Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PTAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PD. BPR NTB LOMBOK TENGAH KANTOR PUSAT

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS

MATA KULIAH PRAKTIK KETJA LAPANGAN (PKL)

PADA FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM

OLEH:

LALE WILAM SARI


170502249

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


RUSMAN AZIZOMA, M.ACC

DOSEN PAMONG
LALU ATMAHADI, SH

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN 2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disetujui dan disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 19 Oktober 2020

Di : PD. BPR LOMBOK TENGAH

MENYETUJUI:

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pamong

RUSMAN AZIZOMA, M.ACC LALU ATMAHADI, SH

NIP: 198908132019031015 NIP: 26112010

MENGESAHKAN

a.n Dekan FEBI UIN Mataram


ketua panitia PKL

Drs. Ma’ruf. S. H., M.Ag


NIP.196505141997031003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini , penelitian ini saya susun
dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Penelitian ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi
tersebut. Tidak lupa pula saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing lapangan
dan dosen pamong yang telah membimbing kami sehingga penelitian dapat saya selesaikan.
Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan materi mengenai penelitian
saya. Penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar
penelitian iini menjadi lebih sempurna.

Mataram, 19 Oktober 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAM JUDUL ..................................................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ii
PENGANTAR ......................................................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

Dasar Pemikiran .....................................................................................................................1

Tujuan dan Kegunaan ............................................................................................................2

Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................................................2

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

Profil Lembaga.......................................................................................................................3

Pelaksanaan Praktik ...............................................................................................................6

Permasalahan di Lapangan ....................................................................................................7

Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ...................................................................8

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI

Pengertian Kredit ...................................................................................................................9

Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ..........................................................................................11

Kredit Bermasalah .................................................................................................................13

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan ...........................................................................................................................21

Saran .....................................................................................................................................21

DAFTAR PUSATAKA……………………………………………………………………
Lampiran……………………………………………………………………………..........
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Menurut undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 3 bahwa fungsi
utama bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dari ketentuan
tersebut dapat dilihat bahwa fungsi utama bank sebagai perantara pihak yang memiliki
kelebihan dana (surplus of found) dengan pihak yang kekurangan dan memerlukan dana.
Setiap bank yang pernah atau sedang beroperasi, pasti pernah mengalami permasalahan kredit.
Permasalahannya menyangkut keterlambatan dalam pengembalian angsuran/ pinjaman pokok.
bank mengalami kesulitan untuk meminta angsuran dari pihak debitur Fakta yang sering
terjadi dilapangan adalah debitur terlambat dalam melakukan pembayaran baik cicilan
maupun bunganya.

Hasil pengamatan saya menunjukan bahwa kredit dapat disebut sebagai kredit
bermasalah karena terdapat keadaan dimana debitur lalai untuk melakukan kewajibannya
(wanprestasi). Akibat kredit bermasalah ini berdampak negatif terhadap bank dan pihak
debitur itu sendiri. Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PD BPR NTB
Lombok Tengah terdiri dari lima upaya penyelesaian yang meliputi penggolongan kredit,
identifikasi debitur bermasalah, proses penyelesaian kredit, prosedur penyelesaian kredit dan
administrasi kredit.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Untuk mengetahui perkembangan kredit bermasalah pada PD BPR NTB Lombok


Tengah.

2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kredit bermasalah pada PD BPR
NTB Lombok Tengah

3. Untuk mengetahui penyelesaian yang dilakukan PD BPR NTB Lombok tengah


beserta hambatannya.

1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) selama 1 bulan dari bulan
September sampai dengan bulan oktober.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di PD BPR NTB lombok
Tengah Kantor Pusat, yang berada di jalan Mamiq Ocet Thalib Praya.

D. Gagasan Manajerial

Menurut Kuncoro dakam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi


(2000:68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokok nya adalah
menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk
kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut
Carlonia M. Kredit adalah pemberian penggunaan suatu uang atau barang kepada orang lain
di waktu yang tertentu dengan jaminan atau tidak dengan jaminan, dengan pemberian jasa
atau bunga atau tanpa bunga. Kredit dalam arti ekonomi yang sederhana yaitu penundaan
pembayaran. Menurut Iswi Haryani kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah
sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti
yang telah dijanjikan.
Akibat kredit bermasalah berdampak negative terhadap bank dan pihak debitur itu
sendiri. Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PD BPR NTB Lombok
Tengah terdiri dari lima upaya penyelesaian yang meliputi penggolongan kredit , identitas
debitur bermasalah, proses penyelesaian kredit, prosedur penyelesaian kredit dan administrasi
kredit. Kemudian di lanjutkan dengan langkah-langkah penanganannya. Hambatan yang di
hadapi dalam upaya penyelesaian meliputi terbatasnya tenaga kerja atau SDM, kurang nya
Pembina atau pengetahuan tenaga kerja terhadap usaha debitur, analisa data kadang tidak
konsekuen, kurangnya jadwal pertemuan dengan debitur, kesulitan dalam proses pencairan
jaminan debitur, adanya itikat kurang baik dari debitur.

2
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

1. Profil Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat
Nomor 116 Tahun 1986 tanggal 9 April 1986 Tentang Lumbung Kredit Pedesaan di Propinsi
Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat Nomor : 117 Tahun
1986, tentang Kebijakan umum Lumbung Kredit Pedesaan di Propinsi Daerah Tingkat I Nusa
Tenggara Barat.

Pedoman Tehnis Pelaksanaan Operasional Lumbung Kredit Pedesaan di Propinsi


Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 1988 keluar Regulasi Peraturan
Pemerintah tanggal 27 Oktober tahun 1988, tentang Paket Oktober (Pakto 88). Berdasarkan
Pakto 1988 tersebut setiap lembaga keuangan yang melakukan penghimpunan
Dana/Simpanan masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit ke masyarakat
harus mendapatkan izin operasional dari Bank Indonesia antara lain:

Pada tahun 1997 yang mendapat izin operasional dari Bank Indonesia yaitu : PD. BPR
LKP Kopang, PD. BPR LKP Pringgarata, PD. BPR LKP Penujak dan PD. BPR LKP Sengkol.
Pada Tahun 1998 yang mendapat izin operasinal Bank Indonesia yaitu : PD. BPR LKP Praya,
PD. BPR LKP Mujur, PD.BPR LKP Puyung, PD. BPR LKP Mantang dan PD. BPR LKP
Janapria.

PD. BPR NTB Loteng sebagai salah satu lembaga keuangan milik Pemerintah Provinsi
NTB dan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang bergerak di bidang Perbankan dengan
kegiatan usaha sebagai BPR, menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat
sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. PD. BPR NTB Lombok Tengah
terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat dan 8 (delapan) Kantor Cabang yang berkedudukan di
Kecamatan mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Guna
menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks, khususnya menghadapi persaingan
3
dengan lembaga Perbankan dan lembaga Keuangan non Bank lainnya, maka penguatan
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia terus dilakukan sehingga membentuk bank yang
sehat dan kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.

2. Visi dan Misi

a. Visi :

MENJADI BANK KOMUNITAS (COMMUNITY BANK) YANG SEHAT,

PRODUKTIF, DAN KONTRIBUTIF

b. Misi:

 MEMBERI PELAYANAN YANG MUDAH DAN MURAH DENGAN


MENGEDEPANKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN.
 MENDORONG TUMBUH DAN KEMBANGNYA USAHA MIKRO, KECIL
DAN MENENGAH SEBAGAI UPAYA DEMOKRASI DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI DAERAH SECARA.
 MENJADI SUMBER PENERIMAAN ASLI DAERAH (PAD).

3. Produk PD BPR NTB Lombok Tengah

a. Tabungan
1) Tabungan Sukses
Tabungan Prima adalah produk Tabungan yang tujuannya untuk meningkatkan peran
bank dalam pembangunan daerah dan perubahan masyarakat di samping fungsi
intermediasi keuangan.

2) Tabungan Anak Sekolah (TAS)


Tabungan Anak Sekolah adalah produk Tabungan perorangan yang dikhususkan bagi
kalangan pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan peran bank guna mendidik
anak-anak untuk belajar hemat, efisien, ekonomis dan sekaligus untuk membiasakan
diri menabung agar dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk biaya sekolah dan
dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan.

4
3) TabunganKU
Tabungan KU adalah produk Tabungan perorangan dengan persyaratan yang
mudah dan ringan guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang berguna sebagai simpanan masa depan.

b. Kredit
1) Kredit Modal Kerja (KMK)

Kredit Modal Kerja adalah kredit yang diberikan untuk lapisan masyarakat
yang memiliki Usaha yang tergolong Mikro dan Kecil dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mandiri secara ekonomi dengan memberikan
tambahan modal kerja sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif seperti
usaha perdagangan, usaha industri dan usaha jasa termasuk memberikan tambahan
pembiayaan di bidang pertanian.

2) Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah fasilitas kredit yang ditujukan kepada pegawai (PNS,
TNI dan POLRI) yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, pegawai
BUMN/BUMD, profesional dan pegawai swasta pada instansi tertentu dan sumber
utama setorannya adalah gaji atau penghasilan tetap.

3) Kredit Serbaguna
Kredit Serbaguna adalah fasilitas kredit yang ditujukan untuk seluruh lapisan
yang memiliki penghasilan tetap dimana angsuran bersumber dari gaji dan hasil usaha.
Tujuan penggunaan dari kredit ini untuk keperluan konsumtif maupun produktif
(serbaguna) yaitu untuk modal usaha baru atau menambah usaha yang sedang berjalan
atau penggunaan konsumtif lainnya sepanjang tidak melanggar kesusilaan, ketertiban
umum dan bertentangan dengan hukum. Penghasilan bersih dari gaji dan/atau usaha
keduanya (Suami/Istri) dijadikan sebagai pendukung utama sumber pengembalian
kredit dan pemberian kredit ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
Debitur baik itu berupa asset, kepastian masa depan keluarga, jaminan kesehatan yang
pada akhirnya akan mendorong tingkat produktivitas usaha Debitur.

5
4) Kredit Cash Collateral
Kredit Cash Collateral adalah fasilitas kredit yang ditujukan khusus untuk
Deposan yang memiliki warkat Deposito di PD. BPR NTB Lombok Tengah dengan
tujuan untuk membantu pemilik dana tersebut untuk memperoleh kredit tanpa harus
mencairkan Depositonya dimana sumber angsurannya berasal dari bunga Deposito
tersebut.

5) Kredit Investasi
Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang ditujukan untuk seluruh lapisan
masyarakat yang memiliki usaha yang prospektif yang bertujuan untuk pembelian
barang-barang modal atau kebutuhan harta tetap dalam bentuk pinjaman jangka
menengah atau jangka panjang dengan pengembalian secara angsuran atau grace
periode (masa tenggang).

B. Pelaksanaan Praktik

Selama menjalani praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan ini ada beberapa
kegiatan yang saya kerjakan di PD BPR NTB Lombok Tengah. Kegiatannya antara lain :

1. Membuat analisa kredit yang mulanya ditulis tangan kemudian di analisa kembali
menggunakan program komputer yang sudah ada.

2. Menghitung dan mencatat setoran uang yang telah didapatkan dari nasabah.

3. Mempoto copy berkas dan mencari berkas atau dokumen nasabah yang dibutuhkan
oleh Account Officer.

4. Melakukan penagihan kerumah nasabah yang ada di desa Aik Mual, Aik Bukak,
Mantang, Batukliang dan Batukliang Utara

5. Mencatat profile dan produk PD. BPR NTB Lombok Tengah

6. Diberikan materi oleh pegawai bagaian pelaporan dan IT bagaimana cara menghitung
tabungan, deposito, kredit dan kemampuan maupun kualitas kredit

7. Melakukan registrasi realisasi kredit atau pencairan kredit

6
8. Membantu mencatat dan memindahkan ke file dokumen-dokumen penting bagian
umum/IT & AK dari tahun 2010-2019 kemudian memindahkannya ke Microsoft
Excel

9. Mencatat atau tegister surat masuk maupun keluar dan mendisposisikannya untuk
dipelajari olej kepala bagian umum.

10. Diajarkan menjadi Customer Service

11. Membuat bendel uang teller

12. Turun kelapangan untuk menjadi Account Officer untuk melakukan penagihan
setoran kredit maupun tabungan yang ad disekitar Praya

13. Membantu admin POKP melakukan realisasi kredit yang diajukan nasabah dan
langsung meregister realisasi tersebut

14. Mengerjakan register surat keluar masuk dan disposisi, meregister surat lamaran
pekerjaan dan mengumpulkan transaksi dari bulan januari sampai desember 2018 dan
2019

15. Melakukan konsultasi atau nimbingan kepada Dosen Pamong mengenali masalah
yang ada di PD. BPR NTB Lombok Tengah

16. Melakukan penagihan setoran kredit maupun tabungan di wilayah Paraya

17. Mencatat transaksi penagihan yamg kemarin dilakukan kemudoN disetorkan ke teller

18. Membantu admin POKP melajukan realisasi kredit atau pencairan dana yang
dilakukan setiap nasabah kemudian langsung diregistrasi

19. Melakukan pengecekan jaminan kredit

20. Melakukan pengecekan persediaan di gudang PD. BPR NTB Lombok Tengah

7
C. Permasalahan di Lapangan
Setiap bank pasti pernah mengalami permasalahan kredit. Permasalahan yang sering
saya liat adalah kredit macet.Bank mengalami kesulitan untuk meminta angsuran dari pihak
debitur. Fakta yang sering terjadi dilapangan adalah debitur terlambat dalam melakukan
pembayaran baik cicilan maupun bunganya atau bahkan sama sekali tidak membayar
sehingga menyebabkan bank mengalami kerugian atau bahkan debitur sengaja menghilang
agar terhindar dari kewajibannya untuk membayar hutang pada pihak bank.

Angka kredit bermasalah yang terjadi pada PD. BPR NTB Lombok Tengah dilihat dari
perkembangan NPL nya, penulis mendapatkan perkembangan kredit bermasalah pada PD.
BPR NTB Lombok Tengah mengalami penurunan dan kenaikan pada bulan desember tahun
2019 kenaikan kredit bermasalah sangat tinggi mencapai 8,65 % tetapi pada tahun 2020 bulan
Januari kredit mengalami penurunan sebesar 2,06% pada bulan juni dan sebesar 2,73
sehingga bank mengalam keuntungan yang tidak maksimal.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Kredit bermasalah adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya
faktor kesengajaan seperti penyimpangan yang dilakukan debitur maupun faktor
ketidaksengajaan atau faktor eksternal diluar kemampuan kendali debitur seperti kondisi
ekonomi yang buruk.Keadaan seperti ini akan menimbulkan persoalan terhadap
perkembangan kesehatan kredit bank serta terhadap nasabah pemberi kredit, karena itu
bagaimanapun juga kredit ini harus segera diselesaikan agar tidak menjadi meluas menjadi
kredit macet yang nantinya akan menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Kredit bermasalah berarti adanya suatu kesulitan yang memerlukan penyelesaian dimana
menghilangkan permasalahan yang terjadi dan menghilangkan dampak akibat yang akan
ditimbulkan karena kredit bermasalah ini.dalam penyelesaian tentunya akan menghadapi
berbagai hambatan meskipun demikian kredit bermasalah harus segera diselesaikan agar
kesehatan bank dapat segera pulih serta perkembangan kredit bermasalah tidak semakin
meningkat serta nasabah pemberi dana semakin percaya dan setia menjadi nasabah bank.

8
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI

A. Pengertian Kredit
Kata “kredit” berasal dari bahasa latin yaitu Credere yang berarti kepercayaan. Oleh
karena itu dasar dari kredit adalah keepercayaan yang diberikan seorang pemberi kredit
(kreditor ) kepada orang lain, dan percaya bahwa si penerima kredit tersebut (debitor) akan
melunasi segala sesuatu yang telah disepakati bersama.
Menurut undang – undang pebankan No. 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjanm antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentudengan pemberian bunga.
Menurut Kasmir mengemukakan bahwa Kredit berasal dari kata credere yang artinya
adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti
mereka memperoleh kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti
kembali.
Menurut Caroline M. Lasambouw (1996), kredit adalah penyerahan sesuatu yang
memiliki nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan sebagai pengganti
sesuatu yang memiliki nilai ekonomis yang sepadan dengan yang diharapkan dikemudian
hari.
1. Unsur – unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai
berikut :
a. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang,
barang atau jasa) akan benar- benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang.
b. Kesepakatan
Yaitu suatu perjanjian dimana masing – masing pihak menandatangani hak dan
kewajibannya masing – masing.
c. Jangka waktu
Yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu ini bisa berupa
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
d. Resiko

9
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak
tertagihnya/macet pemberian kredit. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko
yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resko yang tidak disengaja,
misalnya terjadi bencana alam, atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsure
kesengajaan lainnya.
e. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang biasa disebut bunga.
2. Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit
tersebut tidak akan terlepas dari misi didirikannya suatu bank.
a. Mencari keuntungan
b. Membantu usaha nasabah
c. Membantu pemerintah
2. Fungsi Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai fungsi tertentu, diantaranya adalah :
a) Untuk meningkatkan daya guna uang
b) Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
c) Untuk meningkatkan daya guna barang.
d) Meningkatkan peredaran barang.
e) Sebagai alat stabilitas ekonomi.
f) Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.
g) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
h) Untuk meningkatkan hubungan intenasional.

B. Prinsip – Prinsip Pemberian Kredit


Sebelum fasilitas kedit diberikan maka bank harus merasa yakinbahwa kedit yang
diberikan benar – benar akan kembali. keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit
sebelum kredit terseut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan
berbagai cara untuk mendapat keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur
penilaian yang benar.
Dalam melakukan penilaian – penilaian ada ukuran yang telah ditetapkan dan sudah
menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang harus oleh bank untuk

10
mendapatkan nasabah yang benar – benar menguntungkan dilakukan degan analisis 5C dan
7P.
Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5C kredit adalah sebagai berikut :
1. Character, Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang – orang yang akan
diberikan kredit benar – benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si
nasabah baik baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifata
pribadi. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar.
2. Capacity, untuk melihat nasabah dalam kemampuannya di bidang bisnis yang
dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan dalam memahami ketentuan–
ketentuan pemerintah, kemampuan menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya
akan terlihak kemampuannya dalam mengembalikan kredit.
3. Capital, untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan
(neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari
sunber mana saja mdal yang ada saat ini.
4. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka
jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
5. Condition, Dalam hal ini, kondisi perekonomian dan politik sekarang dan dimasa
yang akan datang sesuai sektor masing – masing, serta prospek usaha dari sektor yang
ia jalankan. Penilaian prospek usaha yang dibiayai hendaknya benar – benar memiliki
prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermsalah relatif kecil.
Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut :
1. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari–hari maupun masa lalunya. Personality jga mencakup sikap, emosi, tingkah
laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
2. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan–
gologan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. sehingga nasabah
dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda
dari bank.
3. Perpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk
jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam–
11
macam. Contoh : untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif dan lain
Sebagainya.
4. Prospect, untuk mengetahui tujuan nasabah dimasa yang akan datang.
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek, bukan hanya
bank yang rugi akan tetapi juga nasabah.
5. Paymen, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang
telah diambil atau dari sumber lain mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Semakin banyak sumber penghasilan debtur maka akan emakin baik. Sehingga jika
salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sector lainnya.
6. Porftability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Portability diukur dari period eke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin
meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
7. Protection, adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan
asuransi.
C. Kredit Bermasalah
1. Pengertian
Menurut Iswi haryani Kredit bermasalah (non performing loan) dapat diartikan sebagai
pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan seperti
penyimpangan yang dilakukan debitur maupun faktor ketidaksengajaan atau faktor eksternal
diluar kemampuan kendali debitur seperti kondisi ekonomi yang buruk. Kredit bermasalah
dapat diukur dari kolektibilitasnya, merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan
kriteria kurang lancar, diragukan dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank.
Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan
kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar.

2. Pembagian Kredit Menurut Urutan Masalah


Menurut Mahmoedin (2002:4) pembagian kredit berdasarkan urutan masalah adalah
a. Kredit berindikasi, yaitu Mulai menampakan adanya gejala atau indikasi ke arah
bermasalah.
b. Kredit bermasalah, yaitu Sudah bermasalah karena pembayaran bunga dan angsuran
mulai tidak tepat waktu.

12
c. Kredit diragukan, yaitu Penyelesaiannya diragukan, karena pembayaran bunga dan
angsurannya sudah mulai menunggak.
d. Kredit yang merugikan, yaitu Sudah tidak dapat diharapkan lagi untuk menerima
pembayarannya, dan siap untuk dihapus bukukan.

3. Penyebab Kredit Bermasalah


Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur dana kepada masyarakat, banyak faktor
yang menyebabkan penyaluran dana kepada nasabah/masyarakat menjadi bermasalah yang
beresiko dapat merugikan pihak bank, banyak faktor penyebab kenapa dana yang disalurkan
pada masyarakat menjadi bermasalah atau menjadi kredit bermasalah, yaitu :
a. Faktor Internal Perbankan
Faktor internal perbankan yang menyebabkan kredit bermasalah, ialah adanya
kelemahan atau kesalahan dalam bank itu sendiri. Kelemahan-kelemahan tersebut antara
lain:
1. Kelemahan dalam analisis kredit seperti analisis kredit tidak berdasarkan data akurat,
informasi kredit tidak lengkap, kredit terlalu sedikit, kredit terlalu banyak, jangka waktu
kredit terlalu lama dan jangka waktu kredit terlalu pendek
2. Kelemahan dalam dokumen kredit terdiri atas data mengenai kredit tidak
didokumentasi dengan baik dan pengawasan atas fisik dokumen tidak dilaksanakan
dengan baik.
3. Kelemahan dalam supervise kredit seperti bank kurang pengawasan atas usaha nasabah
secara kontinyu dan teratur, terbatasnya data dan informasi yang berkaitan dengan
penyelamatan dan penyelesaian kredit, tindakan perbaikan tidak diterapkan secara dini
dan tepat waktu, dan jumlah nasabah terlalu banyak, nasabah terpencar.
4. Kecerobohan petugas bank seperti bank terlalu kompromi, bank tidak mempunyai
kebijakan perkreditan yang sehat, petugas bank terlalu menggampangkan masalah,
persaingan antar bank, pengambilan keputusan yang tidak tepat waktu, terus
memberikan pinjaman pada uasaha yang siklusnya menurun, dan tidak diasuransikan
5. Kelemahan bidang agunan seperti jaminan tidak dipantau dan diawasi secara baik, nilai
agunan tidak sesuai, agunan fiktif, agunan sudah dijual, dan pengikatan agunan lemah
6. Kelemahan sumber daya manusia seperti terbatasnya tenaga yang ahli dibidang
penyelamatan penyelasaian kredit, pendidikan dan pengalaman pejabat kredit sangat

13
terbatas, kurangnya tenaga ahli hukum untuk mendukung pelaksanaan penyelesaian dan
penyelamatan kredit, dan terbatasnya tenaga ahli untuk analisis kredit.
b. Faktor Internal Nasabah
1. Kelemahan karakter nasabah seperti nasabah tidak mau tau atau memang tidak
beritikad baik, nasabah kalah judi, dan nasabah menghilang.
2. Kelemahan kemampuan nasabah, antara lain tidak mampu mengembalikan kredit
karena terganggunya kelancaran usaha, kemampuan usaha nasabah yang kurang,
teknik produksi yang sudakh ketinggalan zaman, kemampuan pemasaran tidak
memadai, pengetahuan terbatas, pengalaman terbatas, dan informasi terbatas.
3. Musibah yang dialami nasabah seperti musibah penipuan, musibah kecelakaan,
musibah tindak pidana, musibah tindak perdata, musibah rumah tangga, musibah
penyakit, dan musibah kematian.
4. Kecerbohan nasabah seperti penyimpangan penggunaan kredit dan perusahaan dikelola
oleh keluarga yang tidak profesional.
5. Kelemahan manajemen nasabah antara lain pemogokan para buruh, sengketa antar
pengurus, persaingan sangat tajam, distribusi kurang efektif, produksi kurang promosi,
dan keberadaan produk tidak tepat waktu.
c. Faktor kegagalan bisnis
1. Aspek hubungan (human relation) seperti kehilangan relasi, hubungan dengan
pelanggan memburuk, dan hubungan dengan pekerja/karyawan memburuk.
2. Aspek manajemen seperti kesulitan sumber daya manusia, perselisihan antar pengurus,
belum professional, dan tidak mampu mengelola usaha.
3. Aspek pemasaran seperti kehilangan fasilitas, permintaan lesu, pengaruh musim/mode,
dumping politik, inflasi dalam negeri, pesaing luar negeri, pasar jenuh.
4. Aspek teknis produksi seperti ketinggalan teknologi, lokasi tidak tepat, mesin tidak
lengkap, selera masyarakat, dan produksi gagal.
5. Aspek keuangan seperti kenaikan harga bahan baku, kenaikan harga bahan bakar,
keterlambatan pembayaran dari pelanggan, dan pembukuan tidak teratur.
6. Aspek sosial ekonomi seperti daya beli masyarakat menurun.

14
4. Dampak kredit bermasalah

Secara umum kredit bermasalah adalah kredit yang dapat menimbulkan persoalan bukan
hanya terhadap bank selaku lembaga pemberi kredit tetap juga terhadap nasabah penerima
kredit. Kredit bermasalah bagaimanapun juga akan berdampak negatif bagi bank itu sendiri
dan bagi nasabah. Beberapa dampak yang diakibatkan oleh kredit bermasalah adalah sebagai
berikut :
a. Terhadap bank :
1. Mengganggu kinerja dari staf PD. BPR NTB Lombok Tengah
2. Adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
3. Keuntungan bank berkurang.
4. Modal bank terancam tidak berkembang.
b. Terhadap nasabah sendiri :
1. Citra dan nama baik nasabah menjadi buruk dikalangan perbankan dan dunia
bisnisnya. Apalagi jika sudah berkembang menjadi kredit macet maka selanjutnya
akan masuk Daftar Buku Hitam Bank Indonesia.
2. Nasabah harus mengeluarkan biaya khusus seperti : biaya bunga dan dendanya,
biaya pengacara jika sudah memasuki jalur hukum, biaya pengikatan, biaya waktu
dan tenaga yang sulit diukur.
3. Hilangnya berbagai mungkin kesempatan yang harusnya diperoleh.
4. Hilanghnya kepercayaan pihak bank.

5. Penyelesaian Kredit Bermasalah

Upaya penanganan kredit bermasalah yang dilakukan PD. BPR NTB lombok Tengah
adalah sebagai berikut :

a. Penggolongan Kredit berdasarkan masalah


Berdasarkan SE - 09/PJ.42/1999, penggolongan kredit yang sesuai dengan
pengertian yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan surat Intruksi pimpinan
tentang tata cara pengklasifikasian kolektibilitas kredit, maka PD. BPR NTB Lombok
Tengah menggolongkan kredit berdasarkan yang terjadi yaitu :
1) Kurang lancar ( substandar ), yaitu kredit yang pembayaran pokok maupun
bunganya telah menunggak. Kredit digolongkan sebagai kredit Kurang Lancar,
apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
15
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90
(sembilan puluh) hari.
b. Sering terjadi cerukan.
c. Mutasi rekening relatif rendah.
d. Dokumentasi pinjaman lemah.
2) Diragukan (Doubtful) yaitu kemampuan nasabah untuk membayar pnjamannya
diragukan. Kredit digolongkan sebagai kredit Diragukan, apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180
(seratus delapan puluh) hari.
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari.
d. Terjadi kapitalisasi bunga.
3) Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan
jaminan.
4) Macet (loss/write-off) yaitu kredit yang diperkirakan tidak akan tertagih dan harus
dianggap sebagai kerugian serta telah menunggu untuk dihapus bukukan. Kredit
digolongkan sebagai kredit Macet, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270
(dua ratus tujuh puluh) hari.
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.
c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai
wajar.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan saat melakukan PKL di kantor PD BPR Lombok Tengah,
banyak debitur yang mengalami kredit macet atau one prestation,sehingga pihak bank
mengalami kendala dan kewalahan dalam mengatasi masalah yang terjadi di bagian
pemasaran. Dengan adanya hal ini berdasarkan laporan di atas yang sudah saya paparkan,
dengan masalah yang di hadapi di PD BPR Lombok Tengah dapat di simpulkan bahwa
solusi yang saya paparkan sesuai dengan pengamatan yang saya lakukan selama PKL
yaitu akibat kredit bermasalah berdampak negative terhadap bank dan pihak debitur itu
sendiri. Upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh PD BPR NTB
Lombok Tengah terdiri dari lima upaya penyelesaian yang meliputi penggolongan kredit
identitas debitur bermasalah, proses penyelesaian kredit, prosedur penyelesaian kredit dan
administrasi kredit. Kemudian di lanjutkan dengan langkah-langkah penanganannya.
Hambatan yang di hadapi dalam upaya penyelesaian meliputi terbatasnya tenaga kerja
atau SDM, kurang nya Pembina atau pengetahuan tenaga kerja terhadap usaha debitur,
analisa data kadang tidak konsekuen, kurangnya jadwal pertemuan dengan debitur,
kesulitan dalam proses pencairan jaminan debitur, adanya itikat kurang baik dari debitur.

B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelolapraktik.
a. Pelayanan harus lebih optimal demi memaksimalkan waktu PKL yang singkat
b. Lebih memfasilitasi mahasiswa demi menghindari keterlambatan mahasiswa
mendapat tempat PKL
c. Memperpanjang waktu PKL yang satu bulan karena pekerjaan ditempat PKL tidak
produtif jika dilakukan dlam waktu yang singkat.
2. Untuk Instansi / lembaga tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
a. Lebih memberdayakan anak PKL agar dapat menyerap ilmu sebanyak mungkin
ditempat PKL
b. Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL)
c. Tetap menjaga etika dan nama baik almamater.
d. Lebih mandiri agar tidak menyusahkan panitia PKL
e. Lebih gesit dalam melihat peluang untuk belajar di tempat PKL
17
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir,2010 ” pengantar manajemen keuangan. Jakarta:kencana.

Andrean Ronald Setianan, Astika Rizky Adwitya “Analisis pengaruh pertumbuhan asset dan eva
terhadap return saham”.54 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol,2 No.1
Hariyani Iswi,2010”Restrukturisasi dan kredit macet”. Jakarta:PT. Elex Mediah Komputindo.
Mahmoedin,2002”Perbankan Konvensional”,Jakarta:Gramedia.

18
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Presensi kehadiran

19
MINGGU KE-1

NO Hari/tgl Kegiatan Tempat


1 Senin -Menulis persyaratan pengajuan kredit PD. BPR NTB
14/09/2020 Lombok Tengah
modal kerja dan mengecek berkas
pengajuan kredit nasaah yang sudah di
ACC oleh kepala POKP.
-Merigistrasi jaminan berkas nasabah
yang sudah ada di bank
(BPKB,SERTIFIKAT).
-Meregistrasi berkas nasabah ke
Accounting untuk proses pencairan dana.
2 Selasa -Menulis persyaratan pengajuan kredit PD. BPR NTB
15/09/2020 Lombok Tengah
modal kerja nasabah
-Melipat Bandelan Uang
-Memfotocopy dan ngeprint out berkas
nasabah yang mengajuakan modal kerja
-Memberikan setoran nasabah ke teller
-Memindah dan memisahkan berkas
nasabah yang sudah di realisasikan dan
yang belum di realisasikan ke dalam
lemari.
-Memotong kertas identitas jaminan
nasabah

3 Rabu -Pada jam 8:15 membberikan setoran PD. BPR NTB


16/09/2020 Lombok Tengah
nasabah keada teller
-Menulis persyaratan pengajuan kredit
modal kerja
Setelah itu, seperti jam biasanya ketika jam
12:00 waktu isitarahat, sholat dll. Masuk lagi
jam 2 siang, lanjut ke perkerjaan
-Menulis surat keluar
-Mencatat register realisasi kredit
20
konsumtif murni
-Mencatat register kredit modal kerja
4 Kamis -Mengambil slip PD. BPR NTB
17/09/2020 Lombok Tengah
penyetotan kredit
dan tabungan ke
cs
-Membeli kertas HVS dan tinta
-Memfotocofy berkas nasabah yang akan
cair
-Membuat asuransi online
-Membuat permohonan kredit modal kerja
5 Jum’at -Memfotocopy ktp dan kk nasabah yang PD. BPR NTB
18/09/2020 Lombok Tengah
mengajukan kredit modal kerja sebagai
arsif kantor.
-Memotong struk setoran melalui online
-Mencatat register realisasi kredit modal
kerja
-Mencatat register realisasi kredit
kunsumtif murni
-Mencatat konsumtif sofloan tahun 2018
-Membeli matrai ke kantor pos.

Praya, 18 September 2020

Mengetahui

Dosen Pamong

Lalu Atmahadi, SH

21
MINGGU KE-2
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat

1 Senin 21/09/2020 -Memotong struk penyetoran nasaah PD. BPR NTB


melalui online Lombok Tengah

-Menulis surat keluar dan masuk


jaminan kredit
-Menulis laporan keuangan ke dalam
pembukuan

2 Selasa -Print out dan menulis surat peringatan PD. BPR NTB
22/09/2020 kepada nasabah yang sudah jatuh tempo Lombok Tengah

-Mengecek berkas nasabah yang sudah


di restro dan yang belum di restro.
-Memotong struk penyetoran nasabah
melalui online
-Menulis permohonan kredit modal
kerja
3 Rabu 23/09/2020 -Membantu admin pemasaran membuat PD. BPR NTB
asuransi online Lombok Tengah

-Mengeprint surat permohonan izin


modal kerja
-Menulis surat permohonan izin modal
kerja
4 Kamis -Menulis setoran tabungan nasabah PD. BPR NTB
24/09/2020 -Membuat surat peringatan 1 yang Lombok Tengah

ditujukan kepada lemaga/instansi yang


berhutang
-Print out surat peringatan 1
-Mengantar surat peringatan 1
-Menulis setoran tabungan nasabah ke
dalam pembukuan.

22
5 Jum’at -Jam 8:15 pergi ke puskesmas praya PD. BPR NTB
25/09/2020 dengan salah satu pegawai bank untuk Lombok Tengah

mengambil setoran nasabah


-Membuat surat peringatan
-Menyetor setoran nasaah ke teller.
Pembukuan

Praya, 25 September 2020

Mengetahui

Dosen Pamong

Lalu Atmahadi, SH

23
MINGGU KE-3
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
1 Senin -Menulis surat permohonan PD. BPR
28/09/2020 modal kerja NTB
-Menghitung dan menyerahkan Lombok
setoran nasabah ke teller Tengah
-Mengecek berkas nasabah
yang belum di realisasikan.
-Membantu devisi kepatuhan
mengecek data-data nasabah
yang sudah di realisasikan
2 Selasa -Membuat analisa kredit yang PD. BPR
29/09/2020 mulanya di tulis tangan NTB
kemudian di analisa kembali Lombok
menggunakan program Tengah
computer yang sudah ada.
-Menghitung dan mencatat
setoran uang yang telah di
dapatkan dari nasabah
-Mempotocofy berkas dan
mencari berkas atau dokumwn
nasabah yang dibutuhkan pleh
account officer
3 Rabu -Melakukan penagihan PD. BPR
30/09/2020 kerumah nasabah yang ada di NTB
desa aik bukak, aik mual, Lombok
mantang, batukliang utara. Tengah
-Mencatat profile dan produk
PD. BPR NTB Lombok
Tengah
-Diberikan materi oleh
pegawai bagian pelaporan dan

24
IT bagaimana cara menghitung
tabungan,deposito,kredit dan
kemampuan maupun kualitas
kredit.
4 Kamis -Melakukan registrasi realisasi PD. BPR
01/10/2020 kredit atau pencairan kredit NTB
-Membantu mencatat dan Lombok
memindahkan ke file Tengah
dokumen-dokumen penting
bagian umum/IT dan AK dari
tahun 2010-2020 kemudian
memindahkannnya ke
Microsoft Excel.
-Mencatat atau register surat
masuk maupun surat keluar
dan mendiposisikannya untuk
dipelajari oleh kepala bagian
umum.
5 Jum’at -Diajarkan menjadi Customer PD. BPR
02/10/2020 Service NTB
-Membuat bendel uang teller Lombok
-Turun kelapangan untuk Tengah
menjadi account officer untuk
melakukan penagihan setoran
kredit maupun tabungan yang
ada di sekitar praya

Praya, 02 Oktober 2020


Mengetahui
Dosen Pamong

Lalu Atmahadi, SH
25
MINGGU KE-4
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
1 Senin -Membantu admin POKP melakukan PD.
05/10/2020 realisasi kredit yang diajukan nasabbah BPR
dan langsung meregister realisasi NTB
tersebut. Lombok
-Mengerjakan register surat keluar Tengah
masuk dan disposisi, meregister surat
lamaran pekerjaan dan mengumpulkan
transaksi dari bulan januari sampai
bualn desember 2018-2019
-Melakukan konsultasi atau bimingan
kepada dosen pamong mengenali
masalah yang ada di PD.BPR NTB
Loteng
2 Selasa -Melakukan penagihan setoran kredit PD.
06/10/2020 maupun taungan di wilayah praya BPR
-Mencatat transaksi penagihan yang NTB
kemarin dilakukan kemudian Lombok
disetorkan ke teller Tengah
-Membantu admin POKP melakukan
realisasi kredit atau pencairan dana
yang dilakukan setiap nasabah
kemudian langsung registrasi

3 Rabu -Melakukan pengecekan jaminan PD.


07/10/2020 kredit BPR
-Melakukan pengecekan persediaan di NTB
gudang PD. BPR NTB Loteng Lombok
-Membuat Asuransi Online Tengah
-Melakukan pengecekan jamkrida

26
4 Kamis -Melakukan penagihan kerumah PD.
08/10/2020 nasabah yang ada di srengat, renteng. BPR
-Melakukan registrasi realisasi kredit NTB
atau pencairan dana Lombok
-Memotong slip penyetoran melalui Tengah
online
-Menyetor setorang nasabah ke teller.
5 Jum’at -Membuat analisa kredit dan PD.
09/10/2020 permohonan kredit BPR
-Menghitung dan mencatat setoran NTB
nasabah. Lombok
-Membuat bendel uang Tengah
-Mencari dokumen nasabah yang akan
di restru

Praya, 09 Oktober 2020

Mengetahui

Dosen Pamong

Lalu Atmahadi, SH

27
MINGGU KE-5
NO Hari/tgl Kegiatan Tempat
1 Senin -Diberikan materi mengenai PD. BPR
12/10/2020 perbedaan yang mendasar mengenai NTB
bank konvensional dengan bank Lombok
syariah oleh kepala bagian analisis. Tengah
-Melakukan register jaminan krida.
-Melakukan pengecekan asuransi
jiwasraya para pegawai Bank BPR
2 Selasa -Memotong dan mencatat slip PD. BPR
13/10/2020 penyetoran online nasabah NTB
-Pergi ke bank BRI Untuk menabung Lombok
dan di ajarkan langkah-langkah Tengah
membuat taungan oleh kepala bagian
POKP
-Membuat asurasi online
-Mencatat permohonan kredit
3 Rabu -Mencatat atau register surat keluar PD. BPR
14/10/2020 dan surat masuk dan NTB
mendisposisikannya untuk dipelajari Lombok
oleh kepala bagian umum Tengah
-Melipat bendelan uang
-Mengambil slip kredit ke customer
service
-Melakukan penagihan setoran
maupun taunga ke rumah nasaah.
4 Kamis -Diberikan materi oleh pegawai PD. BPR
15/10/2020 bagian MSDM NTB
-Melakukan register realisasi kredit Lombok
-Mencatat transaksi yang kemarin Tengah
dilakukan kemudian disetorkan ke
teller

28
-Melakukan pengecekan jaminan kredit
5 Jum’at -Melipat bendelan uang teller PD. BPR
16/10/2020 -Memotong dan mencatat slip NTB
pembayaran online nsabah Lombok
-Mencatat permohan kredit modal Tengah
kerja
-Membatu admin POKP melakukan
realisasi kredit yang di ajukan
nasabah.
-Melakukan pengecekan jaminan
kredit

Praya, 16 Oktober 2020

Mengetahui

Dosen Pamong

Lalu Atmahadi, SH

29
SERTIFIKAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN DARI LOKASI

30
FOTO SAAT KUNJUNGAN DPL

FOTO SAAT PENARIKAN MAHASISWI PKL

31

Anda mungkin juga menyukai