OLEH:
DOSEN PAMONG
LALU ATMAHADI, SH
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disetujui dan disahkan pada:
Hari : Senin
MENYETUJUI:
MENGESAHKAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini , penelitian ini saya susun
dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Penelitian ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi
tersebut. Tidak lupa pula saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing lapangan
dan dosen pamong yang telah membimbing kami sehingga penelitian dapat saya selesaikan.
Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan materi mengenai penelitian
saya. Penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar
penelitian iini menjadi lebih sempurna.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
Profil Lembaga.......................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ...........................................................................................................................21
Saran .....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSATAKA……………………………………………………………………
Lampiran……………………………………………………………………………..........
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Menurut undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 3 bahwa fungsi
utama bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dari ketentuan
tersebut dapat dilihat bahwa fungsi utama bank sebagai perantara pihak yang memiliki
kelebihan dana (surplus of found) dengan pihak yang kekurangan dan memerlukan dana.
Setiap bank yang pernah atau sedang beroperasi, pasti pernah mengalami permasalahan kredit.
Permasalahannya menyangkut keterlambatan dalam pengembalian angsuran/ pinjaman pokok.
bank mengalami kesulitan untuk meminta angsuran dari pihak debitur Fakta yang sering
terjadi dilapangan adalah debitur terlambat dalam melakukan pembayaran baik cicilan
maupun bunganya.
Hasil pengamatan saya menunjukan bahwa kredit dapat disebut sebagai kredit
bermasalah karena terdapat keadaan dimana debitur lalai untuk melakukan kewajibannya
(wanprestasi). Akibat kredit bermasalah ini berdampak negatif terhadap bank dan pihak
debitur itu sendiri. Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PD BPR NTB
Lombok Tengah terdiri dari lima upaya penyelesaian yang meliputi penggolongan kredit,
identifikasi debitur bermasalah, proses penyelesaian kredit, prosedur penyelesaian kredit dan
administrasi kredit.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kredit bermasalah pada PD BPR
NTB Lombok Tengah
1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) selama 1 bulan dari bulan
September sampai dengan bulan oktober.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di PD BPR NTB lombok
Tengah Kantor Pusat, yang berada di jalan Mamiq Ocet Thalib Praya.
D. Gagasan Manajerial
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Profil Perusahaan
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat
Nomor 116 Tahun 1986 tanggal 9 April 1986 Tentang Lumbung Kredit Pedesaan di Propinsi
Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat.
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat Nomor : 117 Tahun
1986, tentang Kebijakan umum Lumbung Kredit Pedesaan di Propinsi Daerah Tingkat I Nusa
Tenggara Barat.
Pada tahun 1997 yang mendapat izin operasional dari Bank Indonesia yaitu : PD. BPR
LKP Kopang, PD. BPR LKP Pringgarata, PD. BPR LKP Penujak dan PD. BPR LKP Sengkol.
Pada Tahun 1998 yang mendapat izin operasinal Bank Indonesia yaitu : PD. BPR LKP Praya,
PD. BPR LKP Mujur, PD.BPR LKP Puyung, PD. BPR LKP Mantang dan PD. BPR LKP
Janapria.
PD. BPR NTB Loteng sebagai salah satu lembaga keuangan milik Pemerintah Provinsi
NTB dan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang bergerak di bidang Perbankan dengan
kegiatan usaha sebagai BPR, menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat
sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. PD. BPR NTB Lombok Tengah
terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat dan 8 (delapan) Kantor Cabang yang berkedudukan di
Kecamatan mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Guna
menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks, khususnya menghadapi persaingan
3
dengan lembaga Perbankan dan lembaga Keuangan non Bank lainnya, maka penguatan
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia terus dilakukan sehingga membentuk bank yang
sehat dan kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.
a. Visi :
b. Misi:
a. Tabungan
1) Tabungan Sukses
Tabungan Prima adalah produk Tabungan yang tujuannya untuk meningkatkan peran
bank dalam pembangunan daerah dan perubahan masyarakat di samping fungsi
intermediasi keuangan.
4
3) TabunganKU
Tabungan KU adalah produk Tabungan perorangan dengan persyaratan yang
mudah dan ringan guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang berguna sebagai simpanan masa depan.
b. Kredit
1) Kredit Modal Kerja (KMK)
Kredit Modal Kerja adalah kredit yang diberikan untuk lapisan masyarakat
yang memiliki Usaha yang tergolong Mikro dan Kecil dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mandiri secara ekonomi dengan memberikan
tambahan modal kerja sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif seperti
usaha perdagangan, usaha industri dan usaha jasa termasuk memberikan tambahan
pembiayaan di bidang pertanian.
2) Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah fasilitas kredit yang ditujukan kepada pegawai (PNS,
TNI dan POLRI) yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, pegawai
BUMN/BUMD, profesional dan pegawai swasta pada instansi tertentu dan sumber
utama setorannya adalah gaji atau penghasilan tetap.
3) Kredit Serbaguna
Kredit Serbaguna adalah fasilitas kredit yang ditujukan untuk seluruh lapisan
yang memiliki penghasilan tetap dimana angsuran bersumber dari gaji dan hasil usaha.
Tujuan penggunaan dari kredit ini untuk keperluan konsumtif maupun produktif
(serbaguna) yaitu untuk modal usaha baru atau menambah usaha yang sedang berjalan
atau penggunaan konsumtif lainnya sepanjang tidak melanggar kesusilaan, ketertiban
umum dan bertentangan dengan hukum. Penghasilan bersih dari gaji dan/atau usaha
keduanya (Suami/Istri) dijadikan sebagai pendukung utama sumber pengembalian
kredit dan pemberian kredit ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
Debitur baik itu berupa asset, kepastian masa depan keluarga, jaminan kesehatan yang
pada akhirnya akan mendorong tingkat produktivitas usaha Debitur.
5
4) Kredit Cash Collateral
Kredit Cash Collateral adalah fasilitas kredit yang ditujukan khusus untuk
Deposan yang memiliki warkat Deposito di PD. BPR NTB Lombok Tengah dengan
tujuan untuk membantu pemilik dana tersebut untuk memperoleh kredit tanpa harus
mencairkan Depositonya dimana sumber angsurannya berasal dari bunga Deposito
tersebut.
5) Kredit Investasi
Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang ditujukan untuk seluruh lapisan
masyarakat yang memiliki usaha yang prospektif yang bertujuan untuk pembelian
barang-barang modal atau kebutuhan harta tetap dalam bentuk pinjaman jangka
menengah atau jangka panjang dengan pengembalian secara angsuran atau grace
periode (masa tenggang).
B. Pelaksanaan Praktik
Selama menjalani praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan ini ada beberapa
kegiatan yang saya kerjakan di PD BPR NTB Lombok Tengah. Kegiatannya antara lain :
1. Membuat analisa kredit yang mulanya ditulis tangan kemudian di analisa kembali
menggunakan program komputer yang sudah ada.
2. Menghitung dan mencatat setoran uang yang telah didapatkan dari nasabah.
3. Mempoto copy berkas dan mencari berkas atau dokumen nasabah yang dibutuhkan
oleh Account Officer.
4. Melakukan penagihan kerumah nasabah yang ada di desa Aik Mual, Aik Bukak,
Mantang, Batukliang dan Batukliang Utara
6. Diberikan materi oleh pegawai bagaian pelaporan dan IT bagaimana cara menghitung
tabungan, deposito, kredit dan kemampuan maupun kualitas kredit
6
8. Membantu mencatat dan memindahkan ke file dokumen-dokumen penting bagian
umum/IT & AK dari tahun 2010-2019 kemudian memindahkannya ke Microsoft
Excel
9. Mencatat atau tegister surat masuk maupun keluar dan mendisposisikannya untuk
dipelajari olej kepala bagian umum.
12. Turun kelapangan untuk menjadi Account Officer untuk melakukan penagihan
setoran kredit maupun tabungan yang ad disekitar Praya
13. Membantu admin POKP melakukan realisasi kredit yang diajukan nasabah dan
langsung meregister realisasi tersebut
14. Mengerjakan register surat keluar masuk dan disposisi, meregister surat lamaran
pekerjaan dan mengumpulkan transaksi dari bulan januari sampai desember 2018 dan
2019
15. Melakukan konsultasi atau nimbingan kepada Dosen Pamong mengenali masalah
yang ada di PD. BPR NTB Lombok Tengah
17. Mencatat transaksi penagihan yamg kemarin dilakukan kemudoN disetorkan ke teller
18. Membantu admin POKP melajukan realisasi kredit atau pencairan dana yang
dilakukan setiap nasabah kemudian langsung diregistrasi
20. Melakukan pengecekan persediaan di gudang PD. BPR NTB Lombok Tengah
7
C. Permasalahan di Lapangan
Setiap bank pasti pernah mengalami permasalahan kredit. Permasalahan yang sering
saya liat adalah kredit macet.Bank mengalami kesulitan untuk meminta angsuran dari pihak
debitur. Fakta yang sering terjadi dilapangan adalah debitur terlambat dalam melakukan
pembayaran baik cicilan maupun bunganya atau bahkan sama sekali tidak membayar
sehingga menyebabkan bank mengalami kerugian atau bahkan debitur sengaja menghilang
agar terhindar dari kewajibannya untuk membayar hutang pada pihak bank.
Angka kredit bermasalah yang terjadi pada PD. BPR NTB Lombok Tengah dilihat dari
perkembangan NPL nya, penulis mendapatkan perkembangan kredit bermasalah pada PD.
BPR NTB Lombok Tengah mengalami penurunan dan kenaikan pada bulan desember tahun
2019 kenaikan kredit bermasalah sangat tinggi mencapai 8,65 % tetapi pada tahun 2020 bulan
Januari kredit mengalami penurunan sebesar 2,06% pada bulan juni dan sebesar 2,73
sehingga bank mengalam keuntungan yang tidak maksimal.
Kredit bermasalah adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya
faktor kesengajaan seperti penyimpangan yang dilakukan debitur maupun faktor
ketidaksengajaan atau faktor eksternal diluar kemampuan kendali debitur seperti kondisi
ekonomi yang buruk.Keadaan seperti ini akan menimbulkan persoalan terhadap
perkembangan kesehatan kredit bank serta terhadap nasabah pemberi kredit, karena itu
bagaimanapun juga kredit ini harus segera diselesaikan agar tidak menjadi meluas menjadi
kredit macet yang nantinya akan menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Kredit bermasalah berarti adanya suatu kesulitan yang memerlukan penyelesaian dimana
menghilangkan permasalahan yang terjadi dan menghilangkan dampak akibat yang akan
ditimbulkan karena kredit bermasalah ini.dalam penyelesaian tentunya akan menghadapi
berbagai hambatan meskipun demikian kredit bermasalah harus segera diselesaikan agar
kesehatan bank dapat segera pulih serta perkembangan kredit bermasalah tidak semakin
meningkat serta nasabah pemberi dana semakin percaya dan setia menjadi nasabah bank.
8
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Pengertian Kredit
Kata “kredit” berasal dari bahasa latin yaitu Credere yang berarti kepercayaan. Oleh
karena itu dasar dari kredit adalah keepercayaan yang diberikan seorang pemberi kredit
(kreditor ) kepada orang lain, dan percaya bahwa si penerima kredit tersebut (debitor) akan
melunasi segala sesuatu yang telah disepakati bersama.
Menurut undang – undang pebankan No. 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjanm antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentudengan pemberian bunga.
Menurut Kasmir mengemukakan bahwa Kredit berasal dari kata credere yang artinya
adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti
mereka memperoleh kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti
kembali.
Menurut Caroline M. Lasambouw (1996), kredit adalah penyerahan sesuatu yang
memiliki nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan sebagai pengganti
sesuatu yang memiliki nilai ekonomis yang sepadan dengan yang diharapkan dikemudian
hari.
1. Unsur – unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai
berikut :
a. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang,
barang atau jasa) akan benar- benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang.
b. Kesepakatan
Yaitu suatu perjanjian dimana masing – masing pihak menandatangani hak dan
kewajibannya masing – masing.
c. Jangka waktu
Yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu ini bisa berupa
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
d. Resiko
9
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak
tertagihnya/macet pemberian kredit. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko
yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resko yang tidak disengaja,
misalnya terjadi bencana alam, atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsure
kesengajaan lainnya.
e. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang biasa disebut bunga.
2. Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit
tersebut tidak akan terlepas dari misi didirikannya suatu bank.
a. Mencari keuntungan
b. Membantu usaha nasabah
c. Membantu pemerintah
2. Fungsi Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai fungsi tertentu, diantaranya adalah :
a) Untuk meningkatkan daya guna uang
b) Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
c) Untuk meningkatkan daya guna barang.
d) Meningkatkan peredaran barang.
e) Sebagai alat stabilitas ekonomi.
f) Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.
g) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
h) Untuk meningkatkan hubungan intenasional.
10
mendapatkan nasabah yang benar – benar menguntungkan dilakukan degan analisis 5C dan
7P.
Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5C kredit adalah sebagai berikut :
1. Character, Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang – orang yang akan
diberikan kredit benar – benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si
nasabah baik baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifata
pribadi. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar.
2. Capacity, untuk melihat nasabah dalam kemampuannya di bidang bisnis yang
dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan dalam memahami ketentuan–
ketentuan pemerintah, kemampuan menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya
akan terlihak kemampuannya dalam mengembalikan kredit.
3. Capital, untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan
(neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari
sunber mana saja mdal yang ada saat ini.
4. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka
jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
5. Condition, Dalam hal ini, kondisi perekonomian dan politik sekarang dan dimasa
yang akan datang sesuai sektor masing – masing, serta prospek usaha dari sektor yang
ia jalankan. Penilaian prospek usaha yang dibiayai hendaknya benar – benar memiliki
prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermsalah relatif kecil.
Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut :
1. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari–hari maupun masa lalunya. Personality jga mencakup sikap, emosi, tingkah
laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
2. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan–
gologan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. sehingga nasabah
dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda
dari bank.
3. Perpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk
jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam–
11
macam. Contoh : untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain
Sebagainya.
4. Prospect, untuk mengetahui tujuan nasabah dimasa yang akan datang.
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek, bukan hanya
bank yang rugi akan tetapi juga nasabah.
5. Paymen, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang
telah diambil atau dari sumber lain mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Semakin banyak sumber penghasilan debtur maka akan emakin baik. Sehingga jika
salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sector lainnya.
6. Porftability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Portability diukur dari period eke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin
meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
7. Protection, adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan
asuransi.
C. Kredit Bermasalah
1. Pengertian
Menurut Iswi haryani Kredit bermasalah (non performing loan) dapat diartikan sebagai
pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan seperti
penyimpangan yang dilakukan debitur maupun faktor ketidaksengajaan atau faktor eksternal
diluar kemampuan kendali debitur seperti kondisi ekonomi yang buruk. Kredit bermasalah
dapat diukur dari kolektibilitasnya, merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan
kriteria kurang lancar, diragukan dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank.
Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan
kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar.
12
c. Kredit diragukan, yaitu Penyelesaiannya diragukan, karena pembayaran bunga dan
angsurannya sudah mulai menunggak.
d. Kredit yang merugikan, yaitu Sudah tidak dapat diharapkan lagi untuk menerima
pembayarannya, dan siap untuk dihapus bukukan.
13
terbatas, kurangnya tenaga ahli hukum untuk mendukung pelaksanaan penyelesaian dan
penyelamatan kredit, dan terbatasnya tenaga ahli untuk analisis kredit.
b. Faktor Internal Nasabah
1. Kelemahan karakter nasabah seperti nasabah tidak mau tau atau memang tidak
beritikad baik, nasabah kalah judi, dan nasabah menghilang.
2. Kelemahan kemampuan nasabah, antara lain tidak mampu mengembalikan kredit
karena terganggunya kelancaran usaha, kemampuan usaha nasabah yang kurang,
teknik produksi yang sudakh ketinggalan zaman, kemampuan pemasaran tidak
memadai, pengetahuan terbatas, pengalaman terbatas, dan informasi terbatas.
3. Musibah yang dialami nasabah seperti musibah penipuan, musibah kecelakaan,
musibah tindak pidana, musibah tindak perdata, musibah rumah tangga, musibah
penyakit, dan musibah kematian.
4. Kecerbohan nasabah seperti penyimpangan penggunaan kredit dan perusahaan dikelola
oleh keluarga yang tidak profesional.
5. Kelemahan manajemen nasabah antara lain pemogokan para buruh, sengketa antar
pengurus, persaingan sangat tajam, distribusi kurang efektif, produksi kurang promosi,
dan keberadaan produk tidak tepat waktu.
c. Faktor kegagalan bisnis
1. Aspek hubungan (human relation) seperti kehilangan relasi, hubungan dengan
pelanggan memburuk, dan hubungan dengan pekerja/karyawan memburuk.
2. Aspek manajemen seperti kesulitan sumber daya manusia, perselisihan antar pengurus,
belum professional, dan tidak mampu mengelola usaha.
3. Aspek pemasaran seperti kehilangan fasilitas, permintaan lesu, pengaruh musim/mode,
dumping politik, inflasi dalam negeri, pesaing luar negeri, pasar jenuh.
4. Aspek teknis produksi seperti ketinggalan teknologi, lokasi tidak tepat, mesin tidak
lengkap, selera masyarakat, dan produksi gagal.
5. Aspek keuangan seperti kenaikan harga bahan baku, kenaikan harga bahan bakar,
keterlambatan pembayaran dari pelanggan, dan pembukuan tidak teratur.
6. Aspek sosial ekonomi seperti daya beli masyarakat menurun.
14
4. Dampak kredit bermasalah
Secara umum kredit bermasalah adalah kredit yang dapat menimbulkan persoalan bukan
hanya terhadap bank selaku lembaga pemberi kredit tetap juga terhadap nasabah penerima
kredit. Kredit bermasalah bagaimanapun juga akan berdampak negatif bagi bank itu sendiri
dan bagi nasabah. Beberapa dampak yang diakibatkan oleh kredit bermasalah adalah sebagai
berikut :
a. Terhadap bank :
1. Mengganggu kinerja dari staf PD. BPR NTB Lombok Tengah
2. Adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
3. Keuntungan bank berkurang.
4. Modal bank terancam tidak berkembang.
b. Terhadap nasabah sendiri :
1. Citra dan nama baik nasabah menjadi buruk dikalangan perbankan dan dunia
bisnisnya. Apalagi jika sudah berkembang menjadi kredit macet maka selanjutnya
akan masuk Daftar Buku Hitam Bank Indonesia.
2. Nasabah harus mengeluarkan biaya khusus seperti : biaya bunga dan dendanya,
biaya pengacara jika sudah memasuki jalur hukum, biaya pengikatan, biaya waktu
dan tenaga yang sulit diukur.
3. Hilangnya berbagai mungkin kesempatan yang harusnya diperoleh.
4. Hilanghnya kepercayaan pihak bank.
Upaya penanganan kredit bermasalah yang dilakukan PD. BPR NTB lombok Tengah
adalah sebagai berikut :
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan saat melakukan PKL di kantor PD BPR Lombok Tengah,
banyak debitur yang mengalami kredit macet atau one prestation,sehingga pihak bank
mengalami kendala dan kewalahan dalam mengatasi masalah yang terjadi di bagian
pemasaran. Dengan adanya hal ini berdasarkan laporan di atas yang sudah saya paparkan,
dengan masalah yang di hadapi di PD BPR Lombok Tengah dapat di simpulkan bahwa
solusi yang saya paparkan sesuai dengan pengamatan yang saya lakukan selama PKL
yaitu akibat kredit bermasalah berdampak negative terhadap bank dan pihak debitur itu
sendiri. Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PD BPR NTB
Lombok Tengah terdiri dari lima upaya penyelesaian yang meliputi penggolongan kredit
identitas debitur bermasalah, proses penyelesaian kredit, prosedur penyelesaian kredit dan
administrasi kredit. Kemudian di lanjutkan dengan langkah-langkah penanganannya.
Hambatan yang di hadapi dalam upaya penyelesaian meliputi terbatasnya tenaga kerja
atau SDM, kurang nya Pembina atau pengetahuan tenaga kerja terhadap usaha debitur,
analisa data kadang tidak konsekuen, kurangnya jadwal pertemuan dengan debitur,
kesulitan dalam proses pencairan jaminan debitur, adanya itikat kurang baik dari debitur.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelolapraktik.
a. Pelayanan harus lebih optimal demi memaksimalkan waktu PKL yang singkat
b. Lebih memfasilitasi mahasiswa demi menghindari keterlambatan mahasiswa
mendapat tempat PKL
c. Memperpanjang waktu PKL yang satu bulan karena pekerjaan ditempat PKL tidak
produtif jika dilakukan dlam waktu yang singkat.
2. Untuk Instansi / lembaga tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
a. Lebih memberdayakan anak PKL agar dapat menyerap ilmu sebanyak mungkin
ditempat PKL
b. Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL)
c. Tetap menjaga etika dan nama baik almamater.
d. Lebih mandiri agar tidak menyusahkan panitia PKL
e. Lebih gesit dalam melihat peluang untuk belajar di tempat PKL
17
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir,2010 ” pengantar manajemen keuangan. Jakarta:kencana.
Andrean Ronald Setianan, Astika Rizky Adwitya “Analisis pengaruh pertumbuhan asset dan eva
terhadap return saham”.54 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol,2 No.1
Hariyani Iswi,2010”Restrukturisasi dan kredit macet”. Jakarta:PT. Elex Mediah Komputindo.
Mahmoedin,2002”Perbankan Konvensional”,Jakarta:Gramedia.
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Presensi kehadiran
19
MINGGU KE-1
Mengetahui
Dosen Pamong
Lalu Atmahadi, SH
21
MINGGU KE-2
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
2 Selasa -Print out dan menulis surat peringatan PD. BPR NTB
22/09/2020 kepada nasabah yang sudah jatuh tempo Lombok Tengah
22
5 Jum’at -Jam 8:15 pergi ke puskesmas praya PD. BPR NTB
25/09/2020 dengan salah satu pegawai bank untuk Lombok Tengah
Mengetahui
Dosen Pamong
Lalu Atmahadi, SH
23
MINGGU KE-3
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
1 Senin -Menulis surat permohonan PD. BPR
28/09/2020 modal kerja NTB
-Menghitung dan menyerahkan Lombok
setoran nasabah ke teller Tengah
-Mengecek berkas nasabah
yang belum di realisasikan.
-Membantu devisi kepatuhan
mengecek data-data nasabah
yang sudah di realisasikan
2 Selasa -Membuat analisa kredit yang PD. BPR
29/09/2020 mulanya di tulis tangan NTB
kemudian di analisa kembali Lombok
menggunakan program Tengah
computer yang sudah ada.
-Menghitung dan mencatat
setoran uang yang telah di
dapatkan dari nasabah
-Mempotocofy berkas dan
mencari berkas atau dokumwn
nasabah yang dibutuhkan pleh
account officer
3 Rabu -Melakukan penagihan PD. BPR
30/09/2020 kerumah nasabah yang ada di NTB
desa aik bukak, aik mual, Lombok
mantang, batukliang utara. Tengah
-Mencatat profile dan produk
PD. BPR NTB Lombok
Tengah
-Diberikan materi oleh
pegawai bagian pelaporan dan
24
IT bagaimana cara menghitung
tabungan,deposito,kredit dan
kemampuan maupun kualitas
kredit.
4 Kamis -Melakukan registrasi realisasi PD. BPR
01/10/2020 kredit atau pencairan kredit NTB
-Membantu mencatat dan Lombok
memindahkan ke file Tengah
dokumen-dokumen penting
bagian umum/IT dan AK dari
tahun 2010-2020 kemudian
memindahkannnya ke
Microsoft Excel.
-Mencatat atau register surat
masuk maupun surat keluar
dan mendiposisikannya untuk
dipelajari oleh kepala bagian
umum.
5 Jum’at -Diajarkan menjadi Customer PD. BPR
02/10/2020 Service NTB
-Membuat bendel uang teller Lombok
-Turun kelapangan untuk Tengah
menjadi account officer untuk
melakukan penagihan setoran
kredit maupun tabungan yang
ada di sekitar praya
Lalu Atmahadi, SH
25
MINGGU KE-4
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
1 Senin -Membantu admin POKP melakukan PD.
05/10/2020 realisasi kredit yang diajukan nasabbah BPR
dan langsung meregister realisasi NTB
tersebut. Lombok
-Mengerjakan register surat keluar Tengah
masuk dan disposisi, meregister surat
lamaran pekerjaan dan mengumpulkan
transaksi dari bulan januari sampai
bualn desember 2018-2019
-Melakukan konsultasi atau bimingan
kepada dosen pamong mengenali
masalah yang ada di PD.BPR NTB
Loteng
2 Selasa -Melakukan penagihan setoran kredit PD.
06/10/2020 maupun taungan di wilayah praya BPR
-Mencatat transaksi penagihan yang NTB
kemarin dilakukan kemudian Lombok
disetorkan ke teller Tengah
-Membantu admin POKP melakukan
realisasi kredit atau pencairan dana
yang dilakukan setiap nasabah
kemudian langsung registrasi
26
4 Kamis -Melakukan penagihan kerumah PD.
08/10/2020 nasabah yang ada di srengat, renteng. BPR
-Melakukan registrasi realisasi kredit NTB
atau pencairan dana Lombok
-Memotong slip penyetoran melalui Tengah
online
-Menyetor setorang nasabah ke teller.
5 Jum’at -Membuat analisa kredit dan PD.
09/10/2020 permohonan kredit BPR
-Menghitung dan mencatat setoran NTB
nasabah. Lombok
-Membuat bendel uang Tengah
-Mencari dokumen nasabah yang akan
di restru
Mengetahui
Dosen Pamong
Lalu Atmahadi, SH
27
MINGGU KE-5
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
1 Senin -Diberikan materi mengenai PD. BPR
12/10/2020 perbedaan yang mendasar mengenai NTB
bank konvensional dengan bank Lombok
syariah oleh kepala bagian analisis. Tengah
-Melakukan register jaminan krida.
-Melakukan pengecekan asuransi
jiwasraya para pegawai Bank BPR
2 Selasa -Memotong dan mencatat slip PD. BPR
13/10/2020 penyetoran online nasabah NTB
-Pergi ke bank BRI Untuk menabung Lombok
dan di ajarkan langkah-langkah Tengah
membuat taungan oleh kepala bagian
POKP
-Membuat asurasi online
-Mencatat permohonan kredit
3 Rabu -Mencatat atau register surat keluar PD. BPR
14/10/2020 dan surat masuk dan NTB
mendisposisikannya untuk dipelajari Lombok
oleh kepala bagian umum Tengah
-Melipat bendelan uang
-Mengambil slip kredit ke customer
service
-Melakukan penagihan setoran
maupun taunga ke rumah nasaah.
4 Kamis -Diberikan materi oleh pegawai PD. BPR
15/10/2020 bagian MSDM NTB
-Melakukan register realisasi kredit Lombok
-Mencatat transaksi yang kemarin Tengah
dilakukan kemudian disetorkan ke
teller
28
-Melakukan pengecekan jaminan kredit
5 Jum’at -Melipat bendelan uang teller PD. BPR
16/10/2020 -Memotong dan mencatat slip NTB
pembayaran online nsabah Lombok
-Mencatat permohan kredit modal Tengah
kerja
-Membatu admin POKP melakukan
realisasi kredit yang di ajukan
nasabah.
-Melakukan pengecekan jaminan
kredit
Mengetahui
Dosen Pamong
Lalu Atmahadi, SH
29
SERTIFIKAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN DARI LOKASI
30
FOTO SAAT KUNJUNGAN DPL
31