rendah. Korupsi tersebut tidak hanya terjadi pada pembanguan infrastruktur
perkotaan saja namun juga terjadi di daerah-daerah. Korupsi ini selain merugikan proyek
tersebut juga sangat merugikan untuk pemerintah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

2. Kasus korupsi apa yang di lakukan oleh lippo group ?

3. Kasus pelanggaran amdal apa saja yang telah di lakukan oleh lippo group ?

4. Bagaimana cara menyelesaikan masalah kasus ini ?

1.3 KEGUNAAN

1. Bagi penyusun sebagai penambah ilmu pengetahuan dalam perkuliahan di


Fakultas Hukum.

2. Bagi pengajar sebagai bahan pertimbangan untuk mengajar khususnya mata


kuliah Ilmu Hukum.

3. Bagi pelajar sebagai modul untuk pembelajaran dalam mempelajari ilmu


Hukum khususnya Mahasiswa Fakultas Hukum.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 kasus korupsi yang di lakukan oleh lippo group

Kasus Korupsi di salah satu pembangunan yang tengah menjadi sorotan di Indonesia yaitu
kasus Korupsi Proyek Meikarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan
kronologis terkait dugaan suap terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta
di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Operasi tangkap tangan ini dilakukan sebagai tindak lanjut
dari infomasi masyarakat yang diterima KPK hingga dilakukan proses penyelidikan sejak
sekitar November 2017.Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menjelaska Setelah dugaan
transaksi antara pihak swasta dan penyelenggara negara terkonfirmasi dengan bukti-bukti
awal yang KPK dapatkan, maka dilakukan kegiatan tangkap tangan di lokasi, yaitu
Kabupaten Bekasi dan Surabaya pada Minggu (14/10/2018) siang hingga Senin (15/10/2018)
dini hari.Dalam kasus itu, KPK total telah menetapkan sembilan tersangka, yaitu diduga
sebagai pemberi Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro (BS), dua konsultan Lippo
Group masing-masing Taryudi (T) dan Fitra Djaja Purnama (FDP) serta pegawai Lippo
Group Henry Jasmen (HJ).Sedangkan diduga sebagai penerima, yaitu Bupati Bekasi 2017-
2022 Neneng Hassanah Yasin (NNY), Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin (J),
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahor (SMN), Kepala Dinas
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi
Dewi Tisnawati (DT), dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi
Neneng Rahmi (NR).Sebelumnya, KPK mengamankan total sembilan orang di Bekasi dan
satu orang di Surabaya, yaitu Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala
Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahor, Kepala Dinas Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi Dewi
Tisnawati, dua konsultan Lippo Group masing-masing Taryudi dan Fitra Djaja Purnama,
pegawai Lippo Group Henry Jasmen.Selanjutnya, Kepala Bidang Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Bekasi Asep Buchori (AB), Kepala Bidang Penerbitan dan Bangunan Dinas
DPMPTSP Kabupaten Bekasi Sukmawaty, staf Dinas DPMPTSP (K) Kasimin, dan mantan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Daryanto (D)"Tanggal 14 Oktober 2018
sekitar pukul 10.58 WIB, tim KPK mengidentifikasi adanya penyerahan uang dari T kepada
NR. Setelah penyerahan uang, keduanya yang menggunakan mobil masing-masing berpisah,"
ucap Syarif.Selanjutnya, lanjut Syarif, sekitar pukul 11.05 WIB di jalan di Area Perumahan
Cluster Bahama, Cikarang, Jawa Barat, tim KPK mengamankan Taryudi setelah penyerahan
uang."Di mobil T, tim menemukan uang sejumlah 90 ribu dolar Singapura dan Rp23 juta,"

tim KPK lainnya mengamankan Fitra Djaja Purnama di kediamannya di Surabaya.


"Tim langsung menerbangkannya ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di gedung
KPK," tuturnya.Selanjutnya, sekitar pukul 13.00 WIB, tim KPK kemudian mengamankan
Jamaludin di sebuah gedung pertemuan di Bekasi."Selanjutnya sekitar pukul 15.49 WIN,
tim mengamankan HJ di kediamannya di Bekasi. Kemudian berturut turut hingga pukul
03.00 WIB dini hari ini tim mengamankan enam orang lainnya di kediaman masing masing
di daerah Bekasi yaitu SMN, DT, AB, D, K, dan S," kata Syarif. Kemudian, semuanya
langsung dibawa ke gedung KPK Jakarta untuk menjalani pemeriksaan."Dari lokasi, tim
mengamankan barang bukti berupa uang 90 ribu dolar Singapura, uang dalam pecahan
Rp100 ribu berjumlah total Rp513 juta. Tim juga mengamankan dua unit mobil Toyota
Avanza yang digunakan T saat transaksi dan mobil Toyota Innova yang digunakan HJ saat
mengambil uang," ujar Syarif.Diduga Bupati Bekasi dan kawan-kawan menerima hadiah
atau janji dari pengusaha terkait pengurusan Perizinan Proyek Pembangunan Meikarta di
Kabupaten Bekasi.Diduga, pemberian terkait dengan izin-izin yang sedang diurus oleh
pemilik proyek seluas total 774 hektare yang dibagi ke dalam tiga fase/tahap, yaitu fase
pertama 84,6 hektare, fase kedua 252,6 hektare, dan fase ketiga 101,5 hektare."Pemberian
dalam perkara ini, diduga sebagai bagian dari komitmen 'fee' fase proyek pertama dan
bukan pemberian yang pertama dari total komitmen Rp13 miliar, melalui sejumlah dinas,
yaitu: Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Damkar, dan DPM-PPT," ungkap Syarif.

KPK menduga realisasi pemberiaan sampai saat ini adalah sekitar Rp7 miliar melalui
beberapa kepala dinas, yaitu pemberian pada April, Mei, dan Juni 2018.Ia menyatakan
keterkaitan sejumlah dinas dalam proses perizinan karena proyek tersebut cukup komplek,
yakni memiliki rencana pembangunan apartemen, pusat perbelanjaan, rumah sakit hingga
tempat pendidikan."Sehingga dibutuhkan banyak perizinan, di antaranya rekomendasi
penanggulangan kebakaran, amdal, banjir, tempat sampat, hingga lahan makam,"
2.2 pelanggara amdal yang telah di lakukan oleh lippo group

Berdasarkan hasil identifikasi KPK terbaru dalam proses kasus suap proyek Meikarta
diantara lain :1.IPPT ( Izin Pemanfaatan Penggunaan Tanah)2.RDTR (Rencana Detail Tata
Ruang)3.IzinSoal Kebakaran4.Izin Mendirikan BangunanKPK sejauh ini telah menetapkan
11 orang tersangka terkait kasus dugaan suap perizinan meikarta, pada tahap pertama telah
menyeret Bupati Bekasi Neneng

2hasanah dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro diantara 9 orang yang telah
diproses dan dinyatakan bersalah di pengadilan., Termasuk dalam Data Rekapitulasi Tindak
Pidana Korupsi per 18 Januari 2019. Ditahun 2018 KPK melakukan penanganan tindak
pidana korupsi dengan rincian : penyelidikan 164 perkara, penyelidikan 199 perkara,
penuntutan 151 perkara, inkracht 106 perkara dan eksekusi 113 perkara. Sumber :
www.kpk.go.idKomisi Pemberantas Korupsi (KPK) merupakan institusi yang memiliki
otoritas untuk menanganiatau memeriksa para pelaku kejahatan termasuk tindak
korupsi.meskipun KPK masih baru dari segi usia namun sudah mampu menjadi momok
menakutkan bagi para koruptor sehingga berbagai kasus yang diungkap oleh KPK dan
menjerat nama-nama penting dalam dunia perpolitikan Indonesia. Sepakterjang KPK
nampaknya semakin mengunjukan taringnya sebagai lembaga penegak hukum yang pro
rakyat dengan terungkap berbagai kasus-kasus korupsi , dalam hal KPK melakukan operasi
tangkap tangan (OTT), KPK menyita uang 56.090.000 , Rp. 513 Juta , 2 Unit mobil dan
penetapan 9 orang sebagai tersangka dari unsur Kepala Daerah, Pejabat di Pemkab Bekasi
dan Pihak Swasta. Sembilan orang tersangka tersebut telah divonis dari Pengadilan Tipikor
pada PN bandung Jawa Barat.Pada 2017, Perseroan melakukan sebuah terobosan dengan
pembangunan kota baru berskala internasional yaitu Meikarta. Pembangunan kota ini
merupakan proyek investasi terbesar yang dilakukan oleh Lippo Group selama 67 tahun
sejarah berdirinya grup ini. Proyek Kota Baru Meikarta di Cikarang, Jawa Barat yang digagas
oleh Lippo Grup sesungguhnya bukan proyek yang benar-benar

3baru, sebab, grand desain kota yang luasnya 2.200 hektar itu sudah dirancang sejak tahun
2014, lahannya memang sudah menjadi kawasan industri terpadu milik Lippo Grup. Rencana
awal pada tahap pertama akan dibangun di lahan seluas 500 hektar dan lahan tersebut
rencananya akan memiliki luas 22 juta m2 setara dengan 2.200 hektar. Bangunan seperti
gedung-gedungsudah dimulai sejak Januari tahun2016 lalu dengan rencana akan membangun
sampai 100 gedung-gedung pencakar langit yang memiliki sekitar35 lantaihingga 46 lantai.
Meikarta menjadi proyek internasional dengan melibatkan banyak mitra investor ternama dari
Jepang, Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Qatar.Nilai investasi proyek ini ditaksir
mencapai Rp 278 triliun (Gilar, 2017:1).Proyek yang dijalankan ini juga belum mendapatkan
surat izin resmi dan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, barumendapatkan izin
lokasi untuk mendirikan suatu bangunan yang besar tetapi pembangunan tetap dilakukan.
Masyarakat juga geram karena kebisingan yangditimbulkan membuat kehidupan masyarakat
menjadi tidak nyaman, dan membuat polusi udara bertambah, tidak hanya permasalahan
dalam masyarakat,lingkungandan surat izin, tetapi proyek pembangunan Meikarta ini dapat
menjadi ajang politik bagi pemilihan gubernur Jawa Barat 2018. Kota baru Meikarta ini akan
mempunyai implikasi dan permasalahan kota lama di sekitarnya yang tidak kunjung
tertangani, sebab, perkembangan industralisasi poros Jakarta-Bekasi-Karawang bahkan
hingga Purwakarta yang tidak tertata dengan baik 1(Edward, 2017)

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan pemeriksaan terhadap Bos
Lippo Group, James Riady, menyusul penyidikan terkait kasus suap perizinan proyek
Meikarta. Selain itu, sejumlah pelanggaran yang selama ini belum diketahui publik kian
terungkap pasca KPK membongkar suap perizinan proyek Meikarta. Adapun Meikarta yang
menempati area 500 hektare di Cikarang, Bekasi, dianggap melanggar Peraturan Daerah Nomor 12
tahun 2011 tentang Tata Ruang Kabupaten Bekasi. Padahal, izin lokasi yang sudah dimiliki Lippo
Group saat ini baru untuk lahan seluas 84,3 hektare. Yang sesuai dengan Perda Tata Ruang No
12/2011 tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi, adalah izin untuk 84,3 hektare.
Selebihnya itu tidak sesuai dengan tata ruang wilayah Kabupaten Bekasi, Adapun
sebelumnya, Chairman Lippo Group James Riady, secara tidak diduga sempat mengakui
belum mengantungi izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB). Bahkan James seolah bersalah dan menyatakan permintaan maaf di tengah
deru pembangunan dan pemasaran proyek Meikarta yang tak pernah berhenti. Tentu saja
pernyataan James ini sebuah pengakuan yang jujur sekaligus mengklarifikasi ketidakjelasan
izin proyek Meikarta selama ini. Disatu pihak, ada yang mengatakan proyek itu ilegal karena
belum mengantungi Amdal maupun IMB. Di sisi lain iklan Meikarta gencar di sejumlah
media cetak mainstream setiap hari 5 halaman full colour. menilai iklan Meikarta begitu
bombastis namun melanggar aturan, alias ilegal. Alamsyah menilai, iklan yang disiarkan oleh

1
Edward 2017
Lippo merupakan bagian dari pemasaran. Tindakan tersebut, kata dia, melanggar Undang-
undang Nomor 20/2011 tentang Rumah Susun.

Dalam Pasal 42 ayat (2) UU Nomor 20 Tahun 2011 disebutkan, pemasaran dapat dilakukan
jika pengembang telah memiliki kepastian peruntukan ruang, hak atas tanah, status
penguasaan rumah susun, perizinan pembangunan rumah susun, serta jaminan pembangunan
rumah susun dari lembaga penjamin. "Bagi kami sekali lagi itu adalah marketing dan tidak
boleh dilakukan sebagaimana di UU Nomor 20/2011. Itu salah," kata Alamsyah.

bahwa pemerintah harusnya mengecek secara rinci tata ruang kawasan properti Meikarta.
Proyek properti dengan nilai investasi sebesar Rp228 triliun ini disebut harus disesuaikan
dengan program tata ruang pemerintah, yakni Bodebekarpur (Bogor, Depok, Bekasi, Puncak,
Cianjur).

Yayat menduga, rencana tata ruang Meikarta tidak terintegrasi dengan Bodebekarpur. Hal ini
terindikasi dari adanya proses perizinan Meikarta yang hingga kini masih belum beres. tidak
seharusnya Grup Lippo membangun proyek properti di atas lahan seluas 2.200 hektar ini.
Proyek properti yang direncanakan sejak 2014 ini pun disebutnya telah melangkahi program
pemerintah yang mencanangkan Bodebekkarpur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi atau
kawasan metropolitan di Jawa Barat.

Pembangunan Meikarta pun disebut telah menyalahi Perda Jawa Barat Nomor 12 tahun 2014
tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan.
2.3 Penyelesaian masalah kasus ini

Penangkapan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro terkait kasus dugaan
suap perizinan proyek Meikarta kepada Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin,
menimbulkan pertanyaan publik atas kelanjutan proyek ini. Seperti diketahui, proyek yang
berdiri di atas lahan seluas 500 hektar ini digarap PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak
usaha PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang merupakan tentakel bisnis properti Lippo Group.
YLKI mendesak manajemen Meikarta untuk segera menjelaskan kepada publik terkait
keberlanjutan proyek tersebut, apakah dilanjutkan atau distop penangkapan Billy
menimbulkan keresahan konsumen yang sudah kadung membeli unit apartemen dengan
estimasi nilai pembangunan Rp 278 triliun ini. Bila proyek ini dihentikan akibat perizinan
yang belum beres atau adanya persoalan lain, maka negara harus hadir menjamin hak-hak
keperdataan konsumen yang sudah melakukan transaksi pembelian. Sebab bagaimanapun hal
ini merupakan tanggung jawab negara, dan merupakan kegagalan negara dalam melakukan
pengawasan, sesuai dengan Undang Undang No 8 Tahun 1999 Mengenai UU Perlindungan
Konsumen
BAB III
KESIMPULAN
Dari kasus korupsi dan pelanggran oleh lippo group untuk meikarta ini terdapat
beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu :

Semakin banyak investor-investor yang gencar melakukan pembangunan


insfrastruktur. Baik itu investor dalam negeri maupun investor asing sedang berlomba-lomba
menanamkan modal mereka untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Mengapa
demikian? Karena menurut para investor (baik lokal maupun asing) mereka berpeluang
mendapatkan keuntungan serta investor juga mendapat kesempatan untuk berbagi manfaat
untuk kemajuan pada suatu daerah tersebut. Misalnya saja Investor secara langsung
menciptrakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran, memabntu memeratakan pertumbuhan
ekonomi dan memeratakan pembangunan. Jika dlihat lagi, pembangunan Infrastruktur sendiri
juga rentan dengan yang namanya korupsi. Ada berbagai faktor yang mendorong timbulnya
korupsi pada pembangunan tersebut, salah satunya karena adanya kesempatan atau adanya

sistem di dalam manajemen tersebut yang mempermudah peluang korupsi itu terjadi.
Biasanya korupsi sendiri banyak dilakukan oleh oknum-oknum internal proyek tersebut.

Korupsi yang terjadi pada proses pembangunan Infrastruktur dijadikan sasaran


korupsi yang mudah sehingga mengakibatkan masalah bagi kuaitas dari pembangunan
tersebut rendah. Korupsi tersebut tidak hanya terjadi pada pembanguan infrastruktur
perkotaan saja namun juga terjadi di daerah-daerah. Korupsi ini selain merugikan proyek
tersebut juga sangat merugikan untuk pemerintah.

2. Saran

Kasus korupsi yang terjadi pada proyek Meikarta merupakan suatu tindakan manusia
yang tidak sesuai dengan moral. Kasus tersebut apabila ditinjau dari sisi tindakan manusia
ditinjau dari segi Actus Humanus merupakan kasus dengan moral jahat. Mengapa demikian?
Karena perbuatan yang dilakukan oleh tersangka kasus suap menyuap tersebut dilakukan atas
dasar mau,tahu dan bebas. Mereka sudah mengetahui apa yang mereka lakukan merupakan
sesuatu yang tidak benar dan salah , akan tetapi mereka tetap melakukan hal tersebut untuk
melancarkan dan memuluskan kehendak mereka. Mereka melakukan suap menyuap agar
proses perijinan pembangunan proyek di Meikarta dilancarkan tanpa adanya halangan dari
pihak – pihak tertentu. Seharusnya mereka sebagai otrang yang berpendidikan tinggi mampu
berfikir dengan rasional sebelum melakukan tindakan tersebut. Mereka (tersangka) terlalu
terbuai dengan kenikmatan sesaat tanpa memikirkan apa yang terjadi setelah kasus ini
terungkap. Banyak pihak yang dirugikan dalam kasus ini mulai dari pemerintah, pegawai
proyek serta konsumen yang telah berinvestasi pada proyek tersebut. Seharusnya mereka
yang sudah dianugerahi akal bud oelh Tuhan mampu menggunakannya dengan baik dan
digunakan untukkebaikan-kebaikan bukan untuk hal –hal yang sifatnya negatif dan
merugikan orang lain. Mereka harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatan mereka yang
sudah merugikan banyak pihak. Hukum korupsi sendiri harus lebih ditegakkan agar para
koruptor jera dan tidak terjadi lagfi yang namanya korupsi. Bagi koruptor mereka sangat
meremehkan hukum yang ada di Indonesia sehingga banyak sekali kasus –kasus korupsi yang
terjadi baik diperkotaan maupun daerah-daerah. Korupsi dijaman sekarang juga bukan
merupakan hal yang tabu dilakukan,selagi ada kesempatan mereka akan terus melakukan
sampai pada akhirnya hukum benar-benar ditegakkan . Dengan adanya kasus diatas
seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dengan yang namanya hukum untuk korupsi.
Pemerintah harus memberi hukuman untuk koruptor tanpa memandang bulu siapapun yang
korupsi tetap harus dihukum seberat-beratnya agar koruptor tidak mengulangi kesalahan yang
sama dan juga bagi masyarakat umun diluaran sana juga tidak akan melakukan korupsi
karena mereka takut dengan hukum yang ada dan tidak berani melakukan hal –hal yang
merupakan kejahatan fdan tidak bermoral.

Anda mungkin juga menyukai